Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?
Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut? dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
|
|
---|
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
|
192.168.1.0
|
192.168.1.64
|
192.168.1.128
|
192.168.1.192
|
Host Pertama
|
192.168.1.1
|
192.168.1.65
|
192.168.1.129
|
192.168.1.193
|
Host Terakhir
|
192.168.1.62
|
192.168.1.126
|
192.168.1.190
|
192.168.1.254
|
Broadcast
|
192.168.1.63
|
192.168.1.127
|
192.168.1.191
|
192.168.1.255
|
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask | Nilai CIDR |
255.255.255.128 | /25 |
255.255.255.192 | /26 |
255.255.255.224 | /27 |
255.255.255.240 | /28 |
255.255.255.248 | /29 |
255.255.255.252 | /30 |
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang dimainkan berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang dimainkan di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
|
|
---|
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
- Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet |
172.16.0.0
|
172.16.64.0
|
172.16.128.0
|
172.16.192.0
|
Host Pertama
|
172.16.0.1
|
172.16.64.1
|
172.16.128.1
|
172.16.192.1
|
Host Terakhir
|
172.16.63.254
|
172.16.127.254
|
172.16.191.254
|
172.16.255.254
|
Broadcast
|
172.16.63.255
|
172.16.127.255
|
172.16.191.255
|
172.16..255.255
|
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
- Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet |
172.16.0.0 | 172.16.0.128 | 172.16.1.0 | … | 172.16.255.128 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.0.129 | 172.16.1.1 | … | 172.16.255.129 |
Host Terakhir | 172.16.0.126 | 172.16.0.254 | 172.16.1.126 | … | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.0.127 | 172.16.0.255 | 172.16.1.127 | … | 172.16.255.255 |
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan 😉
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
- Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet |
10.0.0.0 | 10.1.0.0 | … | 10.254.0.0 | 10.255.0.0 |
Host Pertama | 10.0.0.1 | 10.1.0.1 | … | 10.254.0.1 | 10.255.0.1 |
Host Terakhir | 10.0.255.254 | 10.1.255.254 | … | 10.254.255.254 | 10.255.255.254 |
Broadcast | 10.0.255.255 | 10.1.255.255 | … | 10.254.255.255 | 10.255.255.255 |
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya 😉
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
REFERENSI
- Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
- Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
- Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
assalamualakum………
mas romi…..makacih banget ya!!!!!
Berkat ni artikel AQ jadi bisa ngerjain tugasku……
jadi ngrasa seneng deh belajar subnetting!!!!!
kpan2 tambah lagi artikelnya yach!!!!!!!!
# Firmansyah: Tentang rumus, coba dibaca paragraf terakhir artikel saya.
#t_teen: Alhamdulillah kalau bermanfaat.
kebetulan sekali nih bung romi,saya saat ini baru mau mau belajar lebih serius untuk tau tentang netwoking .saat ini saya memang lagi cari referensi tentang network dan CCNA.
bung romi tolong dong di tambah lagi ilumnya dan bagikan ke kami yang lagi pingin belajar.
kira kira di daerah jateng untuk bisa ikut study CCNA dimana ya?
regrads
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya masih newbie dan masih ada pertanyaan. Mohon bantuannya. Begini, dalam satu subnet (ex: 10.0.0.0/16) memiliki maximal host (65534 tiap subnet). Bagaimana jika suatu saat host dalam subnet tsb ingin ditambah?
Mohon penjelasannya.
Terima kasih banyak atas artikelnya yang sangat bermanfaat.
Semoga pak Romi dan keluarga sehat dan sejahtera selalu. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pak Romi mohon pencerahannya,
Bukannya setelah di subnet..maka host yang pada 8 oktet bloknya memiliki nilai 255 sudah tidak dipaki lagi, karena dari pada broadcast satu-satu lebih baik broadcast semua aja pak???
contoh:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25
Berarti alamat 172.16.255.0.1 sampai 172.16.255.254 juga tidak dipakai lagi???
