Tango!

tango11.jpgBukan nama makanan, apalagi nama tarian, meskipun mungkin kita bisa menari-nari dengannya 😉 Ramadhan kemarin, saya janji beli sepeda baru untuk Irsyad, anak saya yang paling gede (kelas 2 SD, 8 tahun), kalau dia bisa puasa penuh. Meskipun akhirnya masih bolong 2 hari, saya akhirnya tetap putuskan beli sepeda sebagai hadiah. Saat Jabotabek sepi senyap ditinggal para penghuninya yang mudik ke daerah masing-masing, dimulailah perburuan sepeda. Untungnya, para penjual sepeda di lingkaran (setan) pasar Pondok Gede masih dengan sabarnya menunggu barang dagangannya, di tengah sepinya jalanan, sehingga relatif kita masih punya beberapa pilihan tempat pembelian sepeda.

Di luar dugaan, Irsyad sekarang sudah bisa diajak diskusi untuk memilih Sepeda 😉 Yang pertama masalah merk, dua sepedanya terdahulu adalah Wimcycle, dan karena adiknya, Hasan (TK, 6 tahun), terlanjur saya belikan Polygon, jadinya Irsyad minta merk yang sama. Pyuh … anak jaman sekarang, merk sepeda saja sudah bisa pilih pilih ! 🙁

Yang kedua masalah ukuran, sepeda dia sebelumnya berukuran 20 (inch), jadi dia minta yang agak gede yaitu ukuran 24, supaya bisa lari kenceng katanya. Hmm cuman saya lihat-lihat ukuran 24 ini nanggung, beda dikit dengan ukuran 26 (ukuran dewasa). Jadi saya ajak dia coba-coba dulu naik yang ukuran 26, masih agak kegedean dikit, cuman kayaknya 3-4 bulan ke depan sudah pas. Irsyad awalnya masih agak merengek minta ukuran 24, tapi akhirnya luluh setelah melihat satu jenis sepeda Polygon yang gagah bernama Tango 😉 Itulah yang akhirnya saya beli, agak sedikit mahal, cuman saya pikir untuk pemakaian dengan jam terbang yang tinggi karena hampir tiap hari Irsyad main sepeda … sepertinya kok masih pantas 😉

Dan beraksilah Irsyad dengan Tango-nya !

tango2.jpg  tango3.jpg

tango4.jpg  tango6.jpg

ttd-small.jpg