Katakan Tidak Pada Mandala Airlines!
Delay penerbangan pesawat adalah menyebalkan, harus nunggu lebih dari dua jam adalah memuakkan. Lha kalau pesawat tidak terbang? Ini menyebalkan dan memuakkan tentunya. Tapi ini ternyata masih mending dibandingkan dengan kejadian yang saya alami pagi ini di Semarang, karena yang ini mengerikan ;). Hari ini (1 maret 2008) saya harus PP (pergi-pulang) alias “ngelaju” Jakarta-Semarang untuk ngisi Seminar tentang Multimedia Pembelajaran di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Saya naik Mandala Airlines karena maskapai ini ada penerbangan pagi jam 6 dari Jakarta. Berangkatnya lancar, masalahnya di pulangnya yaitu dari Semarang ke Jakarta.
Karena pesawat terbang jam 20:20, selesai ngisi Seminar saya istirahat sejenak di rumah orang tua di Semarang.Ā Habis manghrib, sambil mengurai jalan menghindari massa konser Ahmad Dani dan Mulan Jameela yang menggila di Simpang Lima Semarang, alhamdulillah sampai bandara Ahmad Yani jam 19:30. Cuman sedikit curiga karena bandara sudah agak sepi. Pas mau masuk untuk check-in, petugas bandara mengatakan bahwa pesawat terakhir adalah Garuda dan sudah berangkat, Mandala tidak terbang. Lho lho lho … pesawat tidak terbang tanpa pemberitahuan sama sekali dari Mandala, padahal posisi saya sudah ada di bandara. Makin bete karena nggak ada tempat komplen, lho pada kemana staf Mandala? Menurut petugas bandara, counter Mandala Airlines beserta stafnya sudah “kukutan” alias kabur sejak siang. Sebelum saya, beberapa penumpang Mandala kabarnya juga “kecelek” datang tanpa bisa komplen.
Saya mencoba telepon ke semua nomor telepon yang berjejalan di counter Mandala, semua gagal, sampai akhirnya bisa nyambung di nomor layanan 24 jam. Diterima service center bernama Jimmy yang dengan enteng menjawab seolah-olah gagal terbang adalah hal biasa. Kuliah umum dari mas service center terus berlanjut dengan menguraikan “teori kriminologi” š tentang siapa sebenarnya yang bersalah, dari masalah nomor telepon saya nggak bisa dikontak, salah catat nomor telepon, dan berbagai alasan lain. Intinya pihak Mandala ingin mengatakan bahwa kesalahannya ada di saya, dan bukan di Mandala … hehehe ajaib bener. Karena sudah capek, saya minta diganti saja dengan penerbangan besok paginya (2 Maret 2008) dan minta untuk diuruskan segala ticket atau penerbangan penggantinya. Jawabannya lebih asyik lagi, besok Mandala tidak ada penerbangan pagi, dan service center tidak bersedia mengurus penerbangan pengganti untuk saya. Saya diminta mengurus sendiri dengan datang pagi-pagi subuh ke counter Mandala, dan tidak ada jaminan saya bisa dapat penerbangan pengganti ke Jakarta. Nah parahnya, hasil korek informasiĀ keĀ information center bandara ahmad yani, counter Mandala juga baru buka sekitar jam 6:15, padahal penerbangan pagi maskapai lain sudah berangkat sekitar jam itu.
Kalau jawaban-jawaban yang keluar tidak bertanggungjawab seperti ini, jangankan minta kompensasi uang hotel, berharap kata “maaf” keluar dari mulut service center pun adalah suatu kemustahilan. Untungnya (hehehe orang Jawa memang selalu untung) kejadiannya di Semarang, kampung sendiri, jadi masih bisa numpang “ndlosor” di rumah orang tua sambil mengerahkan “bolo kurowo” untuk nyari ticket pesawat lain supaya bisa terbang besok pagi. Tentu sangat mengerikan sekali kalau peristiwa seperti ini terjadi di kota lain. Terus satu masalah lagi, escudo kesayangan saya tidak saya masukkan ke parkir menginap di Cengkareng je. Lha apa Mandala mau bertanggungjawab kalau ada sesuatu terjadi dengan mobil hitam bulukan yang sudahĀ 3 bulan tidak saya cuci itu. Oalah Mandala, Mandala … “njenengan” itu maskapai dengan kategori satu menurut dephub lho š Jangan sampai banyak yang jadi korban, karena selain saya ternyata ada korban lain yang lebih parah sepertiĀ pak haris dan keluarganya.
