19 Desember 2006, saya pikir menjadi malam bersejarah bagi saya secara pribadi, maupun juga bagi komunitas dan aktifis di IlmuKomputer.Com dan Brainmatics. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dimana Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) sebagai eksekutornya memberikan penghargaan e-Learning Award 2006 kepada kami atas nama Brainmatics Cipta Informatika sebagai The Best e-Learning Provider. Merupakan kebanggaan bisa bersanding dengan Bank Mandiri, Universitas Bina Nusantara, Bamboomedia, Akal Interaktif yang juga menerima award pada malam 19 Desember 2006 di Hotel Shangri-La, Jakarta tersebut. Meskipun kemenangan ini secara formal atas nama Brainmatics, tapi saya sebut juga kemenangan bagi komunitas IlmuKomputer.Com. Hal ini karena Brainmatics yang kita bangun tahun 2005, adalah sebagai salah satu lini bisnis untuk mendukung kegiatan-kegiatan komunitas IlmuKomputer.Com. Dengan dengan adanya Brainmatics, para aktifis IlmuKomputer.Com jadi punya tempat untuk aktualisasi diri. Tidak hanya sebatas menshare ilmu lewat IlmuKomputer.Com, tapi juga bisa kemudian latihan mengajar, latihan entrepreneurship, latihan mengelola dan mengerjakan project-project secara profesional di Brainmatics. Kita juga jadi akhirnya punya tempat secara fisik (sebagai sekretariat IlmuKomputer.Com) untuk kumpul dan mengatur strategi ke depan bagaimana arah perkembangan IlmuKomputer.Com. Braintutor Learning System yang dikembangkan Brainmatics juga adalah evolusi dari sistem eLearning publik IlmuKomputer.Com dimana ada upgrade fitur untuk assesment online, bimbingan instructor dan certification dengan tetap pada visi dan misi untuk menyediakan pendidikan alternatif gratis dan murah untuk teman-teman di tanah air. Dalam perkembangannya kemudian, Brainmatics banyak mengerjakan beberapa project eLearning baik untuk Learning Management System (LMS) ataupun konten (multimedia atau text), serta sistem informasi yang lain. Beberapa diantaranya adalah Bank ABN Amro, ITS Surabaya, Universitas Atmajaya, Unesco, BKKBN, Pemda Kalteng, Pemda Sulawesi Utara, Bakosurtanal, LIPI, Medco Energi, Merpati nusantara airlines, Depdiknas, dsb. Saya sebut kemenangan bersejarah, karena boleh dikata inilah formal recognition pertama dari institusi pemerintah Indonesia terhadap kerja-kerja kami di dunia pembelajaran di dunia maya. Meskipun...
Knowledge Management dan Dunia Pendidikan
12 Desember 2006 setelah subuh berangkat ke Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung untuk mengisi seminar yang mengambil tema Implementasi Knowledge Management di Perguruan Tinggi. Alhamdulillah ada Udin yang memberi kesempatan saya bisa tidur di mobil karena dia yang pegang kemudi dari Bekasi sampai Bandung 😉 Yang menarik bahwa acara seminar ini di dukung struktural Unpad, bahkan Rektor Unpad menyempatkan diri hadir untuk membuka acara. Tentu kita harus berterima kasih atas kerja keras mas Eddy Nurmanto sebagai penyelenggara dan provokator seminar sehingga bisa sukses seperti ini 😉 Acara diselenggarakan di Gedung Perpustakaan Pusat (CISRAL) Unpad, yang dipimpin oleh bu Nurpilihan. Konon kabarnya bu Nurpilihan ini adalah jago lobi dan networkingnya cukup baik, dibuktikan dengan beberapa inovasi mengembangkan CISRAL menjadi lebih modern dan dinamis. Jujur saja sudah ratusan seminar saya datangi, baru kali ini saya sangat enjoy dengan setting tempat seminar 🙂 Posisi pembicara yang dekat dengan peserta, model tempat duduk ala talkshow dan layar presentasi di 3-4 posisi, sangat menyenangkan bagi saya. Mungkin ini karena saya punya kebiasaaan berbicara sambil berdiri dan jalan ke sana sini dan memaksimalkan image dan animasi di presentasi 😉 Di seminar ini, saya tampil bersama pak A. Mukti Soma (AVP. Knowledge Management PT Telkom) yang membawakan materi bagaimana knowledge management di implementasikan di PT Telkom. Sesuai hasil diskusi dengan panitia, saya membawakan materi yang mengenalkan secara mudah kepada masyarakat apa dan mengapa knowledge management (pengelolaan pengetahuan), apa masalah yang ada di implementasi knowledge management untuk dunia pendidikan, dan yang terakhir juga panitia minta saya untuk men-share pengembangan IlmuKomputer.Com sebagai implementasi knowledge management dan learning organization (organisasi pembelajar) yang cukup riil. Pertanyaan dan diskusi juga berlangsung cukup menarik dan konstruktif. Ini saya pikir karena peserta sangat beragam, ada yang mahasiswa, dosen, dan kalangan industri. Saking excitingnya saya sampai lupa bagi hadiah CD IlmuKomputer.Com yang biasa saya...
