Gaji Profesor = Gaji Helpdesk Analyst ?
Menarik sekali membaca dan mengamati Peraturan Pemerintah dan Presiden berhubungan dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2006. Tahun 2006 ini ada 5 Peraturan Pemerintah dan 58 Peraturan Presiden baru berkaitan dengan PNS. Peraturan Pemerintah (No: 15, 16, 17, 18, 25) kebanyakan mengatur tentang tunjangan untuk para veteran, perintis pergerakan, pensiunan dan masalah gaji ke 13. Sedangkan Peraturan Presiden (No: 1-64) berhubungan dengan gaji pokok PNS, tunjangan struktural (eselon 1-5) dan fungsional (dosen, peneliti, widyaiswara, dsb). Sebenarnya banyak terjadi perubahan pada peraturan PNS 2006 ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, khususnya tentang masalah struktur gaji dan tunjangan, meskipun secara kuantitatif jumlah kenaikan belum terlalu signifikan.
Yang pertama, bahwa menurut peraturan presiden no 1 2006, ada kenaikan gaji pokok PNS sebesar Rp. 90.000-200.000 (tergantung golongan). Gaji pokok terendah adalah golongan Ia (masa kerja 0 tahun) sebesar Rp. 661.300 (sebelumnya Rp. 575.500), sedangkan gaji pokok tertinggi adalah golongan IVe (masa kerja 32 tahun) sebesar Rp. 2.070.000 (sebelumnya Rp. 1.800.000). Kemudian sedikit perubahan pada tunjangan jabatan struktural, eselon I (setingkat dirjen) menerima Rp. 4.500.000, eselon II (setingkat kepala pusat) menerima Rp. 2.500.000, eselon III (setingkat kepala bidang) menerima Rp. 900.000, dan eselon IV (setingkat kepala subbidang atau seksi) menerima Rp. 360.000.
Berita menarik untuk PNS yang tidak memiliki jabatan fungsional maupun struktural, ada tunjangan baru yang disebut tunjangan umum sesuai dengan Peraturan Presiden No 12 2006, besarnya adalah Rp. 175.000-190.000 (sesuai golongan). Meskipun sering disindir sebagai tunjangan pengangguran 😉 saya pikir di satu sisi tunjangan umum ini positif untuk mengurangi kecemburuan sesama PNS. Dan alangkah lebih bijaknya apabila ini hanya diberikan untuk golongan I dan II, karena golongan III keatas sebenarnya bisa secara aktif mengurus jabatan fungsional sesuai dengan kompetensi unit kerja masing-masing.
Bagaimana dengan tunjangan jabatan fungsional? Supaya gampang dipahami saya ambilkan dua jabatan fungsional saja yaitu peneliti dan dosen. Untuk peneliti, Peneliti Pertama (golongan IIIa-b) akan menerima tunjangan sebesar Rp. 278.000, Peneliti Muda (golongan IIIc-d)menerima Rp. 660.000, Peneliti Madya (golongan IVa-c) Rp. 1.094.000 dan Peneliti Utama (golongan IVd-e) Rp. 1.230.000. Kemudian bagaimana dengan bapak/ibu dosen-dosen kita? Asisten Ahli akan menerima tunjangan Rp. 297.000, Lektor Rp. 552.200, Lektor Kepala menerima Rp. 709.000 dan Guru Besar akan menerima tunjangan sebesar Rp. 990.000.
