Lokasi Rumah Ideal di Jabodetabek
Sudah tiga tahun saya menghuni Jakarta sejak saya pulang dari study di Jepang tahun 2004. Tiga tahun ini saya selalu berpikir sebenarnya dimana sebaiknya saya tinggal di Jakarta. Kantor saya di Jl. Gatot Subroto, rutinitas saya tidak terlalu jauh dari wilayah sekitar Thamrin, Sudirman dan Gatot Subroto sendiri. Kalau harus jalan untuk ngajar atau meeting ke arah Selatan (Pondok Indah, Ciputat atau Depok), saya biasa minta pagi sekali (langsung dari rumah), atau sore sekalian (pulang dari kantor). Supaya nggak perlu bolak balik yang menghabiskan waktu karena macet. Perjalanan ke utara (Ancol, Mangga dua, dsb) saya berusaha hindari kecuali kalau terpaksa memang urgent atau hari libur (sabtu dan minggu). Itupun saya tidak akan mampir atau kembali ke kantor, karena sekali lagi akan tua di jalan 😉 Nah dimana sebenarnya lokasi rumah ideal di Jakarta bagi orang-orang seperti saya?
Saat ini saya tinggal di Perumahan Puri Gading, kalau yang belum tahu bisa lihat peta di bawah, dekat sekali dengan pintu Tol Jatiwarna yang termasuk dalam Tol Lingkar Luar Jakarta alias JORR (Jakarta Outer Ring Road) yang rencananya akan nyambung ke Tol Cikampek. Keluar Tol Jatiwarna kalau belok kiri ke arah Sumir dan pasar Pondok Gede, kalau belok kanan ke arah Kranggan, Ujung Aspal dan Cibubur. Nah kalau mau ke Perumahan Puri Gading itu lurus sampai ketemu pertigaan baru ke kanan. Lokasi rumah saya sebenarnya cukup enak untuk tinggal, ada sport center (kolam renang dan lapangan tenis) di dalam, dekat dengan sekolah yang berkualitas (Nur Hikmah, Yapidh, Al Marjan), dekat tol, pedagang makanan keliling juga lengkap (sate, mi dokdok, bakwan malang, siomay, dsb). Juga sesuai dengan iklannya dulu, dari Semanggi ke Puri Gading saya bisa tempuh dalam 15 menit, sayangnya ini baru bisa terjadi pada pukul 23:00 – 05:00. Selain di waktu itu, waktu tempuh bervariasi antara 40 menit sampai 2,5 jam 🙁 Sumber kemacetan kalau jam kerja adalah di pintu tol Dukuh (belokan dari Tol JORR ke arah Cawang) karena tumpukan dari arah Serpong dan pintu keluar UKI. Saya tidak pernah masuk ke Tol Dalam Kota karena ternyata disana macetnya lebih “nggilani”, lagipula meskipun masuk Tol tetap harus keluar pintu Tol Tebet karena setelah itu Three-in-One.
