PNS Tidak Cocok Untuk …
Menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), bagi sebagian orang Indonesia adalah sebuah dambaan, meskipun bagi sebagian lagi yang lain mungkin keengganan. Menjadi dambaan banyak orang sehingga antrean pengambil formulir pendaftaran CPNS selalu membludak setiap tahun. Orang merelakan apapun yang dia miliki untuk menjadi seorang PNS, baik uang puluhan juta rupiah, harga diri, dsb. Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki masalah rekrutmen PNS, baik melalui hukuman dan perbaikan sistem, tapi tetap saja masalah sogok, suap, atau apalah namanya adalah fakta yang terjadi di masyarakat.
Alhamdulillah saya tidak perlu melewati itu semua, karena kebetulan saya menjadi PNS bukan lewat jalur penerimaan biasa, tapi lewat beasiswa sekolah luar negeri dalam program STAID (sebelumnya bernama OFP dan STMDP) yang diinisiasi pak Habibie. Well, meskipun saya tidak pernah bercita-cita menjadi PNS, saya harus ikhlas melaksanakan perjanjian yang dulu saya buat sebelum berangkat ke Jepang. Dan secara dewasa saya harus mengakui bahwa ini adalah jalur jalan kehidupan saya, paling tidak sampai ikatan dinas 2n+1 saya berakhir 😉
Jujur, saat ini saya merasa fatique, penat dan bosan dengan kehidupan saya sebagai PNS. Mohon maaf bagi rekan-rekan saya sesama PNS, sekali lagi saya tidak bermasalah dengan anda semua, saya cinta anda semua dan sedang berdjoeang seperti anda-anda semua 😉 Yang saya penatkan adalah behavior, sistem dan birokrasi yang ada di dalam institusi pemerintah. Biasanya yang menentramkan saya adalah sahabat saya yang lagi nongkrong di jerman, yaitu Made Wiryana yang sering mengatakan bahwa, yang paling gampang itu memang kalau kita memilih berdjoeang di luar, bebas dan tidak terikat. Penghargaan yang besar kepada rekan-rekan yang memilih berdjoeang di dalam institusi pemerintah, membuat inovasi serta perbaikan dari dalam.
Nah saya ingin menshare suatu ide, pandangan dan referensi sebelum saudara-saudara saya tercinta di seluruh Indonesia memilih untuk menjadi PNS. Tentu yang saya sampaikan ini masih bersifat subjektif, masih hanya analisa di satu atau dua institusi pemerintah, dan perlu satu langkah diskusi, survey atau penelitian yang komprehensif sebagai upaya objetifikasi ide. Poin-poin yang saya sampaikan di bawah juga masih bisa ditambahi, dikurangi, dihapus atau bahkan diturunkan kalau muncul desakan di sana sini 😉 Mudah-mudahan ide ini bisa jadi gambaran sehingga tidak ada lagi orang yang salah jalan menempuh jalan terjal dan mendaki menjadi PNS, padahal itu sebenarnya tidak cocok untuk dirinya.
Jadi menurut saya, sekali lagi “menurut saya”, PNS tidak cocok untuk orang-orang seperti di bawah:
-
Orang yang ingin melakukan perubahan, perbaikan, membuat inovasi baru dan berharap itu akan terimplementasikan dalam waktu cepat. Perubahan, perbaikan berjalan lambat karena sistem (baik dalam konotasi baik maupun buruk 😉 ) sudah berjalan sangat lama dan turun temurun. Anda mau nekat? anak kemarin sore dan pahlawan kesiangan adalah gelar abadi anda 🙁
-
Orang yang tidak suka melihat uang dan anggaran dipermainkan, diputar-putar dan dipatgulipat. Orang yang memandang bahwa permainan anggaran, permainan perencanaan kegiatan adalah kegiatan yang salah, penuh dosa dan akan mendapatkan balasan setimpal di akherat kelak. Perlu dicatat juga bahwa banyak juga “PNS lurus” yang tidak menyadari bahwa beberapa fasilitas dan honor yang diterima adalah hasil subsidi silang dari kesemrawutan anggaran dan realisasinya.
-
Orang yang tidak suka sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana atau anggaran yang jauh-jauh hari telah ditetapkan. Dalam rencana anggaran tertulis beli komputer Rp. 20 juta, ternyata harga sebenarnya hanya Rp. 5 juta, dan akhirnya sisanya dipakai untuk keperluan lain yang di luar rencana (honor, tunjangan, beras atau minyak goreng untuk karyawan).
