Selama ini saya tidak pernah mengalami masalah pada instalasi LMS Moodle baik di Windows maupun di Linux. Agak kaget ketika nyoba pakai XAMPP dan kena masalah di instalasi Moodle. Jadi ketika proses instalasi masuk ke bagian pengisian form untuk database (database name, username, password, dsb), setelah kita klik tombol next, halaman menjadi kosong (blank page) tanpa pesan error apapun. Masalah ini ternyata muncul di beberapa versi Moodle, baik yang 1.8.x, 1.9.x ataupun 2.x. Mungkin ada yang pernah mengalami masalah yang sama dengan saya? Berikut ini cara mengatasinya. Edit file install.php yang ada dalam folder utama Moodle anda. Cari baris pernyataan di bawah: } else if (($fh = @fopen($INSTALL[‘wwwrootform’].’/’.$INSTALL[‘admindirname’].’/environment.xml’, ‘r’)) !== false) { Ganti baris tersebut dengan pernyataan di bawah: } else if (($fh = @fopen(“‘”.$INSTALL[‘wwwrootform’].”/”.$INSTALL[‘admindirname’].”/environment.xml'”, ‘r’)) !== false) { Mudah-mudahan dengan penggantian ini, instalasi moodle bisa berjalan lancar. Masalahnya ternyata ada di kompatibilitas penulisan argumen string pada fungsi fopen() di PHP. Silakan dicoba. Sumber:...
Antara Aku, LIPI dan IlmuKomputer.Com
Pulang ke Indonesia tahun 2004, saya berpikir untuk adem ayem alias tenang mengikuti jalur karir PNS di LIPI. Menikmati dunia penelitian seperti 10 tahun kehidupan saya di Jepang. Karena di LIPI saya ditugaskan di Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII), sebelum pulang saya mempersiapkan berbagai pekerjaan dan penelitian yang berhubungan dengan tugas saya. Dimulai di tahun 1997, saya bersama mas Hendro (LIPI), mas Amin (BBPT) dan mas Suhono (ITB) mengembangkan digital library bernama ISTIB. Yang kemudian pekerjaan ini kita lanjutkan dengan membangun CSPI (Center for Scientific Papers of Indonesia) bersama mas Iko (NTT), dimana kita mengumpulkan paper dan thesis mahasiswa Indonesia yang ada di Jepang. Harapan saya dulu bahwa CSPI bisa jadi satu prototipe untuk digital library di Indonesia dan bisa sebagai kegiatan andalan PDII LIPI dalam mengumpulkan karya ilmiah. Saya mengerjakan berbagai penelitian tentang digital library dan knowledge management, disamping penelitian utama saya tentang software engineering. Saya melanggan banyak digital library yang sudah established diantaranya adalah IEEE dan ACM, untuk mempelajari business processnya, bagaimana bisa kita terapkan di Indonesia, khususnya di PDII LIPI. Untuk bekal kehidupan di tanah air dan membina core competence, saya juga aktif menulis di berbagai majalah dan media massa. Sudah ratusan artikel yang saya tulis baik dalam bentuk technical paper maupun artikel populer, dan sudah dipublikasikan di berbagai majalah, journal maupun koran bertaraf nasional maupun internasional. Dari hasil riset dan survey ke komunitas maya di awal tahun 2003, saya kemudian membangun IlmuKomputer.Com, mengumpulkan ribuan aktifis dan kontributor untuk memikirkan bagaimana kita bisa menyediakan literatur dalam bidang teknologi informasi yang gratis untuk masyarakat, gampangnya sistem belajar dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Siapa yang telah menerima ilmu punya kewajiban moral untuk memberi. Metode repositori yang memungkinkan setiap orang dapat mengakses artikel, buku dan tutorial berbahasa Indonesia ini juga bisa jadi satu kegiatan andalan di PDII LIPI. Kegiatan...
