Hasil Diskusi Blogger dan Komunitas Maya dengan pak Nuh
Siaran pandangan mata diskusi blogger dan komunitas maya dengan pak Nuh (Menkominfo) saya tulis secara mendetail di posting ini. Cukup panjang, mudah-mudahan pada sabar baca sampai kesimpulan di paragraf paling akhir di posting ini. Yang merasa kecapekan baca secara keseluruhan, bisa langsung lari ke kesimpulan. Seperti dugaan saya sebelumnya bahwa kita tidak mungkin menyelesaikan seluruh masalah dalam satu pertemuan hari ini. Tapi paling tidak empat tema diskusi yang kita agendakan sudah terbahas dengan baik. Peserta membludak sampai lebih dari 70 orang, well ternyata efektif juga yah ngumpulin tokoh-tokoh besar blog pakai posting di blog … hihihi. Foto-foto akan pelan-pelan saya upload. Thanks to mas Chaeruddin yang bantu saya jepret-jepret selagi aku sibuk notulensi diskusi 😉
18:30 Peserta mulai berdatangan, duduk-duduk di sofa lantai 7
18:45 Wajah-wajah kumuh dan suram mulai berdatangan, ada kemungkinan ini blogger-blogger negatif 😀
18:50 Muncul priyadi, ndoro kakung, eko, pitra, dan beberapa blogger berpenampilan rapi yang kabarnya pemilik rangking technorati tinggi 🙂
19:00 Menunggu … pada ngobrol ke sana sini
19:27 Pak Nuh (Menkominfo) masuk ruangan, didampingi pak Cahyana (Dirjen Aptel), pak Edmon (Staf Ahli), pak Son (Sekretaris), pak Suhono (Staf Ahli) dan pak Basuki (Dirjen Postel)
Format acara adalah yang pertama pak Nuh menyampaikan uraian secara umum tentang tema diskusi hari ini, setelah itu sesi tanya jawab antara peserta dan pak Nuh.
URAIAN PAK NUH
Terima kasih atas kehadiran saudara-saudara sekalian yang merupakan stakeholder dan komunitas IT di Indonesia (ICT Society). Urusan ICT adalah urusan kompleks, tidak mugkin depkominfo bisa mengurusi seluruh masalah ICT sendirian. Resource Depkominfo terbatas, oleh karena itu perlu dukungan dari swasta, masyarakat dan komunitas ICT di seluruh Indonesia. Diharapkan bahwa kita bisa saling share apabila ada masalah.
UU tidak ada sempurna, pasti ada celah-celah permasalahan, ada kelebihan dan kekurangan. Karena UU adalah payung hukum untuk pegangan, dalam implementasi perlu cerdas dengan melihat masukan berbagai pihak. ICT society tidak ada yang negatif dan positif, tujuan kita adalah sama yaitu untuk membangun bangsa dengan kreatifitas dan kemampuan yang kita miliki. Perbedaan bisa terjadi, karena itu kita perlu berkumpul bersama untuk mendapatkan masukan dan share dari rekan-rekan blogger dan komunitas ICT sekalian.
Beberapa isu yang perlu kita diskusikan hari ini adalah sebagai berikut.
-
Tentang situs pornografi atau situs negatif. Perdebatan panjang apakah situs porno perlu dibebaskan atau tidak. Ada yang mendukung pembebasan tapi sebagain ada juga yang mengeluh dan gundah dengan masalah pornografi di Internet. Policy sementara terhadap situs pornografi adalah kita minimizing, tidak mungkin kita blok seluruhnya situs pornografi, tapi kita berusaha meminimalisir pornografi. 3 layer pencegahan pornografi: (a) penumbuhan kesadaran berinternet di masyarakat (filter secara individual di PC masing-masing), (b) di kampus, sekolah dan kantor mohon adminnya melakukan filtering, (c) bekerjasama dengan ISP untuk melakukan filter
-
Masalah film Fitna. Merupakan perintah presiden bahwa film fitnah harus di remove dari penyedia informasi. Depkominfo sudah mengirimkan surat kepada APJII dan ISP supaya menutup (memblokir) terhadap situs situs atau blog yang memuat film Fitna.
DISKUSI BLOGGER DAN PAK NUH
-
Wicaksono: Saya blogger dan wartawan koran tempo. Masalah bloking terhadap film Fitna, kok terlalu banyak korban yang berjatuhan. Akhirnya situs You Tube yang berguna untuk pembelajaran terblok. Bahkan situs Multiply, blogspot, dsb ikut jadi korban.