Yang pasti Tol JORR-nya sendiri selalu nyaman dan tidak pernah macet. Jadi lokasi rumah saya ini mungkin sangat ideal untuk yang kantornya di deretan kanan kiri Tol JORR sampai ke Serpong. Termasuk adik saya yang sangat happy berkantor gedung Garda Oto. Untuk ngantar istri belanja bulanan, saya lebih memilih ke Giant or Carrefour Lebak Bulus meskipun jauh tapi cuman 15 menit, daripada ke Giant Pondok Gede yang jaraknya cuman 3 km, tapi untuk ke sana perlu lebih dari 1 jam. Perlu dicatat bahwa Putaran Pasar Pondok Gede merupakan salah satu putaran maut di Jabotabek, sekali masuk susah keluar. Tidak direkomendasikan untuk yang baru belajar setir mobil atau punya mobil yang tidak ada asuransi 🙂
Saya masih mencari-cari kira-kira apakah ada lokasi rumah yang lebih ideal, dalam arti ke kantor cepat, tidak tua di jalan, sekolah anak-anak lancar, belanja tidak repot, bepergian ke pusat kota dan pinggiran kota juga cepat. Yang pasti saya requirement-nya adalah:
-
Bukan apartemen, karena saya di Jepang sudah 10 tahun hidup di apartemen, bosen dan tidak terlalu manusiawi. Saya pingin tinggal di rumah yang benar-benar nempel di tanah, dan uang sebenarnya bukan masalah, tapi problem utama 🙂 Sst ini sebenarnya alasan utama tidak ke apartemen … hehehe
-
Sebaiknya kompleks perumahan yang relatif baru, karena biasanya saluran air tertata rapi (tidak banjir), pengembang masih bertanggungjawab, warga juga memiliki semangat sama untuk membangun komunitas dari awal secara bersama-sama. Yang pasti alasan penting adalah kompleks perumahan baru biasanya KPR-nya lebih mudah diurus … hehehe
-
Wilayah tidak harus di DKI Jakarta alias bisa di Jabodetabek
-
Harga murah dan bisa dikredit 😉
Ayo diskusi dan share informasi, siapa tahu ada sudut-sudut Jakarta yang masih tersisa untuk kita, atau mungkin kita perlu forum tukar rumah supaya sesuai dengan lokasi tempat kerja dan keinginan kita 🙂
Catatan: Gambar peta saya ambil dan potong dari http://cybermap.co.id
Wah mas romi,nek menurut pandanganku coba daerah bintaro mas,tapi yg belakang di sektor 7 ato 9 ato yang mau deket serpong mas,di sektor 9 yg deket pool taksi blue bird ada perumahan baru namany apa lupa,saya aja naksir cuma rung due duite..,masih impian kali hehehhe,disana akses keluar tol juga deket kalo ke kantor mas,cuma yah kalo ke slipi tetep aja kena di tol dalam kota,la kalo mau naik bus juga ada trans ato gak kereta 🙂
Kota Wisata gimana Pak Romi ? fasilitas spt sport club tersedia, ada bbrp sekolah yang berkualitas juga, lingkungan bebas banjir, pedagang makanan yg enak2 & murah juga banyak, ttg komunitas warga juga memiliki semangat sama untuk membangun lingkungan juga alhamdulillah terwujud, dan yg penting Bu Wulan bisa tetanggaan sama saya, atau saya yg seneng ding bisa tetanggaan dgn bu Wulan,.. he..he…
Oya,.. utk akses toll selain dr arah belakang kota wisata akan tembus JORR, dari arah depan sekitar 15 menit masuk gerbang TOLL Cibubur. Utk belanja bulanan cuman perlu sekitar 15 menit ke hypermart di Cibubur Junction.
Bagimana pak Romi ?
sudah nyoba di daerah karet kuningan mas?
Walah ngeliat petanya aja ane bingung pak. la wong saya tinggal di lampung :))
Aga susah mang cari tempat ideal bgt untuk dijakarta ini, apalagi dengan pertimbangan hal2 tadi, mulai ke kantor, anak sekolah, dan istri belanja bulanan, tp saya baca cerita dari om romi kayanya sudah cukup bagus tu posisinya.
Kl mau coba cari di daerah Pancoran Jakarta Selatan selama ini saya merasa cukup dekat kalo kemana2.
Btw kayanya ide bagus tu tukeran rumah, tukeran pinjem loh….
# Yanto: wah bintaro yah, kawasannya menarik juga sih 😉
# Kirana: Cibubur ini termasuk wilayah warning. Kalau yang lain hari kerja macet, Cibubur ini macet dari hari kerja dan hari libur 🙂 Sepertinya dari Kota Wisata akan ditembuskan ke pintu Komsen atau Jatiwarna …
# Cahyo: Ada kompleks perumahan memang di sekitat karet kuningan?
# Yudhi: Lampung sih nggak perlu mikir, tanah masih luar, jalan masih lebar ..heheh
# Budi Sutria: Pancoran nggak banjir tuh?
Lokasi yang paling ideal untuk rumah tinggal di adalah di kota satelit, dari jarak ke pusat kota, keamanan, ketertiban hingga pelayanan merupakan nilai jual dari pihak pengembang. Untuk itu alternatifnya adalah:
1. BSD (Bumi Serpong Damai)-nya Sinar Mas Group
2. Bintaro Jaya-nya Jaya Properti
3. Kota Wisata/Legenda/Citra Gran, Cibubur
4. Lippo Karawaci, Cikarang
sedikit perbandingan bisa dilihat disini, disitu dicoba dibandingkan antara fasilitas, jarak dan lokasi.
