Pola Soal Subnetting dan Teknik Mengerjakannya
Pada saat mengajar dan memahamkan materi subnetting di kelas networking atau CCNA, saya biasanya menggunakan metode seperti yang saya tulis di dua artikel sebelumnya:
Selama ini lancar-lancar saja dan tingkat pemahaman siswa cukup bagus. Kebetulan kemarin (6 Mei 2007) saya berkesempatan mencoba metode yang sama untuk ngajar adik-adik SMKN 1 Rangkasbitung. Pemahaman bisa masuk, hanya ada sedikit permasalahan pada saat mengerjakan soal karena variasi soal yang beragam. Supaya lebih tajam lagi, saya perlu sajikan satu topik khusus teknik mengerjakan soal-soal subnetting dengan berbagai pola yang ada. Anggap saja ini adalah materi berikutnya dari dua materi sebelumnya. Contoh-contoh soal lengkap bisa download dari sini.
1. SOAL MENANYAKAN SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST ATAU SUBNET
Soal yang menanyakan subnetmask apa yang sebaiknya digunakan dengan batasan jumlah host atau subnet yang ditentukan dalam soal. Untuk menjawab soal seperti ini kita gunakan rumus menghitung jumlah host per subnet, yaitu 2y – 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask. Dan apabila yang ditentukan adalah jumlah subnet, kita menggunakan rumus 2x (cara setelah 2005) atau 2x – 2 (cara sebelum 2005), dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnetmask.
-
Soal: A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts. Which subnetmask would provide the needed hosts and leave the fewest unused addresses in each subnet?
Jawab: Karena kebutuhan host adalah 27, kita tinggal masukkan ke rumus 2y – 2, dimana jawabannya tidak boleh kurang dari (atau sama dengan) 27. Jadi 2y – 2 >= 27, sehingga nilai y yang tepat adalah 5 (30 host). Sekali lagi karena y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask, maka kalau kita susun subnetmasknya menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000 atau kalau kita desimalkan menjadi 255.255.255.224. Itulah jawabannya 🙂
-
Soal: You have a Class B network ID and need about 450 IP addresses per subnet. What is the best mask for this network?
Jawab: 2y – 2 >= 450. Nilai y yang tepat adalah 9 (510 host). Jadi subnetmasknya adalah: 11111111.11111111.11111110.00000000 atau kalau didesimalkan menjadi 255.255.254.0 (itulah jawabannya! ;)).
-
Soal: Refer to the exhibit. The internetwork in the exhibit has been assigned the IP address 172.20.0.0. What would be the appropriate subnet mask to maximize the number of networks available for future growth?
Jawab: Cari jumlah host per subnet yang paling besar, jadikan itu rujukan karena kalau kita ambil terkecil ada kemungkinan kebutuhan host yang lebih besar tidak tercukupi. Jadi untuk soal ini 2y – 2 >= 850. Nilai y yang paling tepat adalah 10 (1022 host). Jadi subnetmasknya adalah 11111111.11111111.11111100.00000000 atau 255.255.252.0
2. SOAL MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAMAT IP
Soal mengidentifikasi jenis alamat IP bisa kita jawab dengan menghitung blok subnet dan mencari kelipatannya blok subnet yang paling dekat dengan alamat IP yang ditanyakan.
-
Soal: Which type of address is 223.168.17.167/29?
Jawab: Subnetmask dengan CIDR /29 artinya 255.255.255. 248. Blok subnet= 256-248 = 8, alias urutan subnetnya adalah kelipatan 8 yaitu 0, 8, 16, 24, 32, …, 248. Tidak perlu mencari semu subnet (kelipatan blok subnet), yang penting kita cek kelipatan 8 yang paling dekat dengan 167 (sesuai soal), yaitu 160 dan 168. Kalau kita susun seperti yang dulu kita lakukan di penghitungan subnetting adalah seperti di bawah. Dari situ ketahuan bahwa 223.168.17.167 adalah alamat broadcast.
