Kompleksitas Komputasi Perempuan
Wahai mahasiswaku, bila kau tak paham, bertanyalah kepadaku
Aku bukan dosen terbaik yang pernah kau punya
Aku juga bukan peneliti brilian yang pernah kau temui
Tapi paling tidak tlah kupelajari dan kupahami banyak teori di bidang computing ini
Aku mengerti identifikasi object dan class ala James Rumbaugh dan Grady Booch
Bila kalian bingung dengan software testing atau metrics, jangan ragukan aku …
Aku hapal di luar kepala software engineering body of knowlegde
Dan buku Ian Sommerville dan Roger Pressman adalah sarapan pagiku
Bertanyalah juga tentang UML dan design pattern …
Karena aku belajar pertama kali di tahun ketika keduanya dilahirkan di dunia ini
Aku juga mengerti banyak teoritika artificial intelligence (AI)
Karena tekniknya sering kupakai di riset software testing dan software agent
Aku juga telah membaca buku legendaris AI milik Stuart J. Russel
Dan ku mengerti bagaimana implementasi AI di Java
Aku juga paham pemikiran Lotfi Zadeh tentang logika fuzzy
Yang ternyata tepat untuk menyelesaikan masalah yang uncertainty
Bila kalian mau mengambil topik data mining, tak usah ragu
Aku paham dengan baik algoritma C4.5, nearest neighbor, a priori
Ataupun algoritma clustering ala fuzzy c-means dan k-means
Bila akhirnya dokumen tak terstruktur yang kalian tangani
Juga telah ku khatamkan buku Information Retrieval-nya Christopher D. Manning
Aku mengerti bagaimana mengkonstruksi dan mengkompresi index
Dan aku hapal seluruh model information retrieval
Dari model exact matching ala boolean retrieval atau scoring ala vector space model
Tapi, kuingin kau tahu, wahai mahasiswaku …
Janganlah bertanya kepadaku masalah perempuan dan teknik komputasinya
Karena jujur, akupun tak tahu …
Kompleksitasnya melebihi yang kuduga, melampaui yang ku sangka
Andai kau tahu, perempuan itu makhluk yang paling sulit dikomputasi
Kau beri logika fuzzy, dia akan minta crisp
Kau beri algoritma sorting, dia akan minta random
Ketika kau pikir cukup dengan FIS, maka dia berharap kau menggunakan ANFIS
Model reasoning di kepalanyapun bisa berubah
Kadang rule-based, case-based dan bisa berakhir dengan model-based reasoning
Ketika kau mengira dia penganut madzhab single inheritance
Mau kaupun salah, karena dia kadang bisa menerima multiple inheritance
Paradigma pemrograman di hatinya juga bisa berpindah dengan cepat, secepat kilat
Hari ini procedural, lusa object-oriented dan minggu depan aspect-oriented paradigm
Ketika kau retrieve dia dengan model boolean, dia akan minta model vector space
Ketika kau index dia dengan normalisasi plus algoritma stemming dan lemmatization
Dia akan mentertawakanmu, menganggap dirimu lebay
Dan akhirnya dia malah memilih metode tidak efisien ala incidence matrix
Dan hebatnya …
Tak bisa kau ukur efisiensi algoritma yang dia gunakan dengan notasi Big O
Dan makin aneh kau rasakan …
Karena ketika kau pikir dia tak bisa dipahami dengan logika
Dia akan datang kepadamu dengan pemikiran penuh logika
Dan bahkan teori himpunan matematika
Wahai perempuan …
Andai kau tahu, kalau dalam computational complexity theory …
Ranah kompleksitasmu mungkin di atas NP-hard
Ku mengerti dan pahami bahwa aku tak slalu bisa menaklukkanmu
Karena itu, ajarkan kepadaku …
Metode komputasi yang tepat, yang paling efektif dan efisien …
Yang sebaiknya kugunakan untukmu …
pertamax..
nice inpoh gan.. 😀
hahaha..
wah pak romi posting lagi, kagum ma ilmunya pak Romi, tapi btw postingnya ngomongin apa yak? *garuk-garuk*
iaa pak terima kasih kagum saia dgn bapak insyallah yg terbaik itu masih keluarga n perempuan itu yg terbaik adalah ibu hanya ibu
wah, akhirnya pak romi posting lagi setelah sekian lama.
