Knowledge Management dan Kiat Praktisnya
Knowledge management adalah konsep dan jargon besar yang susah diimplementasikan. Apa saking sulitnya dipahami sehingga susah diimplementasikan? Atau apa karena perlu tool yang mahal dan canggih sehingga tidak mudah diterapkan? Atau mungkin karena dosen dan pengajar knowledge management terlalu berteori setinggi langit sampai malah lupa untuk memanage pengetahuannya sendiri? Hehehe mungkin terakhir ini jadi faktor utama. Menurut saya, knowledge management itu mudah, murah dan wajib menjadi perilaku keseharian kita. Ini topik diskusi yang saya angkat ketika mengisi Workshop yang diselenggarakan oleh Divisi Komunikasi (Communication Team) Pertamina beberapa waktu yang lalu. BTW, Workshop ini dilakukan dalam rangka mensukseskan program Transformasi Pertamina menuju persaingan baru. Selain saya yang membawakan tema Knowledge Management dan Learning Organization, di jadwal tertulis nama Prof Roy Sembel yang menyajikan tema Investor Relation.
APA ITU KNOWLEDGE MANAGEMENT
Diskusi saya awali dengan ungkapan Peter Drucker yang sangat terkenal, yaitu:
the basic economic resource is no longer capital, nor natural resources, not labor. It is and will be knowledge
Ya perubahan dunia ini mengarah ke fenomena bahwa sumber ekonomi bukan lagi dalam bentuk money capital atau sumber daya alam, tapi ke arah knowledge capital. Justru karena knowledge alias pengetahuan ini kedepannya memegang peranan penting, karena itu harus kita kelola.
Organisasi dan perusahaan di dunia ini sebenarnya sudah sejak lama menderita kerugian karena tidak mengelola pengetahuan pegawainya dengan baik. Konon kabarnya di suatu institusi pemerintah, hanya karena PNS yang sudah 30 tahun mengurusi listrik dan AC masuk masa pensiun, sehari setelah itu listrik dan AC masih belum menyala ketika para pegawai sudah masuk kantor. Ya, tidak ada yang menyalakan listrik dan AC, karena hanya si PNS itu yang tiap pagi selama 30 tahun menyalakan listrik dan AC. Bahasa ngoko alus-nya:
when employees leave a company, their knowledge goes with them 😉
Organisasi dan perusahaan tidak mengelola pengetahuannya dengan baik, sehingga transfer pengetahuan tidak terjadi. Organisasi perlu mengelola pengetahuan anggotanya di segala level untuk:
-
Mengetahui kekuatan (dan penempatan) seluruh SDM
-
Penggunaan kembali pengetahuan yang sudah ada (ditemukan) alias tidak perlu mengulang proses kegagalan
-
Mempercepat proses penciptaan pengetahuan baru dari pengetahuan yang ada
-
Menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun terjadi arus keluar-masuk SDM
Nah, sebenarnya yang berkewajiban mengelola pengetahuan itu individunya atau organisasinya? Sebenarnya setiap orang harus mengelola pengetahuan mereka sendiri, karena yang paling berkepentingan mendapatkan manfaat dari pengelolaan pengetahuan itu adalah individu. Ketika semua pengetahuan yang saya dapat ketika bekerja, part time atau menggarap project saya explicit-kan dalam bentuk tulisan. Kemudian saya simpan rapi dan kalau perlu saya database-kan sehingga muda saya cari kembali, ini semua membantu dan mempercepat kerja saya ketika masalah serupa datang. Kalaupun saya pindah kerja, knowledge base yang saya miliki tadi menjadi “barang berharga” yang bisa saya “jual” dalam bentuk skill dan kemampuan ke perusahaan baru.
Knowledge management itu mudah? Ya, mudah dan kita sudah melaksanakannya selama ini kan 🙂 Kalau nggak percaya cek animasi di bawah deh, itu contoh mudah knowledge management.