Local Content dan Daya Saing Bangsa
Tema diskusi menarik di Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2007 di Universitas Sanata Dharma, tanggal 7 Nopember 2007 kemarin. Kebetulan saya diminta untuk menjadi keynote speaker di seminar tersebut bersama pak Petrus (praktisi bisnis elektronika di Jogjakarta) dan pak Onno W Purbo. Pak Petrus dengan lugas menjelaskan perdjoeangan beliau mengembangkan berbagai produk elektronika yang dibuat di Indonesia dan berhasil masuk ke industri internasional. Saya sendiri menjelaskan local content (konten lokal) pada bidang Teknologi Informasi. Pak Onno sendiri tampil di sore harinya, beliau yang membawakan diskusi penutup, saya sudah balik ke Jakarta ketika beliau manggung 😉 Saya memulai diskusi dengan menjelaskan peluang-peluang yang dimiliki Indonesia dalam pengembangan konten lokal. Yang pertama fenomena menarik bahwa realita membuktikan bahwa pendataran dunia oleh Internet membuat perubahan di dunia memungkinkan dilakukan oleh individu (komunitas kecil), dan bukan lagi monopoli negara atau konglomerasi besar. Yang kedua, menurut IDC Professional Developer Model (2004), Jumlah software house di Indonesia mencapai 250 dan akan meningkat 2x dalam 5 tahun ke depan. Jumlah pengembang profesional mencapai 56500 orang dan akan meningkat sampai 71600 orang di tahun 2008. Perlu diingat bahwa total pengembang profesional di dunia adalah 13,5 juta (Indonesia menyumbang 0,5%). Sumbangan terbesar dari India (10,5%) dan Amerika (18,9%). Region Asia Pacific penyumbang developer terbesar di dunia (29,2%) disusul North America (21,7%). Dan yang menarik, saya yakin ini termasuk keunggulan komparatif bagi pengembang di Asia Pasifik, software spending per developer region Asia Pacific sangat rendah, hanya 50% dari region North America. Indonesia bukanlah negara yang tidur dalam software development, hanya masalahnya sekarang banyak yang bergerak secara sendiri-sendiri, bergerilya dan tidak terkoordinasi. Kita dapat melihat bahwa lebih dari 200 komunitas, forum dan milis pengembang Indonesia, baik yang berkumpul karena kesamaan bahasa pemrograman yang digunakan, atau bidang software yang digarap. Juga suatu penemuan menarik bahwa banyak project-project besar (sistem egovernment dan eLearning)...
Marketing Yourself at Universitas Brawijaya
Saya mencoba mengangkat tema kajian “Marketing Yourself” di workshop yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya (UB) pada hari Jumat dan Sabtu (2-3 Nopember 2007) kemarin. Sebenarnya saya mendapatkan tugas dalam dua workshop yang berbeda, tema “multilearning” untuk hari Jumat (2 Nopember) dengan peserta dosen jurusan TIP, disusul kemudian tema “emarketing” untuk hari berikutnya dengan peserta pemilik UKM di Malang dan sekitarnya. Lokasi workshopnya sendiri adalah di guest house universitas brawijaya yang sangat megah dengan kualitas layanan ala hotel 🙂 Untuk teman-teman dosen, saya memberikan sebuah argumentasi sederhana perlunya memasarkan diri. Banyak dosen yang sudah rata-rata berpendidikan S2 atau S3, sudah memiliki pengalaman mengajar dan penelitian, serta saya yakin sudah menjadi expert dalam bidangnya masing-masing. Behavior dosen berpusat di 4 hal: ngajar, penelitian, nulis dan bisnis. Supaya potensi dan solusi yang kita tawarkan benar-benar sampai ke masyarakat, keempat behavior tersebut harus kita bingkai dengan sebuah proses bernama marketing (pemasaran). Saya percaya eMarketing merupakan strategi efektif untuk memperkenalkan core competence dosen kepada publik, terlebih dengan tren penggunaan teknologi blockchain yang semakin populer di Indonesia. Sebagai contoh nyata, industri hiburan digital kini berkembang pesat dengan munculnya casinos con criptomonedas disponibles yang mampu menarik perhatian audiens secara global melalui pemasaran berbasis kripto. Dosen harus mulai berani memasarkan diri, atau istilahnya “marketing yourself.” Dengan pengguna internet di Indonesia mencapai 18 juta orang, potensi pemasaran secara digital jauh lebih besar dibandingkan dengan media konvensional seperti koran atau majalah, yang oplahnya bahkan sulit menembus angka 1 juta. Salah satu bentuk eMarketing yang mungkin pas untuk dosen adalah blog marketing, dengan menuliskan ilmu pengetahuan dan know-how yang kita miliki dalam bentuk jurnal atau blog. Saat ini sudah banyak tokoh-tokoh di Indonesia dan dunia yang menggunakan blog untuk marketing baik untuk dirinya sendiri maupun perusahaan. Nah mulailah...
