Kelanjutan dari artikel saya sebelumnya tentang sistem perangkingan universitas ala Webometrics. Indonesia menempatkan dua wakil universitasnya untuk menduduki Asia Top 100 di perangkingan universitas ala Webometrics versi Januari 2008, yang di release hari ini tanggal 29 Januari 2008. Sedangkan untuk kategori rangking dunia (World Ranking), Indonesia menempatkan total 17 universitas di Top 5000. Alhamdulillah ada penambahan 3 universitas, karena rangking Webometrics Juli 2007, wakil Indonesia hanya ada 14 universitas. Universitas apa saja itu? Ayo kita lihat, mumpung masih anget 😉 Sebelumnya perlu saya refresh dulu bahwa Webometrics menggunakan rule: (4xV) + (2xS) + (1xR) + (1xSc) dalam penentuan rangking universitas. Lengkapnya baca di artikel yang satu ini yah 😉 Formula rangking ini telah direvisi sejak Januari 2008 menjadi seperti di bawah (updated: 1 pebruari 2008): Rangking webometrics diterbitkan setiap 6 bulan sekali, yaitu Januari dan Juli. Rangking Januari 2008 yang baru direlease hari ini sangat menarik karena dua universitas di Indonesia melonjak rangkingnya, yaitu Universitas Gadjah Mada (rangking 734 dunia dan 57 Asia) dan Institut Teknologi Bandung (rangking 844 dunia dan 76 Asia). Saya nggak akan membahas rangking negara lain karena nggak terlalu ada hubungannya dengan kita ;). Paling tidak perlu kita ketahui bersama bahwa ke-17 universitas di Indonesia yang masuk ke top 5000 dunia adalah di bawah. Kolom paling kiri adalah World Rangkingnya, kolom di sebelah kanan adalah posisi dari masing-masing parameternya (Visibility, Size, Rich Files dan Scholar). List di bawah bisa juga didapatkan dengan mengklik link rangking berdasarkan negara (id). Kalau kita analisa, kekuatan UGM ada di Size dan Scholarnya, sedangkan ITB koleksi file yang dipublikasikan dahsyat (Rich Files). ITB kuat karena perpustakaannya banyak menshare berbagai file (pdf, ppt, etc) yang bisa diakses secara terbuka oleh masyarakat. Sedangkan Universitas Indonesia (UI) relatif tetap, seperti perhitungan yang sudah saya sampaikan ketika diundang teman-teman di UI untuk menganalisa rangking Webometrics...
Tips Menjadi Mahasiswa Sukses
Anda mahasiswa yang luntang-luntung kurang kerjaan? Sudah mulai mual ndengerin kuliah pak dosen? Mulai bete dengan suasana kos-kosan? Apalagi teman dekat sudah mulai pindah kos karena nggak tahan anda utangin terus hehehe. Pingin teriak sekeras-kerasnya tapi takut ditimpukin tetangga? Atau dulu punya mimpi pingin ikut mbangun republik tercinta, tapi jangankan itu, mbangun diri sendiri saja susah bo 🙂 Apa salah jurusan yah? Padahal dulu dah baca-baca tulisan tips dan trik memilih jurusan. Bingung karena nggak dapat apa-apa di universitas. Jadi makin terseok-seok dan tanpa ruh kalau baca tulisan tentang jenis mahasiswa. Hmmm … coba deh ikuti tulisan ini, siapa tahu ada tips yang cocok dan bisa bikin semangat bangkit. Bangun tidur, berdiri di depan kaca, ucapkan bahwa andalah yang terbaik di kos-kosan ini (Ya soalnya anda sendirian sekarang :D) Kalau anda merasa itu kurang, ucapkan bahwa andalah yang terbaik di kelas anda atau terganteng di kampus anda. Yakinilah bahwa anda adalah manusia pilihan, paling tidak terpilih sebagai wakil desa anda yang bisa kuliah di universitas ini. Atau kalau lebih pede lagi, bilang bahwa andalah makhluk terbaik di muka bumi, ya memang benar, paling tidak dibandingkan dengan hewan dan tumbuhan 😛 Mandi yang bersih, sisir dan rapikan rambut anda. Ambil handphone, bikin senyuman paling manis, foto wajah anda. Ulangi lagi kalau masih kurang enak dilihat. Kalau sampai 10 kali jepretan masih juga kurang enak di lihat, ambil secara acak saja. Mungkin wajah anda memang tidak terlalu enak dilihat 🙂 Nyalakan komputer, akses internet, nggak usah ke mana-mana, langsung saja buka http://wordpress.com. Buat account blog di sana. Renungi hidup anda, ingat-ingat lagi perjalanan hidup dari kecil sampai sekarang dan apa yang telah anda lakukan. Masuk ke menu administrasi http://wordpress.com, klik Write->Page. Buat tulisan dengan judul About Me, tuliskan resume, kisah hidup dan Curriculum Vitae (CV) anda. Tuliskan “apa saja” seluruh kegiatan anda di sana....
