Memilih Sistem e-Learning Berbasis Open Source
Setelah berpusing-pusing ria dengan definisi dan terminologi e-Learning, kali ini kita akan membahas komponen e-Learning terutama berhubungan dengan pengembangan sistem Learning Management System (LMS). Sering disebut LMS ini disebut dengan dengan platform e-Learning atau Learning Content Management System (LCMS). Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan mem-virtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. Memilih LMS jujur saja gampang-gampang susah, karena banyak faktor yang harus kita perhatikan. Kita bahas yuk gimana teknik memilih LMS yang baik, tentunya yang berbasis open source 🙂
LMS secara umum memiliki fitur-fitur standard pembelajaran elektronik antara lain:
- Fitur Kelengkapan Belajar Mengajar: Daftar Mata Kuliah dan Kategorinya, Silabus Mata Kuliah, Materi Kuliah (Berbasis Text atau Multimedia), Daftar Referensi atau Bahan Bacaan
- Fitur Diskusi dan Komunikasi: Forum Diskusi atau Mailing List, Instant Messenger untuk Komunikasi Realtime, Papan Pengumuman, Porfil dan Kontak Instruktur, File and Directory Sharing
- Fitur Ujian dan Penugasan: Ujian Online (Exam), Tugas Mandiri (Assignment), Rapor dan Penilaian
LMS PROPRIETARY DAN OPEN SOURCE
Ok lha terus LMS ini dapatnya dari mana? Instalasinya seperti apa? Dan apakah gratis atau berbayar?
Sabar 😉 Seperti juga aplikasi lainnya, LMS ada yang bersifat proprietary software dan ada yang open source. Yang proprietary diantaranya adalah seperti di bawah. Meskipun saya yakin teman-teman sekalian nggak nafsu untuk gunakan 🙂
- Saba Software (http://www.saba.com)
- Apex Learning (http://www.apexlearning.com)
- Blackboard (http://www.blackboard.com)
- IntraLearn (http://intralearn.com)
- SAP Enterprise Learning (http://www.sap.com/solutions/business-suite/erp/hcm/learningsolution/index.epx)
Sedangkan LMS yang open source diantaranya adalah:
- ATutor (http://www.atutor.ca)
- Dokeos (http://www.dokeos.com)
- dotLRN (http://dotlrn.org)
- Freestyle Learning (http://www.freestyle-learning.de)
- ILIAS (http://www.ilias.uni-koeln.de)
- LON-CAPA (http://www.lon-capa.org)
- Moodle (http://moodle.org)
- OpenACS (http://openacs.org)
- OpenUSS (http://openuss.sourceforge.net/openuss)
- Sakai (http://www.sakaiproject.org)
- Spaghetti Learning (http://www.spaghettilearning.com/)
PILIH LMS YANG MANA?
Ok banyak banget daftar aplikasi LMS-nya 😉 Harus pilih yang mana nih? Pada hakekatnya pemilihan LMS disesuaikan dengan kebutuhan dan business process yang ada di sekolah dan universitas masing-masing. Yang fiturnya terlalu sederhana mungkin nggak pas untuk sekolah dan universitas yang ingin menerapkan e-Learning secara penuh. Di lain pihak LMS yang kompleks dan fiturnya banyak belum tentu sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Beberapa sekolah dan universitas bahkan ada yang tercukupi hanya dengan menggunakan CMS blog semacam wordpress 😉 Sekali lagi jangan mengejar teknologi, kejarlah solusi untuk memecahkan masalah yang ada.
Menarik mempelajari hasil penelitian dari Sabine Graf dan Beate List [Graf, 2005] yang dibiayai oleh European Social Fund (ESF) tentang evaluasi dan komparasi LMS berbasis open source. Graf menggunakan satu metode evaluasi produk software bernama QWS (Qualitative Weight and Sum). QWS menghitung bobot (weight) menggunakan enam simbol kualitatif berdasarkan tingkat kepentingannya (importance level). Simbol-simbol kalau diurutkan dari yang paling penting: E (Essential), * (Extremely Valuable), # (Very Valuable), + (Valuable), | (Marginally Valuable), 0 (Not Valuable). QWS memungkinkan kita menetapkan maximum value sendiri, jadi tidak harus “E (Essential)” yang paling tinggi, bisa juga “# (Very Valuable)” misalnya. Sistem pengukuran kualitas software seperti Graf ini adalah berdasarkan “Product” dan bukan “Process“. Oh ya, saya juga pernah membahas masalah pengukuran kualitas software secara lengkap di artikel berjudul “Teknik Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak“
Bagian apa saja yang dievaluasi oleh Graf? Ada 8 kategori yang dievaluasi yaitu: Communication Tools, Learning Objects, Management of User Data, Usability, Adaptation, Tehnical Aspect, Administration dan Course Management. Masing-masing kategori memiliki subkategori, misalnya di Communication Tools akan dilihat fitur Forum, Char, Mail/Message, Announcements, Conferences, Collaboration, dan Synchronous/Asynchronous Tools. Subkategori lain bisa dilihat dari gambar di bawah.