Kalau ada komentar, waduh besar dong tunjangannya? hehehe kita coba analisa lagi secara mendetail, Peneliti Utama yang sudah sampai ke golongan IVe akan menerima gelar Profesor Riset, sedangkan Guru Besar juga adalah Profesor. Kalau kita hitung kembali, berapa yang sebenarnya mereka terima. Asumsi gaji pokok dan tunjangan saya hitung maksimal untuk golongan dan masa kerja, sesuai dengan peraturan presiden no 1, 24 dan 59. Tunjangan lain (anak, istri, beras, kesehatan, proyek, dsb) saya hitung secara rata-rata, mungkin ada PNS yang menerima tunjangan proyek sebulan diatas Rp. 1.000.000, tapi banyak juga yang menerima hanya Rp. 90.000 😉
Gaji Profesor = Gaji Pokok + Tunjangan Fungsional + Tunjangan lain
Gaji Profesor = Rp. 2.070.000 + Rp. 990.000 + Rp. 900.000 (asumsi maksimal)
Gaji Profesor = Rp. 3.960.000
Gaji Peneliti Utama = Rp. 2.070.000 + Rp. 1.230.000 + Rp. 900.000
Gaji Peneliti Utama = Rp. 4.200.000
Saya jadi ingin membandingkan standard gaji Indonesia yang dikeluarkan oleh organisasi atau konsultan swasta, saya ambil satu penelitian yang dilakukan oleh Kelly Services tentang Indonesia Salary Guide 2006. Silakan download dan buka file PDF tersebut dan buka halaman 5 tentang salary pekerja IT (Information Technology). Gaji paling rendah adalah Helpdesk Analyst dengan standard gaji untuk pengalaman kerja 1-3 tahun antara Rp. 3-6 juta. Kalaupun kita ambil tengahnya Rp. 4.500.000, waduh ternyata masih lebih tinggi dari gaji profesor 🙁
Memang benar bahwa daftar gaji dari Kelly Services ini diambil dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan. Saya pikir untuk perusahan di wilayah Jabotabek sepertinya sudah cukup mewakili, meskipun mungkin standard gaji tersebut terlalu tinggi untuk perusahaan-perusahaan di daerah. Ok sekarang kita ubah sedikit formulanya, kita hanya akan ambil 50% dari angka tengah standard gaji menurut Kelly Services. Misalnya Software Engineer dengan pengalaman kerja 2-3 tahun Rp. 6-10 juta, kita hitung 50% dari angka tengah, yaitu Rp. 8.000.000 x 50% = Rp. 4.000.000. Inipun masih lebih tinggi daripada gaji Profesor yang hanya Rp. 3.960.000 … weleh 🙁
Perlu saya garis bawahi bahwa segala asumsi perhitungan yang saya gunakan adalah salary (gaji) dan bukan income (pendapatan). Karena income relatif agak sulit diukur karena bisa didapat dari proyek sampingan, bisnis, part time, dsb dan itu memungkinkan dilakukan oleh semua orang, baik oleh seorang guru besar, konsultan maupun seorang programmer. Saya tentu ikut bergembira kalau banyak PNS yang “bad salary good income” 😉
Saya yakin bahwa gaji bukan tujuan utama orang hidup dan bekerja, tapi perlu kita renungkan salah satu teori A.H. Maslow (1960) tentang hirarki kebutuhan. Maslow mengatakan bahwa kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang memikili hirarki teratas, dan akan tercapai ketika kebutuhan fisiologis (basic needs) terpenuhi. Orang menjadi sulit bekerja secara cerdas, penuh ide dan profesional ketika kebutuhan fisiologis tidak tercukupi. Meskipun guyonan teman saya, “satu-satunya penduduk di dunia yang bisa mendobrak teori Maslow adalah orang Indonesia, karena tetap bisa aktualisasi diri meskipun basic needs tidak tercukupi”. Alhamdulillah kalau memang itu suatu kenyataan 😉
Bagaimanapun juga meskipun tentu belum memuaskan semua pihak, langkah pemerintah mengadakan revisi masalah gaji dan tunjangan PNS patut kita hargai. Mudah-mudahan republik ini menuju ke jalan dan arah yang semakin baik.
Romi, segeralah anda jadi pimpinan di LIPI
Woww….
Percuma deh pada ngeluh..
Orang uda dari sononya kaya gitu….
Kalau mau bandingin gaji kita dengan negara lain..jelaslah beda..dari segi mata uangnya aja beda jauh…
Hanya sebagian kecil perusahaan2 di indonesia yang menghargai karyawannya dari segi pendidikan…btul ngga…salah satunya aja di tempatku bekerja kacau banget deh sistem pengaturan salarynya…
abis mo gimana lagii.
Ngeluh ngeluh trus ngga ada abisnya lebih baik usaha,usaha,usaha…
Mas romi bagi ilmunya donk^^(aq liat biodatanya Woww banget)..
thanks you
aduhai… mending kali kalangan profesional aja deh, profesor gajinya buat beli buku aja gak cukup
#Panggiring: Saya tidak pernah takut miskin mas 😉 Saya sudah merasakan bagaimana hidup miskin dan saya juga pernah merasakan bagaimana hidup berkecukupan. Harta tidak pernah bisa menggoda saya kok 🙂
memang cukup susah kalo dipikir. Tapi mau apalagi begitulah kondisi yang ada. Anda-anda disana bicara tentang gaji professor,PNS dsb. mengapa tidak ada yang mencoba membahas gaji petani , buruh, dan yang semisalnya. sepertinya gaji mereka lebih layak untuk idiskusikan. paling tidak ada kepedulian kita kepada mereka meski baru sebatas opini.