Subnet |
… | 223.168.17.160 | 223.168.17.168 | … |
Host Pertama | … | 223.168.17.161 | 223.168.17.169 | … |
Host Terakhir | … | 223.168.17.166 | 223.168.17.174 | … |
Broadcast | … | 223.168.17.167 | 223.168.17.175 | … |
3. SOAL MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN SETTING JARINGAN
Teknik mengerjakan soal yang berhubungan dengan kesalahan setting jaringan adalah kita harus menganalisa alamat IP, gateway dan netmasknya apakah sudah bener. Sudah benar ini artinya:
-
Apakah subnetmask yang digunakan di host dan di router sudah sama
-
Apakah alamat IP tersebut masuk diantara host pertama dan terakhir. Perlu dicatat bahwa alamat subnet dan broadcast tidak bisa digunakan untuk alamat IP host
-
Biasanya alamat host pertama digunakan untuk alamat IP di router untuk subnet tersebut
- Soal: Host A is connected to the LAN, but it cannot connect to the Internet. The host configuration is shown in the exhibit. What are the two problems with this configuration?
Jawab: CIDR /27 artinya netmask yang digunakan adalah 255.255.255.224. Dari sini kita tahu bahwa isian netmask di host adalah berbeda, jadi salah setting di netmask. Yang kedua blok subnet = 256-224 = 32, jadi subnetnya adalah kelipatan 32 (0, 32, 64, 86, 128, …, 224). Artinya di bawah Router 1, masuk di subnet 198.18.166.32. Alamat gateway sudah benar, karena biasa digunakan alamat host pertama. Hanya alamat IP hostnya salah karena 198.18.166.65 masuk di alamat subnet 198.18.166.64 dan bukan 198.18.166.32.
4. SOAL MENGIDENTIFIKASI ALAMAT SUBNET DAN HOST YANG VALID
Termasuk jenis soal yang paling banyak keluar, baik di ujian CCNA akademi (CNAP) atau CCNA 604-801. Teknik mengerjakan soal yang menanyakan alamat subnet dan host yang valid dari suatu subnetmask adalah dimulai dengan mencari blok subnetnya, menyusun alamat subnet, host pertama, host terakhir dan broadcastnya, serta yang terakhir mencocokkan susunan alamat tersebut dengan soal ataupun jawaban yang dipilih.
- Soal: What is the subnetwork number of a host with an IP address of 172.16.66.0/21?Jawab: CIDR /21 berarti 255.255.248.0. Blok subnet = 256- 248 = 8, netmasknya adalah kelipatan 8 (0, 8, 16, 24, 32, 40, 48, …, 248) dan karena ini adalah alamat IP kelas B, blok subnet kita “goyang” di oktet ke 3. Tidak perlu kita list semuanya, kita hanya perlu cari kelipatan 8 yang paling dekat dengan 66 (sesuai dengan soal), yaitu 64 dan 72. Jadi susunan alamat IP khusus untuk subnet 172.16.64.0 dan 172.16.72.0 adalah seperti di bawah. Jadi pertanyaan bisa dijawab bahwa 172.16.66.0 itu masuk di subnet 172.16.64.0
Subnet |
… | 172.16.64.0 | 172.16.72.0 | … |
Host Pertama | … | 172.16.64.1 | 172.16.72.1 | … |
Host Terakhir | … | 172.16.71.254 | 172.16.79.254 | … |
Broadcast | … | 172.16.71.255 | 172.16.79.255 | … |
- Soal: What is the subnetwork address for a host with the IP address 200.10.5.68/28?Jawab: CIDR /28 berarti 255.255.255.240. Blok subnet = 256-240 = 16, netmasknya adalah kelipatan 16 (0, 16, 32, 48, 64, 80 …, 240). Kelipatan 16 yang paling dekat dengan 68 (sesuai soal) adalah 64 dan 80. Jadi alamat IP 200.10.5.68 masuk di alamat subnet 200.10.5.64.
