Green Computing untuk Orang Lugu
Sabtu tanggal 20 Desember 2008, saya diminta teman-teman dari Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, mengisi satu sesi diskusi pada Seminar Nasional bertema Green Computing: ICT Concern Towards Energy (Green Computing 2008). Menariknya, yang membuka acara seminar adalah guru politik saya selama di Saitama University Jepang, yang biasa kita panggil dengan sebutan Jenderal Tumiran. Ya, sahabat, guru dan kadang saya anggap bapak saya sendiri ini, sekarang sudah menjadi Dekan Fakultas Teknik UGM. Seharian di UGM, saya diurusi oleh pak Suharyanto, ini juga sahabat yang saya warisi ilmu memasak spageti dan telor dadar tuna ala mahasiswa, selama di Saitama University 🙂 Om suharyanto yang dulu naik sepeda hasil mulung di tempat sampah, alhamdulillah sekarang sudah naik KIA Carrens yang mewah hihihi. Thanks for everything om! Kembali ke materi, saya coba rangkumkan apa yang telah saya bahas di seminar tersebut.
GREEN COMPUTING ITU MAKHLUK APA
Cikal bakal Green Computing dimulai pada tahun 1992. Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).
Para peneliti mengurai definisi Green Computing dengan sudut pandang yang sedikit berbeda. Kita bisa lihat dari beberapa di bawah:
How to use your computer more sustainably (Young Yi)
Information technology that is environmental friendly and energy efficient (Wachara Chantatub)
The study and practice of using computing resources efficiently (Rawan M. Al-Ghofaili)
Reduce the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres)
Lima kata kunci yang muncul dari beberapa definisi diatas adalah, sustainability, environmental friendly, energi efficient, resource efficient dan reduce useless work. Ternyata Green Computing tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa menggunakan komputer plus berbagai tool dan konten dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya.
Yang menarik bahwa laporan Gartner tentang 10 teknologi strategis tahun 2008 (10 most strategic technologies for 2008), menempatkan isu teknologi Green Computing di nomor urut pertama. Tentu kalau kita mau analisa lebih dalam, dari 10 teknologi tersebut, SOA dan Web 2.0 tetap mendominasi, meskipun terpecah di aspek misalnya Business Process Modeling, Metadata Management, Virtualization 2.0, Mashup & Composite Apps, Web Platform & WOA dan Social Software. Mungkin sedikit saya rangkumkan tentang laporan Gartner Group ini sebagai berikut:
- Green IT: Fokus ke mengurangi konsumsi listrik, jumlah carbon footprint dan melakukan efisiensi energi dan kerja
- Unified Communications: Konsentrasi ke migrasi PBX ke VoIP
- Business Process Modeling: Era baru setelah UML, Use Case Diagram tidak mencukupi untuk menggambarkan business process yang lebih kompleks. Business Process Modeling Notation (BPMN) dan berbagai approach mulai bermunculan
- Metadata Management: Khususnya teknologi enterprise untuk manajemen data produk dan pelanggan. Bagian penting dari SOA.
- Virtualization 2.0: Ketika virtualisasi adalah utilisasi server dan implementasi aplikasi, virtualisasi 2.0 akan membantu kita mengarahkan kekuatan teknologi untuk proses otomasi yang lebih sempurna.
- Mashup & Composite Apps: Mashups and composite applications akan menghubungkan intranet korporasi bergaya Web 2.0 dengan internet publik. Diramalkan gartner akan mendominasi model pengembangan aplikasi enterprise mulai tahun 2010.
- Web Platform & WOA: Kombinasi dari Software as a service (SaaS) dan SOA akan menghasilkan Web Oriented Architecture (WOA). Kadang disebut juga dengan istilah cloud computing
- Computing Fabric: Ambil beberapa server blade, koneksikan semuanya dengan intelligent interconnect, dan tampilkan dalam bentuk single operating system image. Itulah “computing fabric“. Tren akan terus berkembang di era ke depan.