Langkah Para Ilmuwan Mempopulerkan Ilmu Pengetahuan
Saya tertarik membaca tulisan ringan di Koran Tempo 27 Januari 2008 lalu yang ditulis Dian R Basuki dengan judul “Buku Sains Yang Populer, Kok Langka?” Tanpa bermaksud menambah polemik tentang pencarian ilmuwan yang membumi 😉 Saya justru ingin belajar dan melihat kembali bagaimana sih langkah para ilmuwan dalam mempopulerkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Oh ya, jangan lupa saya sempat singgung masalah mempopulerkan ilmu pengetahuan di artikel tentang komik pendidikan, yang kita lihat akhir-akhir ini mulai bermunculan di Indonesia. Trend ini saya pikir sangat positif dan membantu anak muda kita dalam membentuk budaya dan minat dalam membaca. Mudah-mudahan bisa “menggoda” para ilmuwan, peneliti dan dosen di Indonesia untuk mencoba “menjlentrehkan” ilmu pengetahuan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Paling tidak ada tiga cara para ilmuwan mempopulerkan ilmu pengetahuan mereka. Apa saja itu? Yuk kita bahas yuk … Langkah para ilmuwan mempopulerkan ilmu pengetahuan yang pertama adalah dengan “komikisasi” atau apalah namanya ;). Intinya memaparkan ilmu pengetahuan dalam bentuk cerita komik. Dan ini sudah merupakan hal jamak di Jepang, bahkan ini berlanjut ke tahap meng-komik-kan bahan ajar, dari pelajaran-pelajaran dasar seperti sejarah, biologi, fisika, matematika sampai filsafat. Sebelum pulang ke Indonesia saya sempat membeli seri komik (man-ga) dan buku bergambar (zukai) dengan tema sulit seperti pemrograman, UML, extreme programming, filsafat, dsb. Nanti saya pinjami kalau ada yang tertarik 😉 Pendekatan visualisasi dengan komik biasanya digunakan untuk menarik minat baca kaum muda dan mempermudah pembaca dalam memahami materi yang akan disampaikan. Dari situ budaya baca masyarakat tumbuh, dan di Jepang kita akan dengan mudah menemukan pembaca-pembaca buku dari berbagai usia di setiap lorong-lorong densha (kereta listrik), bus ataupun kursi tunggu di eki (stasiun densha) dan halte bus. Dari Korea, ada Kim Seok-Cheon yang membuat seri 3 Menit Belajar Pengetahuan Umum yang juga tidak kalah menarik. Dalam satu judul bisa berisi ratusan pertanyaan mengapa...
