Jadi Pebisnis IT, Siapa Takut?
Artikel saya yang juga diterbitkan oleh Majalah Kontan edisi Khusus September 2006 tentang entrepreneurship. Saya letakkan di blog, siapa tahu ada yang ingin membaca-bacanya lagi. 😉
Pada suatu pagi di musim dingin tahun 1974, dalam perjalanan mengunjungi sahabatnya Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul World’s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates, dan mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer-komputer tersebut sangat dibutuhkan. Bill Gates kemudian menghubungi perusahaan pembuat Altair, yaitu MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dan hebatnya dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap diimplementasikan dan bekerja sempurna di Altair. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard, dan bersama dengan Paul Allen mendirikan Microsoft.
Kisah berbeda datang dari Jerry Yang, yang pada tahun 1990 menjalani program doktor di Stanford University. Bersama dengan sahabatnya David Filo, mereka lebih menyukai kegiatan surfing di Internet, daripada aktifitas dan penelitian program doktor yang mereka ikuti. Mereka mulai mengumpulkan link situs-situs yang menarik, sampai akhirnya list yang mereka buat telah menjadi terlalu panjang dan terlalu banyak. Mereka kemudian membaginya menjadi banyak kategori dan subkategori. Inilah peristiwa bersejarah yang mengawali lahirlah perusahaan besar bernama Yahoo!. Yahoo merupakan singkatan dari â€Yet another Hierarchical Officious Oracleâ€. Awalnya, yang mengakses ke direktori Yahoo! hanya Yang, Filo, dan beberapa teman dekat mereka di Stanford University. Namun, dari obrolan mulut ke mulut, orang mengakses ke Yahoo! menjadi semakin banyak. Mengetahui bahwa orang yang mengakses ke Yahoo! menjadi sangat banyak, mereka akhirnya menjadikan Yahoo! sebagai bisnis.Â
Dua kisah diatas tercatat dalam sejarah bagaimana sebuah bisnis Information Technology (IT) dapat terlahir. Dan masih banyak kisah-kisah lain tentang kesuksesan bisnis IT, yang kadang dimulai dari sesuatu yang sederhana, dari sebuah hobi atau kemampuan kita membaca kebutuhan masyarakat terhadap suatu solusi. Bidang IT termasuk bidang yang unik, karena banyak sekali pebisnis dan tokoh-tokoh IT lahir justru karena kekuatan karakter dan kreatifitas.
Nah, keunggulan yang diperoleh seseorang karena pengakuan dan penghargaan publik terhadap hasil karya, produk, ide dan perjoeangan yang dilakukan adalah merupakan keunggulan defacto. Sebaliknya keunggulan yang diperoleh seseorang karena gelar (degree), sertifikasi (certification) dan pengakuan formal, sering saya sebut sebagai keunggulan dejure. Bisnis dan peluangnya bisa lahir dari keunggulan defacto maupun dejure, dan keduanya bisa saling melengkapi.
Bill Gates, Kevin Mitnik, Steve Jobs, dan William Joy, adalah nama-nama yang besar di dunia IT karena keunggulan defacto mereka. Orang mungkin juga lupa bahwa Jerry Yang adalah seorang akademisi yang menguasai dengan baik teori-teori dasar komputasi. Meskipun dia lebih terkenal karena sebagai founder dari Yahoo.Com. William Joy yang lulusan the University of California Barkeley, justru lebih terkenal karena sebagai pendiri dari Sun Microsystems. Bill Gates dan Kevin Mitnik juga memberikan nyata bagaimana keunggulan defacto menjadi sesuatu hal yang dominan dalam terlahirnya sebuah bisnis.
Menariknya fenomena ini juga dikaji secara mendalam laporan khusus Gartner 2006 (Gartner Predictcs 2006 Special Report), meskipun dengan terminologi yang berbeda. Diramalkan bahwa pada tahun 2010 pasar kerja para spesialis IT akan berkurang hingga 40%. Para spesialis (specialist) ini akan digantikan oleh versatilis (versatilist), yang mampu mengkombinasikan kompetensi dan keahlian teknis, dengan pengalaman bisnis dan kemampuan memberikan solusi komprehensif. Dengan degree dan sertifikasi, kita mungkin akan bisa menjadi seorang spesialis dalam suatu bidang (keunggulan defacto). Tapi ternyata ini saja tidak cukup, diperlukan kemampuan verbal, komunikasi memberi solusi dan berhubungan dengan orang lain (keunggulan defacto). Ini yang disebut dengan seorang versatilis, dan versatilis bukanlah generalis yang tahu banyak hal tapi dangkal atau hanya kulit-kulitnya saja.
