Katakan Tidak Pada Mandala Airlines!
Delay penerbangan pesawat adalah menyebalkan, harus nunggu lebih dari dua jam adalah memuakkan. Lha kalau pesawat tidak terbang? Ini menyebalkan dan memuakkan tentunya. Tapi ini ternyata masih mending dibandingkan dengan kejadian yang saya alami pagi ini di Semarang, karena yang ini mengerikan ;). Hari ini (1 maret 2008) saya harus PP (pergi-pulang) alias “ngelaju” Jakarta-Semarang untuk ngisi Seminar tentang Multimedia Pembelajaran di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Saya naik Mandala Airlines karena maskapai ini ada penerbangan pagi jam 6 dari Jakarta. Berangkatnya lancar, masalahnya di pulangnya yaitu dari Semarang ke Jakarta.
Karena pesawat terbang jam 20:20, selesai ngisi Seminar saya istirahat sejenak di rumah orang tua di Semarang. Habis manghrib, sambil mengurai jalan menghindari massa konser Ahmad Dani dan Mulan Jameela yang menggila di Simpang Lima Semarang, alhamdulillah sampai bandara Ahmad Yani jam 19:30. Cuman sedikit curiga karena bandara sudah agak sepi. Pas mau masuk untuk check-in, petugas bandara mengatakan bahwa pesawat terakhir adalah Garuda dan sudah berangkat, Mandala tidak terbang. Lho lho lho … pesawat tidak terbang tanpa pemberitahuan sama sekali dari Mandala, padahal posisi saya sudah ada di bandara. Makin bete karena nggak ada tempat komplen, lho pada kemana staf Mandala? Menurut petugas bandara, counter Mandala Airlines beserta stafnya sudah “kukutan” alias kabur sejak siang. Sebelum saya, beberapa penumpang Mandala kabarnya juga “kecelek” datang tanpa bisa komplen.
Saya mencoba telepon ke semua nomor telepon yang berjejalan di counter Mandala, semua gagal, sampai akhirnya bisa nyambung di nomor layanan 24 jam. Diterima service center bernama Jimmy yang dengan enteng menjawab seolah-olah gagal terbang adalah hal biasa. Kuliah umum dari mas service center terus berlanjut dengan menguraikan “teori kriminologi” 😉 tentang siapa sebenarnya yang bersalah, dari masalah nomor telepon saya nggak bisa dikontak, salah catat nomor telepon, dan berbagai alasan lain. Intinya pihak Mandala ingin mengatakan bahwa kesalahannya ada di saya, dan bukan di Mandala … hehehe ajaib bener. Karena sudah capek, saya minta diganti saja dengan penerbangan besok paginya (2 Maret 2008) dan minta untuk diuruskan segala ticket atau penerbangan penggantinya. Jawabannya lebih asyik lagi, besok Mandala tidak ada penerbangan pagi, dan service center tidak bersedia mengurus penerbangan pengganti untuk saya. Saya diminta mengurus sendiri dengan datang pagi-pagi subuh ke counter Mandala, dan tidak ada jaminan saya bisa dapat penerbangan pengganti ke Jakarta. Nah parahnya, hasil korek informasi ke information center bandara ahmad yani, counter Mandala juga baru buka sekitar jam 6:15, padahal penerbangan pagi maskapai lain sudah berangkat sekitar jam itu.