Nah dari gambar diatas, kita jadi tahu, KNOWLEDGE atau PENGETAHUAN yang berkali-kali kita bicarakan itu sebenarnya makhluk apa. Pengetahuan itu bisa dibagi menjadi dua:
-
Explicit Knowledge: pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang lain. Dari contoh di atas, ketika seorang member milis memberi solusi dari buku, maka sebenarnya itu adalah bentuk explicit knowledge.
-
Tacit Knowledge: pengetahuan yang berbentuk know-how, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb. Nah dari contoh di atas, ketika seorang member milis menjawab berdasarkan pengalaman dia, hasil ngoprek atau nggak sengaja dapat solusi misalnya, itu semua adalah tacit knowledge. Tacit knowledge ini kadang susah kita ungkapkan atau kita tulis. Contohnya, seorang koki hebat kadang ketika menulis resep masakan, terpaksa menggunakan ungkapan “garam secukupnya” atau “gula secukupnya”. Soalnya memang dia sendiri nggak pernah ngukur berapa gram itu garam dan gula, semua menggunakan know-how dan pengalaman selama puluhan tahun memasak. Itulah kenapa Michael Polyani mengatakan bahwa pengetahuan kita jauh lebih banyak daripada yang kita ceritakan 🙂
MEMAHAMI KNOWLEDGE SPIRAL ALIAS SECI
Legenda knowledge management tentu tidak bisa kita lepaskan dari Ikujiro Nonaka dengan bukunya The Knowledge-Creating Company. Nonaka menceritakan bagaimana success story Matsushita Electric pada tahun 1985 ketika mengembangkan mesin pembuat roti.
Konon pada era tahun 1985, Matsushita Electric menemui kesulitan besar dalam produksi mesin pembuat roti. Mereka selalu gagal dalam percobaan yang dilakukan. Kulit luar roti yang sudah gosong padahal dalamnya masih mentah, pengaturan volume dan suhu yang tidak terformulasi, adalah pemandangan sehari-hari dari percobaan yang dilakukan. Adalah seorang pengembang software matsushita electric bernama Ikuko Tanaka yang akhirnya mempunyai ide cemerlang untuk pergi magang langsung ke pembuat roti ternama di Osaka International Hotel. Dia dibimbing langsung oleh sang pembuat roti ternama tersebut untuk belajar bagaimana mengembangkan adonan dan teknik khusus lainnya.
Selesai magang dia presentasikan seluruh pengalaman yang didapat. Pada engineer Matsushita Electric menerjemahkannya dengan penambahan part khusus dan melakukan perbaikan lain pada mesin. Percobaan yang dilakukan akhirnya sukses. Dan produk mesin pembuat roti tersebut akhirnya memecahkan rekor penjualan alat perlengkapan dapur terbesar pada tahun pertama pemasaran.
Ikujiro Nonaka membuat formulasi yang terkenal dengan sebutan SECI atau Knowledge Spiral. Konsepnya bahwa dalam siklus perjalanan kehidupan kita, pengetahuan itu mengalami proses yang kalau digambarkan berbentuk spiral, proses itu disebut dengan Socialization – Externalization – Combination – Internalization. Oh ya, saya pernah tulis artikel tentang spiralisasi pengetahuan ini di IlmuKomputer.Com plus dengan edisi yang berbeda juga saya masukkan ke Jurnal Dokumentasi dan Informasi BACA yang diterbitkan oleh LIPI.
-
Proses eksternalisasi (externalization), yaitu mengubah tacit knowledge yang kita miliki menjadi explicit knowledge. Bisa dengan menuliskan know-how dan pengalaman yang kita dapatkan dalam bentuk tulisan artikel atau bahkan buku apabila perlu. Dan tulisan-tulisan tersebut akan sangat bermanfaat bagi orang lain yang sedang memerlukannya.
-
Proses kombinasi (combination), yaitu memanfaatkan explicit knowledge yang ada untuk kita implementasikan menjadi explicit knowledge lain. Proses ini sangat berguna untuk meningkatkan skill dan produktifitas diri sendiri. Kita bisa menghubungkan dan mengkombinasikan explicit knowledge yang ada menjadi explicit knowledge baru yang lebih bermanfaat.
