Online Personal Branding dan Kampanye Pemilu
Hiruk pikuk persiapan pemilu legislatif yang akan berlangsung pada bulan April 2009 sudah mulai terasa. Spanduk kampanye para calon legislatif (caleg) dengan berbagai pesan moral, mental dan spiritual, yang intinya ingin mengatakan, “pilihlah saya”, betebaran di sepanjang jalan. Beberapa rekan saya yang kebetulan merintis jalan menjadi caleg DPR atau DPRD mengatakan bahwa ratusan juta bahkan miliaran rupiah telah dikeluarkan untuk berbagai kegiatan kampanye mencari dukungan massa dan personal branding. Kebanyakan dana dikeluarkan untuk spanduk, kaos, dan bendera, meskipun adalagi yang mencoba membuat “keshalehan sosial dadakan” dengan memperbaiki jalan atau membangunkan fasilitas umum. Jalan mahal, yang jujur saja belum tentu efektif untuk mendapatkan simpati dari masyarakat.
Investasi mahal dalam kampanye ini sebenarnya sangat disadari oleh partai peserta pemilu dan juga calegnya. Saya amati, terhitung sejak akhir tahun 2008, banyak pengurus partai dan caleg yang meminta analisa saya tentang seberapa efektif penggunaan Internet untuk sarana alternatif dalam kampanye (online campaign) dan personal branding. Tren dunia politik di wilayah online ini meneruskan tren model marketing dan branding perusahaan di Indonesia juga menuju jalur online. Tren ini tertangkap karena kebetulan dua tahun terakhir saya banyak diminta mengisi workshop internal tentang personal branding dan corporate blogging di berbagai perusahaan besar, khususnya yang bergerak di bidang perminyakan dan telekomunikasi.
Indonesia bukan negara dengan jumlah pengguna Internet yang kecil, ini hal pertama yang harus kita catat. Jumlah pengguna Internet di Indonesia, menurut data terakhir dari Internet World Stats, mencapai 25 juta orang. Rangking Indonesia untuk jumlah pengguna Internet setara dengan Spanyol, dan jauh meninggalkan negara tetangga kita seperti Philipina, Malaysia dan Vietnam. Dukungan total dari 25 juta pengguna Internet, lebih dari cukup sebagai syarat minimal untuk maju menjadi calon RI-1. Sesuai dengan UU Pemilu yang mensyaratkan bahwa calon presiden harus mendapat dukungan minimal 25% suara nasional (sekitar 23.9 juta). Inilah dasar argumentasi penting bahwa Internet seharusnya menjadi sarana efektif, dan mungkin paling efisien, dalam kegiatan mencari dukungan massa dan peningkatan personal branding.
Online personal branding sebenarnya bukan hal baru di dunia teknologi informasi. Para penggiat dunia Internet dan teknologi informasi sebenarnya telah melakukan online personal branding, bahkan sering hidup dari hasil kegiatan itu, meskipun kadang mereka tidak sadar melakukannya. Para programmer open source melakukan personal branding ketika mereka mengembangkan suatu software dan mereleasenya dengan bebas (free) ke publik. Para system administrator, system analyst dan security expert, semakin meningkat personal branding-nya ketika mereka berhasil membuat tulisan menarik dan unik di blog mereka tentang tren terbaru di bidangnya masing-masing. Personal branding semakin cepat terbentuk karena fenomena booming-nya layanan social networking bagi pengguna internet.
Kembali ke masalah online personal branding untuk para caleg partai politik, langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai membangun personal branding adalah melalui berbagai sarana online di bawah.
-
BLOGGING
Miliki situs blog dengan nama domain pribadi dan isi dengan tulisan-tulisan kita tentang pandangan politik kita, termasuk apa yang sebenarnya kita ingin perjuangkan di jalur legislatif ini. Jangan pernah hanya menggunakan waktu luang untuk menulis, tapi sengaja luangkan waktu dalam sehari untuk kegiatan menulis di blog ini. Blogging alias ngeblog adalah cara efektif dalam marketing di dunia maya. Hal ini didukung oleh teori dari pakar branding dan marketing, P. Montoya, yang mengatakan bahwa suara individu lebih dipercaya daripada suara institusi atau perusahaan. Dukungan teknis datang dari CMS blog seperti wordpress, yang mempermudah proses Search Engine Optimization (SEO) khususnya jenis onpage lewat berbagai plugin-nya. Perlu dicatat bahwa jangan sekali-sekali melakukan copy-paste dari artikel dari tempat lain karena itu justru akan menhancurkan brand kita.