Kalau jawaban-jawaban yang keluar tidak bertanggungjawab seperti ini, jangankan minta kompensasi uang hotel, berharap kata “maaf” keluar dari mulut service center pun adalah suatu kemustahilan. Untungnya (hehehe orang Jawa memang selalu untung) kejadiannya di Semarang, kampung sendiri, jadi masih bisa numpang “ndlosor” di rumah orang tua sambil mengerahkan “bolo kurowo” untuk nyari ticket pesawat lain supaya bisa terbang besok pagi. Tentu sangat mengerikan sekali kalau peristiwa seperti ini terjadi di kota lain. Terus satu masalah lagi, escudo kesayangan saya tidak saya masukkan ke parkir menginap di Cengkareng je. Lha apa Mandala mau bertanggungjawab kalau ada sesuatu terjadi dengan mobil hitam bulukan yang sudah 3 bulan tidak saya cuci itu. Oalah Mandala, Mandala … “njenengan” itu maskapai dengan kategori satu menurut dephub lho 🙁 Jangan sampai banyak yang jadi korban, karena selain saya ternyata ada korban lain yang lebih parah seperti pak haris dan keluarganya.
Katakan tidak pada Mandala Airlines!
#Update: 2 Maret 2008 pukul 6:00 sambil nunggu boarding Adam Air di Bandara Ahmad Yani. Untung tidak mengikuti nasehat mas Jimmy dari Mandala untuk pagi-pagi datang dan mengurus perpindahan penerbangan di Counter Mandala. Karena sampai informasi ini saya tulis Mandala Airlines adalah satu-satunya maskapai yang belum buka counternya. Jadi saya tidak bisa komplen atau minta kompensasi di Semarang
#Update: 2 Maret 2008 pukul 7:45 alhamdulillah nyampe di Cengkareng. Mumpung ada waktu dan lokasi dekat, menuju ke counter Mandala Airlines di Bandara Cengkareng untuk komplen. Nah disini lebih dahsyat lagi, manajer belum datang (kemana saja om?) dan orang yang bertanggungjawab nggak mau keluar ruangan. Semua mengaku hanya bawahan dan tidak bisa mengeluarkan kompensasi apapun. Ada satu staf yang “nyletuk” bahwa kompensasi hanya bisa diberikan dari Mandala Semarang karena itu pesawat dari Semarang. Ada satu staf lagi mengatakan bahwa ada kemungkinan bisa diurus di Mandala Airlines pusat di Tomang Jakarta … hehehe Mandala oh Mandala
#Update: 2 Maret 2008 pukul 8:15 setelah nunggu 30 menit, akhirnya datang juga manajernya, kalau tidak salah bernama Chris. Tapi jawaban tetap sama, bahwa cabang Cengkareng tidak memiliki wewenang apapun, saya malah disuruh koordinasi sendiri dan menyelesaikan masalah dengan Mandala cabang Semarang. Walah, bukannya koordinasi itu dilakukan internal antar cabang yah. Setelah saya menolak karena itu urusan internal Mandala, dengan berat hati sang manajer menelepon Semarang 🙁 Herannya penjelasan Mandala Cengkareng dan Semarang tidak sinkron, dan keduanya menjelaskan ke saya dengan nada tinggi (setengah marah?). Lha bukannya saya yang harusnya marah yah karena sudah ditelantarkan … hehehe. Terakhir malah sang manajer mendatangkan Satpam bandara segala, walah walah, masak takut sama saya yang sudah absen senam senjata dan triatlon sejak 14 tahun lalu hehehe…
Terakhir, yang sangat disayangkan, dari sejak kejadian di Semarang sampai detik ini, tidak ada satupun kata “maaf” keluar dari staf Mandala Airlines 🙁
#Update: 5 Maret 2008 ada email dan telepon dari mas Saeno M Abdi, beliau adalah Media Relation Mandala Airlines (kabarnya baru 1 bulan ini menjabat). Saya menghargai usaha mas Saeno yang telah ikhlas membaca posting ini, mencari kontak saya sampai akhirnya menemukan email dan telepon saya. Saya sudah sampaikan bahwa concern saya bukan uang, tapi berharap ada perbaikan dari Mandala Airlines dan juga maskapai lain sehingga “penelantaran penumpang” seperti yang saya dan pak Haris alami tidak lagi terjadi menimpa teman-teman semua yang ada di seluruh pelosok tanah air. Amiin.