Sehari Keluyuran di PENS ITS
Kamis, 31 Oktober 2007 kemarin saya diminta teman-temen di Politeknik Eletronika Negeri Surabaya (PENS ITS) untuk mengisi dua sesi diskusi tentang pengembangan eLearning dan eCommunity. Uniknya pesertanya adalah dosen-dosen elektro dari 11 negara Asia-Afrika. Ya, ini adalah program training IT internasional di PENS ITS hasil kerjasama dengan JICA. Programnya bernama International Training Course On Information Technology based for Electric Engineering Education. Saya diminta untuk mengenalkan berbagai teknologi dalam pemanfaatan e-Learning dan kemudian share strategi yang saya gunakan dalam membangun IlmuKomputer.Com. Dengan harapan bisa jadi inspirasi teman-teman di negara lain (Asia dan Afrika) untuk mencoba menerapkannya. Politeknik Eletronika Negeri Surabaya ini termasuk salah satu poltek yang masih tetap gabung dengan ITS, meskipun poltek-poltek lain sudah lepas (UI, ITB, Undip, dsb). Gedung-gedungnya juga cukup megah, hasil kerjasama dengan JICA yang sudah dirintis sejak lama. Kalau pernah dengar tentang kontes robot, pasti familier dengan PENS ITS ini. Indonesia selalu diwakili oleh teman-teman mahasiswa dari PENS ITS dalam kontes robot internasional dan banyak kemenangan yang sudah direbut. Di tingkat nasional, robot-robot karya teman-teman PENS ITS juga berhasil mengalahkan robot-robot dari universitas besar semacam ITB dan UI. Brand robot dan kontesnya boleh dikatakan tertancap cukup kuat di PENS ITS. Kebetulan saya banyak punya teman dekat dari PENS ITS, karena dulu bareng sewaktu studi di Jepang. Yang pasti selama di sana saya “diopeni” oleh pak Son Kuswadi, beliau ini dosen senior di PENS ITS dan lulus PhD dari Tokyo Institute of Technology dalam bidang intelligent control (kendali cerdas). Buku berjudul “kendali cerdas” yang ditulis pak Son kebetulan juga baru terbit, silakan kalau mampir toko buku ditengok, dijamin maknyus karena memang ditulis oleh pakarnya. Pak Son ini boleh dikatakan sahabat, temen perdjoeangan dan guru saya. Meskipun sudah cukup senior, tapi tetap semangat untuk penelitian, bekerja dan berorganisasi bareng anak-anak muda. Pernah sama-sama aktif di PPI Jepang dan IECI Jepang semasa di Jepang. Saya...
IlmuKomputer.Com Sebagai Blog Teknologi Terbaik di Pesta Blogger 2007...
Alhamdulillah IlmuKomputer.Com memenangkan penghargaan di Pesta Blogger 2007 sebagai Blog Teknologi Terbaik. Terima kasih bagi rekan-rekan bloggers yang telah memilih dan menominasikan IlmuKomputer.Com. Saya sendiri tidak bisa datang karena harus ngajar di Semarang. Paling tidak ada om Alex Budiyanto, yang mewakili maju ke panggung menerima penghargaan. Bagi IlmuKomputer.Com sendiri, ini bukan penghargaan pertama karena sebelumnya kita juga mendapat penghargaan eLearning Award dari PBB dan Depdiknas, kemudian juga dari beberapa majalah komputer Indonesia sebagai portal eLearning IT terbaik. Saya tidak pernah menganggap bahwa semua penghargaan itu untuk saya pribadi, tapi untuk seluruh kontributor, penulis dan aktifis yang sudah mengisi konten IlmuKomputer.Com secara kontinyu. Sesuai dengan positioning IlmuKomputer.Com sebagai “literatur IT terlengkap di Indonesia”, pembaca mengakses IlmuKomputer.Com tentu karena tulisan yang komprehensif, lengkap, berkualitas dan berbahasa Indonesia. Saya mengajak para penulis IlmuKomputer.Com untuk selalu memperbaiki kualitas tulisan, karena kualitas tulisan yang baik akan membawa image branding dan side effect positif bagi penulis. Dan saya mengajak rekan-rekan semua dimanapun berada untuk mencoba share ilmu pengetahuan di IlmuKomputer.Com sekecil apapun. Tidak perlu ada perasaan sungkan, ragu, tidak pede, dsb., toh saat ini banyak juga penulis aktif IlmuKomputer.Com yang masih berstatus sebagai siswa SMA/SMK, mahasiswa S1 atau pedjoeang-pedjoeang IT otodidak. Mari kita kembali ke slogan besar kita, “ikatlah ilmu dengan menuliskannya”. Tetap dalam perdjoeangan...