-
SOCIAL NETWORKING
Friendster dan Facebook adalah duo social networking yang sangat besar penggunanya dan sangat cepat dalam kegiatan pengumpulan massa. Indonesia tercatat sebagai pengguna terbesar di dunia untuk Friendster dan termasuk papan atas untuk Facebook. Pengguna Internet di Indonesia bahkan mulai meninggalkan mailing list untuk sarana diskusi, menyebar undangan, sharing aktifitas dan mengumpulkan orang, karena semua bisa kita lakukan dengan berbagai aplikasi yang ada di layanan social networking. Perlu diingat bahwa melakukan hard-marketing ataupun spamming di layanan social networking dan juga aktifitas blogging adalah berbahaya dalam pembentukan brand kita. Jalur soft-marketing dengan aktif berdiskusi dan menulis dengan logis serta ilmiah adalah jalur terbaik dalam personal branding. Personal branding dengan Facebook bisa memanfaatkan fasilitas Pages atau Groups. Menambahkan Friends (teman) memiliki batasan 5000 orang, jadi alihkanย strategi Add Friends ke Pages yang tidak memiliki batasan jumlah penggemar. Apabila memungkinkan gunakan juga social networking yang berbasis di video dan gambar seperti YouTube dan Flicker. Barrack Obama adalah contoh nyata bagaimana seorang politikus sukses melakukan online campaign dengan memanfaatkan YouTube.
Terakhir, perlu kita pahami bahwa tidak ada cara instan nan cepat dalam personal branding. Semua perlu waktu dan proses sehingga kita, karya kita dan pendapat-pendapat kita, bisa diakui dan dipercaya oleh masyarakat. Saya sendiri juga memerlukan waktu bertahun-tahun untuk membuat pengguna Internet mau melirik dan membaca tulisan-tulisan saya di RomiSatriaWahono.Net.
Dan kemudian saya perlu beberapa tahun lagi setelah itu untuk bisa membuat personal branding saya terbentuk dengan baik. Sehingga saya dipercaya untuk bisa menjadi pembicara di berbagai seminar dan menggarap project pengembangan teknologi informasi di berbagai tempat.
Tetap dalam perdjoeangan!
(*) Tulisan ini juga diterbitkan oleh majalah CHIP edisi Maret 2009 dalam kolom Opini
Saya rasa bangsa Indonesia boleh sangat bangga atas sistem demokrati yang baru-baru ini didirikan. Saya harap negeri-negeri lain di Asia akan cepat meneladani sistem demokratis RI.
Kalau soal Online Personal Branding saya pikir masih ada kekurangan di bidang koneksi intenet di Indonesia. Biaya koneksi internet di Indonesia merupakan biaya yang termasuk negeri-negeri termahal di dunia ini. Selain dari blogging dan networking para politikus seharusnya juga lebih mendorong untuk memperkurangi biaya koneksi internet di Indonesia.
Mark
IndoStudent.net
Saya kira memang belum begitu efektif untuk mengalihkan kampanya via dunia cyber ini. Seperti yang Bung Romi katakan, butuh lama untuk membangun personal branding di internet. Sebagian besar politikus kita kan belum banyak yang “melek” internet pun blogging dan layanan lainnya.
Namun, bisa jadi pemilu berikutnya kampanye digital ini akan jadi kenyataan.
Rasanya saya mendapat angin segar ketika membaca tulisan mas Romi ini. Saya jadi berpikir untuk mengamalkan ilmu branding ini untuk diri saya sendiri yang masih mahasiswa, hehe…
Om, sayang ya.. aplikasinya di Indonesia malah bikin saya ‘alergi’, karena bukannya dengan social networking para caleg itu bisa berkomunikasi dengan lebih intens, eh malah yang dirasakan (saya) begitu memaksakan.
Lucunya, (rata-rata) foto yang dipasang kok begitu ‘kaku’, ‘jaim’ istilahnya itu. Belum lagi materi di dalamnya hanya kampanye saja, tidak ada unsur ‘social networking’-nya.