-
Proses internalisasi (internalization), yakni mengubah explicit knowledge sebagai inspirasi datangnya tacit knowledge. Dari keempat proses yang ada, mungkin hanya inilah yang telah kita lakukan. Bahasa lainnya adalah learning by doing. Dengan referensi dari manual dan buku yang ada, saya mulai bekerja, dan saya menemukan pengalaman baru, pemahaman baru dan know-how baru yang mungkin tidak saya dapatkan dari buku tersebut.
-
Proses sosialisasi (socialization), yakni mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lain. Ini adalah hal yang juga terkadang sering kita lupakan. Kita tidak manfaatkan keberadaan kita pada suatu pekerjaan untuk belajar dari orang lain, yang mungkin lebih berpengalaman. Proses ini membuat pengetahuan kita terasah dan juga penting untuk peningkatan diri sendiri. Yang tentu saja ini nanti akan berputar pada proses pertama yaitu eksternalisasi. Semakin sukses kita menjalani proses perolehan tacit knowledge baru, semakin banyak explicit knowledge yang berhasil kita produksi pada proses eksternalisasi.
KIAT MENGELOLA PENGETAHUAN
Sebelum terlalu ke langit, implementasi knowledge management untuk diri kita gimana yah? Paling tidak jangan lupakan beberapa hal yang mungkin sepele seperti di bawah. Saya sendiri menganggap bahwa kiat di bawah adalah best practice knowledge management untuk individu.
-
Atur dan rapikan file-file yang sudah kita download dari berbagai situs, buat kategori yang baik, masukkan file-file ke dalan kategori tersebut. Buat aturan penamaan file yang mudah mengingatkan kita dan mempermudah pencarian kembali. Misalnya masukkan semuanya dalam folder bernama References
-
Usahakan menuliskan segala pengalaman yang kita dapat, dari hal sepele pengalaman ngurusi kambing untuk idul adha, pengalaman mengadakan workshop di kampus, pengalaman memimpin BEM, tips dan trik mendapatkan IPK yang baik, dsb. Ditulis dimana? Bisa gunakan word processor, emacs, notepad atau apapun. Supaya pengalaman kita bisa dimanfaatkan orang lain, sebaiknya tulis di blog kita. Bahkan dengan blog, proses SECI atau knowledge spiral yang diteorikan Nonaka bisa kita implementasikan dengan mudah. Seluruh kegiatan blogosphere dari blogging, blogwalking, kategorisasi posting, trackback, pingback, social networking, diskusi di kolom komentar adalah proses SECI itu sendiri. Bagi saya pribadi, blog RomiSatriaWahono.Net adalah aktualisasi diri, kehidupan dan karir saya 😉
-
Simpan dan rapikan segala tugas mandiri di kampus, paper, artikel, laporan atau buku yang kita tulis, juga jangan lupa tugas akhir kita buat. Buatlah backup secara berkala. Semua karya kita adalah knowledge penting yang kita miliki, menghilangkan mereka adalah menghilangkan sebagian pengetahuan yang kita miliki. Saya sendiri masih menyimpan semua tulisan yang saya tulis dari pertama kali ikut conference di Jepang tahun 1997 (tingkat 2 program undergraduate) sampai semua tulisan saya sekarang. Saya biasa menyimpan dalam folder Publications
-
Catat semua track record kegiatan kita dan karya kita dalam Curriculum Vitae (CV) kita. Jangan sampai ada yang terlewat, buat supaya kita bisa mengedit secara berkala CV kita dengan mudah. Sepele bagi kita belum tentu sepele bagi orang yang merekrut kita nanti. Siapa tahu kegiatan kita menjadi aktifis remaja masjid di kampus malah menjadi poin tersendiri ketika kita masuk ke perusahaan besar yang ternyata milik keluar kerajaan Saudi … hehehe. Saya sendiri selalu mengupdate CV secara berkala , bagi saya CV bukan hanya untuk mencari pekerjaan, tapi untuk mengelola dan mencatat seluruh aktifitas kita selama hidup. Jadi nggak perlu heran atau sirik kalau CV saya mencapai 36 halaman :P, soalnya memang bukan untuk nyari kerja. Saya biarkan pekerjaan yang mencari saya. Lho kok bisa? Saya biarkan google dan seluruh mesin pencari mengindeks CV saya, maka tanpa perlu mencari pekerjaan, pekerjaan yang akan memburu kita 🙂
Maaf kepanjangan. Mudah-mudahan teman-teman semua semakin termotivasi untuk mengelola pengetahuannya masing-masing. Ingat, tidak ada yang peduli dengan pengetahuan kita, kecuali diri kita sendiri 😉
REFERENSI
-
Peter F. Drucker, The Coming of the New Organization, 1988
-
Ikujiro Nonaka, The Knowledge Creating Company, 1991
-
David A. Garvin, Building a Learning Organization, 1993
-
Romi Satria Wahono, Menghidupkan Pengetahuan Sudahkah Kita Lakukan?, Jurnal Dokumentasi dan Informasi – Baca, LIPI, 2005
Dear mas Bams and mas romi..