Terima kasih
Bang Romi saya ni pemula yang ambil jurusan TI.boleh minta gak kunci cisco yang dari chapter 9-11 yang modul 1.tolong kirimkan ke alamat email saya ya makasih lho..
Uda berusaha dengan kemampuan sendiri tapi nyatanya gak donk-donk jadi mentok dech pake kunci ja he….kirim ya bang kuncinya….!
thx…bwt pencerahannya…
oiya klo soal2nya ada kunci jawabannya ga?…
soalnya udh dikerjain…mw dicocokin…
please…request…
Asslamu’alaikum, pak romi maaf saya mau nanya yang subnetting bagian perhitungan blok subnet yang nilai 256 dari mana didapatnya, soalnya pd waktu saya & temen2 presentasi makalah masalah subneting, yang km ga tau 256 dari blok subnet itu, dan dosen sy pun blum tahu, dan saya jg ucapkan terima kasih untuk bahan subnetingnya.
mas romy thanks yach,.,,..
‘skrng saya dah bs mnghtng subnet nie????
oia bgmn qqlo caara menghitung default gateway nya?????
apa sama dgn subnet???
mhn bantuannya yach???
coz saya baru bljr jaringan??
(^_^)
(n_n)
wah saya bener” jadi plong. akhirnya mudeng juga.
itu kan ipv4, yang ipv6 nya kapan ni mas?? biar paham ..
ditunggu (^.^)
Thank`s
Penting…mohon ditanggapi untuk menjawab kebingungan saya
(…)Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.(…)
(…)Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).(…)
dengan subnet mask nilai di atas bukankah seharusnya, nilai hostnya hanya pada oktet ke 4 saja
Jadi Penghitungannya:
Jumlah Subnet = 2^1 = 2 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2^7 – 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
karena IP 172.16.0.2/25 dan 172.16.1.2/25 misalnya, tidak bisa dianggap 1 jaringan, untuk menghubungkan keduanya masih dibutuhkan router, kalo begitu berapa banyak router yang harus dipakai…?
bukankah -menurut pemahaman saya- untuk menghubungkan antar subnet dalam sebuah network tidak lagi dibutuhkan router?
mohon pencerahannya…!
terimakasih
GOOD exChaiting,… manTAP,… xamzya mahaguru,…..
pusingg.!
()Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.()
()Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).()
bisa dihubungkan asal subnet masknya jadi 255.255.0.0 berarti ipnya 172.16.0.0/16
bagaimana pak…?
#Muarrof: Supaya gampang, anggap saja bahwa satu network itu satu port router. Mas Muarrof sepertinya perlu pelan pelan bacanya. Saya malah nggak ngerti yang dipusingkan dibagian mananya 🙂 Semua siswa, mahasiswa dan peserta pelatihan yang saya ajar cukup cepat menangkap sistem perhitungan yang ada di artikel ini 🙂
Pak Romi, penjelasan anda sudah sangat jelas dan gamblang. Bahkan saya yang baru belajar bisa langsung mengikuti.
Tapi saya jadi kembali bingung ketika mas muarrof mengajukan pertanyaan yang -menurut pemahaman saya- malah bikin bingung. 🙂
muarrof Says: karena IP 172.16.0.2/25 dan 172.16.1.2/25 misalnya, tidak bisa dianggap 1 jaringan, untuk menghubungkan keduanya masih dibutuhkan router, kalo begitu berapa banyak router yang harus dipakai?
bukankah -menurut pemahaman saya- untuk menghubungkan antar subnet dalam sebuah network tidak lagi dibutuhkan router?
Jadi biar ga ada orang lain yang ikut-ikutan bingun, “Mohon Pencerahannya” dong..
Wah pas banget nich sama tugas kuliah saya,
terimakasih Pak Romi.