Mungkin untuk masuk ke ranah online personal branding, mindset para caleg harus berubah dulu, baru bisa menghasilkan apa yang diharapkannya.
haha saya 100% setuju …lol
Menarik juga tuh, Online Personal Brand di pemilu 2009, sangat relevan sekali buat para caleg yang ingin maju dikancah pemilu 2009, dan semoga bisa menjadi trend setter baru buat mediasi para caleg terutama caleg2 yang benar2 membela aspirasi masyarakat namun terbtas karena dana kampanye.
mantabs dapat kata baru ” keshalehan sosial dadakan ” dan baru dengar teori P. Montoya…:-bd
betul bgt mas..klo mau buat online personal branding harusnya pake domain sendiri..bukan numpang,di daerah saya banyak mas…pake domain gratisan..malu2in aja..wkwkwkwkw
Personal branding..
brand nya nama…
ntar kalo punya anak kasih nama “Romi Satria Wahono”
kan brand nya dah terkenal tuh…he he…
(kan di akte nggak ada peraturan duplicate name kayak domain)
nggak om bercanda … ๐
Para caleg itu emang sepertinya masih belum ngerti internet…jadi kesannya maksa gitu
@Asep : saya setuju sekali kalau foto para caleg itu “gak banget”. Sama sekali tidak menggambarkan kewibawaan. Coba fotonya kayak om Romi ya..Biar wajahnya ndeso tapi ditutupi dengan latar buku biar keliatan pinter.(om romi yang ngomong sendiri lho pas seminar kemarin..hehe) ๐
Coba liat kesini deh ๐
Yup, melihat dana kampanye yang hampir mencapai 6 milyar per calon, saya rasa cara ini termasuk yang efektif. namun jangan tiba-tiba. saya rasa perlu waktu yang cukup lama dalam pengembangan branding lewat online, karena indonesia termasuk pengguna internet yang lumayan kecil..
Sebuah artikel yang sangat bagus dan memberikan motivasi.Betul sekali mas romi dulu yang dari door to door sekarang menjadi blog to blog.
Spanduk, pamflet dan iklan2 kampanye para caleg di jalan2 kadang suka mengganggu pengguna jalan bahkan bisa membahayakan karena tidak dipasang pada tempat yg telah ditentukan, selain itu jadi rusaknya keindahan kota.
Betul juga pak, dari pada seperti itu menghambur-hamburkan dana yg besar, lebih baik memanfaatkan media online seperti internet untuk personal branding dalam berkampanye mereka…
Yayaya. Dengan menggunakan blog, kita bisa memperluas jaringan mitra kita hingga ke tempat-tempat yang tak terjangkau di dunia offline. ini sangat efektif! Lagi pula, bukankah masyarakat sudah enek liat spanduk yang justru mengotori jalanan. Dengan internet, dunia akan semakin datar dan tidak butuhkotoran-kotora efek jangka panjang macam spanduk (khususnya yang terbuat dr plastik). Nih, ada internet! Tingal pinter2 cari jangkauan ajah!
halo mhon komen di artikel ini http://nengratna.blogspot.com/2009/03/benci-pada-cermin-atta-hi-paramo-piyo.html — sklian tuker link? ๐
tapi sayangnya banyak caleg2 yang gak bisa memanfaatkan sarana internet ini untuk melakukan kampanye yang cerdas, efektif dan efisien. Saya juga pernah buat tulisn yg mirip di blog saya:
MustafaKamal.biz – Kampanye online harusnya edukatif dan komunikatif
Hmmm…. ini yang dilakukan oleh Barack Obama untuk memenagkan pemilu kemaren kan.
Klo boleh saya sedikit “ngelantur” jarang sekali masyarakat khususnya blogger yang blogwalking untuk mencari/mendapatkan hal2 yang serius. kabanyakan hanay cari hiburan.
Tidak heran kebanyakan sekarang para caleg milih media televisi.
harusnya tulisan ini jauh-jauh hari di publikasikan pak, untuk menyadarkan caleg2 yang terlalu banyak bermimpi untuk menjadi seseorang yang dia sendiri tidak paham mau jadi apa. Kita lihat aja nanti bulan mei rumah sakit penuh karena banyak caleg2 yang stres tidak terpilih, sedangkan modal habis untuk kampanye.