-
Narpati: Kasus kartun nabi muhammad dengan Wikipedia, akhirnya wikipedia tidak mau mendelete kartun tadi. Nah kalau di You Tube terjadi seperti ini gimana, Apakah You Tube akan selamanya diblokir. Dan apakah wikipedia juga harus diblokir ?
-
Nuh: Kita tidak ingin menutup You Tube, tapi ingin film Fitna saja yang diblok. Silakan kalau ada yang memberikan usulan teknis bagaimana memecahkan masalah ini. Intinya Depkominfo punya dua tanggungjawab: moral responsibility dan technical responsibility. Sekali lagi kalau ada yang bisa memberi solusi ngeblok “truknya saja” bukan jalan raya, silakan disampaikan.
-
Pande:Ketika sebuah keputusan politik diambil dan itu mengorbankan layanan lain yang sangat bagus, itu gimana. Manfaat dan mudharatnya apakah berimbang.
-
Priyadi: Saya bukan orang yang mengcrack situs depkominfo. Saya setuju masalah bloking asalkan gak ada collateral damage. China dulu memblok wikipedia, tapi kemudian bisa melakukan bloking khusus konten yang tidak dia inginkan. Masalah lain, bloking kan bisa dengan mudah ditembus. Berhubungan dengan pasal 27 UU ITE, apakah ISP dan Warnet yang sudah berusaha memblokir tapi tetap tembus harus dituntut karena masalah seperti itu. Spamming bagaimana ini, ini masalah serius dan terlewatkan di UU ITE. Bagaimana jika masa depan, blog digunakan untuk sosialisasi UU, sebelum disahkan oleh DPR.
-
Izoel Servo: Masalah teknik bagaimana memblok content You Tube, pakai model flagging. Tapi kalau sudah terlanjur diblok ya nggak bisa dilakukan.
-
Nuh: Setuju kalau UU, PP dan Permen itu dilewatkan ke masyarakat dan salah satunya lewat blog. Turunan UU ITE akan muncul beberapa PP yang akan diupload ke situs Depkominfo. Nanti silakan diberikan masukan dan sosialisasi lewat blognya masing-masing.
-
Edmon: Kita harus mensyukuri bahwa tidak ada satupun dari peserta diskusi yang menyatakan bahwa pornografi adalah HAM. UU ITE adalah untuk pemulihan nama baik Indonesia di mata dunia. Dalam konvensi cybercrime nama Indonesia cukup tercemar. UU ITE memberikan batasan, karena itu bahasa hukumnya “dengan sengaja” dan “tanpa hak”. Jadi kalau tidak memenuhi dua unsur itu ya tidak terkena UU ITE. Muatan UU ITE sangat mengamankan kepentingan masyarakat. Masalah privacy juga dilindungi oleh UU ITE. Menurut Konvensi cybercrime, kita bisa memberikan peringatan kepada service provider apabila mendukung masalah rasis dan xenophobia. Yakinlah tidak akan ada aparat yang memburu kita semua, karena itu tidak mudah dilakukan dengan berlandaskan UU ITE.
-
Nuh: Saya tidak akan terkontaminasi adanya istilah negatif, positif, cracker, hacker, dsb. Justru energi itu harus digunakan, supaya bisa jadi positive-sum game, bukan zero-sum game atau negative-sum game.
-
Boy Avianto: Saya ini blogger sejak tahun 2000. Bangsa kita ini sudah menjadi bangsa yang minder dan rendah diri. Harusnya buat kompetisi siapa yang bisa buat content untuk mengcounter film Fitna dan diupload di You Tube, akan diberi hadiah dan penghargaan. Kebangkitan informatika dengan kreatifitas digital. Tantang generasi kita untuk bermain di level kreatifitas, jadi jangan dengan cara blok situs.
-
Sri: Saya blogger, tenaga pengajar dan penyiar swasta. Saya pikir yang disampaikan rekan-rekan sudah lengkap, termasuk masalah blokir situs. Blogger menggunakan blog engine tidak hanya untuk menulis saja, tapi juga untuk bekerja, uploading materi pembelajaran ke blog engine, yang saat ini sedang masuk ke proses blokir. Jangan menembak nyamuk dengan meriam.