Kisaran harga yang terbaik adalah 300-juta-an untuk rumah tipe 45-70 dengan luasan tanah 100M2.
Di Vila Nusa Indah 3 aja rom :D:D:D …. biar dekat sama tempat tinggalku – kenapa juga …..
(iseng banget reply-annya, yg ada tambah menjauh).
Saya baca beberapa hari yang lalu di koran, Matsushita (Jepang) memperbolehkan sekitar 20 % karyawannya (termasuk sekretaris) bekerja dari rumah 2 hari dalam sepekan. Saya kira ini salah satu solusi di Indonesia. Bekerja dari rumah ! Mengurangi kemacetan, mengurangi tua di jalan, dll. Syaratnya perbaikan infrastruktur internet kali. btw saya baru sebulan berlangganan Speedy, dan ternyata kecepatannya melebihi 1 Mbps …. waw jauh di atas promosinya. (atau karena customer baru …..)
kemarin sempet jalan jan kedepok tepatnya di daerah pancoran .. disitu tinggal seorang bapak yang pekerjaan sehari hari nya membantu saudaranya membangunkan rumah (dengan kata lain bapak itu pengembang). beliau seorang hanif dan dapat dipercaya.
iseng aku tanya ke beliau ..”pak kalu saya mencari rumah cluster yang muslim semua, DP nya ngga mahal dan cicilan nya terjangkau dimanaya? ..” lah bapaknya tanya balik “emang mas nya serius?” .. ya iyalah pak 😀 .. “klo gitu insyaAllah bapak bisa bantu rumah dengan kulaitas bagus tapi masnya harus komit dalam artinnya ada uang muka untuk membuktikan klo mas serius dan minimal ada 10 orang” trus harga dan DPnya brp pak?.. “harga rumah sekitar 115 jt bapak bisa kasih rumah type 36/72, rangka atap baja ringan, batako, 2 kamar 1kamar mandi . DPnya 6 juta aja dan cicilan sekitar 1 jutaan”
cuplikan cerita itu oleh2 kemarin survey di daerah depok. klo ada yang serius dan berminat silahkan menghubungi saya dan nanti klo dah ada 10 orang akan saya sampaikan ke beliau.
# Anjar: BSD dan Bintaro kayaknya perlu disurvey. Kalau Cibubur macet banget, kecuali ada pelebaran jalan 😉 Cikarang? waaduh jauh man … ke Jakarta juga ngeselin lewat tolnya 😉
# AER: Eh ente tinggal dimana emang? kapan-kapan main ke tempatku bos. Vila Nusa Indah … hmm jauh dan banjir …hihihi
# Eko: Hmm rumahnya sih mungkin gampang dibangun, cuman infrastrukturnya rada repot. Jalan umum, saluran air, ngurus kependudukan, dsb.
Wajib dekat atau relatif dekat dengan kantor, krn sehari2 inilah trayek yg kita lalui, dan kita hrs bisa sampai kerumah secepatnya.
Buat saya yg tinggal di Jatibening adalah tempat yg ideal, knp,
ke kantor (mt haryono), saya bisa menggunakan berbagai kendaraan, bisa pakai mobil sendiri (malesss, 1 jaman via tol cikampek), motor (tidak terlalu jauh, 20km, waktu tempuh 40menit kurang), angkot (via pondok gede, cawang, via jatiasih-uki-cawang).
Buat istri yg ngantor di mulia tower, lebih seneng ngompreng dari jatibening-komdak.
Lalu bagaimana kalau pindah kerja ? dan makin jauh dari rumah…well…ya usahakan jgn pindah lah..hehehehehe…
Sejak tahun 2004, saya nyaman dengan berkendaraan motor (tiger) lengkap dengan box givi (45 liter). Segala perlengkapan bisa masuk ke givi. Panas/hujan tidak masalah. Memang sedikit repot kala ritual ganti pakaian dikala hujan. Namun hal itu wajar2 saja, dibandingkan dengan waktu tempuh dan biaya yang dikeluarkan.