Ok bagaimana hasilnya? Lengkapnya di gambar dibawah (klik untuk memperbesar). Secara umum Moodle boleh dikatakan merajai kompetisi ini, unggul terutama di kategori Communication Tools, Learning Objects, Management of User Data, Usability, dan Adaptation. ILIAS dan Dokeos di urutan kedua dan ketiga, sedangkan urutan keempat adalah Atutor, LON-CAPA, Spaghettilearning dan Open USS. Sakai dan dotLRN ada di posisi terakhir.
Komparasi dan Evaluasi LMS Open Source (Source: [Graf, 2005])
Harus diakui bahwa Moodle termasuk yang terbaik secara kelengkapan fitur dibandingkan dengan software LMS lain. Tercatat lebih dari tiga puluh ribu institusi pendidikan menggunakan Moodle sebagai engine dasar LMS mereka. Termasuk sebagian besar Sekolah dan Universitas di Indonesia menggunakan Moodle. Salah satu yang menarik di Moodle adalah proses customization yang relatif tidak merepotkan, bahkan meskipun kita tidak memahami skill pemrograman dengan baik. Template dan theme yang disediakan Moodle juga banyak, dan mendukung 40 bahasa termasuk bahasa Indonesia. Fitur “Lesson” Moodle juga menarik dan tidak ada di LMS lain. Fitur “Lesson” ini memungkinkan mengarahkan siswa dan peserta e-Learning diarahkan secara otomatis ke halaman lain sesuai dengan jawaban dari pertanyaan di suatu halaman. Salah satu kendala Moodle adalah penuhnya fitur yang diembed ke Moodle membuat time executionnya jadi tinggi, alias sangat berat dijalankan 🙂 Kendala kecil lainnya misalnya error blank screen pada saat instalasi seperti yang pernah saya tulis di artikel ini.
Untuk keperluan e-Learning yang high traffic dan tidak memerlukan fitur e-Learning yang kompleks, saya merekomendasikan LMS lain seperti ILIAS, Dokeos atau Atutor. Saya menggunakan Atutor untuk e-Learning Braintutor dan terbukti handal mengelola puluhan ribu user dengan tingkat akses yang sangat tinggi. Atutor juga menarik diterapkan ke e-Learning perusahaan yang lebih mementingkan efisiensi pengaksesan LMS, user-friendly dan pemahaman terhadap bahan ajar daripada fitur chat, forum, tracking pengguna, dsb. Atutor jg termasuk pioneer dalam mengadopsi berbagai standard e-Learning. Disamping mengadopsi standard W3C WCAG, secara pemaketan konten juga memenuhi standard IMS/SCORM Content Packaging Specifications. Sebagai informasi, saat ini Moodle juga sudah mengadopsi standard SCORM di enginenya.
Bagaimanapun juga pilihan akhir ada di kita, pertimbangkan kebutuhan dan kultur sekolah dan universitas kita, sebelum memutuskan LMS mana yang mau dipakai. Ujicoba dengan berbagai LMS menarik dilakukan untuk melihat mana yang menurut kita pas. Tidak semua e-Learning yang saya implementasikan untuk berbagai sekolah, universitas dan perusahaan menggunakan engine Moodle, tapi kadang juga Atutor, ILIAS, Dokeos dan bahkan dotLRN.
STANDARISASI LMS
Dengan semakin banyaknya vendor mengembangkan LMS beserta kontennya, timbul suatu kebutuhan untuk menyusun standard sehingga meningkatkan interoperabilitas dan kerjasama antar vendor. Perjalanan pembuatan standard dalam eLearning sebenarnya sudah dimulai sejak era tahun 1988, dan mulai terimplementasikan dengan baik di era tahun 2000 keatas. Beberapa organisasi dan konsorsium yang mengeluarkan standard dalam dunia eLearning adalah:
- Advanced Distributed Learning (ADL) (http://adlnet.org)
- Aviation Industry CBT Committee (AICC) (http://aicc.org)
- IEEE Learning Technology Standards Committee (IEEE LTSC) (http://ltsc.ieee.org)
- IMS Global Consortium (IMS) (http://imsproject.org)
Salah satu standard yang diterima banyak pihak adalah yang dikeluarkan ADL, yaitu Shareable Content Object Reference Model (SCORM). Spesifikasi SCORM mengkombinasikan elemen-elemen dari spesifikasi standard yang dikeluarkan oleh IEEE, AICC dan IMS. SCORM memungkinkan pengembang dan penyedia konten eLearning lebih konsisten dan mudah dalam implementasi karena sifat SCORM yang reusable. Standard SCORM berkembang dari versi SCORM 1.0, SCORM 1.1, SCORM 1.2, SCORM 2004. Saat ini sudah banyak Learning Management System (LMS) yang mendukung SCORM, termasuk didalamnya adalah aTutor dan Moodle untuk yang opensource, dan intraLearn untuk produk komersial. Dengan SCORM memungkinkan kita melakukan import dan export konten (bahan ajar) yang sudah kita buat di sebuah LMS ke LMS lain dengan mudah.