-
Orang yang tidak tega memalak teman-temannya yang menjadi rekanan bisnis institusinya, dengan meminta kuitansi seharga Rp. 50 juta, padahal nilai pengadaan barang/jasa sebenarnya hanya seharga Rp. 25 juta. Si rekanan bisnis ini karena marginnya kecil, jadi ngemplang pajak, karena memang dia tidak menerima duwit sebesar itu. Perusahaannya bangkrut karena nggak kuat bayar pajak, akhirnya dia buat perusahaan lagi dan ngurus jadi rekanan lagi. Muter-muter terus coi … 🙁
-
Anak muda yang cerdas, berwawasan dan bisa mengeluarkan dan merangkumkan ide (pendapat) yang lebih brilian dan strategis daripada eselon diatasnya (eselon 4, 3, 2, 1) atau bahkan seorang menteri. Si anak muda ini ketika bertemu dengan bos yang tidak tepat akan disebut bahwa idenya terlalu strategis dan kurang tepat dengan golongannya yang rendah dan cocok untuk permasalahan teknis 😉
-
Orang yang tidak suka dirinya dan hasil kerjanya dinilai hanya dari absensi. Atau lebih lagi bagi orang yang tidak bisa kerja kalau sebelum kerja harus njeglok mesin absensi 😉 Apa yang anda perbuat, membuat proposal setebal kamus oxford, kerja lembur sampai subuh, membuat kerjasama dengan institusi atau organisasi di luar negeri, atau mengharumkan nama institusi karena anda berprestasi di luar, semua tidak akan dipandang kalau absensi anda jeblog. Kalau anda protes, maka anda akan diminta membaca UU No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dan PP No 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Kalau perlu bacanya sambil nyungsep di laut saja mas … 🙁
-
Orang yang merasa kurang apabila bekerja sehari hanya 4 jam. Karena kemungkinan anda akan datang jam 8 pagi, njeglok absen, sarapan pagi sambil ngobrol sampai jam 10. Istirahat siang jam 12, kembali ke kantor jam 13:15, dan adzan sholat ashar jam 15:15 merupakan bel pulang kantor.
-
Orang yang memiliki jiwa enterpreneur dan selalu melihat segala peluang sebagai peluang yang kemungkinan bisa menjadi bisnis. Ketika jiwa enterpreneur ini diimplementasikan di tempat yang tepat hasilnya akan positif, tetapi apabila diimplementasikan di institusi pemerintah tempat bekerja, bisa jadi sumber korupsi yang maha dahsyat dan mengerikan. Orang ini diharapkan ketika melihat berjubelnya pendaftaran PNS dan mendengar keluhan 4 juta PNS di Indonesia tentang gaji mereka yang rendah selalu berpikir untuk mempunyai perusahaan dan bisa membuka lapangan kerja baru bagi 4 juta orang di Indonesia. Mungkin posisi itu lebih tepat.
Saya yakin bahwa sebagai anak bangsa, baik posisi kita ada di dalam maupun di luar institusi pemerintah, kita ingin dan sama-sama berdjoeang membuat republik kita ini lebih baik, lebih maju, lebih sejahtera dan disegani bangsa-bangsa lain. Seperti yang sudah saya sitir diatas, kadang PNS bukanlah pelaku, tetapi sebenarnya juga menjadi korban. Masih banyak “PNS-PNS lurus” yang siap melakukan perbaikan di negeri ini. Mari kita melakukan perbaikan semampu kita, baik dengan lisan, hati maupun dengan tangan. Dan jangan lupa untuk mensyukuri segala nikmat dan keadaan yang sudah Allah berikan kepada kita.
Wallahualam bisshawab.
kalo saya udah ngajar d ajukan jadi guru Bantu tapi apa yang terjadi kemudian batin saya menangis saya ga sanggup jadi PNS udah di gaji dari pajak uang rakyat, sementara kualitas pendidikan ga naik-naik. bukan berarti standar kelulusan dinaikkan kualitas anak didik meningkat..
perlu bapa ibu ketahui rasanya koq saya sendiri ingin mengundurkan diri saja untuk tidak jadi PNS kenapa?? mendidik adalah hal yang mulia. tapi lihat kualitas SDM menurun drastis, anak-anak tak tahu sopan santun kami di sekolah sering berdiskusi bagaimana supaya anak-anak rajin belajar.tiap solusi di coba tapi tak di bantu orang tua hasilnya nolll
kalo boleh saya usul mending ga ada bOSS orang tua tak seenaknya mentang-mentang gratis urusan anak bisa atau tidak terserah guru, wartawan setiap hari datang ke sekolah mengganggu jam belajar ujung-ujungnya minata duit. belum lagi alat-alat yang di jual dedet, potongan kantor yang besar harus dari mana BOSS. iya dana bos cair tapi mereka mabil lagi secara tidak langsung
saya baru lulus S1 dan saya pikir lebih baik saya kerja di swasta saja. biarlah saya yang gaji anda-anda wahai PNS!!!
Pak, jangan membuat lesu 3 juta PNS guru ya dari 4 juta PNS dan juga PNS yg bener berusaha kerja, terutama yg bekerja dalam diam di pelosok-pelosok.
Mungkin kampanye positif akan lebih mendorong kaum muda bekerja seperti mereka, dan mau bekerja, prihatin, bekerja dalam diam untuk mereka yang membutuhkan. Lihatlah para bidan, dan para PNS dipelosok – terpencil. Ingat cerita suster terapung?
Bagi mereka mungkin cuma mimpi pergi keluar negeri sebelum kerja.
Perkara gaji, sekarang ini makin terbuka kan, bandingkan aja gaji:
– BI
– Dirut BUMN yang selalu merugi
– DPR
Bandingkan juga gaji antara yang PNS Kejaksaan, Kepolisian dan institusi baru yang cari-cari orang yang melanggar hukum aja udah beda? Padahal tujuan sama atau bersinggungan(tupoksi= tugas pokok dan fungsi kerja). Sedih kan?.
untuk PNS ? sepertinya baru tempat bu Sri aja yang bisa setara penghasilan mereka.
Dibutuhkan orang yg berani dan mampu menghitung utk memberi masukan gaji yang layak dan dibandingkan dg profesi sama secara vertikal dan horisontal,juga dibandingkan dengan tupoksi yang sama ke para pengambil kebijakan ini.