Buat belanja saya lebih senang ke giant jatiwaringin via tol cikampek, or MM Bekasi.
Oh ya.. lebih nyaman lagi krn sudah ada RT/RW Net…hahahahahaha
Hehe.. sebenarnya pelebaran jalan juga bukan solusi tepat Pak. Secara psikologis, dengan adanya pelebaran jalan orang-orang akan lebih berfikir “kayaknya asyik juga ya nyetir sendiri” hehe.. Tambah macet deh.. hehe..
Saya dukung untuk BSD Pak.. ntar kalo saya sepeda di sana, jadinya bisa mampir deh.. *loh* hehe.. 😀
Pancoran ga banjir koq om yang banjir tu yg saluran airnya kurang baik, ada beberapa area yg kena sih, tp ini kalo curah hujannya parah.
VNI 3 alhamdulillah juga gak banjir (yg kena banjir VNI 1 dan VNI 2), karena kita di sisi barat jalan ciangsana. Lokasinya sangat strategis, dikelilingi mall, ada Metropolitan Mall Bekasi, Giant Pondok Gede, Tamini Square, Cibubur Junction …. sayangnya mengelilinginya dalam radius >10km…… 😀
saya pernah ke Tampak Siring (ada 3 sepupu + teman istri) …. nt di mana ?
# AER: Vila Besakih bos … masuk ke cluster vila besakih, tanya satpam rumah pak Romi 😉
Di mana aja deh, asal bersama dirimu..he..he..he
To Mbak Kirana, main ke rumah ya…ditunggu…. 🙂
Depok is the best :-))
# Wulan: 😉
# IMW: Depok kebanyakan Mal bos … makane cepet mulih, dah seperti Mangga dua itu Depok …hehehe
di jalan widya chandra
sebelah gedung utama LIPI, sebelah kali ada 2 rumah kosong (dulu bekas rumahnya pa Herudi) kali disitu cocok dari pada kosong, lagi kan dekat kantor gimana ?
salam
bse
Kalau mikirnya long run Bintaro/BSD masih paling bagus bang Romi, di Permata Bintaro (cluster yang mid-low) itu per meternya dah 1.7-1.8 juta, NJOP-nya 1.5 juta-an, jadi ga jomblang seperti kebanyakan lokasi rumah. Kota satelit sementara untuk mid-low paling bagus secara investasi dan harga menurut saya di Bintaro.
Saya banyak konsultasi sama broker. Coba deh bang Romi kontak broker rumah terdekat bisa yang mid up (ray white, century, lj hooke) atau yang mid-low (era, indoproperty), mereka memang charge 3% dari transaksi, tapi kalau ga jadi beli lewat mereka kita ga kena charge sama sekali. Jadi saya banyak belajar dari mereka. Kalau masih kurang yakin juga coba contact independent appraisal. Waktu itu saya pake dari Bank Permata sama Bank Niaga, gratis karena sekalian proses KPR. Independent ini bisa kasih tau, rumah/tanah dilokasi tersebut overvalued atau engga.
Kalau bang Romi sekarang dah punya rumah, kenapa engga coba beli kavling aja. Nanti dibangun bertahap biar hasilnya sip. Developer besar tuh dah dikenal bikin bangunannya jelek kualitasnya, cek aja yang mass developer macem jaya property gitu. Sistem yang dipakai adalah sub-sub kontrak, jadi dah ga tau lagi itu tangan keberapa.
Saya kantor di semanggi, tapi klien saya dari banyak pabrik-pabrik diseputaran Jakarta (cikarang, cibitung, tanggerang, karawang, sudirman), dengan akses kereta, feeder, tol dan sepeda motor pun masih terjangkau -saya setiap hari naik motor-
Pingin sih kasih saran, Dimana ya? tempat yang ideal buat Mas Romi yang selalu “mobile”, wah sepertinya agak sulit klo di Jakarta, biarpun di Permata hijau sekalipun, jauh bedalah ama di tokyo, sinjuku, ataupun di akihabara, di sini semua “JUMPS’. Klo bisa jadi SBY semuanya nggak jadi masalah, sekalipun tinggal di gunung bunder, lapindo atau di cikeas, Tapi saya optimis dech melihat garis tangan Mas Romi, sepertinya klo Rumah di Widya Chandra aja dah kepegang. Klo bisa mulus tour to the carrier, nggak usah jadi SBY lah, cukup bisa jadi WAKA atau DEPUTI. Tapi syaratnya nich yang agak sulit mungkin buat Mas Romi, apa? absensi nggak boleh telat ha..ha..ha…. (just kidding).