Seneng banget bisa dapat teman untuk nambah pengetahuan disini..
Aku setuju dengan mas bams bahwa key nya itu mau and mampu menjalaninya..
aku ada share sedikit tentang KM di XL atau di perusahaan tempat payroll saya di daftarkan 🙂
waktu aku masuk disini aktifitas KM sudah ada tapi masih berupa Knowledge2x Island yang bertebaran, maklum mayoritas karyawan disini average umurnya 20-30an dimana pada umur2 segitu itu idealisme masih gede2nya dan mayoritas mreka org2 pintar dari beberapa kampus2 Teknik ngetop di Indonesia exp: ITB,ITS,UI,UNIBRAW nah ada idiom disini bahwa Knowledge is my bargaining power to my company. Tidak salah memang pendapat spt itu, tp hal spt itu lama kelamaan menajdi bumerang bagi mereka sendiri ketika mereka mempunyai urusan untuk tidak dtg ke kantor, sehingga pekerjaan2 mereka tidak ada yg bisa menggantikannya.
Tapi pelan2 aku n team coba pelajari bagaimana men drive tipikal2 org2 spt itu, sehingga sampai pada satu kesimpulan kita akan coba mendrive mereka dengan teknologi juga, dimana hal ini didasari org2 di XL semua berhubungan dengan PC and system. Sehingga kita mencoba membuat sebuah portal yang kami coba menggunakan konsep Socio Networking, mis : mirip2 dengan IlmuKomputer.com/Friendster/Youtube/Multiply. Hasil akhirnya sekarang hit portal internal perharinya ribuan karyawan mengakses portal tsb dan aktifitas sharing sesama karyawan sudah terus berjalan.
Tapi tetap selain hal2 tsb kita menggunakan campaign2 KM dan juga event2 learning di kantor untuk mensosialisasikan kepada karyawan untuk terus mengupdate content2 portal tersebut sehingga konsep snowball effect yang kita harapkan dapat berjalan.
Dan hasil akhirnya kami pada awal tahun 2008 kemarin mengadaakn event KM Appreciation Day sebagai media pemberian apresiasi kepada para karyawan yg merupakan champion2 KM di perusahaan kami yang langsung diserahkan oleh Presdir Kami.
Tapi masih tetap ada ganjalan yang saya rasakan apakah praktek2 KM ini bisa diukur untuk memberikan nilai tambah kepada perusahaan atau tidak, karena selama ini tujuan kami yang terpenting agar proses pembelajaran dan budaya pembelajaran disini dapat dirasakan oleh seluruh karyawan.
Memang untuk hasil2 lainnya banyak ide2 kreatifitas karyawan yang mendapatkan apresiasi dari pasar mapun dari publik maupun penghargaan2 KM sperti MAKE Award sudah kami dapatkan.
Tapi tetap masih menjadi ganjalannya selama kami belum menemukan alat ukur yg tepat bagi implementaasi KM tersebut.
Btw aku baru membaca buku tentang KM meningkatkan daya saing bisnis karangan Lendy Widayana, disitu ada bab yang membahas tentang pengembangan Metode balanced scorecard dengan KM.Mungkin dari teman2 disini atau mas romi dan mas Bams bisa memberikan pencerahan….