Memilih Sistem e-Learning Berbasis Open Source
Setelah berpusing-pusing ria dengan definisi dan terminologi e-Learning, kali ini kita akan membahas komponen e-Learning terutama berhubungan dengan pengembangan sistem Learning Management System (LMS). Sering disebut LMS ini disebut dengan dengan platform e-Learning atau Learning Content Management System (LCMS). Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan mem-virtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. Memilih LMS jujur saja gampang-gampang susah, karena banyak faktor yang harus kita perhatikan. Kita bahas yuk gimana teknik memilih LMS yang baik, tentunya yang berbasis open source 🙂 LMS secara umum memiliki fitur-fitur standard pembelajaran elektronik antara lain: Fitur Kelengkapan Belajar Mengajar: Daftar Mata Kuliah dan Kategorinya, Silabus Mata Kuliah, Materi Kuliah (Berbasis Text atau Multimedia), Daftar Referensi atau Bahan Bacaan Fitur Diskusi dan Komunikasi: Forum Diskusi atau Mailing List, Instant Messenger untuk Komunikasi Realtime, Papan Pengumuman, Porfil dan Kontak Instruktur, File and Directory Sharing Fitur Ujian dan Penugasan: Ujian Online (Exam), Tugas Mandiri (Assignment), Rapor dan Penilaian LMS PROPRIETARY DAN OPEN SOURCE Ok lha terus LMS ini dapatnya dari mana? Instalasinya seperti apa? Dan apakah gratis atau berbayar? Sabar 😉 Seperti juga aplikasi lainnya, LMS ada yang bersifat proprietary software dan ada yang open source. Yang proprietary diantaranya adalah seperti di bawah. Meskipun saya yakin teman-teman sekalian nggak nafsu untuk gunakan 🙂 Saba Software (http://www.saba.com) Apex Learning (http://www.apexlearning.com) Blackboard (http://www.blackboard.com) IntraLearn (http://intralearn.com) SAP Enterprise Learning (http://www.sap.com/solutions/business-suite/erp/hcm/learningsolution/index.epx) Sedangkan LMS yang open source diantaranya adalah: ATutor (http://www.atutor.ca) Dokeos (http://www.dokeos.com) dotLRN (http://dotlrn.org) Freestyle Learning (http://www.freestyle-learning.de) ILIAS (http://www.ilias.uni-koeln.de) LON-CAPA (http://www.lon-capa.org) Moodle (http://moodle.org) OpenACS (http://openacs.org) OpenUSS (http://openuss.sourceforge.net/openuss) Sakai (http://www.sakaiproject.org) Spaghetti Learning (http://www.spaghettilearning.com/) PILIH LMS YANG MANA? Ok banyak banget daftar aplikasi LMS-nya 😉 Harus pilih yang mana nih? Pada hakekatnya pemilihan LMS disesuaikan dengan kebutuhan dan business process yang ada di sekolah dan universitas masing-masing. Yang fiturnya terlalu sederhana mungkin nggak pas untuk sekolah dan universitas...
Meluruskan Salah Kaprah Tentang e-Learning
Mas Romi, kami ingin membangun e-Learning untuk sekolah kami, tapi kami tidak punya dana untuk membeli peralatan teleconference. Apa saja sih prasyarat sehingga bisa disebut sekolah kami telah menerapkan e-Learning? Mohon pencerahannya ya mas. Thanks. (Taufik, Purwokerto) Berbarengan dengan booming e-Learning di sekolah dan kampus, banyak pertanyaan senada meskipun dengan narasi berbeda yang masuk ke mailbox atau YM saya tentang implementasi e-Learning. Intinya menanyakan seperti apa sih yang disebut e-Learning itu dan apa saja komponen yang harus dilengkapi untuk implementasi e-Learning. Mari kita kupas bersama makhluk menarik bernama e-Learning ini. DEFINISI DAN KOMPONEN E-LEARNING Kita mulai dari definisi. Istilah e-Learning atau eLearning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi eLearning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan: eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Definisi-definisi lain berserakan di buku-buku. Cara termudah dan tercepat melihat berbagai definisi e-Learning, ya lewat Google 😉 Coba deh klik di sini. Untuk yang tertarik eksplorasi Google lebih jauh, jangan lupa untuk ikuti artikel saya tentang teknik pencarian di Google. Ok apa yang dapat kita simpulkan dari berbagai definisi diatas? Metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer dan Internet Tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik. Otomatis bentuk bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital). Adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar mengajar Kesimpulan definisi diatas ini yang sering saya gunakan untuk membuat bagan komponen e-Learning. Dengan kata lain, komponen yang membentuk e-Learning...