Katakan tidak pada Mandala Airlines!
#Update: 2 Maret 2008 pukul 6:00 sambil nunggu boarding Adam Air di Bandara Ahmad Yani. Untung tidak mengikuti nasehat mas Jimmy dari Mandala untuk pagi-pagi datang dan mengurus perpindahan penerbangan di Counter Mandala. Karena sampai informasi ini saya tulis Mandala Airlines adalah satu-satunya maskapai yang belum buka counternya. Jadi saya tidak bisa komplen atau minta kompensasi di Semarang
#Update: 2 Maret 2008 pukul 7:45 alhamdulillah nyampe di Cengkareng. Mumpung ada waktu dan lokasi dekat, menuju keĀ counter Mandala Airlines di Bandara Cengkareng untuk komplen. Nah disini lebih dahsyat lagi, manajer belum datang (kemana saja om?) dan orang yang bertanggungjawab nggak mau keluar ruangan. Semua mengaku hanya bawahan danĀ tidak bisa mengeluarkan kompensasi apapun. Ada satu staf yang “nyletuk” bahwa kompensasi hanya bisa diberikan dari Mandala Semarang karena itu pesawat dari Semarang. Ada satu staf lagi mengatakan bahwa ada kemungkinan bisa diurus di Mandala Airlines pusat di Tomang Jakarta … heheheĀ Mandala oh Mandala
#Update: 2 Maret 2008 pukul 8:15 setelah nunggu 30 menit, akhirnya datang juga manajernya, kalau tidak salah bernama Chris. Tapi jawaban tetap sama, bahwa cabang Cengkareng tidak memiliki wewenang apapun, saya malah disuruh koordinasi sendiri dan menyelesaikan masalah dengan Mandala cabang Semarang. Walah, bukannya koordinasi itu dilakukan internal antar cabang yah. Setelah saya menolak karena itu urusan internal Mandala, dengan berat hati sang manajer menelepon Semarang š Herannya penjelasan Mandala Cengkareng dan Semarang tidak sinkron, dan keduanya menjelaskan ke saya dengan nada tinggi (setengah marah?). Lha bukannya sayaĀ yang harusnya marah yah karena sudah ditelantarkanĀ … hehehe. Terakhir malah sang manajer mendatangkan Satpam bandara segala, walah walah, masak takut sama saya yang sudah absen senam senjata dan triatlon sejak 14 tahun lalu hehehe…
Terakhir, yang sangat disayangkan, dari sejak kejadian di Semarang sampaiĀ detik ini, tidak ada satupun kata “maaf” keluar dari staf Mandala Airlines š
#Update: 5 Maret 2008 ada email dan telepon dari mas Saeno M Abdi, beliau adalah Media Relation Mandala Airlines (kabarnya baru 1 bulan ini menjabat). Saya menghargai usaha mas Saeno yang telah ikhlas membaca posting ini, mencari kontak saya sampai akhirnya menemukan email dan telepon saya. Saya sudah sampaikan bahwa concern saya bukan uang, tapi berharap ada perbaikan dari Mandala Airlines dan juga maskapai lain sehingga “penelantaran penumpang” seperti yang saya dan pak Haris alami tidak lagi terjadi menimpa teman-temanĀ semua yang ada di seluruh pelosokĀ tanah air. Amiin.
mas aku tak melu urun misuh ae yoooo???? oleh po ra?
ck ck ck,,
orang indonesia
seneng bgt memprovokator,,
manusia aj ciptaan ALLAH ga luput dr ksalahan,,
apalagi mesin ciptaan manusia,,
jadi,,
santai aj lah,
alhamdulillah masi diberi kselamatan
Saya pribadi merasa kurang puas dengan layanan MANDALA AIR ceritanya begini, saya lagi diBatam anak saya dipadang mau balik keBatam jadi saya boking tiket pesawat MANDALA AIR,boking 22/11/2010 untuk terbang 29/11/2010/ padang batam harga tiket rp 660.000, oke bayar kontan
kata siagen dibatam bapak tidak dikenakan biaya lagi waktu ambil tiket dipadang,cukup melihatkan kode tiket aja.lantas saya kirim kode tiket sama sianak.pas harinya anak saya mintak tiket diagen MANDALA dibandara padang eh siagen mintak uang rp90.000 sama anak saya, lalu dia bengong kata bapak tak ada bayar lagi. saya mohon pada yang lebih berwenang tolong dihilangkan kerja semacam ini. uang apalagi yang dipungut,kalau uang print masak dapat untuk beli satu buah printer.tolong ini, jangan sampai jera orang naik mandala.terimakasih atas tanggapannya
aku juga tukang jalan menggunakan pesawat indonesia kita…..masalah seperti ini harus digebrak meja dan bawa kamera paling tidak handycam atau hp…
suatu hari Adam Air almarhum juga bikin ulah, denga alasan hujan tidak akan terbang. Sudah dari jam 10 pagi hingga jam 7 malam penuipang dikurung di ruang tunggu sukarnao hatta…
memang orang indonesia kurang kritis soal beginian. tapi aku bertindak tepat jam 6 sore karena dari jam 1,3,5 ga digubris, alasannya hujan lebat pesawat tak berani, lalu kita juga ga jelas mau dipulangkan atau nginap di hotel di sekitar bandara..
