Big Data Trends 2018

Manusia, suka tidak suka, sadar tidak sadar, memproduksi data setiap hari, dan kuantitasnya kian hari kian membesar. Diskusi masalah data sebesar 128 GB di tahun 1990 sudah termasuk kemewahan, tapi di tahun 2018 ini, cukup tertampung di USB flash memory yang ukurannya hanya seujung kuku. Sejak Tim Berners Lee memformulasikan World Wide Web di tahun 1989, sejak itulah dimulainya era Data Science. Menjadi semakin kelihatan kasat mata ketika era Web 2.0 datang, dimana setiap pengguna Web mendapatkan kesempatan mengisi dan berkontribusi di konten Web, tidak hanya membaca dan mendengarkan apa yang disajikan saja. Ketika sosial media menjamur, tak pelak lagi, ramalan Jim Gray dan Alex Szalay tentang Evolution of Sciences di Communication of ACM di tahun 2002, terbukti benar terjadi. Evolusi sains bergerak dari empirical, theoretical, computational dan sejak 1990 lahirlah data science.

Fokus materi Big Data Trends ini membahas lima dimensi big data: culture, mining, methods, use cases, dan research. Pembahasan dimulai dari adanya perubahan kultur dan gaya hidup manusia. Bagaimana kultur baru menyebabkan banjirnya data, dimana harus diatasi dengan mengolah data menjadi pengetahuan supaya bermanfaat bagi manusia. Kemudian berikutnya akan dibahas tentang metode dan teknologi untuk mengola data menjadi pengetahuan, beserta contoh penerapan big data dalam berbagai bidang. Dan terakhir perkembangan penelitian di bidang big data, dan sedikit perbedaan sudut pandang antara industri dan peneliti ketika memandang masalah big data ini.

Materi tentang Big Data Trends ini, saya gunakan sebagai pengantar ketika saya diminta membawakan tema tentang data mining, big data dan tema seputar data science. Materi tersaji dalam bentuk slide presentasi, yang alurnya saya sesuaikan dengan gaya saya  mengajar. Mudah-mudahan bisa diikuti dan dipahami dengan baik 🙂

Download SlideBig Data Trend 2018 (pdf)