buat para programmer memang komputer adalah istri pertama dan sangat disayang, karena jika hang bisa direstart dengan mudah. :p
Mmm…jadi perempuan itu masuk NP-complex pak? 🙂
Pass banget lagi belajar ANN dan menemukan artikel ini.
saat merasa lunglai untuk mengkaji ANN ternyata termotivasi untuk menaklukan algoritma wanita..
kalo yang lebih berat bisa kenapa yang mudah ga bisa.. 😀
Hmm. .baru 2 paragraf terakhir saia ngerti maksudnya om,hehe. . . yg namanya hati wanita ga bisa kita terjemahkan klo blm kita kenali lebih jauh 🙂
Berarti kesimpulan yang bisa saya tarik makin banyak teori komputasi yang kita kuasai maka akan lebih mudah untuk dapat memahami perempuan, hehehe….. kayaknya bakal ada mata kuliah baru judulnya “metode komputasi perempuan” jumlahnya 8 sks. hehehe….
Sama Pak….saya juga gak mudeng kalo bicara tentang wanita….
Saya baca kutipannya di status fb bapak, dan baca lengkapnya disini, wanita memang makhluk emosi bukan makhluk logis yang mudah dipahami, hehehe
wew,,lucu..ngebahas wanita pake bahasa komputasi…bisa aja ne Om Romi..
tapi sumpah,,istilah komputasi nya bnyk yg ndak sy pahami..
SELECT Mahasiswi FROM Kampus WHERE cantik = TRUE AND Degree IN(‘S1 Informatika’ , ‘S2 Informatika’) OR ProfessionalJob IN(‘DBA’ , ‘Senior Programmer’, ‘IT Consultant’) LIKE ‘me%’;
Hehe… mantab pak ROmi…
saya paling suka yg bagian single inheritance… hehe
DROP Perempuan1;
Commit;
aha! salah sendiri karena memotret wanita dengan kerangka hard-system, bukankah mereka itu terbangun dengan kaidah soft-system? … tidak ada pattern yg deterministik dalam soft-system kan Rom? .. hehehehe … anyway, i like the “poem” above ..
wew.. akhirnya update blog juga.. *sudah ditunggu2 nih pak.. heheh..
Subhanallah.. analisa yang bagus ^ ^
Sometimes, I don’t even know how to figure out myself as a woman.
Btw, nemu referensi bagus utk meninjau masalah ini dari sisi psikologi, check it out:
http://bit.ly/dVWpJE
by Relationship Institue, Michigan
hahay…akhirnya..setelah sekian lama menghilang, tenggelam dengan mahasiswa, penelitian dan perempuannya (maaf)..pak Romi kembali membawa postingannya..Saking romantisnya kita tak sadar kalo yang kita baca adalah komputasi tingkat tinggi…salam pak Romi…
Mumet pak deeeeeee
Apakah komputasi pria lebih gampang pak?
😀
wew pujangga komputasi! gk sadar mulut mangap terus pas baca td wkwkk mangstap..
*baru sempat baca*
hihihi, lama tak terdengar & ngobrol.
begitu keluar dah bersajak indah pula Abang kita, ni.
very clear, tak perlu di dekrip, Om!
hehehe
:
disaat engkau merasa mengerti dan merasa memahami apa itu komputasi perempuan,
justru disitulah engkau berada di titik paling jauh dari mengerti.
gitu kali yaa?
xixxixixiii…
Lama sekali bpk tidak menulis di blog ini. Saya sangat merindukannya.Akhirnya setelah sekian lama, kerinduan itu pun terobati. Gentayanganlah lah istilah baru: kompleksitas komputasi perempuan. Saya sungguh kagum dengan ulasannya pak Romo. Makanya, utk mhs informatika mungkin sebelum berurusan dengan Kompleksitas Komputasi Perempuan selesaikan dulu ttg teori2 komputasi baik logika klasik, soft computing, information retrieval, data mining, dan lainnya. Lanjutkan terus perjuangannya Pak Romi
perempuan tidak seperti komputasi yang hanya bisa diselesaikan dengan LOGIKA. perempuan lebih memiliki rasa untuk menjalani kehidupannya. tetapi tidak ada salahnya jika sekali – kali kita ajak mereka bermain dengan LOGIKA. agar mereka bisa merasakan indahnya dunia LOGIKA… hehehe… 😀
pakai hati pak…
pakai hati… 😀
wah., kalau bgitu saya jg tambah bingung pak mengenai komputasi wanita..:))…mak mengahadapi wanita tuh gmn ya…??? tp mantafff dah artikel’a…:D
Keknya klo cowo-nya terlahir tampan dan berduit pasti kagak pake itung-itungan deh pak.. pasti sii cewe udah langsung klepekan duluan..