Teknik Pencarian Efektif dengan Google
Mas Romi, saya mencoba melakukan pencarian dengan Google, sayangnya hasil pencarian terlalu banyak sehingga saya malah bingung memilih hasil pencarian yang paling tepat. Mohon pencerahan, pencarian yang efektif di Google itu seperti apa? (Ahmad, Padang) Meskipun Google menyediakan banyak fitur pencarian, saya yakin tidak banyak dari kita yang menggunakannya pada saat melakukan pencarian informasi. Akhirnya kita kena badai tsunami informasi dari Google yang akhirnya membuat kita bingung sendiri. Kita bahas yuk, teknik pencarian yang efektif itu sebaiknya seperti apa sih. Secara umum, jenis pencarian di Google ada dua: Basic Search dan Advanced Search. Basic Search adalah fitur pencarian yang sudah biasa kita gunakan yaitu ketika mengakses langsung google.com. Sedangkan Advanced Search menyediakan berbagai pilihan fitur pencarian baik untuk operator dasar, file format yang ingin kita cari, bahasa, region, dsb. Sebenarnya masih sangat banyak fitur pencarian yang bisa kita gunakan, tapi tidak terdapat di menu pilihan Advanced Search. Dengan kata lain kita harus memasukannya query di form pencarian di Basic Search langsung. Nah permainan query dan operator pencarian ini yang sebenarnya akan kita bahas di artikel ini. FITUR PENCARIAN DASAR AND: Mencari informasi yang mengandung kedua kata yang dicari. Bisa menggunakan salah satu dari tiga alternatif berikut: ukiran jepara ukiran AND jepara ukiran+jepara OR: Mencari informasi yang mengandung salah satu dari kedua kata. Bisa menggunakan salah satu dari dua alternatif berikut: tahu OR tempe tahu | tempe FRASE: Mencari informasi yang mengandung frase yang dicari dengan menggunakan tanda “”. Contoh: “perangkat lunak” NOT: Hasil pencarian mengandung kata yang di depan, tapi tidak yang dibelakang minus (-). Contoh di bawah akan mencari informasi yang mengandung kata ikan tapi bukan bandeng. ikan -bandeng SINONIM (~): Mencari kata beserta sinonim-sinonimnya. Contoh di bawah akan membawa hasil pencarian: kendaraan (car) dan sinonim-sinonimnya. ~car ASTERIK (*): Karakter pengganti kata. Dari contoh di bawah,...
Pilih Mana, CCNA Discovery atau Exploration?
Meskipun sudah direlease sejak pertengahan tahun 2007 lalu, sepertinya tidak banyak Cisco Local Academy (LA) yang bergerak cepat membuat kelas CCNA dengan menggunakan kurikulum baru yaitu Discovery dan Exploration. Ini bisa dimaklumi karena perubahan kurikulum dari versi 3.1 ke 4.0 ini sangat signifikan dan membuat instruktur LA harus belajar lagi alias keluar dari comfort zone CCNA v.3.1 semester 1-4 yang legendaris itu. Di sisi lain, calon peserta atau siswa mungkin juga bingung harus memilih kelas CCNA mana yang harus diambil, apakah Discovery atau Exploration. Ini berhubungan dengan anggaran, karena kurikulum baru CCNA berkembang dari materi berdurasi 4 semester menjadi 8 semester 🙁 Apa perbedaan keduanya, pilih yang mana dan bagaimana tahapan belajarnya? Yuk kita bahas tentang dua kurikulum baru Cisco CCNA ini. Perubahan kurikulum CCNA secara umum dapat dilihat dari gambar di bawah. Pada desain kurikulum lama boleh dikatakan bahwa karir pekerjaan networking dasar tercukupi dengan kurikulum FUNDAMENTALS seperti IT Essentials. Sedangkan CCNA didesain untuk karir pekerjaan di Small and Medium Business Networking, dan CCNP untuk jenjang karir diatasnya yaitu Enterprise Networking. Karena kecepatan perkembangan jaringan komputer, kebutuhan akan berbagai solusi baik dalam aspek aplikasi maupun teknologi juga semakin tinggi. Cisco memutuskan memecah kurikulum CCNA berdasarkan dua aspek ini. Materi yang mengarah ke aplikasi (applied aspect) dikumpulkan ke CCNA Discovery, sedangkan yang mengarah ke teknologi (technological aspect) termasuk pendalaman teori dan konsep dimasukkan ke kurikulum CCNA Exploration. Dengan kata lain, secara kurikulum positioning CCNA Discovery adalah untuk Fundamental Learning, sedangkan CCNA Exploration adalah Advanced Learning. Yang pasti perubahan ini mengakomodasi perubahan materi ujian sertifikasi CCNA industri yang bergerak dari 640-801 menjadi 640-802. Kalau kita analisa lebih dalam, sebenarnya ada sedikit bau marketing strategy dari Cisco pada perubahan kurikulum ini. Seperti kita ketahui bersama, branding CCNA melesat jauh dibandingkan dengan sertifikasi FUNDAMENTALS seperti IT Essentials. Di...