Tunggu aja project monorailnya Sutiyosolah…..!! mungkin nanti bisa seperti di tokyo, beijing, usa, tapi jangan seperti s’pore pakai monorail tapi bentar2 berhenti… kapan nyampainya …. malah bikin kaki udunan. (kidding lagi ya!)
Salam
kalau komplek perumahan baru, kayaknya memang tidak ada mas. cuma, saya pernah ngontrak rumah disitu 2-3 tahun, sangat terkesan dengan kultur masyarakatnya yang guyub dan agamis. akses kemana2 juga dekat. saya dulu di belakang mal ambasador
Betul mas Romi nanti kalo ada pelebaran jalan, bolehlah tinggal di Kota Wisata Cibubur biar saya dari Cileungsi deket ke rumahnya Mas Romi 😉
sudah dimantapkan saja di widya chandra, dekat kantor, dekat komplek menteri, dekat kawasan CBD sudirman/semanggi wah itu paling ideal deh -mau kemana saja gampang, macet pakai bus way kalau lewat kuningan pakai mono rel (oh ya lupa belum jadi), sanagt eleitis di kawasan jakarta selatan-kebayoran baru bos.
salam
bse
# BSE: cocok banget pak, cuman harga yang nggak cocok :))
# Anjar: weks lengkap banget, thanks. Referensi yang komprehensif 😉
# Wasi: heheh bisa saja, syaratnya itu yang susah pak
# Cahyo: oh gitu ya, info menarik 😉
#cahyo,
bukannya belakang mal ambassador dah pada digusurin sekarang? 😉
btw, ternyata sampeyan di pinggiran2 bekasi juga tho? kok kita ndak pernah ketemu ya? *hayah, ngapain coba?
bang, Vila nusa indah 3 kagak banjir.
tapi klo mo rumah deket pilihannya : daerah karet, perumahan yang diapit sudirman – kuningan.
*yanglaginyarikontrakangara-garavilanusaindah3kejauhan*
jep
Tn4
# Jep: heheh nggak banjir, cuman jauh kan 😀
KAlo aku cari rumah ndak mau “eksllusif” (seperti Bintaro rada ogah), bila perlu berdekatan dengan orang “kampung”, Maklum saya dulu orang kampung, jadi pengen anak saya juga merasakan nikmatnya bergaul dengan anak kampung.
# IMW: Aku sih dimanapun asal sesuai requirement, dan yang pasti bisa KPR itu bos 😉 Aku juga muter-muter di sekitar Puri Gading, sayangnya perkampungan nggak bisa kredit je …hehehe
Pak Made, saya juga orang kampung, besar di Cirebon, Magelang terus kuliah di Jogja, istri juga sama ndesonya dari Malang, Solo ketemu di Jogja. Masalahnya di Jakarta ini jadi pendatang itu tantangannya berat sekali. Saya merasakan hidup di Sunter, Jakarta Utara, terus pindah di Setiabudi (kuningan) sampai akhirnya di Bintaro.
Saya merasa nyaman kok di Bintaro, masalah eksklusifitas tergantung cluster. Di bintaro yang high up macem taman senayan itu memang tipikal individualis khas orang ‘berduit, tapi kalau cluster sedang kebanyakan juga pendatang orang kantor yang rukun. Permata Bintaro itu dulunya perumahannya Indosat, jadi disana isinya orang Indosat, Ericsson, banyak juga professional.