Inilah jalan untuk survive dan menjadi seorang entrepreneur di dunia IT. Dan Sumber Daya Manusia (SDM) IT Indonesia, sejak dini sebaiknya diarahkan untuk memiliki kombinasi kedua keunggulan tersebut. Di satu sisi kita selalu encourage mahasiswa-mahasiswa kita untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Di sisi lain kita ajak untuk aktif dan kreatif lewat kerja-kerja unik yang dibutuhkan oleh masyarakat secara luas. Memberi kesempatan mereka untuk mengerjakan berbagai project atau mengembangkan produk yang bisa mereka jual. Dan pengalaman itu mematangkan teori dan konsep yang mereka dapatkan di bangku kuliah. Saya sendiri sejak duduk di tingkat 2 program studi S1 di Saitama University, sudah mulai mencoba kerja part time, bergabung ke berbagai perusahaan IT di Jepang, menjadi programmer, engineer, atau lecturer. Bekerja bersama dan berkomunikasi dengan rekan-rekan di Industri, ternyata mematangkan dan memberikan ruh ke ilmu pengetahuan konseptual yang saya dapatkan di bangku kuliah.
Yang menarik, dari ratusan tawaran mengajar, seminar, maupun kesempatan bisnis yang mampir ke saya, sebagian besar datang karena aktifitas saya di dunia maya, karena IlmuKomputer.Com yang saya buat, karena tulisan-tulisan saya di media cetak, elektronik, dan di situs blog RomiSatriaWahono.Net, ataupun karena pendapat saya di milis-milis. Ini semua (defacto). Sebagian lagi datang karena saya peneliti di LIPI atau karena degree saya (dejure).
Pesan terakhir untuk rekan-rekan generasi muda yang ingin mendaki jalan hidup sebagai seorang entrepreneur di bidang IT:
-
Sistem operasi, bahasa pemrograman, software dan teknologi hanyalah sebuah tool (alat) yang harus kita kuasai dan gunakan untuk memecahkan masalah. Tool tersebut bersifat tidak kekal, dan bukanlah agama yang harus dianut atau difanatikkan seumur hidup. Ketergantungan terhadap sebuah tool adalah kebodohan. Debat kusir tentang tool dan saling mengumpat atau membela mati-matian sebuah tool adalah tindakan sia-sia, karena mereka masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
-
Setiap peluang memiliki nilai untung dan rugi, setiap keputusan yang diambil dalam hidup harus memperhitungkan opportunity cost yang harus dibayar. Ketika kita harus mengambil cuti kuliah untuk mengerjakan sebuah project IT, harus diperhitungkan benar seberapa jauh cost yang kita keluarkan untuk mendapatkan pengalaman tesebut.
-
Pembelian buku dan komputer harus kita anggap sebagai sebuah investasi. Kita harus produktif menggunakan buku dan komputer untuk menghasilkan keuntungan baik material maupun pengalaman.
-
Cerdas dalam mengambil berbagai peluang yang ada dan usahakan mengemasnya dalam sebuah karya dan produk yang menjadi solusi bagi orang lain.
-
Mengambil kesempatan kerja part time atau full time sebagai proses pembelajaran dan melatih diri secara riil di dunia industri.
-
Latihlah kemampuan verbal. Diantara kesibukan berkomunikasi dengan mesin (komputer), tetap latih teknik dan strategi berkomunikasi dengan manusia. Berlatihlah menyampaikan pengetahuan dan teknologi yang kita kuasai dengan bahasa sederhana dan dapat dipahami dengan mudah oleh orang awam sekalipun.
-
Bangun jaringan (networking) dan kerjasama dengan berbagai pihak. Setiap pertemuan dengan orang lain, siapapun dia, akan membawa manfaat bagi kita, meskipung kadang-kadang tidak langsung datang seketika.