Mas Romy,
thanks utk kelly nya, tapi smp skrg saya masih mencari standard dari pemerintah mengenai honor utk S2, S1 IT.
Agak susah mencari di Indonesia untuk standard nya
wah… tukang antar air isi ulang tempat saya, yang lulusan SMP,saja gaji perbulannya 1 jutaan
pemerintah harus memperhatikan gaji pegawai negeri sipil terutama guru, kalau tidak nanti bis-bisa PNS menjadi penerima Zakat karena gajinya kecil.
kalo kata orang tua saya yang mw jadi profesor sebentar lagi intepretasi UU tersebut
gaji profesor = gaji pokok + tunjangan profesi (sebesar 1x gaji pokok) + tunjangan fungsional + tunjangan penghargaan )2x gaji pokok )
ortu saya golongan IV a
gaji profesor = 2.000.000 + 2.000.000 + 1.500.000 + 4.000.000 = 9.500.000.
gmana mas romi, bener ga?? takutnya ortu saya punya ekspektasi yang berlebihan n ntar malah jadi nya kecewa kalo ga bener ;p
mohon bantuannya
Kalo ditempatku bekerja seorang Profesor tidak lagi mempedulikan gajinnya..
Mereka benar-benar berdedikasi untuk Ilmu Pengetahuan & mendidik, cuma yang jadi kedala Proses pengangkatan menjadi seorang “Guru Besar/Profesor” adalah “Pengupayaan” Bukan “Pengakuan”* yang terkadang berkesan Cuci Gudang..
* ((NW always talk bout this to me)
Thanx
desahalaban
kebetulan saya berasal dari keluarga yang bergaji tidak seberapa itu.. waktu itu (saat saya masih kuliah dan ayah saya masih ada) bagi kami uang bukanlah sesuatu yang kami kejar meski kami sering mengakali bagaimana bisa mencukupi berbagai kebutuhan primer dengan gaji yang seadanya.. falsafah seorang pengajar (mungkin bagi keluarga saya saja..) adalah bukan mengejar penghasilan tapi dengan penghasilan yang seadanya itulah kami berusaha menyesuaikan kebutuhan hidup.. dan kesuksesan bagi pengajar bukan dinilai dari materi tapi dari produktifitas dia dalam meneliti dan mengembangkan academic society.. meski kadang sampai jatuh sakit juga untuk mengusahakan penghasilan tambahan untuk kebutuhan hidup keluarganya..
-keluarga guru besar dari jogja
pak romi artikelnya bagus sekali, apa lagi kalo pemerntah baca.
saking kecilnya gaji proesor maka jangan heran kalo PNS banyak cari sampingan. Bahkan yang sudah buta mata tidak jarang melakukan korupsi. saya pikir ini implikasi dari rendahnya penghargaan terhadap PNS
Maklumlah org indonesia yg maunya murah tapi dengan kualitas yg bagus.
memang kok…
indonesia…..
org-orgnya kayak begini…..
pantesan aj indonesia tak maju2….
tidak ada penyemangat kaum indonesia maju untuk menjadi kaum yg berintelegensi tinggi….
kapan indonesia kita maju kalau negara kita banyak org-org yg tidak tau diri….
thk ya pak romi….
Saya baru 2 bln kerja di perusaahaan konsultan sbg analyst (Business valuation). Saya merasa gaji yang saya peroleh masih rendah. Berapa sih gaji analyst di perusahaan konsultan? Trus perusahaan konsultan mana saja yang memiliki standart gaji tinggi?