- Real World Web: Peralatan GPS yang semakin bervariasi dan built-in pada PDA, handphone dan iPhone akan membuat banyak perusahaan bisa memberikan layanan (aplikasi dan data) kepada kita sesuai dengan lokasi kita saat ini
- Social Software: Aplikasi social networking akan menuju ke enterprise dan internet korporasi
TIPS GREEN COMPUTING
Saya menyajikan beberapa tips Green Computing dari aspek technical sampai strategis. Ternyata tidak sulit kok nge-Green itu 🙂
1. Green Computing on PC
-
Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan Desktop. Flat screen hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor CRT
-
Coba upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer. Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikan services yang sedang berjalan padahal tidak perlu itu. Misalnya untuk Windows jalankan Start > Run > type msconfig
-
Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses recycle
-
Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah
-
Screen saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen saver
-
Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi)
-
Pilih peripheral berlogo energy star
-
Catat bahwa mode power menentukan prosentase hemat energi (Sleep mode – hemat 70% energi, Standby mode – hemat 90% energi, Hibernate mode – hemat 98% energi)
-
Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
2. Green Computing on Laptop
- Gunakan power saving setting
- Kurangi penggunaan backlight
- Atur layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
- Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
- Lepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
- Kecilkan volume suara dan kontras layar
- Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi
- Upgrade RAM sebelum ganti laptop
- Jangan cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
3. Green Computing on Paperless Method
Usahakan menggunakan paperless method untuk berbagai urusan kita karena itu mengurangi sampah carbon footprint. Apabila memungkinkan kembangkan dan terapkan Document Management System, Electronic Invoicing dan Electronic Business Process pada institusi kita.
4. Green Computing on Paperless Education
-
Hindari kertas, gunakan file elektronik or blog untuk pengumpulan laporan dan tugas
-
Lupakan cara konvensional, gunakan eLearning System untuk penyebaran modul ajar, forum diskusi dan assesment
-
Gunakan Chatting dan Social Networking untuk mendukung pembelajaran. Ingat bahwa chatting untuk pacaran or godain orang, are not Green Computing!
5. Green Computing on Paperless Branding and Marketing
-
Lupakan kartu nama, CV, koran dan majalah untuk personal branding
-
Lakukan blogging untuk personal branding, marketing, bisnis bahkan influencing people
-
Manfaatkan google sebagai kurir dan salesman kita dalam marketing dan branding
Dan akhirnya saya ucapkan selamat, karena ternyata orang lugupun bisa memahami dengan baik Green Computing beserta implementasinya dari berbagai sudut pandang 🙂
REFERENSI
- Green Computing, Science Tech Entrepreneur, November 2007
- Green Computing Guide, http://www.uoregon.edu/~recycle/GreenComputing/GreenCompGuide_text.htm
- Green Computing, http://en.wikipedia.org/wiki/Green_computing
- University of Oregon Green Computing Guide, http://www.uoregon.edu:80/~recycle/Conservation_computing_text.htm
- Gartner Identifies the Top 10 Strategic Technologies for 2008, Gartner Symposium and IT Expo, October 7-12, 2007, Orlando
green computing? hmm saya baru dengar neh. ide bagus !!!
Wah… mantep pak isinya 😀
Yang pernah saya tahu itu masalah Screen saver yang ternyata sangat menghabiskan listrik. Cuma saya kurang tau kalo misalnya screen saver-nya di setel ke blank, apa tetap boros ya pak ?
Juga ada Google custom search :
http://www.blackle.com
Itu didasarkan pada teori bahwa warna putih menghabiskan lebih banyak listrik untuk ditampilkan di monitor, jadi tampilannya hitam gitu.
Di situs itu ada tulisan : XXX Watt hours saved. Yang sekarang sudah sekitar 991,233.660.
Kalo saya biasanya kalo malem keliling lab matiin komputer yang belum mati pak 🙂
nice idea…selamat ya mas… 🙂
Mitting with Video Teleconference juga mas yak,
kan ngirit bahan bakar ke titik pertemuan mitting kalo anggota miitingnya beda benua.
Wah saya setuju sekali pak untuk menghemat energi….
khusus untuk penggunaan kertas, mungkin sebaiknya digalakkan gerakan menghemat kertas misalnya mulai tugas kuliah, laporan, skripsi, dll..
untuk pabrik kertas : siap2 jangka panjang tuk diversiifikasi usaha.
…. dan tentu kita harus tetap berusaha untuk membangun peradaban Teknologi Informasi yang lebih baik.
Pak Tumiran udah jadi dekan to Mas? Wah selamat deh. Terakhir kali ke sana, beliau masih ketua jurusan TE
dalam persepsi saya,
LuGu = Lucu tur Gumunan
😀
Owalah Om,
saya semula mikirnya “green komputing” itu komputernya di cat atau di phylox pake cat hijau? haha..