Inilah hasil dari hanya menonjolkan publisitas tanpa kualitas, hasilnya adalah rakyat yang hanya memilih berdasarkan penglihatannya? menurut bapak personal branding macam ini bagus apa tidak pak
bosen pa ceritanya personal branding lagi personal branding lagi… kayak yang gak ada materi lagi apa…
#Usman Jamer: Coba lihat title tag saya deh, mungkin lupa ๐
Wah pak Romi ini emang paling semangat kalo jelasin personal branding lewat internet. Ya mungkin di Indonesia bisa dibilang beliau sebagai Mujtahid Fatwa dalam bidang personal dan enterprise branding dengan Internet.
Aku juga lagi bangun personal branding ni pak, tapi belum bisa rajin2 nulis blog, ya kadang semangat kadang bosen, kadang males….
pak, trus kapan nih pak terjun ke dunia perpolitikan??
saia tunggu y pak,..
klo bs sie d jakarta ๐
Oom romi,
mau ngritik nih,
kemarin minggu, q ikut seminar oom romi di semarang,
kesan-kesanq yang positif:
oom romi orangnya berdedikasi tinggi buat kemajuan negeri ini,
dari pengen seminar ampe malem, supaya materi tuntas,
sampe abis acarapun bersedia njawab pertanyaan2 dari fans n akhirnya poto2,
yang negatif:
kok kalo ‘ngenyek’ orang kebangeten banget sih?
Apa karena pertanyaan ato orang yang bertanya saking kutu kupretnya, gak ada masa depan? Gak mutu? Atau manusia gak berguna? Sampai2 diejek hingga tingkat serendah ‘itu’,
yah, walaupun mungkin itu buat motivasi n biar suasana lebih ceria sih,
tapi alangkah baiknya kalo oom romi berusaha untuk tidak terlalu merendahkan orang lain, yang mungkin masih belum tahu tujuan hidupnya,
gitu aja oom,
semoga ajakan oom untuk berdjoeang demi membangun negeri ini diamini oleh segenap warga negara indonesia,
amin,
eh oom,
katanya mengurangi tidur?
Tapi kok masih bisa tetep gendut ya?
Hehe,
“Tetap dalam perdjoeangan!!
Jadilah successor”
#rudy-pg: Memang disetting kayak gitu je, om mampuono, om hamrowi dan anak-anak udinus dijadikan jokernya hihihi. Jujur saja selama ini gaya pendidikanku memang ke arah mental-building. Aku yakin mungkin banyak yang ga cocok, tapi dengan kombinasi negative n positive therapy gitu aku banyak bisa membangkitkan generasi muda sing semakin sulit dibangkitkan ๐
Kesimpulannya, berarti memang sampeyan ga akan cocok ngikuti aku, lha soalnya kemarin aku sudah pakai bahasa yang paling halus hehehehe
Iya tho itu paling alus?
Hahaha,
tapi walau bagaimanapun juga, menurutq tetep gak baik,
kebayang gak oom?
kalo ntar di akherat timbangan amal baik oom, yang di dapat dari motivasi orang hingga sukses, memajukan negeri ini, sampai mengubah dunia menjadi lebih baik,
ternyata tidak cukup untuk ‘mengimbangi’ amal2 (maaf) buruk oom yang tanpa disadari telah tertambah berkat ejekan2 oom,
jaka sembung udelnya bodong,
sama aja bo’ong dong?!
ya, q gak ndoain lho oom,
hehe,
tapi, yo sak karepmulah oom,
yen menurutmu emang kui salah siji jalan perdjoeanganmu,
yo diteruske ae, tapi ojo keseringen nggih,
trus, akeh2 seng istigfar mawon nggih,
hehe,
siapa sih loe? Berani2nya ngomen kayak gt ke oom romi?
Maaf nggih oom,
Om Romi itu, semakin keras sama seseorang tandanya semakin sayang ๐
palagi kalau udah sampai nangis2…wis..pokoke everything i do i do it for u lah..full service ๐
wah, baru nih saya baca ada kritik yang bertolak belakang yang selama ini selalu memuja n memuji pak, tapi apapun itu, mudah-mudahan tidak membuat bapak berbalik arah…. ok…
#Rudy-pg: Hmmm aku jawab serius deh, gini om.