Memaknai Kuliah dan Mempersiapkan Diri di Dunia Kerja
Sabtu, 9 Desember 2006 saya mengisi seminar di STMIK Bani Saleh Bekasi, yang mengambil tema tentang kuliah dan dunia kerja. Tema yang menarik, dan saya memang sering share dan diundang BEM kampus-kampus untuk berbicara masalah bagaimana mahasiswa mempersiapkan diri di masa kuliah sehingga siap masuk ke dunia kerja. Sayangnya kondisi badan masih dalam keadaan flu berat sejak hari kamis, sehingga suara tidak bisa lantang seperti biasanya, meskipun semangat tetap membara (halah !) 😉 . Di setiap kampus biasanya memang ada provokator yang membuat banyak kegiatan berjalan, saya lihat mas Masim Sugianto alias Vavai berperan di sini 🙂 . Seperti biasa materi diskusi saya tentang bagaimana saya dulu berdjoeang semasa kuliah di Jepang, apa yang saya lakukan, bagaimana memaknai kuliah, mematangkan konsep yang di dapat di sekolah dengan arubaito (kerja part time) atau mengerjakan project riil, juga membina leadership dengan aktif di organisasi mahasiswa. Mulai membina usaha dan project kreatif yang dibutuhkan banyak orang, supaya pada saat kita lulus, disamping dapat degree (keunggulan dejure) kita juga dapat keunggulan defacto dari usaha-usaha kreatif yang kita lakukan. Di akhir saya juga cerita sedikit tentang entrepreneurship yang juga bisa lahir dari usaha kreatif tersebut, mirip seperti yang saya ceritakan di artikel Jadi Pebisnis IT Siapa Takut?. Materi yang saya sampaikan dapat di download dari sini, berformat PDF. Puluhan slide yang berisi gambar dan animasi terpaksa saya delete untuk memperkecil ukuran file. Silakan kalau ada yang memerlukan...
Seminar dan Workshop eLearning di Jogjakarta
Sudah dua pekan ini setiap sabtu dan minggu (24-25 Nopember dan 1-2 Desember 2006) saya diminta menjadi nara sumber workshop eLearning di dua universitas di Jogjakarta, yaitu  Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) dan Universitas Sanata Darma (USD). Kebetulan dua universitas tersebut memenangkan Program Hibah Kompetisi (PHK) dari Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI), Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS). Kelihatannya mulai tahun 2006 ini DIKTI memiliki visi untuk mencoba pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran di Universitas. FK UII melalui program eLearning menggunakan CMS Wiki, dengan konten dikembangkan oleh para dosen secara mandiri. eLearning FK UII mencoba membuka diri dengan membagi sumber-sumber pembelajaran biomedik khususnya untuk mahasiswa, staf pengajar dan peneliti di lingkungan Universitas. Konten eLearning berisi materi-materi perkuliahan berupa hand out, presentasi serta kuis elektronik. Bentuk dan format eLearning sepertinya diarahkan untuk mengadopsi MIT Opencourseware. Apabila program ini nanti benar-benar berhasil, saya pikir ini adalah pilot project yang menarik khususnya usaha untuk men-share materi materi kedokteran berbahasa Indonesia di dunia Internet. USD saya lihat juga sangat agresif, setelah memenangkan berbagai hibah dari DIKTI, termasuk program Hibah INHERENT (Indonesia Higher Education Network) untuk mengembangkan sistem dan konten eLearning diatas, USD juga juga mendapat penghargaan dari Depdiknas untuk situs universitas terbaik. Sekedar informasi bahwa USD secara khusus menggunakan terminologi Sumber Belajar Digital (SBD) untuk kegiatan eLearning mereka. Langkah berikutnya adalah mencoba meng-encourage para dosen pengajar supaya kreatif mengembangkan module plan termasuk bahan ajarnya, dengan membuat kompetisi internal berhadiah. Sistem eLearningnya sendiri dikembangkan secara mandiri, dan memasuki tahap ujicoba dengan implementasi konten hasil kompetisi tadi. Materi yang saya sampaikan dalam workshop selama dua hari tentang eLearning dan sumber belajar digital adalah sebagai berikut: Pengantar umum eLearning Analisa kegagalan dan strategi pengembangan eLearning Teknik menulis dan blogging Penelusuran dan sumber informasi di Internet Community building dan image branding di Internet Konsep dan teknik knowledge management Secara umum, saya pribadi cukup...