Kalau masih pingin suasana kampung di Bintaro juga lebih banyak pilihan dibanding depok. Cluster2 kecil
Kalau masih pingin suasana kampung di Bintaro juga lebih banyak pilihan dibanding depok. Cluster2 kecil
Wah, susah Rom. Aku sendiri milih ngredit rumah di Citra Raya, Tangerang bukan karena dekat dengan kantor tapi karena:
– dari gerbang Citra Raya mau pergi ke Jakarta, Merak, Bandung, Cirebon gampang
– ada CitraTrans ke BlokM, CitraLand
– nggak banjir
– walaupun RSS tapi sistemnya cluster
– konon akan dibelah oleh tol lewat Tigaraksa ke bandara Soe-Hat
Aku sih berpandangan rumah adalah tempat tinggal, kediaman. Kantor bisa pindah-pindeh tapi kalau rumah pindah-pindeh nggak enak banget rasanya. Kecuali kalau pindah dari RSS ke Istana Presiden. Enak kali…
gimana, tinggal di reni jaya aja… pondok petir, tapi petirnya ganas lho.. sebentar lagi (ga tahu kapan, udah ada siteplannya) akan ada jalan tol. Cocok buat istirahat … tapi ke banknya jauh ke pamulang …
Udaranya sih bagus.. kalau pagi2 dinginnya seperti puncak bawah…
Kampung dalam arti kehidupan kampung, bukan sekedar suasana rumah kampung :-). Bila perlu anak saya bisa main cekeran, manjat pohon, ama orang yang beragam latar belakangnya.
Bintaro saya coret karena jauh dari kampus Gunadarma (Depok) he he he, lha cita-cita pengen naik sepeda kalau ke kampus.
# Dhika
wah…sampai dengan sekarang belum tuh mas. saya betah dan awet smpai 3 tahun disana. Aman dan bebas banjir. Kata orang2 situ, kalau belakang mal ambasador mau banjir, monas harus tenggelam dulu karena letak daerah situ lebih tinggi dari monas. Wallahu ‘alam…
Mas Romi, Serius Nich….
Daerah tebet…. sangat tepat untuk Anda….. price-nya sangat variatif, dari 200 jt an s/d milyaran. Juga masyarakatnya… ada yang masih udik… sampai yang super modern, Anda bisa pilih.
Aku punya mamang dari isteri tinggal di situ, tampangnya sih jawa tulen tapi… betawi medok …. bisa dibilang masih tergolong yang udik…. itu saja lokasinya sekitar 5 langkah ke jalan aspal bisa simpangan 3 mobil.
Untuk angkutan 24 jam apalagi tempat jajan…….. nggak bakalan pusing buat mas romi, yang klo tengah malam masih suka kerja…. bisa langsung order di depan rumah tanpa memutus koneksi internetnya…… Clarky bo.
Wis dech cepetan survey….. keburu kehabisan….
Salam
Tebet? 200 juta? ukuran berapa? dimana? kalau ada saya beli mas hari ini juga :). Mas Wasi harga yang mas sampaikan ini terlalu murah, mana ada tanah ditengah kota seperti ini, harganya murah sekali. Hampir dipastikan tanahnya bermasalah (sertifikat tidak jelas, atau ada sengketa dibelakangnya) Lihat juga lokasinya seperti apa. Sudah banyak kasus jual beli tanah bermasalah dibahas dikoran dan majalah, dari tanah pemerintah lah, gono gini lah wis mumet deh.
Saya sangat percaya mekanisme pasar, harga tanah/bangunan, apalagi dilokasi yang sudah mature seperti tebet itu sudah ada standarisasi. Kalau masih 400-700 juta ditebet tanah 100m, saya masih percaya mas. Diluar itu saya tidak percaya.
Saya sendiri pernah browsing rumah susun tebet, kebetulan bareng bibi saya yang tinggal di tebet. Bahkan lewat bibi saya pun sewa rusun tebet sudah >1 juta/bulan untuk rumah petak (1 kamer dislot 3). Hampir sama dengan harga sewa petak di kuningan
Ya, tapi pendapat anda bisa jadi benar juga sih, tergantung offernya seperti apa 🙂
Mangkanya gua nggak mau diajak pindah ke Jakarta….meski duit banyak tapi capek di jalan… Mending pulang wae di Semarang mas…..he…he…he…
Susah kalo semua kriteria itu di cari 🙂 kalo saya waktu itu cari rumah agar duit tabungan tidak hilang begitu saja.
Sekarang kalau mau ditempatin saya pengen kerja dari rumah aja, gak mau pergi2, soalnya rumahnya jauh.