-
Riyogata: Kekhawatiran, apabila ada ISP yang sudah berusaha memblok tapi tetap ada yang tembus, apakah ISPnya kena. Sengaja atau tidak sengaja kan rumit, seperti wasit di bola, susah deteksi tackling apakah sengaja atau tidak. Saya yakin tidak banyak yang tertarik nonton film Fitna, mungkin hanya sekitar 68% 🙂 Tapi karena Fitna jadi heboh dan dilarang, malah membuat dia jadi terkenal dan semua ingin nonton. BTW, sekedar info tanggal 11 April 2008 akan ada diskusi antara blogger dan Roy Suryo. Untuk klarifikasi, sportifitas, dan bukan untuk berantem.
-
Yusuf Kurniawan: Saya admin di MIFTA, dan aktif di komunitas Linux. UU ITE adalah anugrah bagi kita semua. Kita harus membuat banyak kegiatan supaya membuat sibuk berbagai orang sehingga tidak sempat memikirkan hal seperti itu (Socio-Culture). Seperti yang diungkapkan oleh mas Romi Satria Wahono di berbagai event seminar tentang IT dan pornografi (hehehe numpang beken nih ;)).
-
Cahyana: Dihadapan saya ini adalah potensi-potensi bangsa yang memiliki kepakaran dan expertise yang diharapkan dapat memperbaiki bangsa. Dalam pembahasan UU ITE, ada “fraksi balkon” yang selalu mendampingi dalam sidang-sidang dan memberikan usulan-usulan aktif. Begitu dekat dengan diundangkan, fraksi balkon jadi menipis kehadirannya. Kelihaian para media, ternyata hanya memotret masalah pornografi dan pasal 27, padahal UU ITE itu mengulas berbagai hal ruang lingkup sangat besar tentang transaksi elektronik. Pak Menteri sudah membuka diri, meminta rekan-rekan untuk memberikan masukan teknik bagaimana bisa membunuh nyamuk dengan tanpa meriam tadi. UU ITE mengadopsi undang-undang yang berlaku secara internasional (dua diantaranya dibawah), dan diperbaiki sesuai dengan kultur Indonesia. Yaitu: UN Commision for Tradelaw dan Convension on Cybercrime (pasal perbuatan yang dilarang)
-
Basuki: Dirjen postel memiliki tugas untuk secara nasional, regional dan internasional tentang telekomunikasi. Saat ini di dunia internasional sedang marak diskusi tentang Productive use of ICT, menggunakan ICT secara produktif. Kita akan konsentrasi di pemanfaatan ICT untuk kegiatan produktif ini. ID-SRITI bertugas meskipun tidak khusus masalah spam, tapi inilah lembaga yang bisa kita gunakan untuk mencegah spamming.
-
Edmon: Masalah rasis (racist) dan xenophobia (xenophobic) ini adalah kesepakatan global. Dunia akan melakukan hal serupa kepada kita suatu saat, seperti yang kita lakukan dengan You Tube. Freedom of speech dibatasi pada saat mereka melakukan komunikasi, ada koridor hukum yang melindungi. Masalah ISP apabila dia melakukan dengan sengaja pasti kena, tapi kalau dia sudah melakukan pencegahan tapi masih bisa ditembus ya itu tidak sengaja. Masalah hacker, kegiatan penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan dan ngoprek, ini dilindungi di pasal 34 UU ITE, jadi tidak perlu khawatir.
-
Nuh: Forum ini forum silaturahmi, yang ada kemungkinan tidak semua masalah bisa terselesaikan. Mudah-mudahan banyak hal yang kita share di sini sehingga point-point bisa kita gunakan untuk improve.
-
Prika Wibisono: Pak Mentri sangat terbuka. Tapi meriam sudah terlanjur terlempar. Bloking sudah sampai ke mana mana, termasuk situs multiply, dsb yang isinya berguna. Ini gimana baiknya?
-
Eko: Siapa sih yang menentukan sebuah konten boleh diblok atau tidak. Bagaimana dengan orang yang menyebarkan ketakutan dan kebencian terhadap blogger. Mas eko kemudian memutarkan rekaman radio ketika mas Roy Suryo menuduh eko, priyadi dan enda sebagai pelaku cracker situs depkominfo. TV dengan sinetronnya yang tidak mendidik, harusnya diblok duluan, karena penetrasinya lebih besar.
-
Kuncoro: Mengajari teman-teman di daerah, indramayu, labuan, dsb untuk blogging. Friksi di daerah bisa ditekan dengan kegiatan positif seperti share informasi, blogging, mengisi konten, dsb. Jangan sampai blogger dituduh oleh satu orang yang mengatasnamakan pakar dan ada dibelakang Depkominfo.