Perjalanan Darat 1826 km itu Nikmat
Sudah lama sekali tidak mudik waktu lebaran. Selama 10 tahun di Jepang juga pulang bukan pas lebaran. 8-22 Oktober 2007 lalu saya benar-benar off, meninggalkan komputer dan dunia internet, pulang kampung ke Semarang. Jam 5 pagi saya memulai perjalanan panjang nan nikmat itu. Perjalanan besar karena bawa istri dan 5 anak beserta koper-koper baju untuk 2 minggu 🙂 Jalanan pantura masih lancar banget, paling di kanan kiri Escudo hitamku tersayang hanya ada rombongan pemudik berspeda motor. Siang jam 1 lebih dikit sudah nyampe kota Semarang tersayang, muter-muter simpang lima sedikit, nunjukkin ke anak-anak kota Semarang, terus istirahat di rumah mertua di Kinibalu. 11 Oktober, pagi-pagi sudah harus siapkan kendaraan lagi untuk keliling jawa timur dan tengah. Kali ini rombongan lebih besar lagi karena ada 3 mobil iring-iringan 🙂 Tujuan utamanya adalah ke Madiun, tempat kelahiran saya. Di sana saya masih punya nenek dan pakdhe yang masih punya komitmen mengelola pertanian di desa Tulungrejo, masuk lewat jalan kecil di Balerejo, Madiun. Seharusnya kalau lebaran jatuh tanggal 12 Oktober, mau sekalian sholat Ied di sana, tapi keluarga memutuskan ikut pemerintah dan berlebaran tanggal 13. Tanggal 12 siang jalan lagi ke arah Jogja, karena masih banyak saudara dari bapak yang tinggal disana. Nggak lupa mampir Gudeg Yu Jum, dan bawa pulang 3 kendil gudeg 😉 Oh ya sebelumnya mampir juga di Solo, pasar Klewer, berburu batik. Puas ngubek-ngubek Solo dan Jogja, jalan lagi ke arah Magelang, nggak lupa mampir di Muntilan, beli ulekan dan beberapa oleh-oleh kerajinan batu. Setelah itu ngebut ke Semarang supaya nggak terlalu malam nyampe. Jalanan mulai sedikit macet, H-1 memang kejam 🙂 Alhamdulillah jam 10 malam sudah bisa istirahat di rumah dan menikmati malam takbiran di Semarang. Setelah Idul Fitri, waktunya wisata kuliner di Semarang. Yang pasti jadi “kelangenan” dan wajib makan sewaktu di Semarang adalah bakmi jowo dan cap cay gorengnya bu...
Undangan Pesta Blogger 2007
Alhamdulillah mulai hari ini (Selasa, 23 Oktober 2007) sudah bisa online lagi setelah bertapa 2 minggu di Semarang. Aktifitas pertama, nyedot 5000-an biji email dan “metani” email bersih yang penting dan harus dijawab segera. Eh, nemu emailnya om Enda ber-subject “Pesta Blogger 2007: Undangan” 😉 Pesta Blogger 2007 alias kopdar blogger level nasional ini termasuk event menarik dan wajib hadir sebenarnya. Sayangnya tanggal 27-28 Oktober ini saya sudah ada appointment lain untuk “ndosen mabur” di Udinus Semarang. Rencananya saya mau nitip CD IlmuKomputer.Com untuk dibagikan secara gratis ke peserta yang datang, sedang konfirmasi dengan om Enda (Koordinator Acara) tentang masalah ini. Mudah-mudahan acara dapat berjalan lancar dan tercapai tujuan bersama untuk menjadikan blog sebagai “Suara Baru Indonesia”. Thanks untuk om Enda atas undangannya dan mohon maaf karena kali ini nggak bisa hadir...