perempuan tidak diciptakan lewat rumus2 komputasi, pak. makanya sulit ditaklukkan melalu logika komputasi yg robotik itu. simple aja pak, perempuan itu cukup diberi sentuhan yg tepat di hatinya aja. *halah
Ada apa ni bang Romi??? Beribu makna kayaknya??? Duno??
wanita memang ribet ya pak
saya sendiri tidak memahaminya.
Perempuan lebih sering memakai perasaan pak, jarang memakai logika. Jd untuk memahaminya membutuhkan waktu cukup lama.
wew. pak romi mantap bgt ‘puisi’ nya.
istilah2 yg g dimengerti, just ask uncle google, it’s that right?
🙂
huh, aku udah nunggu postingan baru dari bulan Maret loh, tapi baru posting Desember, 😛
Tapi tak apa lah, aku udah seneng dapat postingan baru, 🙂
tapi belum aku baca :D, baca dulu ah,
heheg, komentar yang gag bermutu,
ya Alloh, banyak bener ilmu bapak tu, bahasa2 nya gag aku ngerti, suer, padahal aku juga udah mahasiswa, TI pula, 🙁
kalo masalah perempuan, aku gag mau komentar ahh, 😀
wah..sepertinya mau beralih ke dunia sastra nih…;-)
wah, pak Romi banyak sekali ilmu Computer Science yang dikuasai jadi pingin banyak belajar nih, boleh kan pak kalo tanya2
akhirnya update juga blognya…dah lama ga baca2 postingan bapak yang baru
Alhamdulillah… MAS ROMI POSTING LAGI!!! 🙂 b^^d
Keep posting mas! Semoga pahalanya mengalir deras karena banyak yang terinspirasi (termasuk saya) dgn tulisan mas 🙂
wah saluut lah bwt pak romi.. tapi klu menaklukan perempuan itu sbnernya gmpang pak..yg pnting brusaha n yakin.. tak perlu pake algoritma atao coding2..ckup kendalikan emosinya.. krna perempuan tak suka logika..
semnangat… n sukses slalu pak..
he..he..he..wanita hanyalah bisa didekati dan dipahami bukan dengan logika tetapi dengan hati dan kita harus berani mendengarkan saja gak usah memberi solusi. Itulah indahnya wanita. Dia berasal dari planet Venus dan kita(laki2x) dari Mars. Sudah baca bukunya toh, “Men From Mars and Women From Venus”. Salam sukses mas Romi
kalo begitu wanita benar-benar masuk kategori NP-Hard
sangat mudah memahami perempuan. Jujur saya tidak mengerti dengan bahasa jawa yang dia gunakan, saya hanya mengerti bahasa java. Tapi, kami berbincang dengan penuh pengertian. Bahasa perempuan memiliki toleransi kesalahan yang sangat tinggi(bahkan 100%), berbeda dengan programming yang serba benar-salah.
BUKTI TOLERANSI 100%:
‘kita sering membicarakan sesuatu tidak penting dengan penuh arti’
Akhirnya muncul juga postingannya. Pak Romi masih tidur 3 jam?
Boro2 memprosesnya pak, mencoba eksekusi rutin
logika buat objek bernama perempuan selalu memberikan “Division By Zero” exception
Nice writing 🙂
Salam kenal Pak Romi 🙂
Kalo mau tau tentang wanita, tanya Allah aja pak 🙂
Akhirnya update juga ! ha ha, kueren !!!
Perempuanku menjawab:
“Tenang saja mas, aku manusia, bukan robot”
@Fadly
SELECT Mahasiswi FROM Kampus WHERE cantik = TRUE AND Degree IN(S1 Informatika , S2 Informatika) OR ProfessionalJob IN(DBA , Senior Programmer, IT Consultant) LIKE me%;
—-
SQL parser: “Syntax Error Near ‘, you should put AND karakter = shalihah. Try again ? “
Hanya dengan sepasang sepatu yang diberikan dengan hati yang tulus. Sudah cukup meluluhkan komputasi wanita yang tidak terkira rumitnya
Waah update niyeee.. penuh puisi pulak..
@Brain90 : udah dapet lom hehehe