Tapi klo boleh tanya gimana yach cara ubah alamat IP misalnya 192.168.42.32 ke bilangan binner, maklum masih belum ngerti banget………
thanx mas atas artikelnya,baru 3 hari sich saya mengenal web mas romi,dan saya kagum akan kerja keras mas romi. orang yang pantas untuk di jadikan contoh,,hehe,,,,makasih artikel tentang subnetting ini bagus sekali ,soalnya berbeda dengan yang saya dapatkan di kursus,lebih mudah di pahami,solanya di tempat kursus saya cara mengajarkannya langsung membagi network,jadi sedikit pusink
thanx
maju terus teknologi informasi indonesia
Assalamu alaikum wr.wb mas Romi
Penjelasannya mudah dipahami euy…..hebat pisanlah, dan maju terus IT indonesia,
Dear Pak Wahono,
Maaf pak, saya masih ndak ngerti walau dibaca sampai jungkir balik.. boleh ndak pak saya minta tolong kirimkan soal-soal latihan dari bapak saja, dan jawabannya, hmm biar cara penyelesaiannya saya pikir sendiri.. kalau cuma satu dua tiga masih kurang..
bener-bener butuh latihan extra nieh pak hahaha…
mungkin kalau perhitungannya agak njlimet saya bisa ngerti ya?
Tapi makasih pak, buat artikelnya. Bahasanya asik buat saya yang bebal otalnya ini bisa ngertiin jaringan. 😀
Cheers,
Mew da Vinci
Dear mas Romi,
Terima kasih mas romi sudah memberi pencerahan.. tetapi masih ada yg membuat sy bingung, apa bedanya subnetting dengan VLSM? terima kasih
Ass, Mas Romi, Saya mo nanya masalah subnetting tapi khusus CIDR. maksudnya apa penomoran CIDR tersebut sudah tersusun sesuai katalog atau dapat dibuat sendiri.
kalo bisa saya mohon dikirim artikelnya khusus subnetting untuk kelas A,B dan C.
terima kasih
pak romi saya mo tanya ttg kalimat berikut
(Blok Subnet = 256 – 192) dapat 256 itu dari mana ya?
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. pak Roni boleh saya bertanya mengenai secuplik kalimat ini. angka 256 itu dari perhitungan apa? or rumus apa. utk selebihnya, saya bisa memahami, cuma yang satu ini 256 itu dapetnya dari mana.
thank berat atas penjelasannya.
Mapala (Mahasiswa Paling Lambat)
Pak saya mohon di perbolehkan meminta ilmunya pakkk
karena lagi membutuhkan untuk bahan modul praktikum
Wah…sangat membantu sekali artikelnya, sebelumnya saya ucapkan terimakasih sekali. Tapi saya mau tanya mas, k’lo misal dari IP 167.205.2.0/23 apakah bisa di subnetting lagi ke /24 ato /25 ato /26, dst. ? gimana caranya ? saya bingung nentuinnya…Terimakasih
bagus bener ini.pas banget yg aq cari buat materi tambahan di skolah aq.thank’s a lot buat mas romi yg udah mau publikasi kan ilmu nya.maju terus
mas Romi saya minta tolong bagaimana caranya belajar subnetting agar mudah dimengerti??
Tolong kasih saya masukan dan berikan contohnya ya??
sebelumnya thanks banget nih
dan juga kirimin artikelnya ke E-Mail saya ya???
q msh binggung
tolong dunks semua bantuingua,guagaktau perhitungan subnet nih, ada artikellain gak??????
kirim keemail mngua… taufiq_rajinpintar@yahoo.co.id ya
Salam kenal sebelumnya,
Pak, kunci jawaban soal-soal di romi-subnetting-soal.pdf bisa diunduh di mana ya..?
Terimakasih.
wah…wah……tak hentinya saya ucapin makasih wat om Roni
pengetahuan om Roni berguna banget wat saya…
meskipun saya msh skolah tapi saya senang banget dengan jaringan
mantap deh……..
wah..pak romi memang luar biasa ilmunya
Asslamualaikum, pak romi maaf saya mau tanya cara membagi adress class c 220.58.73.0 dengan 5 subnet fisik dimana host masing2 subnet 55,55,50,12,10. terima kasih sebelumnnya
Matur nuwun pak….
Sangat membantu sekali.
Kapan2 main ke ITS lg pak, trakhir waktu seminar HAKI saya hadir.
makasih