Seminar Opensource di Telkom Bandung
Tanggal 21 Maret 2007 saya diundang teman-teman di Telkom Bandung untuk memberikan materi dalam Seminar dan Workshop Opensource. Semangat perusahaan sebesar Telkom untuk mulai memikirkan penggunaan opensource patut kita acungi jempol. Dalam beberapa sambutan, terungkap bahwa PT Telkom telah mulai memanfaatkan opensource software untuk beberapa solusi. Telkom sebagai salah satu perusahaan BUMN yang besar ingin menjadi role model bagi perusahaan lain di Indonesia, dan juga sebagai aktor pendorong terealisasinya program IGOS yang dicanangkan pemerintah di tahun 2004.
Pada seminar dan workshop dua hari (21-22 Maret 2007) inilah Telkom mengundang semua board director Telkom dan komunitas IT di sekitar Bandung untuk berdiskusi tentang opensource, opencontent, open community dan implementasinya. Nara sumbernya saya lihat banyak sekali, untuk tanggal 21 Maretnya saja tercatat ada Indra Utoyo (CIO Telkom), Taufik Hasan (SGM Telkom), Harry Kaligis (Sun Microsystem), Budi Raharjo (ITB), Faisal Ba’abdullah (BPPT), Rusmanto (Infolinux), Frans Thamura (JUG) dan saya sendiri atas nama IlmuKomputer.Com. Sempat ketemu mas Budi yang selalu enerjik waktu beliau turun lewat lift untuk pulang 😉 Juga ketemu Frans yang seperti biasa jualan Java dan enterprisenya 🙂
Sesuai dengan tema dan TOR yang disediakan untuk saya, saya bercerita tentang bagaimana perkembangan teknologi di dunia ini yang diawali dan diakselerasi adanya openmind, openstandard, opencontent, opensource, opentechnology yang kesemuanya bisa kita sebut dengan pergerakan keterbukaan (open movement). Saya juga membahas bagaimana perkembangan IT beserta SDMnya ke depan. Apa yang harus dipersiapkan untuk membentuk SDM IT yang unggul, menyambut era globalisasi versi III yang menurut Thomas Friedman tokoh utamanya adalah individu. 10 pendatar dunia dalam buku The World is Flat juga boleh dikatakan diwarnai oleh open movement. Ada WWW, revolusi software ke arah kolaborasi, outsourcing, opensourcing, informing dan steroid.
Saya bercerita latar belakang munculnya sosok-sosok Jerry Yang, Larry Page, Sergey Brin, Blake Ross, Linus Torvald, William Joy, dsb. Juga bagaimana saat ini perusahaan-perusahaan memanfaatkan open movement dalam hal ini blogging untuk branding seperti Randy Baseler di Boeing, Jonathan di Sun Microsystem, dsb. Terakhir saya menceritakan studi kasus bagaimana membangun IlmuKomputer.Com dan membuktikan bahwa open movement tidak membuat kita semakin jauh dari industri, justru dengan open movement semakin mendekatkan jalan kita ke industri. Sejarah telah mencatat tokoh-tokoh yang saya bahas diatas melakukan hal yang sama.
BTW, Mas Budi juga bahas tentang seminar ini di blognya.
Terakhir sebelum pulang, karena dekat sekalian saya mampir untuk sholat maghrib di Masjid Daarut Tauhid, sempat mendengarkan taujih Aa Gym ba’da maghrib. Beliau tampak sedikit lebih kurus dan dalam keadaan tidak terlalu sehat (terkena batuk), meskipun saya salut dalam keadaan seperti itupun masih menyempatkan diri mengisi taujih menceritakan perjalanan beliau ke luar kota (Sintang) dan hikmah yang diambil dari perjalanan tersebut. Suasana Daarut Tauhid juga tidak seramai dulu, agak sedikit lengang, mencari tempat parkir juga relatif lebih mudah. Hanya yang pasti kebersihan dan kerapihan wilayah dan masjidnya tetap terjaga seperti biasa.
Materi presentasi saya bisa didownload dari: romi-opensource-telkombandung-21maret2007-print.pdf
Wah bagus tuh Telkom perlu dicontoh oleh BUMN lain untuk hemat devisa dan anggaran. Kalo sisa banyak khan lumayan bisa buat bangun infrastuktur telekomunikasi yg lebih bagus dan akhirnya harga untuk konsumen lebih murah. Ehmmm kapan ya harga koneksi internet di negara ini bisa murah(Berangan-angan).
Buat donk pak Romi pembahasan tentang mengapa harga koneksi internet di negara ini masih mahal sekaligus saran2 untuk solusinya. Maaf nih jadi curhat…
Terima kasih atas bahan presentasinya yg boleh didownload
Indonesia sedang bergidik menunggu sosok mas Romi Satrio, pak Onno Purbo cs sejajar dengan Jerry Yang, Larry Page, Sergey Brin, Linus Torvald. Kelak saat “Thomas Friedman” menerbitkan buku berikutnya, nama-nama itu tidak luput diangkat. Thanx Telkom! 🙂
Wah tau gitu saya nitip salam buat pak Alex Rusli… hahaha… *masih sedih gara2 nilai SPIS saya dan teman2 sekelas disamaratakan jadi B semua* ..hiks hiks padahal rajin submit tugas mingguan & tugas2 & ujian.
# Dani: mudah-mudahan cepat turun harga koneksi kita, doa kita bersama 🙂
# Yaser: saya sendiri masih newbie, masih perlu banyak belajar
# Andra: biasanya kalau dosen supersibuk, cara gampang nilai mahasiswa dibuat sama …hehehe atau emang kalian yang dianggap punya kemampuan yang sama di mata kuliah itu 🙂
iya nih, penting banget orang telkom ngerti Linux, agar kejadian yang saya alami tidak terulang lagi.
Orang speedynya belum bisa ngeset ADSL di Fedora Core ….
wah kalo pelaksanaannya di bdg, aku kok ga diundang….ya minimal dikabari plus ada akses masuk oleh Mas Romi, piye tho…..
Thanks bahan presentasi boleh di donwload….
Tanda tangannya boleh juga Bagus……(tadinya aku mau begitu, tapi ga jadi…..(kalo skrg dirubah ntar disangka nyontek..atau ga konsisten..PoerwaS ya ga begitu jauh dengan RomiS) hanya beda kesuksesan) 🙂
Mantap kalo Telkom suka open-source. Windows + Adobe diam-diam juga mau opensource. Windows dengan SilverLight-nya vs Adobe dengan Flex RIA SDK-nya.
asslamua’laikum mr romi
thx atas infonya
wah kalo pelaksanaannya di bdg, aku kok ga diundang.ya minimal dikabari plus ada akses masuk oleh Mas Romi, piye tho..