Sebelumnya terimakasih
wah ati2 mas Anom tentang ukuran balanced scorecard atau ukuran lain yang sifatnya kuantitatif sangat tidak dianjurkan (katanya pa Renald Khasali) kemaren di peluncuran buku bu Miranda kalau tidak dikatakan agak menyesatkan.
karena KM ini kan dampak atau pengaruh lansungnya sangat panjang ==> jadi kalau pengaruh langsung atau jangka pendek yang anda sudah kerjakan sudah cukup ngak usah diukur lagi apalagi sampai ke perhitungan modal, ROI atau yang sifatnya kuantitatif ya bagian atau bidang lain biar yang hitung.
Kayaknya sederhana aja ukuran KM, kalau kita sudah menjalankan kiat2nya pa Romi dan anda ==> dan anda sudah singgung di tulisan anda yaitu kreativitas secara individu dan kolektif meningkat ngak ? kalau ya berarti bagus, kalau dihubungkan dengan segi komersilnya berapa inovasi nya di IPO, apalagi di produk yang sangat inovatif dan laku keras dimana ujung2 nya efisiensi di segala bidang.
kayak segitu dulu, artinya kita jangan terjebak pada ukuran kuantitatif baik yang normatif atau absolute.
salam
b.setiarso
Bagus bngt konsepnya Mas..
Salam kenal..Saya adalah mahasiswa semester akhir univ. Surabaya. Skrg lg menyelesaikan skripsi dengan tema “Evaluasi Knowledge management” di salah satu Bank pemerintah..Mohon bantuannya ya Mas..soalnya saya lagi bingung.Meskipun skripsi saya sebentar lagi selese, namun perasaan saya masih bnyk yg kurang..
Mohon kiatnya ya Mas..
Makasih
Untuk Lindiya di Ubaya(melalui dik Romi), kalau boleh saya minta alamat e-mailnya karena akan coba saya bantu dengan mengirimkan sebuah Knowledge Management Assessment Tool (KMAT) yang dikembangkan oleh American Productivity & Quality Center (APQC) & Arthur Andersen.
Trims
Saya rasa sudah waktunya anak muda melakukan perubahan dalam birokrasi, sytem dan kinerja pemerintah.
saya sering melihat PNS kalau masuk kerja pagi absen habis itu keluyuran kemana-mana 3-4 orang gitu. kadang2 ada yang pegi kedai kopi/ warung kopi duduk di sana minum dan sarapan..ntar sekitar jam 10-11 baru kekantor…untuk ngapaian???? inilah keadaan didaerah kabupaten yang saya lihat dengan mata kepala sendiri…( Kabupaten dengan APBN nomor 2 terbesar di Indonesia )
ntar jam 1 or 2 udah pulang jadi kapan mau majunya negara kita ?????
contoh yang paling nyata
kita kerja tiap hari full adalah 100%
kalau kita tambah kerja keras 1% tiap hari maka satu bulan negara indonesia akan mengalami perubahan 1 * 20 =20% per bulan jadinya ada peningkatan kerja 1% perbulan…. ini adalah hal yang sangat serius….
system kerja pemerintah mengalami kenaikan 12% per tahun…. setelah 10 tahun pasti Indonesia menjadi negara yang maju …
tapi bagaimana kalau seharusnya kerja 8 jam diganti dengan 7 jam saja, berarti ada pengurang kerja sebesar 12.5% per hari dan 12,5% perbulan
maka setelah setahun 12,5%* 12 = – 150%…
seteha 5-10 tahun Negara Indonesia akan hancur dan system pemerintah gampang diatur oleh pihak luar negeri…..
hal ini akan sangat memalukan….dan tamatlah riwat Indonesia….
DALAM RANGKA KEBANGKITAN NASIONAL
MARI KITA BANGKIT BERSAMA-SAMA MEMBERANTAS KKN…
salam damai buat semuanya….
minta maaf kalau ada kata- kata yang menyinggung….