Juga mengubah sistem kerja shg lebih baik.
Semangaaat.
Salam.
CH
Pemerintahan juga memerlukan orang2 yang punya jiwa enterpreneur yang tinggi. kalau tidak apa jadinya negara ini kalau hanya menggaji pekerja yang bekerja cuma 4 jam 1hr. Jangan selalu bernegatif thinking. Ayo bagi anda2 yang merasa berkualitas tunjukan kemampuan anda untuk membangun dari dalam………
Rgrd’s
Sherry
Pak Romi..bener apa yg ditulis bapak…Saya baru diangkat PNS..baru 4 bulan (pengangkatan juli2 008) …guru PNS…pindah dari swasta ke PNS…aku mengira kerja diPNS lebih enak.. ternyata.. waduuuuhh…administrasinya amburadul, kinerjanya santai-santai cuma ngobrol ngalor ngidul (bener-bener beda dgn swasta)walau ga semuanya guru seperti itu (ada kok yg rajin dalam bekerja)…pengen banget pindaah .. ga tahaaan dengan sistem korupnya, KKNnya, uang persekotnya (kasihan deh dengan guru PNS yang selalu dimainin dan dipotong pendapatannya oleh departemennya).. dan banyak lagi mungkin…gimana yah caranya supaya bisa keluar dari PNS..ada yg bisa bantu ga?…atau ditinggal begitu aja PNSnya… sebenarnya berat ninggalinnya tapi kalau kerja dengan hati yang ga tenang dan ga sesuai dengan nurani … kinerjanya jadi ga bagus… bisa kasih masukan ga?
betooollllllllll sekali apa yang pak romi katakan…pokoknya saya setuju dengan pendapat pak romi….jadi nggak ada yang bisa saya nyatakan kecuali “BERJUANG BERJUANG BERJUANG untuk memulai sesuatu yang lebih baik tentunya untuk mental manusia2 bangsa indonesia tercinta ini…memperbaiki sedikit demi sedikit lebih baik daripada nggak pernah mencoba sama sekali untuk memperbaikinya!
GANBATTENE……!!!
SEMANGAT………!!
ehm bapak saya PNS tapi beliau jauh dari yang seperti kebanyakan PNS..kebetulan beliau sudah pensiun skrng..dulu sewaktu masih aktif jarang saya bertatap muka dengan beliau, kebetulan kerjanya banyak di proyek sih.,.sering kalo saya sholat subuh beliau msh terjaga n sedang mengerjakan tugas kantor..ehm sewaktu pindah ke dinas pun beliau masih disiplin dtg jam 8 plng jam 4.. bahkan yang lucu beliau cerita malah byk mengeluh bawahannya karena terlalu ketat hehehe PNS Pns Riwayatmu itu
seratus persen benar apa yang dikatakan dik Romi
Assalammu’alaikum Wr.Wb
ehm..saya seorang PNS dan Alhamdulliah saya masuk lewat jalur yang lurus pada penerimaan akhir Tahun 2004 kata orang sich masih prog 100 harinya SBY jadi mungkin belum berani macam2..saya baru sekali tes dan langsung lulus.. memang kalau mau ikut hati nurani cara kerja PNS di lingkungan perkantoran (kecuali guru mungkin) seperti di tempat saya bekerja sangat tidak bisa diterima…namun apa daya…inilah kerja..namun sedikit banyak saya selalu berusaha untuk bekerja sebaik-baiknya dan menghindari hal-hal yang tidak selayaknya dilakukan karena sudah terpatri dalam hati bahwa saya sudah memulainya dengan baik, jalani dengan baik dan semoga berakhir dengan hasil yang baik. semoga ALLAH SWT, meridhoi. Amin.
ass.wr.wb
ketertarikan masyarakat untuk jadi PNS mungkin mas rom….mungkin, sekarang ini pemerintah banyak menjanjikan sesuatu pabila sudah berada dalam institusi pemerintah, kesejahteraan mereka terjamin, masa depan mereka terjamin,…itu tandanya keadaan perekonomian kita high quality alias lebih baik dari kemaren..insyaallah. wajar saja rating pemerintah lebih baik dari swasta tuk sekarang ni.
saya berharap mas rom recruitmen CPNS juga high quality, baik kredibelitasnya, royalitasnya, pendidikannya, and akhlaknya….
semoga ja perecrutan CPNS benar – benar berkualitas untuk mendatang nd CPNS mendatang benar – benar memperjuangkan rakyat dan pemerintahannya tuk kebaikan bangsa kita mendatang….
godbye PNS katrok…. well PNS berakhlak nd cerdas, berkompeten di institusinya.
ayo mas rom nd putra – putri bangsa berjuang untuk masa depan bangsa kita…..semangat kita majukan pemerintahan yang sehat, terampil, inovasi, berakhlak mulia…aminnnn
wassalam,
Saya juga seorang PNS di daerah pak, memang benar kita cuma datang, minum kopi, shalat dhuhur lalu pulang pas azan ashar.
Apa boleh buat kita tidak bisa macam-macam apalagi mau mengadakan perubahan dalam institusi, sangat berat dan menjamin frustasi.
Satu-satunya hal yang saya lakukan untuk mengatasi rasa jengkel saya adalah dengan membuka usaha warung dan bergabung dengan perkumpulan yang saya sukai.
Sedangkan diantara waktu kosong yang luar biasa itu saya coba menulis entah itu karangan atau bahan untuk ngeblog kelak, atau menulis rencana bisnis.