-
Tri Wibowo: Mahasiswa UIN, blog pemula. Ada beberapa point dan saran teknis, yang pertama saya setuju tentang pemblokiran situs yang merusak moral bangsa. Hanya caranya yang tidak setuju karena ternyata memblok banyak sekali situs.
-
Jim Geovedy: Saya kecewa karena banyak yang ngomong diluar konteks. Banyak ide bagus yang dilontarkan tapi banyak yang di repetitif. Setuju dengan pendapat Boy bahwa pemerintah seharusnya meng-endorse konten-konten bahasa Indonesia. Saya termasuk yang terbiasa dalam filter memfilter dan juga membypassnya. Tidak ada software yang bagus untuk filtering. Selamat kepada depkominfo, karena membawa isu bloging di konteks pemerintah, meskipun tidak terlalu penting.
-
Nuh: Ini adalah forum awal silaturahmi. Seluruh masalah saya yakin tidak bisa diselesaikan. Posisi Depkominfo terhadap blogger adalah Part of our Family, positive, melakukan fungsi edukasi dan empowerment . Nggak mungkin depkominfo menyembelih sendiri anaknya (yang meresmikan pesta blogger adalah pak Nuh). Kita ingin memberi kontribusi sekecil apapun ke republik ini, dalam bentuk pemikiran, ide teknis, dsb. Forum-forum seperti ini harus kita budayakan, kita bikin secara kontinyu meskipun tanpa dipicu oleh masalah seperti ini. Asal ada agenda dan topik yang bisa kita bahas. Topik menarik misalnya sertifikasi elektronik, security, dsb. Ayo kita bikin creative produk, jangan sampai zero-sume game atau negative sum game.
21:30 Acara selesai. Dilanjutkan dengan ngobrol santai dengan teman-teman yang selama ini hanya bisa berdiskusi lewat dunia maya. BTW, dah lama nggak ketemu si Jim Geovedi, kenapa bentuknya makin ancur gitu yah, ada yang bisa jelaskan? 😉
22:00 Masih pada betah di Depkominfo, weee apa semakin sayang meninggalkan lokasi pertemuan yah? Eh ternyata pada nunggu hujan berhenti. Terdengar suara cempreng blogger (negatif?) dari kejauhan, “mana ujyan, becyek, nggak ada ojyek” 😉
KESIMPULAN DAN PENDAPAT SAYA
Beberapa kesimpulan yang bisa kita ambil pada pertemuan ini, plus pendapat saya tentang diskusi kali ini saya ungkapkan di bawah. Mohon maaf saya nggak sempat memberikan pendapat di forum, ingin memberi kesempatan teman-teman lain mengeluarkan pendapat ;), jadi ya di blog ini saja sekalian saya ungkapkan pendapat saya 🙂
-
Pak Nuh menganggap bahwa komunitas blogger adalah positif dalam melakukan fungsi edukatif dan empowerment, jadi blogger adalah a part of our (depkominfo) family.
-
Surat pak Nuh ke APJII dan ISP tidak merujuk ke suatu situs khusus misalnya You Tube, tapi meminta APJII dan ISP bergerak memfilter situs dan blog yang memuat film Fitna (download: suratpemblokirandepkominfo.pdf). Khusus untuk You Tube, pak Nuh memang mengirimkan surat permintaan ke pihak You Tube supaya film Fitna segera di delete dari server. Ada kemungkinan APJII dan ISP “ketakutan” dengan surat ini sehingga akhirnya melakukan bloking ke berbagai situs yang sebenarnya tidak terlalu penting di blok. Setelah pertemuan dengan blogger, pak Nuh cs menjadwalkan untuk bertemu dengan teman-teman APJII dan ISP, mudah-mudahan bisa diclearkan masalah ini, sehingga blocking yang dilakukan tidak membabi buta seperti sekarang ini.
-
Pak Nuh membuka diri, kalau ada usulan dari rekan-rekan untuk teknis memfilter suatu konten tanpa perlu memblokir situs secara keseluruhan. Jadi tidak terjadi ingin membunuh nyamuk tapi dengan meriam. Ayo kita bantu memberikan usulan-usulan efektif supaya lebih riil menyelesaikan masalah.
-
UU ITE adalah UU yang diharapkan bisa melindungi seluruh masyarakat Indonesia, bukan untuk memberangus atau menangkapi masyarakat Indonesia. Banyak pasal yang memberikan perlindungan hukum masyarakat Indonesia dalam melakukan transaksi di Internet.