REFERENSIÂ
- Sabine Graf and Beate List, An Evaluation of Open Source E-Learning Platforms Stressing Adaptation Issues, 2005
wah,
makasih banget buat informasinya.
kebetulan saya memang sedang sangat bingung memilih LMS mana yang akan saya gunakan untuk project akhir kuliah.
This post help me a lot. My problem solved. Great effort and i appreciated that.
sore pak,saya bisa minta bantuan dari bapak untuk artikel tentang komik pembelajaran?saya harap bapak mau membantu saya secepatnya, trimakasih
Mas Romi.. Tks artikelnya,sgt membantu. Karena skrg sy lg milih LMS. Oya mas,gimana ya caranya nggabungin intro ke Atutor? maaf,msh pemula :)..
Tks berat mas Romi.. Sukses
Wah.. uraiannya sangat membantu. makasih, 🙂
Ijin save, buat referensi tugas 🙂
sore pak…saya menginstal e-learning Atutor g jadi-jadi minta mengisi database sudah benar tapi gagal terus mohon bantuannya pa?.trims
Pengimplementasian elearning yang telah menjadi bagian dari pembelajaran di lingkungan Universitas Gunadarama yang terus diperlukan oleh para pendidik dan mahasiswa, oleh karena itu Kami memiliki situs elearning yang dapat menjadi bahan referensi ataupun pengembangan pembelajaran, silahkan anda kunjungi situs kami http://elearning.gunadarma.ac.id
Mas, ada gak cara membuat quiz yang nanti hasilnya berupa folder atau zip yang dapat di upload di aplikasi scorm dimoodle tanpa menggunakan software yang ada?
Klo pun pakai software, software tersebut bisa dimodifikasi tidak mas?
Terima kasih bantuannya.
mas romi bleh sharing artikel nya G????????
klo bleh kirim k email saya Y…..thanks
klo elearning yang bisa diakses dengan baik di mobile, kira-kira moodle support g ya?
Sangat berguna sekali informasinya….
Hmmm.. jadi bingung pilih yang mana yah 😀
bermanfaat sekali info’a…
terus berkarya
Subhanallah Saya nambah Ilmu terus,,,
Semoga sukses selalu ya Pak…
saya seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir. Judul skripsi saya berkaitan dengan elearning dan saya memilih LMS. Saat ini saya sedang kekurangan jurnal terkait judul skripsi saya tersebut. Apa bisa saya berkonsultasi dengan bapak???
terima kasih pak untuk artikelnya,
sangat membantu sekali
Kalau saya lebih tertarik dengan Moodle karena simpisitasnya…
wahh bacaan yang menarik, pak muhaiminAbd, bagaimana dengan skripsinya tentang e-learning, saya sedang menyusun skripsi, saya juga ingin berkaitan dengan e-learning yang menggunakan lms modlle, mohon bantuan masukanya ya, jika berkenan bia email ke email saya fitri1991@live.com. Terimakasih
saya seorang mahasiswi yang sedang mengerjakan skripsi. Judul skripsi saya berkaitan dengan elearning.saya lagi ada sedikit masalah dengan fitur e-learning.Apa bisa saya berkonsultasi dengan bapak???
fitur yang da pada e-learning saya:dowload materi,ujian,upload tugas,akses forum,pengumuman apakah itu sudah dapat dikatakan e-learning oak?
selamat siang
Thanks pa,..saya lagi coba aplikasikan lms nii,,,pake moodle agak kurang ngerti saya, karena harus install xampp nya yg bikin saya jd pusing duluan krn apache sama mysql gk sinkron melulu,…dah coba semua cara tp ttp gak bisa, jd saya coba pake courselab,…bagaimana menurut bapak?
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Studi Elektronika, menurut saya bidang studi Elektro studi yang sangat menarik
juga banyak hal yang bisa dipelajari di dunia Elektro.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis
mengenai bidang terkait yang bisa anda kunjungi di Studi Elektronika
wah artikel yang menarik, sebelumnya perkenalkan saya mahasiswi yang sedang mengajukan judul skripsi saya sangat tertari tentang e-learning, saya masih awam sekali untuk membuat e-learning ini pak, sekiranya software apa yang bisa mempermudah memepelajarinya ya pak?
Need Vendor who can developed E-leaning Flatform