*kabur naek mio*
Halo pak! Saya peserta seminar kemaren.. Tp sayangnya seminar itu sendiri gak green. Lha wong njenengan cuap2 mslh paperless kok malah materi2 seminar diprint pake kertas setumpuk, ngeprintnya ga bolak-balik pula.. Panitianya ga green tu.. Hehe..
Btw,FB saya diapprove ya, pak.. ^^
bapaaakk…
kmaren presentasinya di UGM atraktiff banget..
ga nyangka kalo orang TN jadinya kayak bapak ya..
😀
#Abe: mio? Mang kuat nyangga tubuhmu yang makin tambun itu … hihihi
#Ivan: Komplen wae ke panitia, materiku sendiri pasti ga ada kan di tumpukan materi itu … hihihi
#Wanwan: Ada juga lulusan TN yang gagal gitu yah maksudnya? Puas, puas? 😀
#Luri: LuGu itu bukannya Lutung Gunung?
manggilnya bang aj y,hehehehehe
terima kasih bang kehadirannya d ugm
saya terkesan banget dengan presentasi bang romi
bagi2 ilmu biar saya bisa k jepang juga y bang, amin:)
wow…
baru lg nih..
ternyata green ga cuma. nanam pohon, hemat bahan bakar…
ternyata,di computing jg ada ya.
hehehe… melek juga saia.
mantap2 pak.. saya juga baru paham mengenai green computing.. 🙂 trima kasih atas ilmunya
nice tips om romi. good article as ussual.
green computing? saya gak punya komputer e….
satu lagi untuk Green Computing On PC & Green Computing On Laptop:
– ganti hardisk tardisional (piringan & Motor) dengan SSD (solid state drive)
Lebih Hemat Listrik * CMIIW
artikelnya bagus sekali mas Romi..
terimakasih.
wah inovasi baru ya pak 🙂
tidak hanya lingkungan saja yg bisa di hijaukan tapi komputasi juga bisa “di hijaukan” 🙂
Sayangnya ada, pak…Materi dr pak Romi diprint total 10 halaman, ga kurang ga lebih.. 10 hlm td dikali jumlah peserta yg hampir 250 orang.. Edan, akeh tenan kertase.. Blum materi dr pembicara laen.. Wah panitiane ki cen.. Hehe.. Btw, kpn2 dateng lagi ya ke UGM… Supaya lbh bnyk lagi orang yg dapat pencerahan..
#Ivan: hihihi padahal itu slide diprint juga bikin puyeng bacanya, kalau ga dengerin langsung 🙂
Ini toh artinya Energy Star itu, baru mudeng saya.. btw terima kasih pak
yup, masukan yang bagus sekali pak..
gak susah sebenernya.. :), tinggal ngatur kebiasaan aja..
sepertinya semua pendidik harus melek teknologi nih untuk dukung green computing. n mudah2an internet di indonesia bisa gratis
wah suatu ide menarik …. Green Computing…
Irit irit irit tidak boros dalam hal apapun…
Makasih Pak Romi atas pencerahannya…
Salam
http://trisnowlaharwetan.net
Let’s go green. Kalau ada istilah e-mail, e-learning, e-book, e-gov, e-bedroom, e-kitchen, e-restaurant, bahkan e-toilet, mungkin yang e-e itu juga digenapi dengan green ya biar lebih klop. Bayangkan, green e-toilet, wah … 🙂
Go Green! Artikel bagus..
Terima kasih.
makasih kemaren dah maen ke UGM, n
kapan kapan kasih materi yang lebih menarik lagi bang..
coz sambutan dari audience ramai..
ditunggu juga di ikastara jogja
Seep………. Artikel bagus, minta Izin untuk di kopi yah, buat tugas… 😀
efiensi yang dimaksud pd green computing bagus juga ya pak, tapi lebih efisien lagi kalau tool2 itu open source dan gratis pula, itu jadi sangat green, terutama baik utk isi dompet! nggak kandas… shg tetap ada green-nya he…he…he
“..dulu naik sepeda hasil mulung di tempat sampah, alhamdulillah sekarang sudah naik KIA Carrens yang mewah..”
tidak green lagi dong…:-)
waah..ternyata..
selama ini saya turut merusak bumi tercinta,,hehe,,
siip, semoga tidak lupa lagi metiin kompie pas lagi terlelap. 🙂
hik..hik…hik. Aku kelewatan acaranya. baru tahu hari seninnya. Padahal aku tinggal di belakang Gedung Lengkung, tempat diadakannya acara. Hik… hik. Gini ni.. kalo jarang liat-liat pengumuman di Jurusan.