Launching IGOS Nusantara 2006
IGOS bukan sesuatu yang asing, paling tidak tiap tahun ada lauching (peluncuran) nya. Meskipun kadang nggak jelas apa yang diluncurin 🙂 . Begitulah komentar beberapa rekan sewaktu acara Lauching IGOS Nusantara 2006 di Kementrian Negara Ristek dan Teknologi (KNRT) siang hari ini, 4 Desember 2006 pukul 13:00-15:30. Yang sedikit berbeda, launching IGOS Nusantara 2006 ini dihadiri banyak sekali tokoh dan pejabat dari berbagai institusi maupun industri. Ketua LIPI (pak Umar), Dirjen Aplikasi Depkominfo (pak Cahyana), Kepala Pusat (eselon 2) berbagai institusi pemerintah, Intel Indonesia, Sun Microsystem Indonesia, Oracle Indonesia, dsb. Peserta juga diberi satu set lengkap CDROM distribusi linux IGOS Nusantara 2006 yang dikembangkan oleh rekan-rekan dari LIPI, khususnya dari Pusat Penelitian Informatika yang dipimpin oleh pak Tigor Nauli. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan press release dan diskusi dimana beberapa pejabat dan pihak industri diminta menjadi nara sumber. Dan seperti sudah diduga, kerumunan pertanyaan baik dari wartawan maupun peserta yang hadir tertuju ke pak Cahyana (Dirjen Aplikasi Depkominfo). Ini kemungkinan karena isu adanya MOU pemerintah Indonesia dan Microsoft beberapa waktu lalu. Disini kedudukan Pak Cahyana menjadi sangat sulit, karena juga harus menjadi “pemadam kebakaran” dari movement pak Sofyan Djalil di Depkominfo 😉 Secara pribadi, yang menarik justru bukan di acaranya (maaf untuk rekan-rekan panitia ;)), tapi bagaimana bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan banyak rekan dari komunitas IT yang kebetulan hadir dan selama ini hanya bisa ngobrol lewat email, milis atau YM. Terakhir harapan kita semua bahwa mudah-mudahan kegiatan IGOS bukanlah kegiatan adhoc, yang tidak kedengaran lagi setelah anggaran habis, tapi dapat berjalan secara kontinyu dan berkembang terus untuk memberi solusi alternatif perangkat lunak yang bebas dan membebaskan masyarakat Indonesia. Beberapa foto yang sempat saya ambil, klik untuk memperbesar.     ...
Jadi Pebisnis IT, Siapa Takut?