Mungkin ini disebut makan gaji buta tapi saya tahu untuk saat-saat sekarang ini belum saatnya merubah sifat institusi tetapi paling tidak kita bisa memilih pemimpin daerah yang cakap yang bisa mengadakan terobosan untuk mengatasi masalah itu atau kita bisa berharap krisis ekonomi besar berikutnya agar terjadi revolusi.
Satu-satunya yang bisa saya pastikan adalah apabila ada urusan yang melalui saya maka saya pastikan tidak sepeserpun uang orang bersangkutan yang akan keluar untuk sesuatu di luar yang sudah ditentukan oleh undang-undang, dan tidak akan saya persulit bahkan saya akan bantu sejauh saya sanggup, walau apapun akibatnya bagi saya saya berusaha sebaik yang saya mampu apabila itu melalui atau berhubungan dengan saya.
saya kurang setuju dengan pendapat tersebut.. klo orang-orang yang seperti itu tidak cocok menjadi pegawai negeri.. berarti kita membiarkan birokrasi yang semrawut dan tidak berkualitas itu terus berlanjut. Justru orang-orang yang menginginkan perubahan itulah yang kita butuhkan. Sebagai anak bangsa, tentu kita menangis melihat bangsa kita semakin terpuruk.Tidak mudah… namun itu masih lebih baik, daripada kita pasrah dan membiarkan orang-orang tidak berkualitas menguasai bangsa kita..
terus berjuang PNS yang baik!!!!!
ooo pantas saja lah saya tak lulus lulus daftar dan ikut test PNS di daerah. ternyata banyak hal (point) yang diluar kualifikasi saya.
Sebagai anak dr orang tua yang keduanya PNS sebenarnya nangis juga… entah lingkungan atau atasan yang sulit saya kurang mengerti tetapi satu tang jelas, orang tua saya seperti pemimpi yang hanya berjuang dalam batin karna siapa lagi yang mau mendengarkan. diberi masukan eh rekan2 sejawat memandang sinis,bahkan berkata inilah dunia PNS. dimana2 ada saja penyimpangan. dibilang ju2r,jadinya melarat. tapi ada yang kaya karna menyimpang. Siapa lagi yang mau mengembalikan citra PNS??? Malu n bingung deh….
ass.Mas Romy,,
nama sari sisilia,
saya juga mulai merasakan kepenatan yang nge-BT in..
tadinya saya kuliah di ITB(kmrn jg sempet ikutan seminar e-learning yang pmbicaranya mas Romy itu loh..), tapi bapak saya pengen saya jadi PNS,katanya kehidupannya nanti terjamin,jadi saya disuruh pindah kuliah kedinasan,alhasil sekarang saya sedang kuliah di PTK di Jakarta dan dengan berat hati(bener2 berat deh) mninggalkan ITB,huhuhu….kalau saya boleh memutar waktu saya ga pengen sekolah kdinasan ky sekarang,, soalnya disini saya ngerasa ga bisa berkembang,fasilitasnya yang kurang,sekolahnya yang udah rada bobrok,dan seabrek ketidakpuasan saya berkuliah disini,(hehe,maaf ya kalo sy malh curhat),
jadi intinya sebelum jadi PNS aj udah membosankan apalagi nanti jd PNS,,untuk para orang tua, saya berpesan jangan mengekang anaknya untuk jadi PNS, anaknya nanti bisa jadi gila…
Mas Romy saya mau minta pendapat mas dong, kalo disuruh milih ITB atau STIS mas pilih mana? makasi ya atas jawabannya….
Fenomena pns ini sebenarnya masalah klasik yang sebenernya entah knpa selalu membuat saya terkadang merasa sedih, karena terkadang sewaktu saya berhubungan dengan mereka untuk mengurus surat atau ijin, selalu ujung-ujungnya duit, dan minta nya terang-terangan, dan kelihatannya sudah menjadi budaya yang mendarah daging.
perubahan kedepan saya harapkan, semoga Pemimpin bangsa ini dan dari diri kita sendiri selaku pns, selaku org yang berhubungan dengan mereka sadar akan pentingnya suatu penghargaan akan arti sebuah pekerjaan untuk mengembalikan citra pns lebih baik.
Layanan satu ataf, transparansi dalam pengurusan surat-surat ijin, tidak ada korupsi.
Semoga bangsa ini lebih maju dengan adanya kesadaran kita untuk bersyukur, karena sebesar apapun gaji yang di berikan ke PNS, ketika mereka bisa mensyukuri, saya rasa tidak ada yang namanya KKN.