A | Kha
Hii…mantap.. mulai dari diri sendiri, disini dan saat ini juga… semoga smkn lama teknologi ramah lingkungan smkn terjangkau…
tips yg oke
keep gut artikel
Ternyata komputer bisa di”green” kan juga… trims tipsnya mas…
salam sukses
BLOG MOTIVASI ARIEF – Support Your Success
Tips green computing untuk datacenter gimana ya pak, nggak mungkinkan pake VPS semua, secara customer minta listrik biasanya lebih gede
Thanks
Eko
—
IDCdotCom PROMO AKHIR TAHUN
PAKET HEMAT COLO SERVER Rp. 899.000,-
CPanel US$ 29,99/month | Fantastico US$ 4/month | RVSkin US$ 5/month | (no setup fee)
W : http://www.idcdot.com/promo.php
terima kasih pak atas kedatangannya kemaren, acara GC ’08 jadi meriah dengan humor2 (yang melenceng) dari bapak 🙂
walaupun sudah diingatkan 3x oleh moderator wktu sudah habis (baru kali ini saya melihat mod pe 3x ngingetin 🙂 )
hehe 🙂
tpi yang penting konsep green computing sesi 1 (tentunya sesi pembuka) menjadi mengena bagi para peserta 🙂
ohya, ada yg komen utk acara bisa ke saya saja, masa ke pa romi, piye toh….
alvi – koor acara – hextobinary@yahoo.com
(utk masalah paper peserta, kemaren option dari panitia mau dikasihnya cd full materi, so gak ada print2an segala, tetapi karena aspek2 tertentu, dari materi tiap pembicara yang datengnya mepet, dan kemampuan panitia dalam membackup materi ke cd kurang, jadinya ya diambil jln itu – kita kan jg ada kerjaan lain, ntar malah acara gak jalan 🙂 )
oya, panitia udah gak make bikin baju panitia seragam kok, biar “green”..hal yg memang tidak perlu kan…
paper kan perlu..fungsinya dikasi paper kan kl slidenya dah maju, tp sang peserta ada yg kelupaan & mau liat dislide sebelumnya kan bisa liat paper..
hehe 🙂
makasi ya pa romi, waduh kepanjangan hehe
utk masalah comment acara GC ’08 email ke saya aja…
kami akan sangat berterima kasih…
ok2, udah kok pa romi saya bikin commentnya, sorry panjang bgt, hehe
jgn kapok ya mengisi acara dari Teknik Elektro UGM kembali 🙂
cheers!
Green….???
penghijauan mksudnya?
kudu reboisasi laptop nih
Hehe……
..dulu naik sepeda hasil mulung di tempat sampah, alhamdulillah sekarang sudah naik KIA Carrens yang mewah..
he he..kisahnya itu lho..mulung..:) saya nunggu blender di buang nih mas romi.. he he.. lagi butuh blender..lagi ngincer dari apato sebelah…:)yang sering buang barang mewah.. LCD aja kemaren di buang..;p mulung lagi…
Ketika semua berwawasan “green and green” maka sebenarnya apapun kembali kepada kearifan alam semesta sisinya…; tak terkecuali koneksi antara dunia maya dengan dunia nyata.
walau gak ikut seminar tapi jadi tau green computing hemat dlam pemakaian sumber daya komputer gutu ya pak ndean ?
cerdas..cerdas… saya dukung dan beberapa hal telah saya lakukan untuk pribadi. hanya saya berpikir pada saat ini yang dapat melakukan hal tersebut orang-orang yang mengerti dan paham dunia IT. tapi dunia tanpa kertas kaya’nya utopia… legalitas lebih diterima didunia ini dengan itu. ya apa iya…
SOA itu apa y?
moga ajah bisa langsung diterapkan……… 😀
sip mas romi… Musti di kampanyekan nih… 🙂
wow,, mas romi keren tips nya untuk green computing hehe,,, salut
met tahun baru yah mas,semoga sehat selalu dan semakin sukses dengan visi dan misinya di tahun 2009