#ronym
mas ronym, yg jadi masalah bukan selamet atau tidak selametnya tho…., tapi masalah pelayanan dan birokrasi yg di Indonesia memang bobrok banget, itu yang harusnya diperbaiki. Kalau gak ada protes dari masyarakat, bagaimana pihak manajemen Maskapai Penerbangan tahu kualitas pelayanan di lapangan.
Lha kalau cuma delay sih kayaknya hampir gak ada penerbangan domestik yg tidak delay. Masalahnya…delay ini jadi kebiasaan, membudaya, terkesan sudah “tradisi”, padahal di dalam Islam pun kita diajarkan untuk menghargai waktu kan?
Kalau masalah hidup dan mati mah itu urusan Yang Di Atas.
#ronym: Kalau segala dicarikan pembandingnya memang selalu bisa saja diambil untungnya mas. Bahkan saking merasa beruntungnya, ada orang meninggal karena sakitpun tetangganya masih bisa komentar, “untung matinya karena sakit, bukan disamber petir” … hehehe. Itu bener kata mbak Wulan, hidup mati urusan yang diatas mas 🙂
ManDelay = Mandala ???
Hmmmmm,, saya kira masalah “flight cancelled” di Mandala Air udah biasa, terakhir saya naik Mandala adalah rute Malang-Jakarta juga dicancel, seharusnya saya berangkat hari Sabtu dicancel, dan untungnya saya dapat sms, jadi bisa langsung minta dirubah ke flight hari Minggunya. Untungnya lagi, saya sedang liburan jadi jadwal saya flexibel.
Kalo buat orang-orang yang sibuk, saya rasa pesawat di Indonesia gak ada yg reliable masalah ontimenya, mungkin kalo saya saranin bisa naik Garuda ato Sriwijaya yg sampe saat ini masih bisa dipercaya masalah ketepatan waktu daripada maskapai lainnya.
Salam
Iman – Bandung
Mau menyusul Adam Air mungkin om romi…. 😀 hehe,,(kalo dah gitu baru deh perbaikan kualitas)
wah, besok minggu saya dah pesan tiket JKT-BTM.
Moga aja nggak nemu kejadian kayak mas Romi…
turut berduka atas musibah tu mas romi. kayakx industri jasa penerbangan kita harus dibenahi nih. zaman reformasi harusnya pelayanannya di benahi. ini kok malah amburadul. weleh weleh.
wah, sama mas… teman saya juga seperti itu. eh malah disuruh nambah Rp.165.000 supaya bisa terbang 1 minggu kemudian. pahal , berapa jam waktu yang terbuang sia sia? mana teman saya hanya mahasiswa yg punya uang pas pas an.. kalo di bandingin sm profitnya mandala, ya sebenarnya harga tiket yang Rp.500 an itu bukan apa apa.
sekitar 10 orang gagal berangkat tanggal 20 maret kemarin.
MANDALA BODOH…!!! GA ADA OTAKNYA…!!
sama mas, teman saya juga mengalami. sekitar 10 orang gagal berangkat ke balikpapan dari jogja. dan tidak ada kompensasi apa apa dari MANDALA. malah disuruh bayar 165ribu untuk penerbangan 1 minggu berikutnya.
padahal teman saya cuma punya uang 50 ribu,,, masa harus tinggal 1 minggu lagi di jogja, iya kalo dapet uang lagi buat bayar tiket lagi…
MANDALA MENGECEWAKAN
@aryo
Kenapa temannya gak minta refund aja? Kan boleh pilih refund ato change schedule. Setelah refund beli tiket pesawat yg lain.
