Kebebasan Yang Membebaskan
Sahabat saya, mas Nurul Hidayat, mulai semester ini memimpin Program Studi (Prodi) Teknik Informatika di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Saya diundang untuk mengisi satu sesi acara Grand Opening Prodi tersebut, hari ini tanggal 21 Agustus 2008, bareng pak Eko Indrajit (Aptikom) dan pak Gatot (Seamolec). Saya ingin menghadiahkan sebuah essay kecil untuk mas Nurul, yang merupakan modifikasi dari tulisan lama saya yang sengaja saya susun untuk para mahasiswa. Essay ini menceritakan perdjoeangan saya dalam mencari hakekat kehidupan selepas SMA (halah) 😉 Secara filosofis, essay ini adalah gambaran pemikiran dan konsep saya tentang open movement, sekaligus ingin memberi argumentasi bahwa karya-karya besar, ide-ide besar dan teknologi-teknologi besar lahir dari konsep open movement.
Keberadaan open source, open content dan open standard adalah sebagai implementasi nyata dari open movement. Open movement juga memberi manfaat ke dunia pendidikan, memperkuat kualitasnya, memberikan kebebasan berpikir kepada sivitas akademikanya. Ya, open movement adalah sebuah proklamasi kemerdekaan dan pernyataan kebebasan dari ketergantungan. Ya, bebas dari ketergantungan fungsi, ketergantungan pola pikir, ketergantungan terhadap suatu teknologi, tool, produk dan platform, serta ketergantungan finansial.
Dengan kebebasan dan kemerdekaan itu, diharapkan kita dapat membebaskan orang lain, dengan cara menshare ide dan ilmu kepada orang lain, mendidik orang lain, membuka wawasan dan wacana ke orang lain, memberikan solusi untuk orang lain, serta membuka lapangan kerja baru. Semuanya dapat dirangkum dalam satu kalimat besar “jadilah orang yang bermanfaat untuk orang lain“. Itulah arti kebebasan dan makna kemerdekaan yang sesungguhnya, paling tidak menurut saya dan itulah yang saya maksud dengan kebebasan yang membebaskan. Diantara ritualitas lomba makan kerupuk, lomba panjat pinang, dan pentas panggung menyambut 17 Agustus 2008, mudah-mudahan kita tidak lupa bahwa hakekat kemerdekaan adalah kebebasan, dan tingkatan tertinggi dari kemerdekaan adalah ketika dengan kemerdekaan dan kebebasan yang kita miliki, kita dapat membebaskan orang lain dari ketergantungan dan permasalahan.
Essay sepanjang 11 halaman ini agak sulit saya tulis di posting blog, jadi silakan langsung di-download dari link di bawah (format PDF).
Download: romi-kebebasan-unsoed-21agustus2009.pdf
Selamat menyambut hari kemerdekaan dan mari tetap dalam perdjoeangan!
bebas menurut dedi:
BE-BAS = BEli BEraS
artinya kalo kita sudah bisa Bli Beras sendiri, itu artinya kita sudah BEBAS!!! MERDEKA!!!!
Hidup Indonesia….
maju terus Mas Romi 🙂
kebebesan yang membebaskan ketika kita tak lagi bergantung pada sesuatu yang masih menggantung. salam kenal Bapak, saya mahasiswa purwokerto yang juga suka dunia komputasi tapi masiiiiih sangat awam. ikut belajar ya Pak…
Mohon ijin download artikel dan add link diblog saya Mas Romi.
Kebebasan dalam arti yang sebenarnya…hemm..ijin download ya..thx
bener juga ya om ilmu tuh makin banyak kita berikan kan makin berkah… beda sama harta …
kecuali harta yang dijalan yang benar[investasi dunia akhirat]
bebas bukan berarti seenaknya sendiri tetapi harus sesuai dengan etika dan aturan.
saat kita bebas berarti kita telah terlepaskan dari sesuatu yang tidak diinginkan oleh kita
Bagus banget.
Kebebasan yang membebaskan.. Neat 🙂
good luck…!!!
kata-kata langit yang berarti, dan merupakan pelajaran yang sulit ditemui dan memiliki arti kebaikan untuk semua pembaca!!
mas nanya na beda neHH
gx terkait artikel tapi terkait ads. pay out perbulan dari google na berapa mas.
maklum ane pemula.