Saya melihat, mengamati, dan merasakan bahwa sebagian besar artikel2 abang Romi ini seperti halnya kuliah pada seorang professor umur 60 tahun keatas. Sebagian besar adalah konsep2 yang masih general. Dari sisi teknisnya sangat2 kurang. Bagaimana kalau dalam artikel-artikel berikutnya lebih-lebih teknis lagi. Seperti tutorial atau modul2 gitulah. Regards
#Id Adamo: Kalau nyari technical tutorial jangan di blog ini mas 🙂
Gambar ilustrasinya dapet banged, izin ya. Makasih
saya termasuk penggemar berat blog ini. biasanya sih file save as trus dibaca di rumah biar irit hehehe. maklum jayapura warnet mahal. tapi kok halaman ini tidak bisa di save as ya?. juga halaman lain (tidak semua). kalo memang di protect, please….buka dong protecnya…biar saya bisa download…tnx…
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh…
komen lagi yah….saya sangat-sangat tertarik dengan yang namanya KM. cuman masalahnya bagaimana tipsnya membuat database dari yang kecil2 kemudian database itu terus berkembang dan menjadi sebuah database yang dapat digunakan untuk basis KM?. karena kalo kita pakai KM tool takutnya database yang telah kita buat dan implementasikan sebelumnya jadi tak berguna. dan pastinya harus belajar lagi tool tsb (hehehe malas ya?…). kan lebih bagus kalo database yang telah ada kita kembangkan sedikit demi sedikit begitu juga dengan software nya. oya…saya berniat membuat KM di kantor(STAIN Al-Fatah Jayapura) mohon bimbingannya.
Jazakallah Khairan Katsira…..
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh….
NB: basic programming saya PHP & MySQL…
Wah, artikelnya sangat menarik, Pak. Koreksi dikit boleh, ya. Di paragraf yang memuat uraian tentang Tacit Knowledge tertulis Michael Polyani, setahu saya seharusnya Michael Polanyi. Saya tunggu tulisan-tulisan Bapak tentang Knowledge Mangement selanjutnya (sedang tertarik bidang Knowledge Management 🙂
Lewat jasa baiknya dik Romi, yakni lewat situsnya ini, saya mengajak pada para peminat praktek Knowledge Management (KM) agar menjadi member atau sign up pada situs Social Network MOBEE KNOWLEDGE COP (http://mobeeknowledge.ning.com/). Situs tsb kontennya dikontribusikan untuk diskusi dari explicit knowledge yg dihasilkan oleh perusahaan kami PT Mobee & BlueMoon Tech. Secara luas ini adalah dalam rangka “practicing Knowledge Management (KM)” sebagai “tools” untuk meningkatkan kemampuan “Learning, Growth and Innovation” para members dengan cara membentuk Community of Practice (COP).
COP dalam perkembangannya saat ini memiliki nilai bermakna (significant value) oleh pengaruh dampak Web 2.0 yg antara lain disebut-sebut “…, the Web is now (maksudnya Web 2.0) increasingly less about places and other nouns (maksudnya Web 1.0), but verbs…”. Dengan dominannya “verbs” tsb, maka platform Web 2.0 menjadi wahana yg subur bagi “Social Interaction and Collaboration” ( = Social and Collaborative Platform). Inilah yg disebut-sebut sebagai salah satu ciri dari 15 ciri Mobile Megatrend 2008 yakni “Content is aging; Content communication is king”. Yg belakangan ini disebut juga sebagai Context ( lih. posting 16 Juli 2008 pada situs tsb : “HOW MOBEE & BLUEMOON TECH ANTICIPATE GLOBAL MOBILE MEGATRENDS 2008).
Dengan pendekatan tsb, maka fokusnya kini bergeser dari pendekatan teknologi multi media, kearah pendekatan “communication and collaboration which forms the heart of the learning experience”. Jadi materi diskusi bisa apa saja, sedangkan metodanya tidak lain adalah “Knowledge-based Web 2.0 Platform” (mis situs Social Networking MOBEE KNOWLEDGE COP kita).