Salam
Iman – Bandung
Wahhh Mandala kan gini mas “MANDALA SELALU INGKAR JANJI 😛 ” sama mas aku cuma dulu delaynya yg lama ,cuma kalo di tanya ke orang yg di semarang,dalam keadaan gak bersalah yah tunggu saja..,la ini waktu yg jadi masalah…,kemarin mau cari mandala karna terpaksa tapi memang gak jodoh ya udah naik bis aja..,podo mas pengalaman nya cuma gak sepait mas romi :d
Yah… itulah suka dukanya penerbangan di indonesia, karena hampir semua airlines seperti itu…
Ga ada tanggung jawabnya
ya pak , mandala tu perlu dikasih pelajaran agar diperbaiki dong layanannya. di malang aja para agen , katakan tidak untuk “Mandala” karena sering sekali pemberangkatan tiba2 di cancel tanpa alasan yang jelas.
Nah sekarang komplen bapak Romi udah masuk Rat no 3 di mbah google, moga aja masuk no 1 dalam pencarian mbah google dengan kata kunci “Mandala Airlines” rasain tu.
Moga pelayanan di Indonesia makin baik lah… amin..
wah, ga bisa minta uang kembali mas… ga tau juga.. akhirnya berangkat 1 minggu kemudian dengan menambah uang 165ribu… ya, jumlah yang “kecil” buat si mandala…
amin, mudahan bisa naik terus ratingnya…
Waduh, gara-gara beli tiket Mandala PP tadi pagi jadi inget sama postingan mas Romi yang belum sempat saya baca. Setelah saya baca,…. o’o… gawat nih,… siap-siap dikecewakan deh saya… 🙁
Saya sudah membuat list target operasi kalau dikecewakan:
1. Agen travel tempat beli tiket.
2. Yang menyarankan naik Mandala.
3. Yang memberi tiket gratis… 😀 (wah, ini kayaknya enggak deh..) hehehe… Peace Mas Romi… Tetap semangat…;-)
ok, mandala airlines saya blacklist dari maskapai yg akan saya pakai utk yg akan datang.
Thanks, Pak Romi.
Mungkin lagi apes aja kali mas. Aku juga wong semarang, tapi jarang pulang kampung. Seringnya seh pake mandala, alhamdulillah belum ada kejadian seperti mas Romi. Tapi tuh manajer mandala yang di jakarta lagi stress kali ya, namanya siapa tadi …. Chris kalo nggak salah. Pake manggil satpam segala.
Tetap semangat mas,
hihih..ikutan mas 🙂 bukanya belain Mandala , tapi.. kebetulan pemakai Mandala, urutan no 1 buat penerbangan. kebetulan minggu lalu orangtua kejadian juga tuh mas.. pesawat dari solo-jakarta di cancel. tapi alhamdulillah kita dihubungi kok.. dan ditawarin reroute dari jogja..atau refund. kebetulan beli PP..dan ‘kebetulan’ lagi jakarta-solo nya ga terbang lagi..sempet kesel sih..dan nelpon ke service centrenya.. tapi memang dijelasin kenapa2 nya ( kayaknya ke kota2 solo dan semarang minggu lalu trouble ya? heuhu ). Trus di tawarin reroute lagi ke Jogja atau refund full/utuh. Menurut saya cukup fair.
Mas beli tiketnya lewat agen atau langsung ke counter? kalo dari agen..mungkin seharusnya dari agennyayg menghubungi mas.. 🙂 . Eh..doakan penerbangan saya Jumat besok ke Bali ga di cancel ya mas… 🙂 Salam kenal.
Wah wah wah. Ini pengalaman Mandala Air yang sangat terbalik dengan saya. Silahkan mampir ke http://wanhart.wordpress.com/2008/04/10/mandalaair/ untuk menulis pengalaman negatif P.Romi agar berita yang ditulis oleh saya dapat di-balance dengan pengalaman bapak. Monggo…
Kalo bbrp kejadian yg dialami temen saya beda. Mandala dgn route Batam – jkt malah berangkat lebih awal dari schedule. Sejam sebelum keberangkatan … penumpang kecele krn check in ditolak,katanya pesawat udah berangkat. Lhah???