Subnet
… 200.10.5.64 200.10.5.80 … Host Pertama … 200.10.5.65 200.10.5.81 … Host Terakhir … 200.10.5.78 200.10.5.94 … Broadcast … 200.10.5.79 200.10.5.95 …
5. SOAL-SOAL LAIN YANG UNIK
Selain 4 pola soal diatas, kadang muncul soal yang cukup unik, sepertinya sulit meskipun sebenarnya mudah. Saya coba sajikan secara bertahap soal-soal tersebut di sini, sambil saya analisa lagi soal-soal subnetting yang lain lagi 🙂
- Soal: Which combination of network id and subnet mask correctly identifies all IP addresses from 172.16.128.0 through 172.16.159.255?Jawab: Teknik paling mudah mengerjakan soal diatas adalah dengan menganggap 172.16.128.0 dan 172.16.159.255 adalah satu blok subnet. Jadi kalau kita gambarkan seperti di bawah:
Subnet |
… | 172.16.128.0 | … |
Host Pertama | … | … | |
Host Terakhir | … | … | |
Broadcast | … | 172.16.159.255 | … |
- Dari sini berarti kita bisa lihat bahwa alamat subnet berikutnya pasti
172.16.160.0
- , karena rumus alamat broadcast adalah satu alamat sebelum alamat subnet berikutnya. Nah sekarang jadi ketahuan blok subnetnya adalah 160-128 =
32
- (kelipatan 32), terus otomatis juga ketahuan subnetmasknya karena rumus blok subnet adalah
256-oktet terakhir netmask
- . Artinya subnetmasknya adalah
255.255.224.0
- . Kok tahu kalau letak
224
- di oktet ketiga? Ya karena yang kita kurangi (“goyang”) tadi adalah oktet ketiga.
Subnet |
… | 172.16.128.0 | 172.16.160.0 | … |
Host Pertama | … | … | ||
Host Terakhir | … | … | ||
Broadcast | … | 172.16.159.255 | … |
Masih bingung? Atau malah tambah pusing? Tarik nafas dulu, istirahat cukup, sholat yang khusuk dan baca lagi artikel ini pelan-pelan 😉 Insya Allah akan paham. Amiin …
wew. ilmu baru nih tentang subnetting, memang ini pelajaran yang perlu kerja keras otak untuk memahaminya, apa karena dasar logika dan algoritma berpikirnya yang kurang jadi susah untuk memahami konsep subnetting.
Dan satu lagi memang perlu latihan secara terus menerus dan melengkapinya dengan berbagai soal tentang subnetting. semoga ini bisa jadi tambahan pengetahuan untuk belajar subnetting.
thansk buat mas romi yang telah bagi bagi pengetahuannya. jasamu tiada tara. hehehe…kayak lagu untuk guru.
# Yadi: Hehe bisa saja. Cuman share kecil-kecilan kok, siapa tahu ada yang punya masalah sama, paham konsepnya tapi pusing waktu keantem soalnya 🙂
Waduh dapet ilmu berat nih. Pak romi gimana kalo ada pembahasan ringan juga seperti pengenalan collosion domain, broadcastdomain, dan saudara2nya? hehe.. terlalu dasar ya pak. 🙂
# Paijo: collision/broadcast domain, CSMA/CD, dsb sedang saya siapin mas 🙂 Tau aja nih …hehehe
Sangat menarik sekali penjelasannya Pak. Kadang butuh waktu lama untuk menjelaskan perbedaan antara jumlah subnet dan jumlah host. Kalau urusan subnet beres, tinggal pusing di routing 😉
Jadi bisa belajar lagi tentang subnet. Sebelumnya ndak dahu, sekarang rada-rada pusing…hehehe…Karena ndak pernah dapat teori, biasanya selalu berdasarkan “intiuisi”. Sekarang jadi “terbuka” mengenai teorinya.
Terima kasih banyak Pak.
Aduh, makasih, Pak Romi.
Dari dulu paling bingung soal yang satu ini. :))
# Kelik: Subnetting dengan intuisi keren juga tuh hehehe …
# Ephi: Ok sip mudah-mudahan bermanfaat 🙂
waduh yang biasa aja kadang masihsalah pak, apalagi untuk kasus yang unik-unik. sementara ini nyerah dech, tapi nanti pasti di pelajari pelan2 biar mudeng 😀
# Yudhi: hehehe …. subnetting itu justru sederhana dan menyenangkan 🙂 Kalau soal CCNA yang lain kan ilmu hapalan, yang ilmu pasti cuman subnetting, karena kita ngitung 🙂
Menyenangkan buat yang suka ngitung, pusing buat yang suka ngapal…sori OOT 😉
Lumayan buat refresh, udah lama ga buka2….
trima kasih pencerahannya !!
terima kasih artikelnya pak, jd nambah2 elmu niihh.. 😀
Kok ngitung subnet mulu. Kapan nih diskusi Routing di TCP/IP (TCP/IP Routing Volume 1 and 2 Cisco Press) ?……:D
Wah.. makasi bang..
refresh dan menguji kembali, juga memberi trik baru..
bs ngikutin penjelasannya abang.. tp belum nyobain ngerjain soal2nya dalam waktu terbatas..