Siapapun kita, apapun degree kita, apapun bidang kerja kita, asal kita sudah berniat untuk terjun di bisnis dan industri IT, kita bisa mulai dari keunggulan defacto dan dejure yang kita miliki. Jadi pebisnis IT, siapa takut?
Tulisannya sangat menggugah dan penuh dengan wawasan, Mas Romi. Terima kasih sudah mau membaginya kepada semua orang, termasuk saya. 🙂
jadi semangat dan optimis didunia IT…
makasih pak romi
Pak romi cukup bagus dan menyemangti tulisanya apalagi masalah enterpreneur, dan saya saat ini memang lagi belajar dan memimpikan untuk jadi seorang enterpreneur di bidang it berhubung kemampuan dan skill seadanya saya hanya modal nekat.Harapanya lebih banyak lagi pak romi menulis tentang enterpreneur biar jadi penyemangat buat kita ,kalau mungkin sekalian buka peluang jalan buat kita kita ..
Terima kasih atas wacana yang telah mas Romi sampaikan.
Alhamdulillah, ternyata Indonesia masih mempunyai orang-orang cerdas yang mau berbagi ilmu pengetahuan, lebih khususnya di dunia IT.
Semoga, dengan adanya wacana di atas. Kita para pelaku dan pebisnis IT bisa semakin bersemangat dan mampu bersaing di era globalisasi ini.
Sekali lagi .. terima kasih mas Romi …
Barokallahu fiikum
“Latihlah kemampuan verbal. Diantara kesibukan berkomunikasi dengan mesin (komputer), tetap latih teknik dan strategi berkomunikasi dengan manusia. Berlatihlah menyampaikan pengetahuan dan teknologi yang kita kuasai dengan bahasa sederhana dan dapat dipahami dengan mudah oleh orang awam sekalipun.”
itu saya suka..banyak diantara komunitas IT,lebih cenderung menutup diri akan dunia real social life mereka, mungkin karena keasyikan bersosialisasi tanpa bertemu dengan menggunakan media chat, atau video chat..sehingga mereka berpikir buat apa ketemuan..toh semuanya..dapat dikerjakan secara on-line? dan semuanya itu mengakibatkan kemampuan personal skill dan communication skillnya hanya berupa text message saja, masih mending kalo video chat, dapat melatih kita berkomunikasi secara on-line karena dapat dilakukan secara verbal.
Termasuk saya, kebiasaan yang dibilang oleh orang rumah, ngedon dikamar ( bukan Smack Down) hehe, yaa apalagi yang bisa diharapkan selain On-line..berkomunikasi dengan teman maya, sehingga muncul anggapan kalo saya kurang pergaulan..(a-socialist)..yaa semua kembali ke kita-kita semua didalam menanggapinya..
Jadinya kita kembali ke……LAPTOP ( Tukul Style) heheheheh
Btw..kyknya kalo E-Netpreneur..lebih keren
Wah berarti tugas, universitas makin berat tuh, sekarang aja lulusan perguruan tinggi umumnya para Mahasiswanya pada belajar sendiri untuk mendapatkan spesialis (ilmu diuniv. hanya kulit-kulit aja).
trus saya rasa perlu ada banyak perubahaan, agar generasi kedepan bisa diterima sebagai tenaga siap pakai (sekarang aja masih kurang).
Seperti yang dikatakan Pak Romi diatas, tenaga yang diminta yang komplit, bisa gak ya, perlu kerja keras tuh para Mahasiswa.
tulisan yang ditulis oleh praktisi memang berbeda rasanya dibandingkan dengan pengamat. sering sering berbagi ilmu, pengalaman dan wisdom, bang romi. lumayan buat nambah nambah pahala. kan g akan keputus walau sudah tiada 🙂
Sewaktu saya baca di kontan, saya tak begitu memperhatikan penulisnya. Sori.
Hanya saja saya heran, kisah sukses para entrepreneur di bidang IT tapi kok tidak memasukkan nama-nama beken seperti Larry Oracle dan Dell ya? Kalo nyebut nama-nama yang besar di dunia IT, secara de facto saya rasa orang akan cenderung mengukur kesuksesan dari kekayaannya..