Trus temen komplen ke counter, katanya tadi udah sms. Pas ditantangin mana bukti sms nya di outbox, gak mau kasi liat (krn emang gak ada kalee). Sblmnya pimpinannya ngumpet tuch di dalem. Begitu temen volume suaranya di adjust up, barulah muncul. Pertama tetap bertahan kalo itu bukan tanggung jawab mereka. Karena kesel lama2 meja di gebrak ama temen, katanya : pokoknya saya gak peduli, saya minta diganti tiketnya ato kapan next flight nya, kasih tiketnya GTARIS…
Baru dehhh dikasih.
Oalahh Mandala, apa emang harus dikasi jurus taichi master dulu baru mau tanggung jawab?
plis dehhhh
Aku jd inget pengalaman aku.wkt itu dah mau brangkat ke Banjarmasin via SBY(krena gak ada penerbangan langsung dr JOG) niatnya ngajak Ibu dan Ibu mertua berkunjung ke relasi di Bnjrmsn.gak taunya pesawat Batalvia eh Batavia gak jg terbang ke SBY, alhasil acara ke Bnjrmasn gagal. dan sekarang Ibu mertuaku dah wafat,Jd acara silaturahmi dg ibuku gak pernah terlaksana…
Memang perlu dipampang di blog dulu kok pak baru ditanggapi (takut jatuh nama baiknya)
wah… info menarik mas,
untung kemaren saya ga jadi naek mandala ini untuk ke solo, lha kalo kejadiannya kayak njenengan, mungkin udah saya obrak abrik itu mandala …
Pak Ronny apa kabar? Wuaduhh sibuk sekali ya, sampai-sampai kita belum juga bisa bertemu. Makasih juga buat semua comment tentang Mandala.
Salam,
Saeno M Abdi
PAk Iwan, Mas Wioek dan temen2 semua (hihihi maap sok akrab ya) terima kasih atas segala comments yang sudah disampaikan melalui blog Pak Rommy. Sekarang tiap pagi membuka blog ini dan blog lain menjadi sarapan pagi, siang dan sore saya.
salam
yah begitulah pak tipikal perusahaan yang beredar di indonesia..meskipun ada yang bagus tapi kebanyakan pelayanannya jauh dari harapan..semuanya belum ke customer centris masih ke duit sentris..kalo ada masalah semua pokoknya konsumen yang salah..konsumen yang ngurus..perusahaan sih nehi kalo di suruh minta tanggungjawab…EGP mungkin begitu kali pikirannya…
baru baca blog-nya pak …
2 minggu lalu saya naik flight mandala dari sby ke jkt, dan sangat terkesan, karena benar-benar punctual, dan pelayanannya tidak ada yang mengecewakan
mungkin efek positif dari tulisan bapak dan (mantan) penumpang lainnya sudah mulai terasa
thanks pak
hmmm…memang pembelajaran dengan kasus pak rommy, saya bolak balik jog-dps hampir tiap weekend pake mandala masih baik-baik saja, cuman sekali pernah delay 30 menit itupun tanpa pemberitahuan. mudah-mudahan ga pernah ngalamin no-ops tanpa pemberitahuan, bisa-bisa dipecat dari kantor…
peace,
ya uda..lah, sepele!
begini Pak, menurut saya Mandala itu lagi proses menuju Airline yg lebih baik.. proses untuk merubah itu bukan hal yg cepat.. ya, saya rasa Mandala akan menjadi lebih baik lagi kok..
Ini Indonesia, bung! Kalau bisa orang lain yang salah, kenapa kita harus disalahkan? Hehehehe.
Sabar saja, Pak Romi. Bangsa ini sedang berevolusi. Kira-kira 1 tahun cahaya lagi harapan Pak Romi (mungkin) akan tercapai.