Untuk soal nomer dua kita bisa menggunakan operasi logika AND untuk menghitung network address. Jadi,
223.168.17.167 AND 255.255.255.248 = 223.168.17.160
Karena jumlah keseluruhan host yang dipakai adalah delapan maka Broadcast address untuk Network address diatas adalah 223.168.17.167
# Bayu: Benar, cuman harus ubah dulu ke binari yah 🙂
# MM, Haidar: Thanks juga 🙂
$Pak Romi: Yup. Memang ini kekurangan dari metoda ini. memerlukan konversi dari desimal ke binari meskipun hasilnya lebih akurat.
Hello Boss.
Wah, masih membantu memecahkan masalah subnetting yak
Lanjut dech
Kutunggu pembahasan routing jaringan dan router de..
Salam,
# Bayu: Yap itu dia. Kalau akurat sih sama-sama akurat 🙂
# Riyantoro: Ya mas masih disini, ini saja masih banyak yang pusing 😉
Pak Romi,
Sayangnya CISCO sendiri tidak merekomendasikan dalam perancangan subnet menggunakan dotted desimal. Saya kutip dari sumbernya,
The single greatest source of mistakes when working with subnets is trying to work with them in dotted decimal without understanding what is happening at the binary level. Again, dotted decimal is for convenience in reading and writing IPv4 addresses. Routers and hosts see the addresses as 32-bit binary string; to successfully work with these addresses, they must be seen the way the routers and hosts see them.
(J. Doyle, J. Carrol: Routing TCP/IP Volume 1. Cisco Press 2006)
Jadi pada tanggapan saya pada tanggal 10-Mei, saya ingin menunjukkan bahwa operasi yang saya jelaskan itulah yang sebenarnya berkerja di router dan host, karena router dan host hanya mengenal barisan digit bukan desimal.
Konsep yang pak Romi jelaskan diatas tidak salah dalam menyelesaikan soal ujian. Cuma pak Romi harus menekankan juga kepada siswa bahwa sebenarnya mesin tidak bekerja dalam desimal tetapi dalam biner
…..:-)
Wah…nambah ilmu nich tentang Subnetting ?! Jujur,saya masih awam banget tentang jaringan jadi ilmu ini sangat bermanfaat banget wat saya. Akan saya pelajari sedikit demi sedikit soal jaringan, pandu terus ya Pak Romi, lagi kepengin belajar jaringan ney….
Dah bagus penjelasannya,dengan mencontohkan jalan Gatot Subroto dgn gang-gangnya,seperti konsep Subnetting diatas…
Makasih BGT Pak Romi wat ilmunya, saya tunggu soal yang berikutnya Key…
# Bayu: Pasti mas, penjelasan itu ada dalam kurikulum CCNA, dan saya selalu jelaskan di muka. Konsep pembacaan komputer itu memang hanya mengenal binary dan bukan desimal. Sedangkan manusia lebih mudah dengan desimal. Otomatis ini berimplikasi ke kalau ngajarin manusia pasti lebih mudah dengan desimal 🙂
# Kris: Yup sama-sama mas. Mudah-mudahan bermanfaat.
hm.. saya pernah ngalamin kasus, pada windows,
kira2 begini:
saya punya network:
Gedung1 > switch > wireless
Soal: What is the subnetwork address for a host with the IP address 200.10.5.68/28?Jawab: CIDR /21 berarti 255.255.255.240. Blok subnet = 256-240 = 16, netmasknya adalah kelipatan 16 (0, 16, 32, 48, 64, 80 , 240). Kelipatan 16 yang paling dekat dengan 68 (sesuai soal) adalah 64 dan 80. Jadi alamat IP 200.10.5.68 masuk di alamat subnet 200.10.5.64.
sepertinya ada yang harus dikoreksi pak Romi…:) itu soal yang point 4.b
Asskm, Pak Romi……
Salam Hormat,
Pak saya mahasiswa Teknik Informatika STMIK Teknokrat Lampung semester V.