Thanks
Benar, kalo gaji IT itu tinggi,
tapi aku kerja di IT kerjanya dobel, ya jadi system admin, helpdesk support, programmer, user support tapi gaji pokok masih 1,5jt (kontrak 6 bulan pertama)
kemurahan tidak?
kerja di salah satu perusahaan swasta besar nasional cabang Semarang
Melihat kondisi penghargaan yang diberikan untuk para pendidik kita, maka dapat dipahami bahwa kemajuan ilmu yang dicapai terasa lambat. Untuk meneliti saja masih harus perpikir tentang asap dapur yang harus tetap dipertahankan ada asapnya. Sehingga menjadi tanggung jawab kita semua untuk ikut memikirkan nasib para “Pahlawan tanpa tanda jasa” kita. Mereka berjasa menjadikan bangsa ini lebih cerdas akan tetapi mereka harus tetap berjuang agar hidup keluarga tetap terjaga. Ada solusi ???
masa sih mas ….hehehe
kok gajinya kecil yaaa….
hampir sama ama gaji saya sehari….
kasihan yaaaa…
Sante aja, gaji pegawai negeri kan setiap tahun naik, tapi kenaikannya cuma 20.ooo perak. semoga pns dan rns (rakyat negeri sipil) makin sejahtera.
kenaikan gaji memang naik setiap tahun..tapi apa jadinya kalo engga sebanding sama inflasi….jatuhnya nilai uang bila dihunakan untuk membeli barang…..
gaji naik engga bisa beli apa…berat juga nich
Iya c gaji profesor masih kalah dengan profesional lainnya tapi sampingannya juga lumayan bisa 10x nya atau bahkan lebih:)) . Tapi sayangnya di Negri kita tercinta gelar masih belum bisa menunjukan kualitas, gelarnya c udah tertinggi, tapi pemikirannya tidak sepadan dan tidak mempunyai jiwa nasionalismenya yang ada ngikutin hawa nafsu pribadi dan golongan…
walahh…kok gak fair sekali yah sistem penggajian PNS kita..kurang penghargaan…ga salah kalo ada fenomena BRAIN DRAIN
“satu-satunya penduduk di dunia yang bisa mendobrak teori Maslow adalah orang Indonesia, karena tetap bisa aktualisasi diri meskipun basic needs tidak tercukupi”
hahahaha… ini statement yang paling lucu, karena sedikit banyak ada benernya. Makanya tukang kredit bener-bener laku di indonesia… 😀
Ingatlah kawanku semua, bangsa Indonesia adalah bangsa yang dikenal religius, sehingga dari segi gaji tidak selalu nominal finansial yang dihitung, tapi juga pahalanya. Mungkin ini yang dijadikan dasar kenapa profesor digaji rendah, karena mungkin “dianggap” pahalanya sudah besar…. hehehehe
mgk karna sebab itulah banyak ‘orang2 terbaik’ negeri ini yg setelah mendapat fasilitas dari negeri ini sbg pns (beasiswa, dll) kemudian alit2 nyari jalan untuk keluar saja dari pns, karna gajinya kecil… ya ga mas..?? hehehe…
walaupun baru masuk kuliah…
tapi mudah2an gaji peneliti dan karyawan bisa lebih besar, bisa 2x, 3x, atau bahkan 4x,
hehe..
amin….
mari kita senantiasa bersyukur atas segala yang kita terima . keberagaman gaji menunjukkan negara kita penuh rahmat . Mana ada negara yang mendapatkan rahmat seenak negeri kita , coba bayangkan jika negara kita gak ada orang miskin yang gajinya kecil maka gak ada orang kaya yang merasakan enaknya mendaptkan gaji besar . Semoga di negeri kita gak ada ilmuwan yang menjual ilmunya hanya melalui seminar atau workshop . sehigga seminar hanya dijadikan ajang untuk menambah penghasilan atau income . Maaf ini hanya ungkapan isi hati dan dilematika yang ada di negeri ini . Thanks mas satriyo
Gaji, aktualisasi, dan pendidikan merupakan korelasi yg sangat rumit dijabarkan. Cara yg arif dan cerdas saya setuju sama komentar @mas anas yaitu bersyukur. Tinggal kita sebagai individu mau menerima dan mendalaminya lebih jauh ke depan. Salut buat mas Romi yg selalu berkarya buat banyak orang di sini.
Waduh baru hari ini saya menemukan artikel ulasan gaji PNS dari mas Romi S.W. Perkenalkan, saya juga dosen di PTN, sudah lama sering mikir2, lha di Indonesia ini golongan gaji ada 17 (dari 1-a sampai IV-e), barangkali mengambil angka keramat 17-agustusan .. hehehe .. yang saya pikir, mestinya sebagai negara pancasila, maka ranking gaji atau penghasilan harusnya lima kali lipat saja. Misalkan, gaji/penghasilan presiden Rp 5 jt, maka gaji tukang sapu Rp 1 jt. Begitu juga para direktur bank,. Barangkali banyak yang tidak tahu, bahwa direktur bank BUMN mendapat penghasilan sekitar Rp 200 jt per bulan (belum bonus tahunannya).