1. Secara umum saran aku terima mas, terima kasih nasehatnya.
2. Alhamdulillah aku selalu memulai sesuatu dengan basmalah dan mengakhiri dengan beristighfar. Tapi kalau anda minta lagi, Insya Allah saya dhahirkan, astaghfirullahaladzim …
3. Yang aku lakukan hanya berusaha, masalah timbangan amal baik aku berikan kepada yang DIATAS. Kita sebagai manusia juga tidak akan tahu timbangan pahala kita seperti apa. Hebat kalau mas Rudy bisa menimbang amal pahala saya, meskipun hanya bertemu beberapa jam saja ๐
4. Setiap melakukan sesuatu Insya Allah aku selalu menggunakan niat yang ikhlas. Niat itu aqaid, karena itu imam nawawi memasukkan niat ke dalam hadith pertama hadith arbain, baru setelah itu tentang rukun islam dan iman. Dan sayangnya manusia itu tidak bisa menilai niat seseorang, bahkan seorang nabi musa-pun sulit memahami apa yang diniati oleh khidir. Inilah yang juga membuat orang sulit menebak amal dan pahala orang lain, dan itu tidak pernah juga saya lakukan karena saya ga bisa.
5. Alhamdulillah saya selalu berusaha mempelajari model educating people dari bagaimana Islam mengajari manusia masalah strategi tarbiyah, sampai cara mutakhir yang ditulis peneliti-peneliti barat. Pendidikan keras dan lunak, terapi negative dan positive, itu semua ada landasan strateginya. Islam bahkan membolehkan kita memukul (tapi bukan untuk menyakiti) anak kita ketika meninggalkan sholat pada saat umurnya diatas 7 tahun.
6. Mas hamrowi, mas mampuono, dan temen-temen mahasiswa yang sampeyan pikir terdhalimi karena ungkapanku itu juga sebagian sahabat-sahabat baikku. Teman-teman yang “terdhalimi” dan nanya-nanya kemarin juga datang ke depan selesai acara, ada yang minta foto, minta peluk (heheh) dan sudah ada beberapa email yang masuk dari mereka untuk diskusi masalah skripsi, penelitian mata kuliah, dsb.
Kesimpulannya, tetap aku terima nasehat anda karena aku yakin semua mas rudy lakukan karena sayang sama diriku hehehe. Cuman mungkin please lain kali datang dengan kritik yang lebih berlandasan dan lebih valid. Paling tidak kita kenalan dulu dengan lebih dekat, supaya bisa saling memahami. Supaya kritiknya lebih maknyus, tajam dan kena sasaran. Jangan sampai “jaka sembung, naik ojek”, alias kagak nyambung jek … ๐
Tetap dalam perdjoeangan! ๐
Ikutan nimbrung ah (maaf kalau ada yang kurang berkenan). Saya juga salah satu peserta seminar yang temen2 saya jadi jokernya om romi (udinus punya).Hehe.
Ya,kalo menurut saya,yang baru pertama ngikut seminarnya om romi sebagai peserta (sebelumnya ikut seminarnya om romi sebagai panitia, jadi gak begitu paham bagaimana om romi berinteraksi dengan orang),agak kaget juga melihat gayanya om romi. Tapi ya gak kaget2 amat si..Soalnya,menurut crita teman2,ada juga dosen kami yang gayanya mirip om romi. Lebih parah malah. Omongan sengak tanpa ekspresi..Kalu temen2 mau masuk kuliahnya beliau,kudu banyak doa.Dijamin angker,kata mereka..Hehe..
Walau awalnya agak gimana, tapi akhirnya saya jadi nge-fans sama om romi (apalagi sama hasan, putra om romi, yang menurut cerita ayahnya, sulit disuruh belajar tapi nilainya oke terus.. =D ). Cz, walau agak dalem, om romi menyampaikan kata2nya masih pakai senyuman sehingga saya masih dapat kesan gurauannya. Gak kebayang kalau om romi nyampeinnya tanpa ekspresi seperti dosen yang dicritain teman2 saya. Pasti gak ada yang mau ikut seminarnya om romi..Hihihi..
Cara orang menyikapi sesuatu memang beda2 sih..Pro-kontra itu biasa..
Yang pasti buat mas rudy, tak kenal makanya tak sayang.. =)
Om Romi dahsyat lah..(romi : “baru tau kalo saya dahsyat!!”,wkwkwk..)
Cara om romi menjadikan orang sebagai jokernya adalah cara ampuh untuk mendongkrak popularitas mereka..Terima kasih sudah memperkenalkan teman2 saya pada dunia..Hehe..