-
Sudah sering saya sebut, mencegah cybercrime termasuk pornografi bisa dengan tiga cara: Hukum, Teknologi dan Socio-Culture. Hukum, alhamdulillah sekarang kita punya UU ITE, teknologi yang sekarang mau ditempuh meskipun masih banyak permasalahan, dan yang paling efektif adalah socio-culture. Membuat generasi muda kita sibuk dengan berbagai kreatifitas dan project adalah salah satu teknik socio-culture. Membuat generasi muda kita tidak sempat lagi melihat pornografi atau menjadi cracker dengan melakukan pengerusakan. Berbagai teknik ini yang saya gunakan selama ini, meskipun saya pengakses Internet yang sangat tinggi, saya tidak pernah terjebak masuk ke masalah pornografi. Saya terlalu sibuk, harus ngerjakan berbagai project, coding, blogging, learning dan nulis paper. Saya juga setuju usulan mas Boy Avianto untuk membuat kompetisi pengembangan content kreatif yang bisa mengcounter film Fitna atau konten lain yang lebih menarik dan bermanfaat bagi seluruh kalangan masyarakat.
-
Pemblokiran You Tube dan Multiply saya yakin merugikan banyak pihak di Indonesia. Hanya kalaupun sudah terlanjur ditutup apakah kita hanya bisa teriak, atau bersedih dan meratap? Kenapa tidak kita jadikan timing dan peluang ini untuk memproduksi konten-konten dan engine-engine lokal yang produktif dan menarik. Industri Internet di Indonesia juga bisa jadi tumbuh apabila kita punya pemikiran positif seperti ini. Mudah-mudahan setelah IlmuKomputer.Com yang saya bangun sejak tahun 2003 stabil, saya ingin memproduksi konten kreatif lain, multimedia untuk pendidikan anak-anak, multimedia yang berisi TTG untuk para petani dan peternak, dsb. Tak ada kata menyerah bagi para pedjoeang. Kalau You Tube nggak ada, ya kita bikin Loe Tube atau Ente Tube, kalau multiply nggak ada masih ada dagdigdug-nya om enda, gitu saja kok repot 🙂
Untuk sementara itu dulu. Tolong koreksi kalau ada yang salah terlewat, terutama saya yakin nama-nama yang saya tulis banyak yang salah. Banyak yang ngomongnya buram sih 🙂 Sampai bertemu lagi di lain event dan lain topik diskusi.
Tetap dalam perdjoeangan!
FOTO-FOTO BLOGGER DAN MENKOMINFO
Foto-foto diambil oleh mas Chaeruddin, blogger yang jarang ngupdate blognya, yang juga berprofesi sebagai “fotografer positif”, yang menggunakan Canon 400D bak kamera saku, alias tinggal jepret-jepret. Dari ratusan jepretan yang diambil, yang tidak buram hanya foto-foto di bawah. Thanks banget untuk om Udin 😉
Artikel lain yang terkait dengan diskusi blogger dan pak Nuh ini:
-
Ndoro Kakung: Family Pecas Ndahe (fokus ke klarifikasi blogger negatif)
-
Kuncoro: Blogger, Hacker, Minister (kronologis pake bahasa inggris)
-
Pitra: Jumpa Darat dengan Menkominfo (ada streaming audio pertemuan)
-
Doeljoni: Sedikit Mengenai Resume 777 (fokus ke klarifikasi blogger negatif)
-
Ryogarta: Laporan Singkat Acara 777 (highlight yang penting-penting)
-
Kuderemp: Yang Jadi Rujukan UU ITE (investigasi ungkapan pak edmon tentang rujukan UU ITE)
-
JaF: Dari Diskusi 777 di Depkominfo (ada streaming audio pertemuan)
wah pasti rame ya pak?
Terimakasih atas laporan diskusinya. Soalnya ini yg sedang saya tunggu2… 😀
salam
Loh bagian pemulihan nama baik blogger dari serangan statement Roy Suryo koq gak kentara ya? padahal itu yang paling mbuat saya gedek. Mudah-mudahan pak romi bisa ikut hadir di seminar yang di adakan di Univ Budi Luhur oleh mas Riyogata sehingga nama blogger Indonesia bisa kembali baik lagi.
#Yudhi: Sudah ada di kesimpulan no 1 kok 🙂 Masak masih kurang kentara 😉
Thanks Mas Romi atas hasil diskusinya, dan semoga dengan diskusi ini akan membawa kemajuan bangsa dan negara.
http://trisnowlaharwetan.wordpress.com
http://trisnowlaharwetan.net
“Stackholder” apa “stakeholder”?