We wiss all
salam
bambang
Yup..setujuh banged sm mas Romi…
Saya sudah di-wanti2 oleh ibu saya yang merasa terjebak dalam dunia kePNSan untuk ga usah ikut2an jd PNS…
Anda akan merasa terjebak dan susah untuk keluaR…
Sekedar info, ada nih lowongan CPNS Provinsi Jawa TEngah..monggo dilihat di http://awierpoenya.blogspot.com/2008/10/lowongan-cpns-pemerintah-provinsi-jawa.html
PNS…..
demi kedua orangtua dan saudar-saudara saya, demi untuk melegakan orang-orang yang saya cintai itu, saya akhirnya terdampar di sini
saya suka dialog mas romi dan mas achwir.
idealisme saya adalah hidup dengan karya yang manfaat untuk orang banyak dan penghasilan saya adalah royalti.tapi selama saya belum berhasil membuktikannya, maka saya dengan segala kesadaran mengikuti apa yang menjadikan orangtua saya bahagia.berusaha menjadi PNS
Bapak saya adalah PNS anti korupsi sampai pensiunnya.bapak saya berpuasa karena kata beliau, itu membantu pekerjaan tuhan, sementara pekerjaannya yang berat sebagai PNS anti korup di departemen kehutanan adalah untuk membantu pekerjaan pemerintah supaya hutan terpelihara dan tidak dirusak.siapa yang tidak menangis dengan ketulusan itu.
menjadi PNS bagi orang indonesia terdapat dua tujuan berbeda. 1.untuk mengabdi, 2.mencari kemapanan
entah disengaja atau tidak, sampai sekarang, jurusan saya di bangku kuliah belum ada yang pas dengan formasi PNS.ketika disuruh kakak saya mencoba-coba meski tidak sesuai jurusan, hari ini saya temui, bahwa saya telah terlambat.pantas saja kalau teman-teman saya kuliah dulu orientasinya adalah mencari jurusan yang banyak lowongan pekerjaannya.
allah subhaanahu wata’aalaa yang menentukan seseorang jadi PNS atau non PNS.AH…naif benar kata-kata saya, tapi saya belajar dari penolakan-penolakan di waktu lalu saya, bahwa itu bukan jalan saya.
terimakasih, forum ini memberi saya tempat untuk curhat. special thanks to mr. Romi and Mr.Achwir.
salaam untuk kebebasan nurani
Banyak yang pengin jadi PNS lho, itu contohnya tenaga honorer yang tergabung dalam FTHSNI karena anggapan mereka jadi PNS itu mapan kehidupannya. Memang tidak dapat dipungkiri kalau PNS itu adalah yayasan sosial yang memberi fasilitas bagi pemakan gaji buta !!!, hati-hati kita hidup di dunia cuma sekali.
kejahatan tidak hanya terjadi karena ada niat dari pelakunya…tapi kejahatan terjadi karena ada kesempatan…WASPADALAH…WASPADALAH !!!
wah………benaar banget…kenapa ya…orangtua saya masih saja berharap saya ataupun istri saya (salahsatu dari kami jadi PNS) padahal sangat bertolak belakang dengan harapan saya..tapi untung saja menjadi PNS di tempat saya harus merogoh kocek puluhan juta yang harus dibayar ke orang yang bisa menjanjikan masuk jadi PNS, jadi urung niat krena darimana uang utu didapat…mendingan buat modal usaha lain….
waaduh…. PNS….jangan harap deha…dan juga tak berharap menjadi PNS..
setuju buat om ROMY
beginilah negara kalau sudah kena kangker stadium 4. bagaimana ngga’ belajar korupsi kok sampai 33 th yaa sudah tentu bakal jadi[prof.korupsi].inilah yg sdg terjadi di negara kita,sy ngga habis pikir ada negara yg tdk percaya tuhan tapi mereka berjalan dg disiplin tuhan contohnya china yg mana presidennya mau pertaruhkan nyawanya demi negara dari para korupsi ketika menyiapkan 100 peti mati,semoga itu bisa ter wujud di indonesia,dan bisa merubah sistem yg selama ini sudah terpuruk untuk mas romi memang kaputusan kau sangat pas spt do’a yg mengatakan”yaa ALLAH jika pertambahan umur saya hanya menambah dosa cukupkan umurku sekian saja dan jika pertambahan umurku menjadikan kebaikan untuk saya dan umat panjangkanlah umurku dan sehatkanlah agar selalu bisa beribadah thdp engkau”semoga perjuanganmu tak sia2, memang ngga’ gampang untuk memperbaiki negara ini dan tuhan [ALLAH]pasti akan bersama orang2 yg berjuang untuk bangsa dan negaranya “cinta tanah air adalah sebagian dari iman “amiin
meski jadi PNS atau apalah itu namanya.. kuingin tetap berkarya… belajar.. n berkembang..
–no stagnasi pliz..–
nb: mudah diucapkan.. tapi tidak mudah untuk dilaksanakan
benar apa yang Mas Romi bahas…gak meleset, memang sekarang PNS hampir semuanya sudah kehilangan hati nurani….entah sampai kapan itu berlangsung. sedih Saya melihatnya…
saya ada dalam semua kategori diatas, cuman saat ini saya lagi honor di salah satu Universitas. saya takut kepada Tuhan jika saya harus mengikuti sistem yang ada saat ini.
mungkin yang ada diotak kita PNS memang demikian,
tapi saya kenal PNS pada beberapa Instansi di Penda DKI yang mempunyai tanggung jawab pada pekerjaan dan negara.
asal tahu saja, prinsip mereka “saya punya pekerjaan, saya selesaikan pekerjaan” walaupun harus lembur tanpa dibayar dan pulang ke rumah seminggu sekali.
mungkin kita sering lihat PNS mondar-mandir di pusat pusat perbelanjaan.
itulah yang perlu dibina, tapi percayalah tidak semua PNS itu penggangguran.