Bill Gates, Paul Allen dan Larry sering nangkring di 10 besar daftar orang terkaya di dunia ala Forbes. Sedangkan Dell beberapa tahun yang lalu merupakan orang nomor 1 terkaya didunia untuk kategori umur dibawah 40 tahun. Sekarang sudah tidak bisa lagi masuk kategori ini, tapi seinget saya untuk kategori umum pun tahun kemaren Dell no 12 atau 4 peringkat diatasnya Larry.
Jadi pebisnis IT, siapa takut? Lha ke-4 orang yang secara de jure cuman lulusan SMA doang gara2 DO saja bisa pada masuk daftar jadi orang terkaya di dunia lewat bisnis IT, gimana Pak Romi dan para praktisi IT yang punya gelar S1, S2 dst jika jadi pebisnis IT?? Wah!…. jangan lupa ama kita-kita ya….
assalamu’alikum wr.wb.
waah. alhamdulillah
benar benar menggugah.
sudah lama saya ingin mendirikan usaha di tulungagung
tapi hanya selalu sampai di niat dan rencana.
kurang modal , kurang ilmu, kurang teman , kurang pengalaman dan sebagainya.
Tapi setelah membaca tulisan tersebut, saya jadi semakin mantap untuk membuat usaha web design.
mohon bimbingannya, sarannya , semangatnya dan terpenting Do’a Nya
Terima Kasih
-=irham=-
wassalmu’alaikum wr. wb.
Saya takuuut !, heheheh
pak romi makaci y,saya jadi lebih semangat mendalami dunia dibidang IT.
Jadi terinspirasi nih.. Thanks ya Mas Romi mo membagi artikelnya..
terimakasih banyak buat mas Romi, artikel2nya sangat bermanfaat sebagai motivasi untuk dunia IT khususnya para mahasiswa yang terkadang kesulitan untuk membeli buku-buku IT, karena faktor keuangan..thanks juga buat ilmu komputer yang sudah membantu kuliah saya ..salam IT..sukses untuk mas Romi..
Ruh akan lebih terasa jika yang menulis atau yang bicara tidak hanya modal pengamat tapi juga terjun didalamnya. dan Pak Romi lah salah satunya..
Nuhun pak..
terima kasih atas tulisannya.mas..
saya dalah orang yang baru memiliki nit tuk menjjaki kaki di dunia IT dan menjadikan sebagai jati diri……
‘kan kuingat nasihatnya deh..pak romi…thanks berat pokoknya
Menurut saya belajar dari kegagalan/pengalaman adalah kunci belajar utama dari seorang entrepreneur.
Kita semua memiliki masa depan yang tak terbatas,
Hilangkang rasa takut kita…… dengan memulai dari pikiran kita
Program pikiran kita untuk sukses, jangan takut untuk mengimpikan masa depan
Cukup sebut “Saya Tidak Harus” berulang ulang pada diri sendiri
Ini pengalaman saya bekerja sebagai freelance di industri IT. Saya akui point nomor enam dari tujuh poin yang disebut pak Romy diatas adalah yang paling susah menurut pengalaman saya karena harus menjelaskan pekerjaan yang kita kerjakan kepada orang awam yang dimana pekerjaan yang kita lakukan sangat teknis sekali yang bahkan lulusan sarjana komputer pun bingung. Disamping itu disamping masalah teknis komputer dan jarkom (tdk hanya bisa sekedar jalan tetapi performansinya harus optimal termasuk keamanannya belum lagi harus mendengarkan kipas pendingin server yang suaranya enggak kalah sama vacuum cleaner rusak..:D), kita juga harus memikirkan logistik (apakah perangkat keras yang kita pesan dan perangkat lunak yang kita buat bisa masuk kedalam jadwal kerja yang deadlinenya sangat pendek), integrasi sistem dengan sistem kerja di organisasi, politik dan birokrasi di organisasi tersebut, finansial (tiap menit harga komputer berubah sehingga bisa frustasi dalam membuat penawaran), analisis apakah sistem yang kita buat bisa memenuhi tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dsb. Saya akui bahwa pengalaman yang ditunjang dengan ilmu itu sangat bermanfaat dan saya akui juga bahwa ilmu yang didapat di Universitas itu cuma kulitnya. Cuma yang saya kecewa adalah saya melihat sebagian besar mahasiswa komputer kita hanya tergantung dengan universitas dalam mencari ilmu. Setelah itu ya sudah. Tidak ada usaha untuk memperdalam ilmu dan keterampilan. Padahal permasalah di industri IT itu sangat kompleks dan perkembangannya sangat cepat sekali. Kalau tidak kuat bisa gila..:D. Begitulah sekelumit dari pengalaman saya yang bagi saya sendiri itu sangat menantang sekali…:). Mungkin pak Romy bisa memberikan masukan. Mohon koreksi bila saya salah..:)
Artikel yang menarik, membuka cakrawala pandang tentang IT. Pada prinsipnya, bila mengerjakan sesuatu (termasuk bisnis IT) ingatlah D U I T (Doa, Usaha, Ilmu, Tawakal). InsyaAllah berhasil. hanya itu sumbangsih pemikiran. Semoga bermanfaat. amin.