Atau ini istilah baru karena orang IT lebih sering ngurus (server)stack daripada stake ? 😀
kayaknya forum ini ndak cukup mengakomodir aspirasi para blogger maupun stakeholder dari ICT, ngak sampai buat forum gitu sehingga nantinya pak menteri maupun jajarannya bisa membacak keluhan2 itu. 🙂
Hihihihi… kok nama saya jadi Patih? Harusnya kan Narpati.. :p
Aku agak lambat nulis di blog-ku karena aku penasaran dengan kata-katanya Pak Edmon Makarim.
#Kunderemp: Makanya kalau nyebut nama yang jelas makhrajnya … hehehe
Saya masih tidak yakin filter per-konten adalah solusi yang tepat, Mas Romi. Kasus Fitna itu baru satu kasus. Ke depannya mungkin akan banyak dan menumpuk. Bila ISP diharuskan filter per-konten (sebagai ganti filter per-situs seperti yang diterapkan saat ini), bila daftar yang diblokir sudah terlalu banyak, tidakkah akan memperlambat jaringan?
#aRul: Hmm satu pertemuan tidak mungkin bisa selesai 100%. Forum khusus suatu wacana yang bagus, tinggal eksekusi saja sih.
#Philip: Kayaknya sudah dibenerin. Thanks om
#Kunderemp: Masalah film Fitna itu selain muatan moral ada muatan politis yang tinggi, politik luar negeri khususnya. Untuk pornografi saya yakin tidak bisa menggunakan approach yang sama.
maksudnya forum khusus di internet jadi ada sharing lebih dari secara tatap muka sehingga nantinya pihak pemerintah melihat aspirasi para netters.
oia diskusinya hampir seperti harapan saya sini
Klo menurut ane seh filter berdasarkan “regular expression (regex)” adalah solusi yang tepat untuk kasus Fitna ini. Karena cara kerja regex yang tidak terlalu membebani sebagaimana filter berdasarkan konten (word weight yang harus membebani proses server seperti yg di khawatirkan om Kunderemp).
Filter dengan cara ini dapat mengakibatkan semua URL yang mengandung kata Fitna akan turun ke blokir walaupun websitenya masih bisa di akses. Namun apabila mau “ngoprek” dikit filter ini akan benar-benar ampuh dan hanya memblok “Fitna” dari website tertentu saja. Implementasinya ga susah kok, mungkin hanya karena kekurangtahuan Pak Menteri sehingga bukan cara ini yang muncul tapi blokir youtube secara keseluruhan.
Mudah-mudah kedepan ada yang menyarankan filter dengan cara ini kepada beliau karena bukan berarti Youtube ada konten “Fitna” maka Youtube buruk secara kesluruhan. Ibarat menembak Tikus dengan Meriam. 😀
Kasus: ISP I memblokir akses Internet ke situs S dengan alasan berdasarkan Surat Kementerian K No N tahun T yang walaupun secara eksplisit tidak menyebutkan nama situs S sebagai situs yang harus diblokir karena mendistribusikan video V yang memuat unsur F.
Pertanyaan: Apakah pelanggan situs dengan nama P berhak atas ganti rugi dari ISP I karena pemblokiran situs S tersebut menyebabkan bisnis online B milik pelanggan dengan nama P yang dihosting di situs S menjadi tidak bisa terakses?
Let’s find out in UU U revisi R 😀
to mas romi: UUps, didelete aja yang sebelumnya, takut salah negatip-positip 😀
Kasus: ISP I memblokir akses Internet ke situs S dengan alasan berdasarkan Surat Kementerian K No N tahun T yang walaupun secara eksplisit tidak menyebutkan nama situs S sebagai situs yang harus diblokir karena mendistribusikan video V yang memuat unsur F.
Pertanyaan: Apakah pelanggan situs dengan nama P berhak atas ganti rugi dari ISP I karena pemblokiran situs S tersebut menyebabkan bisnis online B milik pelanggan dengan nama P yang dihosting di situs S menjadi tidak bisa terakses?
Lets find out in UU U revisi R 😀
wah terimakasih atas laporan pandangan matanya sangat memebantu kita tau bagaimana kondisi yang sebenarnya atas isu isu yang sedang hangat saat ini…terutama tentang pemblokiran situs2 penyedia video share dan masalah blog yang sedang panas ssaat ini
salam.
Terima kasih Pak 🙂
Terima kasih Om Romi atas hasil diskusinya.