wahh… kerjanya enak bener ya, tapi kok saya ngga gitu… maaf ya mas romi kebetulan saya tenaga honorer di salah satu instansi pemerintah, mungkin karena saya hanya staff support, jadi tidak pernah merasakan kerja 4 jam, malah sebaliknya… jam kerja saya bisa molor 2-3 jam, jadi saya terkadang masih merasa… alhamdulillah, ternyata pekerjaan saya tidak seperti yang dikatakan orang tentang ‘PNS’ dan lingkungan kerja saya alhamdulillah sangat baik, maaf kalo ada yang tidak sependapat, tapi ya itu yang saya dapatkan sekarang di kantor saya, ^_^, tks.
saya seorang cpns yang baru bekerja selama 6 bulan dan sudah merasakan hal yang sama. pertama kali sih enak merasakan jam kerja yang begitu longgar. tp lama kelamaan jadi bosen banget. rasanya dikantor seperti orang hilang yang tidak tahu harus mengerjakan apa. sedihnya lagi saya jd cpns di salah satu universitas yang mestinya mendidik calon2x pemimpin di negeri kita 🙁
memang begitulah kenyataanya, tapi tidak semuanya, tidak semua PNS seperti itu. Memang secara umum yang terlihat oleh orang2 adalah image PNS yang jelek, sesuatu yang jelek lebih mudah teringant dibanding yang bagus.
Saya juga seorang PNS, tapi bukan berarti ini sebuah pembelaan, di sebagian instansi memang PNS menjadi sarana untuk mengikat silaturahmi kekeluargaan karena rekrutmennya mengusahakan agar keluarga2nya yang bisa masuk. Namun tidak semua instansi dan PNS demikian. Alhamdulillah saya masuk menjadi PNS di Instansi Pemerintah Pusat salah satu Departemen dengan cara yang baik. dan disini saya juga mempunyai teman2 yang mempunyai dedikasi yang tinggi, semangat dan tanggung jawab yang cukup bagus sebagai seorang PNS, entah karena kami memang sama2 masih muda atau karena apa.
Yang jelas agar kita sebagai PNS tidak menjadi PNS yang dibayangkan kebanyakan orang2 (jelek), carilah temen yang masih sepaham dengan kita (bukan orang2 yang dijelek2kan diatas), buatlah komunitas sehingga kita masih bisa menjaga diri kita tidak tertular dengan penyakit2 pns pada umumnya.
Memang saya tidak bangga sebagai PNS, tapi karena saya sudah menjadi PNS, bagaimanapun tanggung jawab seorang PNS harus saya emban.
stuju Om….
emang sperti itulah kondisi institusi pemerintahan kita.
ampun deh, terkadang saya sering stress sendiri klo baca / nonton berita dari media mass..
mas romi saya eko usia 24 tahun saya mau minta motivasi, saya adalah lulusan tekhnik informatika, saya sudah berkali-kali ikut jalur ujian PNS dari mulai depkeu,BPN sampai dengan BPK juga ngnggak ada yang diterima, orang tua saya terus menanyakan pada saya kapan kerja yang bener padahal sekarng saya sudah bekerja di salah satu lembaga it sebagai pengajar dan mencaoba menjadi penulis, oya latar belakang keluaraga saya itu pegawai bahkan saudara kandung saya sekarng sudah bekerja sebagai pegawai di BAnk BPD, saya senang dengan dunia ini tapi terkdang sedih karena saya selalu dibandingkan dengan adik saya yang selalu dapat gaji bulanan dan bonus yang begitu banyak, oya mas romi saya minta pendapat, motivasi dan artikel cerita orang sukses yang mungkin mirip dengan nasib saya ini, karena orang tua saya beranggapan kalau sukes itu harus kerja dikantor dapat gaji bulanan dan rumah dinas serta masa depan yang cemerlang saya mhn dibalas ya mas romi
Eko Siswo Adi Sahputra S.kom
heheheh setujuh ma bang romi…. birokrasi dipemerintahan ini bikin puyeng deh… kalo gak manut ama bos bisa ditendang….., kalo manut makan ati….. memang untuk membenahi dari dalam sangatlah sulit, apalagi kroco seperti saya (bawahan), tapi harapan selalu ada…. harapanya adalah semoga petinggi-petinggi kita ini seperti bang romi ini, jadi pemangkasan dari atas deh… insya allah bisa jadi birokrasi ini bisa bersih…. AYO BANG Romi…. sampeyan dan rekan-rekan seperjuangan yang udah memiliki ilmu yang tinggi jadilah petinggi-petinggi PNS yang amanah biar aku yang dibawah ini bisa kerja dengan tentram…. apa adanya gak muluk-muluk….. sedih juga liat uang negara dirampok…… padahal kita-kita yang nyari dari sen per sen dikumpulin… mereka yang diatas pada foya-foya…..
SELAMAT BERJOANG…. SEMOGA PERUBAHAN TETAP TERJADI WALAU PELAN……
Om romi,dgn kualitas yg om miliki saya yakin depkeu menyambut anda.sok atuh coba2 pindah ke depkeu
mas mbok ya bersyukur. saat ini bukan saatnya milih pekerjaan. kalo ga buka lowongan kerja aja n kalo bisa berjuangan hapusin tu sistem outsourcing di swasta atau bumn. ga adil bener kalo kerja dengan sistem itu.jadi y mending jadi pns
Ya gitu deh pak, saya sendiri sebagai PNS udah Jenuh, Jemu, Bosan, Malas…
Jenuh karena kerjaannya gitu2 aja..
jemu dan Bosan karena gitu2 aja…
Malas karena sebagai bawahan yg punya ide pengembangan ke arah yang lebih baik bagi instansi kandas di hadapan pak bos….