Literatur Penelitian dan Jurnal Ilmiah Gratis
“Mas, mau nanya situs-situs yang bagus untuk cari jurnal penelitian apa ya?” (Winky) Pertanyaan menarik dari mas Winky, yang mungkin juga menjadi pertanyaan bagi sebagian rekan-rekan yang bergerak di dunia penelitian, baik mahasiswa yang lagi nyusun skripsi/thesis/disertasi, juga bagi dosen ataupun peneliti yang ada di lembaga penelitian. Studi literatur dalam proses penelitian adalah wajib hukumnya, karena dari sana penelitian mulai bergerak. Nah, literatur ilmiah yang akan menjadi referensi ini sebaiknya apa dan dimana dapatnya? Yuk kita bahas. Perlu dicatat bahwa dalam penelitian ilmiah, referensi utama yang paling sahih adalah jurnal ilmiah (scientific journal), baru setelah itu bisa proceedings conference, scientific report, buku dan terbitan lain. Ketinggian derajat sebuah jurnal ilmiah biasanya ditentukan oleh suatu nilai yang disebut dengan impact factor. Impact factor ditentukan dari jumlah rujukan (citation) ke paper-paper di jurnal ilmiah tersebut. Di beberapa bidang ilmu, jurnal-jurnal yang sangat tinggi impact factornya biasanya diterbitkan oleh asosiasi ilmiah yang berumur tua dan disegani. Misalnya di bidang elektronika, komunikasi dan komputer, jurnal dan transaction terbitan IEEE dan ACM-lah yang memiliki impact factor tinggi. Selain itu ada juga jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh penerbit seperti Elsevier, Kluwer Academic, dsb. Paper yang ada di jurnal ilmiah terkadang dari paper submission langsung (pengiriman makalah) atau sering juga dari selected paper (makalah pilihan) dari sebuah International Conference. Jurnal ilmiah di Indonesia jujur saja agak chaos dan terlihat semrawut. Tidak banyak asosiasi ilmiah yang benar-benar mendukung “kegiatan ilmiah” dan menerbitkan jurnal yang besar dan disegani. Setiap universitas menerbitkan jurnal ilmiah sendiri, bahkan banyak jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh jurusan atau fakultas. Akhirnya jurnal ilmiah tumbuh seperti jamur, muncul ribuan dalam waktu cepat dan banyak yang tenggelam dalam waktu yang singkat juga. Alasannya kenapa? Mungkin karena kita jago kandang alias tidak pede, tidak ada biaya, atau karena tidak ada tema penelitian unggulan. Alasan yang paling tidak menarik...
Penerapan e-Learning dengan Model Motivasi Komunitas
Ceritanya, saya mencoba membuat model berdasarkan strategi-strategi yang saya lakukan dalam implementasi e-Learning, khususnya untuk IlmuKomputer.Com dan beberapa sistem e-Learning lain. Dan jadilah formulasi sederhana bernama Model Motivasi Komunitas alias Community Motivation Model. Saya bungkus formulasi tersebut dalam suatu penelitian sederhana yang saya propose sebagai penelitian individu pada Diklat Peneliti LIPI tahun 2006. Nggak nyangka, dengan judul penelitian ini saya mendapat penghargaan menjadi peneliti terbaik pada Diklat Peneliti LIPI itu …hehehe (narsis mode on). Nah seperti biasa daripada paper 17 halaman ini nongkrong terus di hard disk, tahun ini saya coba kirimkan ke jurnal ilmiah Teknodik yang diterbitkan oleh Pustekkom, Depdiknas. Alhamdulillah atas bantuan teman-teman di Pustekkom (thanks pak Ade, pak Uwes dan pak Gatot ;)), bisa cepat masuk di Jurnal Teknodik edisi Agustus 2007, tepatnya No. 21/XI/TEKNODIK/AGUSTUS/2007. Nah, daripada juga cuman sedikit dibaca orang di jurnal teknodik, saya share sekalian di blog ini … Paper saya susun dalam bentuk standard penelitian ilmiah, yaitu pendahuluan, metodologi penelitian, proposed model (model motivasi komunitas), hasil dan pembahasan, dan terakhir penutup. BTW, saya sedang membuat satu tulisan lagi tentang teknik dan metode penelitian untuk skripsi, dan saya akan jadikan penelitian ini sebagai contoh penelitian. Hanya mungkin perlu saya perbaiki format penulisan paper (makalahnya) menjadi format skripsi. Ok mohon sabar menunggu untuk artikel yang satu ini 🙂 Kembali ke tulisan di jurnal, saya mengambil latar belakang adanya masalah di dunia penerapan e-Learning. Menurut sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar di Amerika menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan atau kursus yang menggunakan konsep eLearning. Ketika eLearning itu diwajibkan kepada mereka, 30% menolak untuk mengikutinya [Dublin & Cross, 2003]. Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti eLearning, 50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir [Delio, 2000]. Nah dari sini, saya approach dengan Model Motivasi Komunitas yang saya buat. Model inilah...