Saya ingin mengetahui lebih jelas tentang jaringan.
Tolong bapak jelaskan bagaimana cara penghitungan subnet (secara detail dan dengan cara yang paling mudah), menentukan kelas IP, dalam membangun sebuah jaringan disuatu instansi / PT.
Tolong bapak kirimkan ke e-mail saya naa_plash@yahoo.com.
saya sangat mengharap jawaban bapak.
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Wasskm,
# Donny: Sudah mas. Thanks 🙂
# Aan: Coba mas ikuti artikel saya tentang penghitungan subnetting. Saya taruh linknya di artikel ini paragraf pertama.
Dear Pak Romi, saya sedang mencoba mengerjakan soal latihan subnetting, klo mau crosscheck jawabannya ada dimana ya ? Lalu Artikel Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas juga ada dimana ? Thx
Best Regards
pak Romi,
tolong donk jawaban soal-soalnya di email ke sana…
terima kasih banyak…
Klo ngitung subnetmask-nya Insya Allah ngga masalah. Khan bit 1 di depan semua trus bit 0 di belakang semua. Tapi bahasa Inggris-nya itu yang bikin ampun2. Dibaca beberapa kali pun masih blm ketemu maksudnya. Klo lihat kunci jawaban baru ngerti karep-nya apa.
Soal2 sertifikasi itu gak ada yang bahasa Indonesia yah? 🙁
Private dong tapi yang geratisan, duwh mumet soal itungan,:'(
terima kasih pak atas penjelasan nya, terus terang saya masih agak bingung tentang subnetting
sip, sip, sip………….. thank you PAK
ngerti sih, ngitungnya juga jadi bisa……
eh pas mau aplikasiin……….. malah binun…….
waduh harus belajar cara design networking yah…………….
Wah terima kasih Pak. Saya yg pada awalnya bingung menghitung jumlah subnet dengan 2^x ato 2^x – 2 (karena di referensi yg saya punya beda2), sekarang sudah jelas bahwa cara tersebut lazim tetapi berbeda tahun. Oleh karena itu skr kita menggunakan 2^x.
Bravo!
Setting Routernya di tunggu Pak 🙂
Bagaimana cara mencari/tlng tulis secara lengakap.subnetting dengan mengambil 3 bit pada kelas B.
Berapakah Subnet masknya? , Jumlah subnetnya? dau lampirkan subnet idnya juga? Trimakasih banyak. mohon dibalas
#Habib: Padahal sudah saya tuliskan di tulisan saya tentang perhitungan subnetting. Ayo baca yuk, pelajari, pahami, jangan maunya yang instan terus 🙂
soal no. 4 ga salah ketik pak?
dekat dengan 66 (sesuai dengan soal), yaitu 64 dan 68. Jadi susunan alamat
makasih ya pak
materi subnettingnya…
uas kemaren saya sukses
Ass, pak
maaf pak sdg melanjutkan studi s1 saya. dan saya kali in kesulitan utk belajar ttg transfer digital. saya boleh gak minta materi ttg mata kuliah ini, khususnya ttg rumus utk mencari BER (bit error rate), FEXT, n ect pak.
tp, saya dikasih tahu konsep dr mata kuliah ini yaitu dg power sebesar-besarnya kmd kabel/jalur sepanjang2nya n diameter kecil shg mendapatkan sinyal sebesar-besarnya(kuat).mhn dibantu pak.., makasih sblumnya pak.
Ass Pak Romi,
Mantap nih materinya. Sip deh pokoknya. Mau tanya donk, saya bingung nih soal no 4a, gimana cara hitung host terakhirnya bisa 172.16.71.254? hehe Maklum masih newbie.
Mohon penerangannya
Thx
selamat pagi pak maaf saya mau tany
kalau kita menentukan network dan nekmas apa bila hostnya sudah di ketahui bagaimana pak. dan di tentukan dengan konsep subneting. maaf pak baru belajar jadi masih bingung