Indonesia membutuhkan lebih banyak orang-orang seperti Anda!! Maju terus mas Romi…
Hmmm… mau pilih mana? de facto atau de jure?
Hallo Pak Romi,
Saya terkesan dengan tulisan anda. Saya sekarang juga sedang merintis usaha di bidang Internet yaitu Online Reqruitment JOBindo.Com.
Pak Romi punya ngga ya pengalaman orang-orang yang bergerak di bidang Online reqruitmen yang sukses sebagai referensi dari saya untuk mengembang usaha ini.
HI. P. Romi yth,
Salut buat P.Romi yang memaparkan bagaimana menjadi pebisnis IT. Salam kenal.
Nah sebagai saya coba untuk memacu lagi kepada P.Romi dan rekan2 yang lain.
1. Kira2 brand image apa yang akan kita sodorkan ke dunia ya. Disana ada Microsoft, Nokia, Intel.
2. Produk apa yang akan kita luncurkan ke belantara IT yang khas seperti diatas, sehingga kita Indonesia tidak hanya pemakai saja.
3. Sumber Daya kita kalau di manajemeni dengan baik saja, sangat sangat mencukupi. Tapi karena kurang asuh banyak yang lari keluar lagi. Karena jaminan sosial tidak mencukupi.
4. Disana sudah ada beberapa lembah IT, kita baru ada beberapa sentra pusat perdagangan IT.
Hal diatas diantaranya sudah mulai saya sampaikan juga kepada P. Budi Rahardja.
Salam buat semuanya.
wow…
it’s realy great article.. thank you so much..
btw, jadi kepikiran ni gimana carana cari kerja partime, dengan kondisi aku sekarang adalah mahasiswa poltek di surabaya. bisa bantu sir??
Woow…boleh jg,,boleh dong minta tips2nya bwt indra yg skrg dah jd mahasiswa di UIN Syahid Jakarta jur SI,,d tunggu ya…
Mas Romi, gimana caranya ngelatih kemampuan verbal ya? Saya rada canggung kalau ngobrol sama user (chit chat), ketemu vendor yang promosiin program aja suka males,
Thanks blognya, menggugah!
saya kagum dengan pemaparan dari dari boeng romi tentang sebuah esensi yang harus dibayar yakni antara ilmu dan pengalaman. banyak mahasiswa yang hanya melibatkan pikiran dan tenaganya hanya untuk menfokuskan dirinya kedalam paradigma : KULIAH — LULUS—KERJA
dari boeng romi, saya baru mengerti ternyata ENTREPENEUR IS THE BEST
bagus sekali artikel ini sya sangat menyukai..
sebagai semangat buat saya …
kapan hari email saya kok belum mas romi bls
Sangat pas kalau saya mengatakan Anda Luar biasa….
Salam kenal,
Narmadi.
Makasih Bung Romy, artikelnya membuat saya lebih optimis dan semangat menekuni kuliyah di dunia IT!! salam
seep..saya sendiri lebih tertarik terhadap business IT defacto..jadi lebih yakin dengan yang dijalani nih..!
Sebuah tulisan yang sangat menarik.