Saya setuju dengan usulan Om Avianto. Menyibukkan diri dunia IT kita dengan sesuatu yang kreatif positif. Dan mengarahkan socio-culture IT kita kepada hal yang lebih positif dan berguna bagi bangsa ini.
menyegarkan,..
kalo gitu tulisan saya akan saya update mengenai “sikap otoriter M Nuh tsb” ..
Saya tidak lihat ada satupun bahasan (mungkin ada yang bermaksud demikian tidak tertulis disini..) tentang satu hal yang mengkhawatirkan saya :
Saya tidak bermasalah dengan Pornografi yg diatur UU ITE, SEPENUHnya mendukung UU ITE ttg transaksi elektronik-nya…
tetapi bingung dengan peran posisi pemerintah dalam berbicara konten intenet dengan kepentingan / berbau politik – dan kebebasan berpendapat..
apa tidak ada yang bertanya tentang ini? Karena bagaimana pun blog banyak memberi ruang pemahaman politik yang lebih kompleks kepada masyarakat (blog bukan sekedar berisi coding bukan?), menyuarakan suara kritik, dan sebagai kontrol sosial…
Terima kasih…
Thanks Mas Romi atas inisiatifnya menggalang netters di acara ini. Meski ada hal2 yg belum terpuaskan (karena masih ada hal mengganjal yg ingin saya tanya), tapi setidaknya apa yg diresahkan sebagian besar dari kita udah langsung didengar Pak Nuh.. Hehe, nggak nyangka juga Mas Eko muter rekaman radio El Shinta..:)
eniwei, kalo mau ada yg denger rekaman audio versi uncutnya bisa unduh linknya dari blog saya
http://media-ide.bajingloncat.com/2008/04/08/jumpa-darat-dengan-menkominfo-7-april-jam-7-di-lantai-7/
akhirnya, kalo pak nuh yg menteri berpandangan begitu – siapa peduli apa kata pakar?
Ibarat sebuah pisau untuk kematian… disatu sisi mampu menyembelih hewan dengan “baik” untuk santapan “baik” kita.
Dilain sisi sanggup menghilangkan nyawa manusia, lalu, akankan semua pisau ditarik dari peredaran…
#: “…tapi meminta APJII dan ISP bergerak memfilter situs dan blog yang memuat film Fitna” =>> lalu kenapa akses keseluruhannya yang di ‘block'”
#: “…Ada kemungkinan APJII dan ISP ketakutan dengan surat ini” =>> apa yang membuat harus ketakutan, apakah tidak terbetik pemikiran ‘cerdaskan bangsa’ dengan menyampaikan mana yang benar dan mana yang ‘keseleo’; mungkin sudah ya, tapi …”
“BTW, dah lama nggak ketemu si Jim Geovedi, kenapa bentuknya makin ancur gitu yah, ada yang bisa jelaskan?”
=)) pak, gabung di klub fansnya Jim Geovedi di Facebook deh ;))
Statemen akhir dari Bapak M.Nuh “blogger adalah a part of our (depkominfo) family” dan ditambahkan oleh salah satu Blogger “and for blogger hatters is outside from (depkominfo) family” ..hehehehhe
Mantap…. mantap 🙂
Sayang, “sang pakar” tidak hadir, akan seru tuh kalau ada “sang pakar” 😀
wahh muantabb mas. Terutama statement nya pak mentri, kalo blogger tuh ternyata part of depkominfo family. Jadi terharu ndengernya..hiks..hiks.. btw da yang punya file videonya tak? Kalo ada share di youtube aja ya ?? Eh dah di blok ya ? Wew…
Pertemuan tadi malam tidak ada si Om ya? Si Om Kanjeng Raden Mas Tumenggung. Beliau tidak diundang atau berhalangan hadir?
Terimakasih Mas Romi atas undangannya ya. Terlempar juga uneg2 dan ‘kecurigaan’ saya bahwa ternyata memang pemerintah kita memang minderan, apalagi urusannya dengan politik luar negeri.
Dari perkataan pak Edmond kemarin terlihat sekali level mindernya kita, sampai menyebut soal betapa bangsa kita dipandang negatif bla bla bla. Ya, harusnya sih ngaca dulu apakah memang positifnya kita jauh lebih banyak dari negatifnya. Tapi ya sudahlah ;).
Tapi ‘tantangan’ saya untuk membuat content bermutu tetap berlaku loh ya hehehe. Pemerintah boleh minder, tapi bangsanya, terutama para aktivis internet apalagi blogger jangan ikut-ikutan.