Nampaknya, kemiskinan di negara kita itu sifatnya struktural, alias memang sengaja dibuat oleh para penguasa. Di harian Kompas pernah saya baca, bahwa penduduk yang mempunyai uang di bank lebih dari Rp 1 milyar, ada sekitar 173.000 orang. Bandingkan dengan penduduk yang 220 juta, atau kepala keluarga sekitar 55 juta. Berarti, orang kaya di Indonesia tidak sampai 1 % dari penduduk, artinya uang itu cuma dipegang oleh segelintir orang saja. Jadi ya susah makmurnya … Tetapi, itulah pikiran dan impian para punakawan di padepokan karang tumaritis, masih hidup dan ketawa-ketiwi, lalu bersyair untuk menentramkan hati … yaaah besok kalo mati kan nggak bawa duwit atau harta benda, dan jangan sampai harta benda menjadi warisan yang menimbulkan keributan bagi anak cucu … amien,amien, amien.
Assalamu”alaikum mas-mas saya hanya ingin
nimrung berapapun gajinya yang penting senang heh22
Maksudnya(Berkah)
Kebahagiaan kan bukan diukur dari banyaknya harta Ykan …. ?
Syukron y numpang Page as
Kalo bersyukur tapi udah do the best that you can do saya setuju, tapi kalo bersyukur cuma nrimo mah…bukan Pejuang namanya.
tulisannya sangat cocok dengan website community yang sedang kami rintis sesama orang yg terjun ke dunia helpdesk. maukah mas romi menjadi salah satu kontributor artikel di website community kami mas? terima kasih sebelumnya.
Mudah-mudahan pemerintah akan terus memberikan kebijakan kenaikan gaji karena kebutuhan hidup terus meningkat sembako naik,mau nyekolahin anak naik juga.
@Calon Profesor peneliti: Jgn Takut dengan gaji kecil, gaji bukan halangan untuk menemukan sesuatu, karena apa yang akan kamu temukan akan berguna bagi semua orang, dan itu akan melebihi dari sekedar gaji tapi Pahala yang berlipat…
Tahun 2010 ini para profesor sudah meningkat gajinya, yaitu dengan adanya tunjangan kehormatan yang besarnya dua kali gaji pokok (sekitar rata-rata =6 juta lebih) per bulan, Jadi penghasilan profesor sekarang sudah pasti lebih dari 10 juta-an per bulan
Enak juga berarti menjadi profesor.Gajinya besar juga.
Pak romi..bangun…!!
Apakah Pak Romi neh kalo berangkat kerja pagi-2 jam 5 pagi, sudah sampe kantor trus tutup pintu ruangan dan baru keluar jam 10 malam??
bukannya Pak romi ini PNS ya..??
Pak Romi pernah jalan-2 di Jepang, tapi pernah jalan ke kantor-2 pemda belum???
pernah jalan ke kampus-2 negeri selain yg di jkt belum??
pernah berurusan dengan petugas pemerintahan (Pajak, kejaksaan, pengadilan)belum??
pernah berurusan dengan aparat k.p…..n belum??
saat ikut ujian masuk jd PNS mencermati prosesnya engga??
Mohon direnungkan pak..?? setelah menemukan jawabannya, layakkah dibandingkan dengan pekerja-2 swasta ya..??
NB. mohon gunakan hati nurani untuk menilai, bukan hanya menuntut terus seperti kebanyakan P.. sekarang ini, karena kebobrokan moral bangsa ini dimulai dari P.. juga. Coba cermati kehidupan P.. sekarang dan bandingkan dengan jaman Presiden Bapak Suharto.
jika jadi profesor mending jangan kerja di pemerintahan, alangkah baiknya menciptakan suatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan di produksi masal dengan banyak menyerap tenaga, kenapa mesti jadi profesor jika punya cita pegawai negri, ingat lo pegawai negeri itu sifatnya pengabdian,mengemban tugas untuk bangsa dan negara, jadi tak layak menilai imbalan disini.
pa romi…
tau ga tugas propesional IT itu gimana?
kerja PNS itu gimana?
wajar lah para profesional di gaji gede,kerja bisa nginep kalo ada project..
PNS?, kasarnya dateng cuma baca koran