Membangun Radio Internet dengan Listen2MyRadio.Com
Artikel berjudul Membangun Sendiri Radio Internet yang saya tulis dua tahun lalu ternyata masih banyak dibaca pengunjung situs blog ini. Khususnya bagi yang tertarik untuk membangun sendiri radio internet untuk tujuan hobi maupun profesional. Dari komentar yang masuk, banyak yang mengeluhkan sulitnya menemukan perusahaan hosting yang mau menghosting shoutcast server untuk radio internet. Jadi meskipun radio sudah bisa online di jaringan LAN, tapi akhirnya kesulitan untuk online di Internet. Sebenarnya ada solusi yang mudah dan gratis, khususnya terkait dengan penempatan shoutcast server, yaitu dengan menggunakan shoutcast server yang disediakan gratis oleh Listen2MyRadio.Com. Masih tertarik membangun radio internet dengan modal server gratisan? Ikuti terus artikel ini. Seperti artikel sebelumnya, untuk mempermudah penjelasan, saya akan sampaikan dalam bentuk step-by-step instalasi, baik untuk server (Listen2MyRadio.Com) maupun untuk client yang mengalirkan konten siaran ke server. INSTALASI SERVER RADIO DI LISTEN2MYRADIO.COM 1. Daftarkan diri (signup) melalui form pendaftaran di Listen2MyRadio.Com 2.Konfirmasi pendaftaran dengan mengklik URL yang dikirimkan oleh Listen2MyRadio.Com ke email kita 3. Login ke Listen2MyRadio.Com. Setelah login akan muncul menu administrasi seperti gambar di bawah. 4. Klik “radio installation” untuk mulai mensetup nama radio, alamat URL radio, juga password untuk broadcaster dan admin. Disini saya set misalnya password: “romi” dengan url: ikc.listen2myradio.com 5. Setelah instalasi server radio selesai, kembali ke bagian menu, dan pilih “preferences“. Apabila server sudah normal berjalan maka tanda “ON” berwarna hijau akan muncul. Jangan lupa catat “address to broadcast” (misalnya disini: 91.186.30.12) beserta nomor “port” (16532) karena akan kita gunakan di client pengirim konten radio (winamp). 6. Apabila server tetap dalam keadaan “OFF“, maka kita harus memilih server baru. Caranya adalah di menu klik pilihan “have problem with radio? change server to a better one“, dan pilih (klik PRESS HERE) salah satu dari beberapa pilihan server yang ada di sana. Perlu dicatat bahwa pengubahan server tentu akan membuat “address to...
Penelitian Tugas Akhir Itu Mudah (2): Identifikasi Masalah...