Sudah barang tentu karena yg ditekankan lebih kepada Context daripada Content, maka untuk menghayati praktek KM disitus tsb dari keadaan Well Informed s/d Knowledgeable, dibutuhkan proses dan waktu (Process-based & Knowledge driven) dan tidak mungkin seketika secara terobosan.
Selamat menjadi member dan berselancar di MOBEE KNOWLEDGE COP.
Terima kasih dik Romi atas kesempatan ini.
alah, masih kalah dengan roy suryo, dia hebat banget tuh bisa deteksi perut bumi dan mencari pesawat……hodup roy suryo
dik Gonggong,
Jangan “maido” dulu dan membanding-bandingkan dengan orang lain. Silahkan masuk/registrasi/sign up saja ke http://mobeeknowledge.ning.com Dik Gonggong akan “welcomed” sekali di SNS tsb. Tq
wah seneng sudah baca artikel nya pak romi, sambil belajar tekhnik menulis tacit knowledge. maju terus…!
pak rommi, bisa dikasih tahu ke saya, ubniversitas di korea selatan yang punya program knowledge management?
bisanya dibawah departemen apa ya kalo di universitas?
Halo mas romi… saya saat ini lagi nyusun tesis tentang KM, yang ingin saya tanyakan unya jurnal yang menulis tentang KM…
Thank’s
Untuk dik Welly, saya mungkin bisa bantu salah satu sumber tentang majalah, newsletters, jurnals KM. Untuk itu harap di-click : http://www.kmresource.com/exp_periodicals.htm
atau akses ke Social Networkng Site (SNS) MOBEE KNOWLEDGE COP via http://mobeeknowledge.ning.com/forum/topic/show?id=2090583%3ATopic%3A1763 ( topik berjudul : BACKGROUND LITERATURES FOR STUDYING HUMAN RESOURCES (HR) AND BUSINESS PROCESS IN KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM) dengan attachment : 1. ROLE OF HR IN INSTITUTIONALIZING KNOWLEDGE MANAGEMENT IN A COMPANY.pdf 2. BIZ PROCESS ORIENTED OF KNOWLEDGE WORK.pdf ).
SNS tsb heading-nya berbunyi : Learn the issues of Mobee’s emerging Technologies, Market, and People through our Community of Practice (COP) in Knowledge Management (KM).
Trims
Setuju KM itu mudah, hanya mau atau tidak. Biasanya orang bekerja selalu sibuk dan fokus di operasinya, jadi kembali lagi KM yang pening jadi second priority (mungkin third atau fourth…).
Padahal KM ini seharusnya sudah menjadi bagian dari operasi tersebut.
Bravo
Pak Romi,ini artikel sangat membantu dan mencerahkan saya dalam proses penyusunan skripsi saya ttg KM sebagai sarana Knowledge Sharing berbasis web.
kalau ada referensi mau jurnal,artikel ato ebook lain seputar KM dan KS,boleh di share linknya y pak.
THX
Pak Romi, Salam kenal 🙂
Saya mahasiswi its Teknik industri, sedang membuat TA Tentang pemilihan alternatif implementasi KM.. Saya mau tanya caranya assessing knowledge management di perusahaan itu gimana ya? kalau pakai KMAT, datanya di olah pakai tool apa?
trims Pak…
Btw saya tunggu kedatangannya nopember ini di seminar netpreneur di surabaya…
saya tertarik dengan tulisan Bapak mengenai KM. Tapi yang menjadi pertanyaan saya apa memang knowledge itu adalah pengetahuan. Saya pernah mendapatkan materi yang mengatakan bahwa sebenarnya knowledge itu adalah kemampuan bukan pengetahuna. Mohon pencerahannya
Salam kenal…
Pak Romi, saya mahasiswi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan… saya sedang menyusun skripsi tentang pengembangan media bimbingan dan konseling melalui weblog… konsepnya tuch diambil atas dasar menulis ekspresif untuk terapi stres dan meningkatkan kecerdasan intrapersonal.