Usul, coba cari didaerah petukangan jl. wijayakusuma. Ada kenalan beli di komplek baru.
jauh dekat tanpa macet? pasti ada apa2nya 🙂
kemarin saya ke kota wisata, di sana baru buka cluster baru, bellevue, budget mesti sekitar 400jt’n…
pihak kota wisata bilang kalau des 2007 mereka akan buka akses lewat tol JORR…
# Dian: ya akses dari kota wisata ke JORR itu lewat samping rumah saya jatiwarna atau komsen (antara dua pintu itu) 😉
# Lutfi: Aku soalnya dah kecanduan hidup di Jakarta …hehehe
wah, kalo anjar udah kasih info, yah emang bintaro, bsd, alam sutera dan sekitarnya emang pilihan terbaik 😀
kecuali ngelobi goklas tn2, buat nyariin lelangan BPPN di wilayah tebet atau bintaro 😀
Rom, di deket rumah ku di daerah rancho indah tanjung barat ada pengembang independen yg lagi mau bangun kluster rumah ukuran sedang (tanah 150 m2 an). Kata bojoku harganya sekitar 350an. Lokasi dekat bersebelahan dengan kompleks rancho indah (lumayan asri), pinggir tol keluar kompleks langsung masuk ke tol simatupang. Relatif deket kemana2, carefour atau giant lebak bulus 10 menit lewat tol, cijantung (tk/sd/smp PB sudirman, sman 39 koppasus deket sktr 10 menit), jalan ke pusat kota (thamrin, sudirman, gatot subroto) banyak akses (tol jagorawi, kramat jati, condet, ps minggu, buncit, antasari, fatmawati…. lumayan lah tinggal pinter2 milih jalan). Masalah KPR, harusnya sih bisa…
Rumah Tinggal 300 juta-an, Cluster, hanya 30 unit di Kampung Rambutan.
10 menit dari Tamini Square & Carrefour
5 menit ke Makro
3 menit dari Terminal Kampung Rambutan
Akses ke tol TB Simatupang – Pondok Indah sangat mudah.
Akses ke Bogor Raya sangat dekat
Halo semuanya, salam kenal. Saat ini kami dari L.J.Hooker sedang merencanakan untuk membangun 30 unit rumah dgn luas tanah 6,25 x 15 meter, Luas Bangunan 2 lantai sekitar 60 m2. Daerahnya sangat strategis tapi masih hijau. Rencananya Mei 2007 ini akan launching. Izin siteplan sudah keluar dari tatakota. Kalau sekarang sudah ada yang minat boleh lewat jalur pribadi email ke saya di davidchristovani@yahoo.co.id atau telepon ke kantor (021) 536 66 2 88
Cluster kecil di sekitar ciputat, rempoa, cirende banayk Om. Harga berkisar 300-400Jt. Daerah ini dekat ke carefour, giant lebak bulus, PIM.
Tapi kalo berangkat ke kantor udah jam 6 ke atas ya macet Om…
Masyarakat kota besar sperti Jakarta,Surabaya,Medan,dll dan para developer perumahan saat ini sudah saatnya merubah paradigma agar membangun atau memiliki rumah di flat/apartemen di tengah kota seperti halnya negara lain. Karena lebih hemat ruang tanah dan lebih dekat untuk akses ke tengah kota.
Kalau setiap keluarga harus beli rumah di pinggir kota dan berbentuk rumah spt saat ini bisa habis tanah di pinggir kota Jakarta seperti Depok,Bekasi,dll yang akan mengorbankan lahan persawahan
saya sudah 1 thn ini tinggal di BSD. So far so good lah…ada transBSD ke RatuPlaza kurang lebih 1 jam, sarana lengkap (ITC,BSDJunction,WaterPark) Banyak cluster baru (Catalonia, The Green, Latinos) kisaran harga 200jt s.d 2M. Mau naik kereta juga bisa….ke stasiun Serpong. Soal makanan…jangan kuatir…di Pasar Modern sejublek ada semuanya….dan sekitar area BSD banyak makanan2 tradisional dari makanan padang, madiun sampe khas palembang ada…
Makin rame dan lengkap nih informasinya 🙂 Thanks semuanya …