Seperti saya singgung di tulisan bagian pertama, identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb). Skripsi untuk level S1 seharusnya didesain untuk memecahkan masalah yang lebih riil dan sifatnya applied. Mahasiswa cukup fokus ke masalah yang ada di sekitarnya. Kalau jurusan kita di computing, kita lakukan saja observasi di lingkungan kita. Misalnya universitas, dosen, dan mahasiswa itu punya masalah apa yang kira-kira bisa kita pecahkan dengan teknologi informasi dan aplikasinya. Intinya kita harus kejar terus masalah penelitian ini, dan jangan lupa bahwa masalah yang kita identifikasi tersebut benar-benar menjadi masalah yang harus dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan. Masih agak bingung? Ok saya coba jelaskan secara detail dan pelan-pelan bagaimana proses identifikasi masalah ini. Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan yang lain. Ketika kita mengambil topik penelitian untuk membedakan raut muka mahasiswa yang lagi bokek dan mahasiswa yang lagi banyak uang, kita punya variabel “raut muka” dan variabel “keadaan keuangan”. Nah kita ingin tahu hubungan dua variabel ini, jadilah itu sebuah masalah penelitian 😉 Lha terus sumber masalahnya dari mana datangnya? Sumber masalah penelitian bisa muncul dari tiga hal (Ranjit Kumar, 1996): Masalah Yang Ada di Manusianya Sendiri (People and Problem) Kita harus hati-hati supaya tidak terjebak ke masalah di sekitar manusia yang bukan penelitian. Tapi juga jangan “saklek”, karena masalah manusia yang tadinya bukan masalah penelitian bisa kita “goyang sedikit” menjadi masalah penelitian. Contoh, mahasiswa punya masalah pokok yaitu “kekurangan uang”. Ini bisa kita “konversi” menjadi...
Kaleidoskop Kegiatan 2007
Melanjutkan kaleidoskop kegiatan 2006 yang saya tulis awal tahun 2007 lalu, saya ingin kembali napak tilas ke belakang, menganalisa berbagai kegiatan yang sudah saya lakukan di tahun 2007. Mulai dari kegiatan di LIPI (ehm), kegiatan di IlmuKomputer.Com, kegiatan bisnis di Brainmatics, kegiatan seminar, workshop, conference, menjadi juri lomba software, technical assistance di universitas, serta menjadi narasumber di media masa. Secara kuantitas boleh dikatakan kegiatan tahun 2007 lebih banyak daripada tahun 2006. Juga lebih banyak undangan keluyuran ilmiah datang dari luar kota Jakarta yang menyebabkan perlu “mabur” lewat jalur angkasa. Dan karena jadwal penerbangan Indonesia yang lebih banyak delay daripada on-schedule :(, terpaksa membuat credit card platinum supaya bisa nongkrong dan nginternet bebas di executive lounge bandara. Meskipun sibuk, alhamdulillah saya selalu enjoy melakukan segala kegiatan, karena sisi positifnya adalah jadi lebih banyak belajar, jadi lebih banyak baca buku, jadi lebih banya nulis, jadi banyak kenalan, punya networking dan bisa membuka banyak peluang untuk teman-teman yang lain. Selamat tinggal 2007 dan selamat datang 2008. Semoga saya masih diberi nikmat kesehatan dan kekuatan dari yang Diatas untuk mewarnai perdjoeangan IT di Indonesia di tahun 2008 ini. Amiin. PENGHARGAAN IlmuKomputer.Com Sebagai Blog Teknologi Terbaik pada Pesta Blogger 2007, 27 Oktober 2007 IN THE NEWS Weblog Digandrungi Generasi Muda, Harian Kompas, 5 Januari 2007, http://www.kompas.co.id/ver1/Iptek/0701/05/204515.htm ISV Yang “Seksi”, Kolom Dinamika, Majalah Teknopreneur, Edisi 03, Januari 2007 Berguru Ke Jepang, Waspada, 26 November 2007, http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=7466 Diary yang Diakses di Seluruh Dunia, Kompas, 05 Januari 2007, http://www.kompas.com/ver1/iptek/0701/05/210026.htm Wawancara Khusus Tentang Blog dan eLearning, Program Jendela Dunia, Metro TV, 24 Februari 2007 Wawancara Khusus Tentang Virus dan Computer Security, Program Jendela Dunia, Metro TV, 19 Mei 2007 Indonesia Peringkat ke-13 Pengakses Internet, Republika, 27 September 2007, http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=308572&kat_id=13&kat_id1=359&kat_id2= Keterbatasan konten hambat penerapan e-learning, Harian Bisnis Indonesia, http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/teknologi-informasi/1id36910.html Bisnis IT Unik, Lahir dari Kreativitas, Kedaulatan Rakyat, 13 Desember 2007, http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=145648&actmenu=36 Technologi Entrepreneur:...
Researcher & Technopreneur. Founder dan CEO