Mohon dukungan dan bantuannya… terima kasih atas inspirasi dan sumber informasinya
Salam kenal Pak Romi, saya seorang karyawati tertarik dengan KM ini karena di kantor saya baru saja ada lomba membuat logo untuk KM dan quiz mengenai KM. Saya ikuti kedua lomba tsb. meskipun penjelasan dari kantor terlalu singkat dan saya belum mengerti benar… he he (yang penting berpartisipasi) dan setelah saya browsing di internet dan menemukan tulisan bapak, sedikitnya saya baru mendapat gambaran apa yang dimaksud dengan KM itu….
Terima kasih pak atas informasinya
salam kenal pak romy… aq seneng banget bs termotivasi karena baca tulisannya.. kira2 ada berapa banyak refensi tentang km, dimana aku bisa dapatkan, aq butuh sebanyak mungkin. semoga ada info. by abdullah apb 2007 unhas
Selamat siang pak Romi
Pak saya senang bisa berkonsultasi melalui sarana ini.Saya mau nanya langkah pertama dalam memulai utk membuat Knowledge Management kira2 apa saja ya pak kalau secara berurutan hingga terbentuk KM
Demikian terima kasih
Makasih Pak,buat artikelnya..manfaat bgt..hehe..
Wah Pak Romi artikelnya bagus sekali. Isinya sama seperti dosen yang mengajar KM di kampus saya..hehhehehe
Mas Romi, artikel yang sangat inspiring!
Saya peminat KM, baru sebatas peminat, dikarenakan pengalaman mengelola informasi (i.e. content) di pekerjaan sebelumnya dan sekarang lebih mengelola transfer informasi (i.e. tools). Itupun sudah banyak tantangan: banyak yang menganggap berbagi informasi sebagai pekerjaan tambahan, dilakukan jika perlu (ketika mereka butuh, bukan ketika mereka bisa berbagi) dan bahkan mengurangi power mereka.
Membaca tulisan Mas Romi, nampaknya KM lebih berfokus pada: komunikasi! Content, tools dan method cuma “dapur kotor”-nya. Komunikasiadalah jantung KM. Benar begitu?
Karena kita semua adalah mahluk yang saling berkomunikasi, bagaimana supaya ketika berkomunikasi, kita (angota sebuah organisasi) sebenarnya sedang mengelola pengetahuan (berbagi, mendapatkan dan berbagi lagi ke lebhi banyak orang)?
Ada pengalaman tentang ini?
Endro
ps: minta ijin untuk pasang link artikel ini di blog saya (http://endrocn.wordpress.com) dan facebook saya (endro catur).
Benar mas romi,pengetahuan yang kita miliki harus kita olah terus agar nantinya bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain nantinya.
selamat sore pak romi dan semuanya,,
setelah baca-baca dan mencari tahu tentang KM, saya semakin yakin bahwa konsep ini benar-benar konsep yg strategis untuk diterapkan di perusahaan, tapi saya ingin bertanya,, untuk perusahaan kecil yang ingin menerapkan KM, masalahnya adalah pada ketidakketersediaan tenaga admin yang mengelola pendokumentasian data dan informasi tersebut,, apakah karena hal ini kesempatan untuk mengaplikasikan KM hanya terbatas pada perusahaan besar saja??
biasanya divisi apakah yg mengelola fungsionalisasi KM?? apakah memang divisi khusus ataukah bisa dimasukkan misalkan ke divisi RND??
terimakasih,, maturnuwun
selamat malam pak romi,
saya ingin bertanya tentang perbedaan antara knowledge sharing dan knowledge transfer. bisa tolong dijelaskan pak?
terima kasih
Saya lagi nyari bahan untuk TA knowledge management, dan dari google saya diarahkan ke sini.
terima kasih Pak Romi,
salam kenal dari saya (yang lama membaca dan praktek tutorial Pak Romi) tapi baru kali ini berkesempatan mampir
benar juga tuch
pak rom…:)
Wah Pak Romi artikelnya bagus sekali. Isinya sama seperti dosen yang mengajar KM di kampus saya..hehhehehe
cukup membantu artikelnya buat memahami knowledge management. .
😀
terimakasih banyak atas penjelasannya. kebetulan saya sedang membutuhkan tulisan diatas.
izin share ya 😀