Artikel saya yang juga diterbitkan oleh Majalah Kontan edisi Khusus September 2006 tentang entrepreneurship. Saya letakkan di blog, siapa tahu ada yang ingin membaca-bacanya lagi. 😉 Pada suatu pagi di musim dingin tahun 1974, dalam perjalanan mengunjungi sahabatnya Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul World’s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates, dan mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer-komputer tersebut sangat dibutuhkan. Bill Gates kemudian menghubungi perusahaan pembuat Altair, yaitu MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dan hebatnya dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap diimplementasikan dan bekerja sempurna di Altair. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard, dan bersama dengan Paul Allen mendirikan Microsoft. Kisah berbeda datang dari Jerry Yang, yang pada tahun 1990 menjalani program doktor di Stanford University. Bersama dengan sahabatnya David Filo, mereka lebih menyukai kegiatan surfing di Internet, daripada aktifitas dan penelitian program doktor yang mereka ikuti. Mereka mulai mengumpulkan link situs-situs yang menarik, sampai akhirnya list yang mereka buat telah menjadi terlalu panjang dan terlalu banyak. Mereka kemudian membaginya menjadi banyak kategori dan subkategori. Inilah peristiwa bersejarah yang mengawali lahirlah perusahaan besar bernama Yahoo!. Yahoo merupakan singkatan dari â€Yet another Hierarchical Officious Oracleâ€. Awalnya, yang mengakses ke direktori Yahoo! hanya Yang, Filo, dan beberapa teman dekat mereka di Stanford University. Namun, dari obrolan mulut ke mulut, orang mengakses ke Yahoo! menjadi semakin banyak. Mengetahui bahwa orang yang mengakses ke Yahoo! menjadi...
Naura Azka Sadidah
Setelah menunggu 9 hari karena telat dari jadwal lahir yang seharusnya 11 Nopember 2006, pada tanggal 20 Nopember 2006 pukul 20:45 alhamdulillah telah lahir anak saya yang ke-5. Yang terakhir (maaf belum tentu yang terakhir ;)) ini berjenis kelamin perempuan, golongan darah seperti bapaknya yaitu O, terlahir dengan berat 3750 gram, panjang badan 53 cm dan lahir normal di rumah sakit Haji Pondok Gede, Jakarta. Meskipun sudah agak kehabisan ide nama, alhamdulillah masih bisa nyusunkan satu nama Naura Azka Sadidah untuk yang satu ini. Foto-fotonya bisa diklik dari thumbnail di bawah: Untuk sementara ini susunan klasemen sementara adalah dua laki-laki dan tiga perempuan ;), dengan list nama lengkap, panggilan dan umur seperti di bawah: Abdurrahman Yusuf Irsyad (Irsyad, 8 tahun) Abdussalam Faqih Hasan (Hasan, 6 tahun) Salsabila Yuka Izzatunnisa (Yuka, 4 tahun) Nadhifah Laila Ramadhani (Nana, 1 tahun) Naura Azka Sadidah (Azka, 0...
Juara Lomba Pembuatan Media Pembelajaran 2006
Melanjutkan proses penjurian tahap awal, akhirnya tibalah di Jakarta 50 peserta dari masing-masing kategori lomba pembuatan media pembelajaran, yaitu Software Pembelajaran Mandiri (SPM) dan Media Presentasi Pembelajaran (MPP). Penjurian tahap akhir ini meliputi presentasi dari setiap peserta dan perbaikan karya. Sebagian besar nominator yang datang ke Jakarta adalah peserta yang baru pertama kali mengikuti lomba ini, sedangkan sekitar 10 nominator adalah para veteran yang tahun sebelumnya juga menjadi nominator lomba ini. Tercatat ada beberapa nominator yang menghasilkan karya lebih dari satu, dan bahkan ada peserta yang menjadi nominator atas lima karya sekaligus. Secara pribadi saya ucapkan selamat kepada pak Joko Triyono atas prestasi ini. Tanggal 14 Nopember 2006, diumumkanlah siapa yang mendapatkan penghargaan emas (A), perak (B)Â dan perunggu (C). Terus, siapa saja juara lomba tersebut? Daftar lengkapnya ada gambar di bawah ini (klik untuk memperbesar). SPM MPP Â Â Selamat dan ucapan terima kasih kepada bapak dan ibu guru peserta lomba yang telah bekerja keras, baik pada tahap pembuatan, penjurian presentasi dan perbaikan karya. Juga selamat atas prestasinya mendapatkan penghargaan emas, perak dan perunggu. Mudah-mudahan tahun depan lebih baik lagi. Foto-foto pada saat proses penjurian presentasi, perbaikan dan penganugrahan terlampir di...
Penjurian Tahap Awal Lomba Pembuatan Media Pembelajaran 2006...
