Diklat Peneliti, Siapa Takut?

diklatpeneliti.jpgBagi Pegawai Negeri Sipil(PNS) yang menginginkan masuk ke fungsional peneliti, PusbindiklatLIPI menetapkan syarat baru yaitu harus mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional peneliti. Nah pada artikel kali ini saya mencoba memberikan tips dan trik dalam mengikuti diklat fungsional peneliti tingkat pertama, berdasarkan pengalaman mengikuti Diklat Fungsional Peneliti Angkatan 26, 2-22 Juli 2006 di Graha Insan Cita, Depok. Untuk angkatan 27 dan seterusnya, diklat peneliti akan dilaksanakan di Cibinong Science Center, LIPI. Mudah-mudahan artikel ini bisa menjadi bekal yang baik untuk rekan-rekan kandidat peneliti baik yang CPNS maupun yang pindah dari fungsional lain.

Perlu diketahui bahwa dalam struktur PNS dikenal 2 jabatan, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional. Sesuai dengan PP No. 16 tahun 1994, ada 97 jabatan fungsional di lingkungan institusi pemerintah, diantaranya adalah peneliti, dosen, perencana, pustakawan, pranata komputer, dsb. Untuk jabatan fungsional peneliti, sesuai dengan Keputusan MENPAN KEP/128/M.PAN/9/2004 (Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya), LIPI ditunjuk sebagai instansi pembina. Sebagai implementasinya LIPI membentuk Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan (Pusbindiklat) Peneliti setingkat eselon 2 untuk mengemban tugas tersebut (Keputusan Kepala LIPI No. 3212/M/2004). Jenjang jabatan fungsional peneliti adalah, pertama, muda, madya dan utama.

Kurikulum diklat fungsional peneliti tingkat pertama terdiri dari 3 mata diklat utama, dengan materi-materinya sbb:

  1. Internalisasi semangat pengabdian, yang terdiri dari pembinaan karir PNS peneliti dan etika peneliti, konsep teknologi dan pengembangan potensi individu
  2. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan, yang terdiri dari pengantar penelitian, penelusuran informasi, usulan penelitian, rancangan penelitian, sumber dan koleksi data, pengeolahan dan analisis data, teknik dan praktek pengumpulan data lapangan, teknik penulisan ilmiah, teknk presentasi
  3. Lain-lain, yang terdiri dari dampak ekonomi penelitian, hak kekayaan intelektual, outbound, test awal dan akhir

Ok, berikutnya saya akan bercerita bagaimana kehidupan diklat selama 3 minggu itu. Sebelumnya, ada beberapa tips dan trik penting supaya sukses dalam mengikuti diklat peneliti adalah:

  1. Anggap bahwa diklat suatu hal positif, menambah teman, jaringan dan sebagai tempat istirahat dari rutinitas keluarga maupun kantor. Olahraga pagi (aerobik) setiap hari selasa dan jumat, juga sangat baik bagi yang sudah melupakan olahraga 😉
  2. Siapapun kita (kadang ada peserta yang pejabat struktural, sudah berumur atau berpengalaman dalam penelitian), posisikan diri sebagai peserta atau siswa yang sedang belajar. Jangan tinggi hati dan berasumsi bahwa pengajar tidak kompeten, atau tidak lebih baik daripada kita. Lepaskan saja semua, anggap baru saja mulai dari kegiatan penelitian.
  3. Persiapkan segala sesuatunya dengan asumsi bahwa kita tidak akan pulang dalam 3 minggu itu (sabtu sore sampai minggu bisa pulang untuk yang rumahnya dekat). Bawa semua data-data penelitian, buku/referensi yang diperlukan, laptop dan ekstensi untuk colokan listrik. Bawa koneksi Internet yang sifatnya mobile (CDMA or GSM) apabila memang mempunyai, karena cukup membantu dalam pencarian data untuk tugas-tugas.
  4. Selalu aktif di kelas, selalu usahakan bertanya sesuatu yang jadi unek-unek. Keluarkan pendapat dengan baik, dengan menggunakan data dan referensi yang baik. Berusaha mengerjakan tugas dengan baik.
  5. Jaga hubungan, kedekatan dan kerjasama dengan peserta lain dan panitia. Jangan pernah menganggap peserta dan panitia adalah orang asing, mereka juga adalah rekan-rekan PNS seperti kita.

bolapingpong.jpgHari pertama setelah dibuka oleh Wakil Kepala LIPI, peserta akan langsung masuk ke materi Outbound (Out of Boundaries). Inti dari kegiatan Outbound ini adalah untuk saling mengenal dan melatih kemampuan bekerjasama dengan orang lain. Berbagai permainan, diantaranya adalah membentuk tim, menyusun slogan dan yel, menyusun flowchart, melatih brainstorming (silent method dan diskusi), mengeluarkan bola pingpong dari pipa berlobang dengan air, memasukkan paku ke dalam botol dengan tali, dan berbagai permainan lain. Kegiatan outbound berlangsung dua hari.