Di dalam dunia bisnis, ungkapan pak romy di atas yang sangat penting adalah:
“Bangun jaringan (networking) dan kerjasama dengan berbagai pihak. Setiap pertemuan dengan orang lain, siapapun dia, akan membawa manfaat bagi kita, meskipung kadang-kadang tidak langsung datang seketika.”
Itu sudah kami buktikan.
Luar Biasa!!!
Saya adalah lulusan IT yg Unskill,tidak punya keahlian sama sekali. Tapi saya sedang terus belajar dan menjadi ingin terus berlajar setelah membaca artikel Pak Romy. Benar2 memotivasi.
Assalamu ‘alaikum untuk pak romi dan semuanya…
Tulisannya bagus pak…
Saya mau nambah ini pak…
Disamping punya kemampuan teknis, ternyata untuk menjadi wirausahawan yang langgeng, butuh kenekatan dan keberanian. atau lebih tepatnya pantang menyerah. karena saya lihat dari rekan-rekan kita, pada awal-awal pendirian 3-6 bln masih semangat usaha. Biasanya mulai banyak yang tidak tahan uji mulai di bulan ke 6. Karena biasanya masa-masa ini adalah masa antara hidup, mati atau statis usahanya. Nah kalo sudah bertahan 1 tahun, mulailah mengenal jati diri usaha. Lulus dari ujian pertama karena kegigihan kita mempertahankan keutuhan usaha walaupun dengan melakukan redefinisi / inovasi produk.
Menurut penelitian dari berbagai pihak, hanya 10% usaha baru yang mampu bertahan di tahun pertama.
Bagi saudara-saudara yang ingin membangun usaha sendiri, tidak perlu khawatir. Cukup berusaha dan berdoa. Sedangkan hasilnya sudah ada yang mengatur. Kalaupun gagal, silahkan buat usaha lain atau lanjutkan usaha yang sudah gagal tersebut. Insya Allah minimal 10% ada yang berhasil. Dan jika berhasil mungkin omzetnya akan menjadi 10x dari usaha semula/yang gagal.
Sebagaimana pengalaman Thomas Alfa Edison ketika menyaksikan kebakaran labnya yang berisi semua penemuannya. Namun apa yang terjadi setelahnya ?. Penemuan setelahnya ternyata lebih banyak dan lebih berkualitas dari penemuan yang telah terbakar. Semoga pengalaman kami dan pengalaman orang-orang yang telah sukses dapat bermanfaat bagi rekan-rekan. Akhir kata, tidak ada kemenangan tanpa perjuangan dan tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan.
Sekian. Wassalam.
bener bener 😕
Mantabzz….
Terimakasih atas nasihatnya Pak.
Terima kasih atas nasihat nya pak romi. Saya sudah merintis usaha online saya bersama teman2 di http://indowebmaker.com
Mohon doa dan dukungannya 🙂
yth. pak Romi…
Setelah membaca semua nasihat, baik berupa artikel, ataupun saran-saran yang pak Romi paparkan di situs ini, semua tentang IT, teknologi, membuat saya menjadi sangat tertarik ingin mencoba dan saya mohon pak Romi bisa membimbing saya.
Saya masih kuliah di salah satu Universitas komputer di Jambi.
Saya juga bekerja di salah satu media cetak terbesar di provinsi Jambi.
Jujur, saya sangat tertarik dengan tips dan trik yang anda paparkan… terutama tentang bisnis IT melalui dunia maya… mohon bimbingan selanjutnya.. karena mungkin saya akan banyak mengajukan pertanyaan dari anda melalui situs ini..
Untuk saat ini mungkin hanya ini yang bisa saya ungkapkan…
Terima kasih…
Benar, benar, Pak Romi. Salute!
Motivasi yang sangat bagus.
Terima Kasih Pak!!!
Kalo dah baca web kayak gini, ga tahan kayaknya pengen lanjutin belajar,meskipun otodidak….
Makasih mas romie
krenz..
tulisannya membuka pikiran saya.
makasi mas romi yg udah mau berbagi ilmu..
psti masuk surga..amiieen
Tulisan bang Romi menginspirasi saya untuk tetap semangat dan pantang menyerah