Lomba yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (Dikmenum), Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) ini diperuntukkan bagi komunitas sekolah (guru dan siswa) tingkat SMA/MA, dimana mereka diminta membuat media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Ada dua kategori yang diperlombakan, yaitu Software Pembelajaran Mandiri (SPM) dan Media Presentasi Pembelajaran (MPP). SPM adalah software untuk bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran secara mandiri, sehingga peran guru tidak dominan. Sedangkan MPP adalah alat bantu guru dalam menunjang proses pembelajaran di jelas, berisi pokok-pokok materi yang dapat mempermudah guru menerangkan suatu materi, dan dapat mempercepat siswa dalam memahaminya. Dalam periode tiga tahun (2004-2006) ini, saya diminta untuk memimpin proses penjurian dari tahap awal sampai akhir penentuan pemenang. Proses penjurian meliputi, tahap administratif (penilaian kelengkapan administratif), tahap awal (penilaian menyeluruh terhadap media pembelajaran) dan tahap akhir (presentasi langsung dari pembuat karya di Jakarta). Ada empat aspek utama yang dinilai dari sebuah media pembelajaran, yaitu aspek substansi materi, aspek desain pembelajaran, aspek rekayasa perangkat lunak dan aspek komunikasi visual. Khusus untuk aspek rekayasa perangkat lunak, saya pernah bahas secara mendetail di artikel di blog ini. Tanggal 1-4 Nopember 2006 kemarin, dewan juri telah menyelesaikan tahap awal penilaian terhadap karya yang masuk. Tahun 2006 ini, jumlah total karya yang masuk adalah 234, dimana 84 karya dalam kategori SPM, dan 150 karya dalam kategori MPP. Karya dari SMA Negeri dan Swasta masih dominan dengan total 218 karya, meskipun demikian MA Negeri dan Swasta meningkat dari tahun sebelumnya karena tahun ini bisa mengirim total 16 karya. Dewan juri berusaha keras siang dan malam untuk memilah dan memilih dengan kriteria penilaian yang sudah disepakati bersama pada proses penjurian. Selain jumlahnya yang sangat banyak, penjurian tahap awal ini juga menggunakan sistem dua babak, babak scanning dan babak penjurian detail. Semua untuk...
Industri Software Lokal (Catatan Diskusi Metro TV)
Setelah sebelumnya diundang pak Djanjan (produser acara eLifeStyle Metro TV) untuk membawakan tema eLearning (6 Agustus 2005) dan Radio Internet (4 Pebruari 2006), saya kembali mengisi acara eLifeStyle Metro TV untuk tema industri software lokal, pada hari Sabtu tanggal 4 Nopember 2006. Kali ini saya diundang berdiskusi bersama pak Jarot Subiantoro (Ketua Aspiluki), dengan pemandu acara adalah mbak Meutia Hafidz. Jujur saja, acara eLifeStyle Metro TV memang sangat pendek, durasi total 30 menit, tetapi sudah terpotong oleh video pembukaan, iklan dan berita teknologi di akhir acara. Jadi mungkin tersisa hanya sekitar 15 menit untuk acara diskusinya. Pembicara hanya diberi kesempatan menjawab satu kali untuk satu pertanyaan dan itupun segera diberi tanda untuk mengakhiri kalimat kalau agak panjang. Bagi rekan-rekan yang tidak puas dengan jawaban dan diskusi yang terpaksa saya pendekkan, saya coba menjelaskan kembali beberapa hal tentang industri software lokal dengan tetap fokus ke point diskusi di acara elifestyle Metro TV tersebut. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih untuk mas izoel, sahabat maya saya yang sudah mencapture gambar di acara tersebut. Dan juga mas Risman Adnan yang selalu jadi teman diskusi berhubungan dengan software engineering dan juga industri software lokal. # Benarkah perkembangan software lokal makin populer di Indonesia? Apa bukti dan indikasinya? Saya mencatat paling tidak ada dua indikasi yang bisa kita pakai untuk melihat bahwa perkembangan software lokal mulai makin populer di Indonesia. 1. Laporan Research dari IDC: Jumlah software house atau independent software vendor (ISV) di Indonesia tahun 2006 ini tercatat sekitar 250, dan terus berkembang hingga mencapai 500 dalam 5 tahun ke depan Jumlah pengembang profesional (professional developer) sampai tahun ini tercatat 56.500 dan akan terus berkembang hingga mencapai 71.600 sampai tahun 2008 (total developer dunia mencapai 13,5 juta). Data IDC di bawah menunjukkan jumlah pengembang profesional Reqion Asia Pacific...