Saya terbang pakai mandala sudah lama banget, sekitar awal 1998 kalau gak salah. Waktu itu juga cuma 2xpp jakarta-dps. Waktu itu ketepatan waktu mandala lebih baik dibanding garuda. Malah saya punya pengalaman yg cukup berkesan dgn mandala. Waktu itu dollar lagi bergejolak dan tiap beberapa saat harga tiket pesawat naik. Saya yang sudah booking tiket ke dps tapi belum beli ditelpon oleh mandala supaya segera beli agar tidak kena kenaikan harga tiket.
Wah saya bisa ngerti gimana jengkelnya, karena saya beserta rekan2, ponakan2 saya, ortu saya di waktu yg tdk bersama’an pernah ngalamin delay yg sangat lama sampai dengan gagal terbang tanpa pemberitahuan. Route kami pun beda2, yaitu MLG-BPN,BPN-MLG,MLG-JKT,JKT-BPN tapi maskapainya 1… MANDALA…
saya setuju dengan bapak, Mandala is really suck !!
suami saya bangga sekali dengan mandala pas naik bersama, kenyataannya SAMA dan diapun kecewa, pelayanannya tetep tak bagussss…dan saya sudah post juga di media lain dan menurut suami saya managementnya baru tapi apa jaminannya??
jangan mau pak di sogok buat tutup mulut…inikan negara demokrasi…
googling buat liat harga n booking tiket ke jogja, ketik “Mandala Airlines”, kirain sekarang nyambi jadi agen Mandala mas huehuehueee, tiba’e… halah!!!…
stlh baca jadi ‘think twice’ jg nih!
thanks for sharing oom:)
Pengalaman yang sama baru saja saya alami. saya terbang dari sub-dps tanggal 24 Agustus 2008 dengan penerbangan RI562. Dalam tiket tertera pukul 21.50 WIB. Saya check in pukul 20.30. dari counter Check in saya dapat info kalau pesawat akan delay sampai pukul 23.40. setelah pukul 23.30 ternyata ada pengumuman lagi pesawat akan delay sampai pukul 01.00 WIb. Dan akhirnya pesawat terbang pukul 01.50WIB. Bisa dibayangkan betapa bosan, capek, ngantuk menunggu mandala ini.. dan saya kan beli tiket untuk penerbangangan tanggal 24 Agustus koq jadi terbang 25 Agustus..kan sudah beda hari..
Benar2 hebat Mnadala airline ini…
Hikmah dari ini adalah Mandala kena batunya ‘ngerjain’ orang kaya mas Romi. Belum tahu kali ya. Mestinya mas Romi floor kan saja untuk memberikan ‘warning’ pelajaran ke maskapai lainnya juga. Menelantarkan dan merugikan orang lain itu buahnya pasti rugi juga. Konsep Surga-Neraka (Reward-Punishment) deh…
selamat pagi,
setelah saya membaca comment dari temen-temen semua saya jadi agak bingung. coz saya dijadwalkan habis lebaran naek mandala. tapi saya berbaek sangka saja…lebih baik ini dijadikan pengalaman saja. jangan memaki-maki tidak jelas. mari kita sikapi dengan dewasa…kita harus sama-sama berubah. bukan hanya maskapai yang berubah jadi lebih baik, tetapi kita juga harus mengkritik dengan etika yang benar seperti pak romi. inilah indonesia…jam karet, emosional, dan cepat marah….mari kita melangkah memperbaharui diri…
halo,
wah saya sama keluarga sdh kadung pesan tiket pp ke kalimantan buat lebaran besok. jadi ketar-ketir nih…
Mas Romy,
klo mo complain saya juga bisa… sama tempat pendidikan mas romi dirikan Yaitu Brainmatics.
tapi saya diam aja….karena g guna cuma bikin gondok aja ntar malah saya diserang balik ma mas romi n kwn2…. he he he …..
becanda mas….
kasus ccna yg gurunya terlalu ngejar target waktu bukan murid pintar…
banyak kasus yg saya tanya ma temen2 yg pernah belajr ccna di tempat mas romy katanya pusing nanya salah g nanya malah pusing n rugi. biaya..