(Ambil positifnya)
Tetap berdjoeang, om romi..
(saya juga mau ikut berjuang..)
Pak Romi,
ikutan nimbrung sedikit…
saya pemula di blogging dengan kondisi kadang bingung (setengah muak) karena banyak sekali orang eforia tentangnya, belum lagi berserakannya iming2 business internet.
Lalu saya mutusin komen di “ahli-nya blogging”, Anda nich maksudnya saya si ahli, sekalian biar dapat input dan bisa nampang.he3
Begini Pak,
seperti Anda tau branding itu kadang diwakilin oleh slogan/jargon/tagline yang bisa mewakilkan makna-kesan dari sesuatu-nya.
Pembuatan slogan (sebut saja begitu ya) pun bukan perkara mudah, kadang dibutuhkan riset mendalam (he3, ini rejekinya perusahaan riset marketing dan periklanan).
Kira2 komen saya masih nyambung gak dengan topik posting Pak’e terkait branding2-an ini?
Akhirnya saya mutusin deh bikin blog yang punya kriteria:
1. ngomongin terkait branding itu sendiri, wa bil khusus slogan2-nya
2. harus singkat/kagak kepanjangan dan jangan bertele2
3. harus interaktif, orang pun punya kesan terhadap slogan2-nya
4. tetap dibuat akurat (ini paling bikin joget,he3)
Jadi dech saya bikin..
ehm..sebenernya ragu juga ngungkapin terlalu polos gini, tapi gak papa lah bagi2 ide daripada sumpekin kepala.
Oke deh Pak Romi, gitu dulu corat-coret saya
Trims berat udah dibaca
syukur udah dimuat
2x syukur kalo dikomen balik
kuncen.slogan
#Kuncen: gini om kalau menurut saya yah. Brand building itu bukan hanya karena slogan, tag, and jargon, tapi karena we deliver something yang unik dan konsisten dengan itu. Dan karena kita pake blog, berarti kita ngomongin tulisan dan beberapa karya kita yang unik di blog kita. Tulisan2 itulah yang membentuk branding tentang kita ๐
salam
salam buat mas Romy,
emang Mas Rsw paling pinter buat analisa, bahanya dari mana mas..
apa rsw gak nyalon aja jadi CALEG..
Partanya buat partai sendiri, Partai RSW..
Pasti saya pilih deh,…
salam
Wah..siap2 direkrut jadi tim sukses salah satu capres nih pak ๐
Jika Obama menjadikan salah satu dedengkot google menjadi tim suksesnya, bisa ajah hal seperti itu terjadi kepada anda..hehehehe, kalau kejadian dan se tim sama sang pakar telematika itu kirim salam metal ajah deh pak sama beliau ๐
Salam kenal mas. Aku orang baru. Aku udah baca artikelnya. Wah, luar biasa. Sukses terus, ya Mas? blogku: anselsahang.blogspot.com atau e-mail: anselsahan@gmail.com. Ora et labora.
hidup memang gak selalu sesuai dengan keinginan kita, kdang bahkan ada orang yang gak suka dengan kelakuan kita yang kita pikir udah pas,,tapi justru itu yang buat kita tau kelemahan diri kita..
tetep aja sich, Pak Romi tetep jadi inspirasi saya…
makasih mas atas semua artikelnya…
Sepertinya tulisan Pak Romi ini memang sudah banyak ditindaklanjuti oleh para politikus kita, banyak yang sudah punya facebook buat sosialisasi “wajah” mereka ^_^ di komunitas online
wow,, mantab gan! ๐
berhubung di indonesia masih banyak yang nge-sos-net
jadi personal branding via sosnet masih perlu ditambah giatkan dibanding Blog.. just my two cents
kang romi mank mantap banget dan bener, saya pengen banget tulisan saya dilirik seperti tulisan-tulisan kang romi…saya suka blogging dan sangat menyarankan personal branding para caleg lewat blog..pasti mantap deh.
hehe..benul bgt tuh.. saya juga udah nulis tentang masalah ini pak.. cm saya tambahin microblogging.. bisa di lihat di sini..
kalo ga punya kelebihan pribadi dan aktivitas sosial..apa yang di branding yah mas???
kampaye boleh-boleh aje tapi nyang enak dong nyang bikin ati kite-kite resep jangan pasang gambar seenaknye aje bikin kotor dahhhh ga pake ijin lagi….