Makasih Mas Romi atas infonya. Sayang banget aku gak bisa dateng karena aku ada kuliah malem. Laporannya berguna banget kok,,,
Salam kenal!!!
wah semoga kita semua bisa membangun bangsa ini menjadi lebih baik..dimulai dari kita sebagai blogger.
Keep Blogging !!!
OOT : yuk kita kerumah pak menteri, minta makan siang,,,kan kita keluarganya….heheheheh 😀
ini sebetulnya yang saya pingin denger..dan jawaban dari Pak Mentri…tapi saya keburu gak nahan sakit…badang udah gak delicious banget..jadi terpaksa pulang ditengah jalan…
Harap maklum “sang pakar” sedang sibuk :p
reportase langsung dari saya
ada di http://richoz.multiply.com/journal/item/378
Thanks untuk infonya. Sedih ya, jika layanan seperti MP (multiply) juga ikut diblokir. Saya punya account MP, yang isinya memang saya desain untuk tujuan edukatif. Tapi, kena dampak juga. Jika alasannya karena FITNA, di MP juga banyak tuh ID blog yang islami bahkan berdimensi dakwah. Memang sih bisa akses MP via jalur proxy tapi kan jadi sangat terbatas akses informasinya. Semoga cepat ada solusi dari elite stakeholders.
Saya sebagai Ketua MIFTA setuju untuk pemblokiran situs-situs yang negatif/merusak.
Meski demikian tetap perlu dipertimbangkan agar pemblokiran situs umum seperti multiply, wordpress, wikipedia, blogspot itu dilakukan jangan sampai level domain karena akan mengganggu jutaan pengguna lainnya yang baik-baik.
Sebagai contoh meski di wordpress ada yang memakainya untuk situs porno, tapi banyak juga aktivis dakwah yang memakainya untuk pembelajaran agama (misalnya http://www.syiarislam.wordpress.com).
Jadi untuk situs-situs semacam itu sebaiknya pemblokiran dilakukan pada level SUBDOMAIN atau kombinasi subdomain+key word negatif.
Kalau memang provider blog tersebut isinya lebih dari 80% negatif dan tidak melakukan filtering, baru pemerintah bisa membloknya secara keseluruhan.
Jangan sampai blogger yang baik ikut terblog karena adanya blogger yang nakal.
Terima kasih pak romi udah share hasil diskusinya (emang udah ada hasilnya ?!)
Saya malah barusan liat film-nya.., memang sudah seharusnya diblok..
Btw, web ini boleh saya link ya pak..
Semoga komunitas ICT di Indonesia makin dewasa dan maju!!.
Buat para blogger terus sharing content yang bermanfaat dan berkualitas. Jangan hiraukan “pakar” palsu
salam
mdianapriyanto
Seperti yang sudah saya duga, pak menteri memang membutuhkan dukungan, bantuan dari kita-kita ini 🙂 Yuk, ah…kita bantu rame2 😀
sayang sekali “sang pakar” gag bisa datang.
btw, ohm RSW ikut datang gag di undangan yg non-blogger, kata “sang pakar”, dia diundang menkominfo untuk hadir di acara yang non-blogger
Thanks boss atas notulensinya 😀 Bermanfaat sekali buat rekan-rekan yang tidak hadir. Sukses buat semua.
Regards,
Menteri DEPKOMINFO ,M Nuh “jika boleh memilih diantara Blogger,Hacker,Carcker, saya lebih suka Cracker……..karena enak dan gurih..wakwkakwa”
Saya merasa pemerintah akan melakukan pemborosan sumberdaya secara tidak perlu karena mengurusi film fitna, blog, dan konten pornografi di internet. Bukankah lebih baik menggalakan kampanye positif dimana menjelaskan dampak buruk konten tersebut daripada memblok secara masal?
#Hardiena: Yang ngeblok bukan pak Nuh lho, tapi APJII dan ISP 🙂
#Romi: Silakan tanyakan ke ahli hukum 😉
#Ozy: Mungkin perlu audiensi dengan APJII 🙂
#Donny: Itu dia, pak Nuh dan teman2 depkominfo memerlukan bantuan teknis dari kita. Kalau ada usulan sebaiknya disampaikan.
Kalo ada diskusi seperti itu kayanya jadi enak, semoga komunikasi pemerintah dengan rakyatnya semakin terjalin. Blog ternyata bisa juga dijadikan sarana untuk komunikasi rakyatnya dengan pemerintah. dan pemerintah mendengar ^_^. Menurut saya terlalu sulit melawan arus dunia informasi dengan blok sana sini, tapi lebih baik meluruskan informasi itu agar terus berjalan menjadi informasi yang benar.