tapi akt saya mulai beraksi mendesak resepsionis dan mnta kontek langsung manajeman hingga pilot mereka berdalih tak bisa…
dia bilang tak bisa saya dan beberapa penumpang geram, dan mulailah kelurkan kamera ke wajah resepsionis seraya meminta bicara dengan pilot..
apa jadi pilot muncul, dan kami todong dengan kamera, dia tak bisa buat apa dan janji akan terbang pukul 7 malam….
benar terbang,….memang kalau tak digebrak mereka juga diam dan bodohi penumpang…mereka tak mau tahu banyak anak bayi yang menangis aja karena tak betah situasi bandara yang memang dari pagi hujan, tapi jam 4 an kan dah berhenti, tapi kog ga ada tanda tanda bahwa penerbangan akan lanjut smentara hujan dah berhenti ?
kita harus kritis dan desak !!
aku juga tambahkan, kesalahan pihak pengelola angkutan kota juga sering mentelantarkan penumpang tapi yang parahnya penumpangnya juga diam, ya itu ga protes !
robah sikplah pengguna dan pengelola/operator….kalau gini terus sampai kapan kuliti kenderaan penumpang indonesia tambah bobrok !
Penumpang pesawat dgn tiket 7000 rib disamakan dengan ongkos bus 7 ribu…
anda anda juga jangan diam dong ! kan punya hak bicara ! Sebab bukan hanya soalan angkutan publik, di segala bidang !!!@LAYANAN PUBLIK hancur !
sayang sekali mandala airlines sudah tidak aktif kembali
Pengalaman sama Mandala selama lebih dari satu tahun terakhir dengan jadwal dua kali sebulan Jakarta-Semarang-Jakarta cukup menyenangkan.
Ni airlines gila..duit gw angus 6jt++ ktanya d ganti pke voucher flight (yg harganya 2jt n itu jg cm bs d pke skali plus ga bisa d pke! D bilang nya voucher number udh ada yg pke, mrk smpet ngasi nomer costumer servis sih 001 803 06 1933..dan tau nta TULALIT-TULALIT…huebaaat big alpause for MANDALA AIR THE MALING! For SANDI UNO Enjoy the hell ya after life š
Beberapa menit lalu saya berniat booking tiket mandala PDG-CKG, penasaran aja soalnya jarang dengar maskapai ini, travel agent pun sedikit Ć ĀøĀŖĆ¢ā¢ÅgĆ¢ā¬Å½Ć¢ā¬ā¹ jual. Nah pas sy google, eh kok di halaman pertama langsung muncul postingan pak Romi & judulnya cukup pedas. Jd sblm masuk website mandala, sy putuskan baca halaman ini dulu.. Dan terima kasih y pak, niat sy beli tiket mandala batal seketika. Emang murah sih, tapi kalau dibandingkan dg “pengkhianatannya”, ga sebanding bgd.. Krn pengalaman adl guru plg berharga, makasih y pak Romi, mungkin bpk harus apes dulu biar bisa ngajarin kita2 pengalaman berharga š
Saya juga beli penerbangan untuk 24 Juni 2013, saya sudah check in jam 5 untuk penerbangan jam 6, tapi pada pemanggilan pesawat tidak disebutkan mandala/tigerairways. Yang dipanggil (saya dengar baik baik) citylink, Dan saya tidak tau masalah itu, dan yang lebih keterlaluan lagi, tidak ada pemberitahuan penumpang untuk maskapi mandala=citylink (pemanggilan nama). Setelah saya 3 jam di ruang (sekitar 20:30) tunggu lalu komplain ke mandala, ternyata tidak ada ada petugas disana. Ini maskapai yang buat orang bodoh yang tidak memperhatikan penumpang nya