daripade buang duit mendingan buat ngebangun anak mude-mude kite biar kreatip, nyang manteb ilmunye, kaga suka korupsi berakhlak bener jujur…n ape adenye…
nihhhh liat kaya gini(RSW) dong harusnye… Udeh gan kapan lagi ngebangun nih negare biar bener gan….. Ane Tunggu yeee kabarnyeeee
Wa.. tambah heboh nih pembahasannya.. ikutan nimbrung ah…
setahu saya tuh Branding=merek/nama
Branding identity= Identitas seseorang itu…
Kalau tertarik lebih jauh..monggo baca bukunya ‘Ogilvy’ atau Hermawan Kertajaya ‘ Positioning, Differentiation, Branding’
Nah kebetulan, di era internet ini..muncullah kategori baru yaitu online personal branding…Nah personal branding secara online itu sukses atau nggaknya juga dipengaruhi oleh viral marketing…untuk membangun brand tersebut otomatis kan harus tahu tujuan, karateristik, dan ciri khasnya.. untuk kemudian dijual kepada publik. Jadi apa yang kemudian disampaikan bukan janji belaka, tapi memang ‘begitu apa adanya’ alias membumi.
Nah tugas para orang2 yang merasa dirinya kreatif lha yang ada di sini. Mulai dari mendesain kata2 yang eye catching berupa copywriting n tagline-nya. Tagline n copywriting itu mengacu pada tujuan akhirnya..dalam hal ini positioning seperti apa yang ingin disampaikan kepada publik.
Nah Pak/Mas kuncen menulis:
…Pembuatan slogan (sebut saja begitu ya) pun bukan perkara mudah, kadang dibutuhkan riset mendalam (he3, ini rejekinya perusahaan riset marketing dan periklanan).
// kalau suka nliti kayak gini, asyik2 aja kok…hehehe..saya terkadang suka menganalisis hal2 itu…hehehe
Pak Romi berkata:
…Brand building itu bukan hanya karena slogan, tag, and jargon, tapi karena we deliver something yang unik dan konsisten dengan itu. Dan karena kita pake blog, berarti kita ngomongin tulisan dan beberapa karya kita yang unik di blog kita. Tulisan2 itulah yang membentuk branding tentang kita
//yup stojoo ama bapak….tapi saran nih.. lebih baik dibertahukan referensinya pak..supaya yang lain pada mengerti
^_^
Mas Romi,
blogger indonesia bolehlah berbangga karena banyak yang sudah mempunyai personal branding. Salah satunya adalah mas Romi sendiri.
semoga nantinya lebih banyak lagi blogger Indonesia yang namanya bisa menjulang tinggi.
salam
@Maydina: baca bukunya Montoya (personal branding) dan Hubert Rumpersad (Authentic Personal branding).
Kalau males baca, tafsirkan satu paragraf dari wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Personal_branding
Kalau masih beranggapan bahwa brand adalah logo, slogan, pasti akan pusing karena personal branding disebut sebagai proses dari karir hehehe
Welcome to the jungle! hihihi
pak romi..siapa yang beranggapan kalo brand adalah logo n slogan semata…???nggak lagi pak..more than itu…
Di atas tuh saya sarankan tuk ngssih referensi, supaya yang alin juga ‘ngeh’ dengan maksud bapak..kan nggak semua orang ngarti branding pak…hehehe
nb: bukannya bapak yang ngajarin saya, kalo nulis sesuatu haru ada referensinya wekekeke..’peace’ ๐
———-iyaaaaaaaaa ntar saya baca bukunya…:yang buku biru itu dah boleh dipinjem lom pak? atau masih dalam list antrian??
Saya sependapat pengguna internet Indonesia sangat potensial dan besar. Jika seseorang ingin membangun branding pribadi yang kuat, sudah saatnya sekarang mulai nge-blog, seperti yang sedang saya lakukan sekarang ๐
Tapi tentu saja apa yang kita tulis harus bisa memberi nilai tambah kepada para pembaca. Karena dengan cara itulah kita memberikan personal branding yang positif ke semua orang.
Thanks atas artikelnya Mas Romi.
Blogging sudah. Punya Facebook profile sudah. Facebook page juga sudah. Karena dluafa, tim yang belum punya, hehehe.
Wish me luck, Rom.