Pengen sih berwirausaha, atau berbisnis apa saja asal gak jadi PNS, tapi apa mau di kata udah terlanjur jadi PNS sih…., mau keluar/mengundurkan diri takut gak punya kerjaan lain/lagi….
jadi bingung, Capek deeehhhh…………
Terus caranya supaya bisa buka pabrik sendiri itu bagaimana pakdhe romi. Tapi kalau menurut aku sih, mau jadi PNS atau jadi pengusaha atau yang lain itu pilihan hidup masing-masing orang.
Ketidak efesienan yang ada di instansi negara yang kita cintai inilah yang memicu masalah ini timbul, pada masa orde baru menurut saya PNS adalah suatu komoditas politik penguasa pada masa itu, sekaligus alat untuk mempertahankan tahta kerajaan nya. oleh sebab itu, pengrekrutan PNS lebih mengutamakan kuantitas dibanding kualitas. Ketidak efesienan inilah yang berbuntut panjang sampai sekarang ini.
dan saya menilai perkembangan dunia lebih laju dari peningkatan kualitas PNS yang ada pada saat ini (kualitas moral, pengetahuan, kekuatan) yang jelas berpengaruh langsung ke perangkat dibawahnya. Seharusnya apresiasi dari masyarakat tentang kebangggaan mereka menjadi PNS itu dipertahankan, dan saya nilai wajar karena itu perkerjaan yang mulia jika tidak ada unsur penipuan, pembodohan, pemanfaatan kepercayaan rakyat terhadap tanggung jawab yang dipikulnya. dari tujuan yang sebenarnya dimana pengrekrutannya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil yang seyogyanya telah membuat perjanjian/sumpah untuk menanggung amanah/beban dgn upah yang yg telah ditetapkan (atau sistem karir berjenjang) oleh rakyat, sebagai pegawai negara yang melayani hak-hak sipil (kepentingan rakyat)/ sebagai abdi negara dikerjakan dengan ikhlas dan sungguh2. Jadi menurut saya paradigma berpikir kitalah yang perlu dibenahi, tidak ia PNS atau Non PNS, atau yang masuk PNS nyogok atau PNS yang murni. dan semua keputusan dalam hidup kita, kitalah yang menentukan. Jika memang kita siap menjadi pelayan masyarakat sipil (abdi negara) dengan sistem karir berjenjang (2a s/d …) kita harus menerima konsekuensi upah yang telah ditentukan rakyat yang difasilitasi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama, dan tinggal bagaimana kita mengefisiensikan pendapatan yang telah kita setujui/ambil dalam memenuhi kebutuhan pribadi sehingga tercapai pelayanan terbaik kita terhadap tugas yang diemban. dan menurut saya manusia hidup berdasarkan pengetahuannya menuju kesebuah kebiasaan dan dari kebiasaan lahirlah sebuah karya. dimana pada era fisika klasik newton dikenal dgn teori gravitasinya dan pada saat itu ialah yang dijadikan referensi ilmu fisik sekarang lahirlah Einstein dengan teori relativitasnya, yang dianggap lebih memenuhi kebutuhan hidup manusia. simtem pemerintahan kerajaan yang absolut juga telah digantikan dgn sistem demokrasi yang dianggap lebih memenuhi kebutuhan manusia pada saat ini. begitu juga dengan PNS baik oknum maupun sistem birokrasi yang bercelah di negara RI ini, jika memang telah dianggap tidak dapat memenuhi tujuan yang sebenarnya sebagai Pelayan rakyat maka tidak ada salahnya kita menerapkan suatu pemodelan baru yang bisa meminimalisir kerusakan yang telah terjadi. baik itu model berasal dari luar maupun dari dalam. tetapi saya lebih menyarankan untuk mengikuti hukum alam (sunatullah) yaitu dari dalam ke luar. dimana tiap-tiap PNS harus sudah mencapai kemenangan pribadi (kemandirian yang merupakan awal dari pencapaian sebuah prestasi) baru dapat merealisasikan kemenangan bersama. Semoga Allah memberkahi perjuangan teman-teman, maju terus bang Romi Allah bersama kalian.
betul pak romi saya setuju sekali….. saya sama seperti anda seorang pegawai pemerintahan kebetulan saya bekerja di bidang it.., saya sering bahkan terlalu sering melihat pemerintah ini mengadakan project yang nga jelas yang nilainya sering bikin hati degdegan .. namun hasilnya nol NOL besar. saya sedih sekali kadang saya ingin keluar saja tapi apa daya saya seperti anda juga saya juga penerima bea siswa yaaa mau tidak mau saya hanya bs tutup mata dan tutup telingan walau jujur saya nga bs menutup hati nurani saya. andai pemerintah ini berubah …………………. thx semua sharing nya pak romi saya sering baca artikel anda..