Hari ketiga dimulailah materi dalam mata diklat 1 (Internalisasi Semangat Pengabdian) dan 2 (Pengembangan Keterampilan dan Pengetahuan). Dimulai dari penjelasan tentang bagaimana pembinaan karir PNS peneliti dan etika peneliti. Kemudian juga menarik untuk secara jujur melihat potensi dan sifat kita (ekstrovet, introvet, dsb) dari materi Pengembangan Potensi Individu.

diskusikelompok.jpgMateri Pengantar Penelitian, Usulan Penelitian, Rancangan Penelitian, Sumber dan Koleksi Data, Pengolahan dan Analisa Data, serta Teknik Penulisan Ilmiah adalah mata diklat utama dan merupakan pengetahuan yang sangat penting bagi seorang peneliti. Materi tersebut memakan waktu 3-4 hari penuh (dari pagi 08:00-21:00) dan disertai dengan berbagai laporan yang harus dikerjakan dan dipresentasikan. Kesempatan bagi yang belum memiliki pengalaman penelitian untuk memahami alur yang dipakai dalam institusi pemerintah dalam pengajuan proposal penelitian beserta formatnya, bagaimana mencari dan mengolah data (berbagai teknik statistika), serta bagaimana menulis makalah ilmiah yang baik. Sambil mengikuti materi-materi utama penelitian ini, kita sudah mulai bisa menulis untuk tugas individu dan mempersiapkan presentasinya. Tema bisa diambilkan dari penelitian yang telah dilakukan baik yang sudah dipublikasikan maupun belum. Saya sendiri membuat tulisan baru yang belum saya publikasikan, pemikiran saya adalah sayang kalau waktu 3 minggu kita mengikuti diklat tidak ada tulisan baru yang bisa kita buat 😉

Setelah kurang lebih seminggu kita mengikuti diklat, kita akan mengunjungi PDII LIPI untuk mengikuti materi dan praktek dalam Penelusuran Informasi Ilmiah. Materi dilanjutkan dengan Dampak Ekonomi Penelitian, Hak Kekayaan Intelektual, Konsep Teknologi, Teknik Presentasi dan Penjelasan tentang Jurnal Widyariset (hasil penelitian individu yang baik akan masuk ke jurnal ini). Tahapan ini mengakhiri seluruh materi kelas mata diklat peneliti. Tidak ada materi lain lagi yang diajarkan. Lho, waktunya tersisa banyak dong? jawabannya adalah tidak, karena waktu-waktu kosong tersebut digunakan untuk bimbingan penulisan individu. Peserta akan didampingi seorang pembimbing yang dekat dengan tema tulisan ilmiah yang diambil. Manfaatkan waktu untuk belajar dari pengalaman menulis pembimbing. Ada kemungkinan pembimbing secara teknis mendetail tidak mengetahui tema kita, tapi sekali lagi yang paling penting kita belajar dari pembimbing tentang struktur, materi, data dan teknik pengolahan data kita gunakan sudah sesuai dan tepat dengan standar penulisan ilmiah yang ada.

survey.jpgPeserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas penelitian kelompok. Tema penelitian bisa kita pilih dan usahakan pengambilan data dapat cepat kita lakukan di sekitar tempat diklat peneliti diadakan. Beberapa contoh tema misalnya:
1. Dampak ekonomi kenaikan BBM pada supir angkot trayek XX Cibinong
2. Hubungan acara tv dan prestasi siswa kelurahan XX Cibinong
3. Dampak ekonomi dan sosial akibat pembangunan jalan tol XX di YY

Tiga hari terakhir akan diisi dengan ujian akhir, presentasi dari hasil penelitian kelompok, dan presentasi dari penulisan ilmiah individu.

romi-dikatpeneliti-penghargaan.jpgKetika bapak Sestama (Sekretaris Utama) LIPI sudah datang dan memberikan pengarahan, itu menandakan bahwa diklat fungsional peneliti telah selesai. Panitia juga akan mengumumkan tiga terbaik dari peserta yang dinilai dari aspek perilaku (20%) dan aspek akademis/penguasaan materi (80%). Apabila anda telah merasa bekerja keras dan membaca serta melaksanakan dengan baik beberapa tips dan trik dalam tulisan ini, bersiaplah untuk maju dan menerima penghargaan sebagai yang terbaik 😉

Selamat berdjoeang !

ttd-small.jpg