kan dah jelas materinya pake bhs inggris bo ya dijelasin yg jelas dan jgn terlalu cepat pindah
chapter dulu… trus klo nanya ma gurunya malah ngebalik nanya yg bikin siswa bingung.. jelas mereka di bayar to di tanya dan jgn bikin siswa kesel jadi tambah bingung . coba mas romy bikin suatu kolom complain di situs brainmatics.com disitu tempat curhat yg belajar di brainmatics biar tempat pendidikan mas romy jadi hebat dan mengerti mau nya siswa. sory klo agak kasar sedikit….
orang klo mo maju harus mo di kritik. benerkan mas romy
#kampret: Siap mas, dulu sudah ditulis di kuesioner belum masalah ini? Ada 1-2 instruktur kita memang agak ngejar target karena ccna explorasi itu memang padat sekali. Cuman sudah kita warning dan sampaikan beberapa masukkan dari peserta ke mereka. Feel free saja mas, saya selalu terbuka utk menerima kritik kok. Selama ini juga kalau ada masalah di brainmatics, temen2 pada menyampaikan ke saya or acun. Atau kalau malem kadang mampir ngritik sambil gitaran hehehe. Thanks atas masukannya.
Buat Bapak atas nama Kumpret
Atas nama Management training Branmatics kami sampaikan permohonan maaf atas ketidak puasan bapak terhadap layanan yang kami berikan.
Masukan bapak ini kami terima dan akan kami jadikan target perbaikan management untuk bulan ini.
Selama ini fasilitas kami dalam menampung semua komplent dari semua student kami memang menggunakan media kuisioner dan semua masukan dari student kami pasti kami analisa dan meneruskan ke semua bagian yang bersangkutan. Jika bapak menulis dikarnakan tidak puas dengan kualitas trainer maka kami baik secara langsung maupun tidak langsung akan menyampikan ke trainer yang bersangkutan.
Bapak adalah Customer kami, complain adalah hak bapak dan kami sangat berterima kasih atas masukan yang telah bapak kirimkan dan mohon maaf kami hanya bisa menyampaikan permohonan maaf lewat media ini.
Kami sangat terbuka. Semua Kritik dan saran bapak silahkan ke info@brainmatics (semua Staff) atau langsung email saya ke mansyur@brainmatics.com atau bisa juga ke nomor pribadi saya di 081314806222
Salam,
Mansyur
Training Manager
ya udah lah g apa2 ko ya… namanya juga baru 5 thn berdiri kaya anak balita aja masih belajar dan perlu bimbingan dari ortu. ok ? tp lain kali jangn nakal lagi ya.. ntr ta cubit loh he he he…. becanda
sory aga kasar ya mas romi dan mas mansur ..
mas mansur baru ya di bekerja di brainmatics
mandalaair kurang becus tak profesiaonal, sy juga pernah seperti itu, 7 X di sms delay, saya perngatkan jangan denagn manala lagi, kalau mau mau naik mandala air lagi silahkan tungg 5 jam di bandara, he..he..
jantan
SUMPEH MANDALA ITU EMANK NYEBELIN ABIISS!!! masa asisten sy dah naik pesawat, di suruh turun katanya hand lugagenya kebertan, trus di suruh bayar 600rb, buat 30kilo, please lah, cewe bawa barang segitu berat, dia pikir asisten sy itu algojo, ga di timbang ga apa, kalo ga bayar, ga boleh terbang.
pas berangkat saya over weight di suruh bayar tapi ga di kasih nota, ya ta maki juga, ta complain, eh malah di marah2in, soalnya mereka bakalan ketawan mau nipu uang overweightnya. aduh gila.. bener2 deh.
gila, kasus sy sama ini mandala air ga ada abisnya gara2 1 tiket orang. ampun dah, tiket mau ganti nama aja yah, uang 1 juta di angusin dong. sisa 300rb bisa di ambil tapi cmn buat beli tiket baru.. itu namanya pemerasan man…