Mengenai bgaimana Memaksimalkan kinerja PNS??
salam kenal pak romi yg luarbiasa saya pikir..
saya baru saja menjadi PNS di departemen keuangan, tepatnya di direktorat jenderal pajak (tepatnya blm 1 bln kerja), usia saya 21th pak ^_
tetapi saya memiliki jiwa bisnis yang lumayan besar, kebetulan sudah membuka usaha loundry di dekat kampus lama saya.
jujur saja, menjadi PNS adl anugerah yang besar dari allah, dan ternyata yang saya temui sekarang banyak juga pegawai2 yang pintar dan kompeten, tetapi
sayang (yang saya lihat), kreatifitas dan kinerja kami saya pikir tidak bisa maksimal, terbentur dengan sistem dan SOP. kerjanya hanya itu2 saja…
karena di kantor tidak bnyak kerjaan dan banyak waktu nganggurnya.. secara tdk langsung kita jd ikut malas2an.. : (,
bgmn y menyikapinya??
trmaksih ats sharing2 pak romi..
arigato!
hati-hati dalam membuat opini, pertimbangkan bagaimana perasaan para PNS yang berdedikasi tinggi dan tetap memegang idealisme yang tidak banyak berbicara ngawur tapi tetep tekun dan gigih menyelesaikan setiap tugas yang diembannya, meski harus mengorbankan waktu yang tidak sebentar untuk menunda bertemu dengan anak dan istri karena loyalitasnya dalam mengemban amanah.
Assalamu’alaikum cak romy, aku lagi sumpek nih. Masak ada pejabat yang menawari pekerjaan sebagai PNS, tapi dengan harga ratusan juta. Emangnya dhuwitnya MBAHNYA apa !!! Akhirnya bisa ditebak, aku ndak lolos sebagai abdi negara (apa abdi materi yaa???)
TETAP BERJUANG BERANTAS PEJABAT KORUP. MERDEKA…!!!!
Wassalamualaikum
Ass..seneng ketemu artikel mas romi..
jadi pencerahan saya..walau belum dapet solusi konkretnya buat saya jalani.Tapi yang pasti terus berdjoeang walau tertaih-tatih!
Assalamualaikum wr wb
Salam sejahtera
Saya tertarik membaca komentar2 di laman ini….kalau boleh saya cuman mau curhat dikit aja…sama2 soal PNS juga…:)
Saya sekarang statusnya adalah CPNS, udah masuk hampir 10 bulan….kerja nya di bagian IT juga….awal2 masuk sih saya senang karena jam kerja nya emang longgar…tapi lama kelamaan saya juga bingung sendiri, jenuh, dan bingung mau ngerjakan apalagi….sebenarnya kerjaan sih ada aja kayaknya kalau dicari2….tapi kondisi lingkungan kerja yg nyantai membuat saya kebawa malas jg (kalau bisa sih nggak terbawa malas :))…..kawan2 kantor jg santai bawaannya….mau pulang cepat….nggak enak jg karena masih CPNS …jaim dikit dong heheh..akhirnya yg saya lakukan adalah ngoporek2 komputer….mulai dari ngoprek program, multimedia, oprek2 server…..tapi kalau oprek2 terus tiap hari jg jadi bosen dan jenuh……
Sebelum masuk jd CPNS sy kerjanya freelancer….pernah ngajar les komputer, bahasa inggris,kerja ikut proyek orang……bayangan saya sebelum masuk PNS, suasana kerja PNS udah mulai berubah, tap kayaknya masih sama aja….
BTW, mau tanya ama rekan2 sesama PNS yg bekerja di bidang IT, apa bisa kita PNS ini meminta kantor / instansi tempat kita bekerja untuk memberikan kita training bidang komputer / IT ? Saya baru masuk, saya dihimbau untuk bisa menguasai ilmu IT kawan kantor yg emang udah bertahun2 kerja bidang IT, udah sering training……biar ada regenerasi katanya……cuman kalau kita ngoprek2 sendiri coba sendiri kan butuh waktu lama kan…..? ada saran / ide dari rekan2 lain ? mohon sarannya ya…
Wassalamualaikum wr wb
Sebelumnya salam kenal buat pak Romi
saya banyak belajar dari websitenya bapak begitu banyak wawasan yang telah saya dapat tentang ilmu komputer, memang benar yang dikatakan pak romi, mungkin bagi sebagian orang kepengen masuk menjadi pns tapi banyak juga yang tidak berminat jadi PNS, kalau yang belum punya kerjaan akan lebih baik ikut cpns tapi kalau sudah ada pekerjaan dan dengan gaji yang lebih saya rasa lebih baik swasta juga tidak apa-apa yang penting kan pintar-pintar manejemennya
Semoga bapak-bapak yang pintar komputer yang ada di indonesia ini mau berbagi ilmunya seperti bapak sehingga kami anak bangsa bisa menguasai ilmu komputer dengan gratis dan SDM kita meningkat dan berkualitas. meskipun bapak-bapak untuk memiliki ilmu dibutuhkan biaya yangtidak sedikit tetapi kalau sedikit ilmunya disisihkan untuk beramal akan menambah pahala juga
Thx.
Sah-sah saja berpendapat seperti Mas Romi…
Jujur harus diakui memang masih banyak mental PNS yang demikian, tetapi tinggal niat kita, nawaitu kita pertama kali jadi PNS untuk apa sesungguhnya? Apakah panggilan jiwa ataukah daripada “nganggur”.
Nah,,, yang cilaka itu yang daripada “nganggur” karena model seperti ini pasti tidak punya inovasi untuk maju.
Untuk para PNS yang masih malas-malasan mari benahi diri kalian masing-masing. Tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa berprestasi,…
Jadi PNS adalah amanah, kita dibayar dari “uang rakyat” maka bekerjalah sesuai prosedur dan lurus hati,
Saya percaya masih ada PNS yang pintar dan benar-benar PNS sejati yang bekerja serius untuk kemajuan negeri ini.
Tetap semangat pada perjoeanganmoe..!!!