Kualitas dan Peluang Industri Software Lokal
Akhir pekan kemarin benar-benar penuh. Setelah hari Sabtunya ngisi Seminar Mou Microsoft di Unpad, Minggunya rapat pembuatan Guideline untuk Quality Assurance di Open and Distance Learning Seamolec, hari Seninnya sudah ditunggu di Auditorium PLN Pusat untuk mengisi seminar bertajuk The Development of Software Project in Indonesia yang diselenggarakan oleh teman-teman HIMAKA (Himpunan Mahasiswa Informatika) STT PLN. Saya harus beri applaus ke teman-teman STT PLN karena cukup profesional dalam penyelenggaraan seminar. Dimulai dari pre-seminar, dimana jauh-jauh hari (bahkan 3 bulan sebelumnya) pembicara sudah dikontak kesediaanya untuk menjadi pembicara. Proposal lengkap beserta tema besar, targeting, audiense sudah diinformasikan ke pembicara sehingga kita bisa menyiapkan materi yang pas. Pemilihan tema yang menarik dan juga pembicara yang dipilih lengkap dari kalangan ABG (Academy, Business, Government), sehingga diskusi cukup variatif dan mengalir terarah. Diskusi semakin menarik karena dimoderatori oleh mas Sony AK, om kutu loncat yang sejak transmigrasi ke Jakarta 2 tahun lalu sudah berpindah ke berbagai perusahaaan IT ๐
ย Diskusi terbagi menjadi tiga tema besar:
-
Metodologi Pembuatan Software Project dan Marketing. Dibawakan oleh Denny (CTO PT. Saltanera Teknologi Klorofil.org) dan Ang Djok An (Strategic Program Manager, PT. Sun Microsystem Indonesia). Sekedar info, Denny ini adik kelas saya semasa di SMA Taruna Nusantara (saya angkatan pertama dan dia angkatan keenam).
-
Solusi Membangun Software Lokal Indonesia dalam Kompetisi Global. Dibawakan oleh Yudho Giri Sucahyo ( Direktur Program Magister Pasca Sarjana UI) dan Risman Adnan Mattotorang (Seminar Developer Evangelist, PT. Microsoft Indonesia). BTW, kedua orang ini sohib baik saya, dimulai kenal lewat dunia maya sampai akhirnya ketemu di dunia nyata sejak 3 tahun lalu ๐ Secara umur juga tidak jauh beda, mas Risman satu angkatan dengan saya, sedangkan mas Yudho sekitar dua tahun diatas saya.
-
Standar Kualitas dan Peluang Software Lokal dalam Persaingan. Untuk tema terakhir ini saya ditandemkan dengan pak Djarot Subriantoro (Ketua Umum ASPILUKI). Ini tandem kami kedua setelah sebelumnya di Metro TV elifestyle juga bareng membawakan tema tentang industri software lokal.
Materi yang saya bawakan berisi tiga hal:
- Apa dan Mengapa Perangkat Lunak (Software)
- Keadaan dan Masalah Industri Software di Indonesia
- Peluang dan Solusi Industri Software di Indonesia
Intinya saya bercerita tentang bagaimana masalah dan peluang yang ada di industri software Indonesia, terus apa yang harus dilakukan untuk meng-approach masalah dan memanfaatkan peluang tersebut. Saya juga bercerita tentang kualitas software dan bagaimana cara mengukurnya.
Materi lengkap bisa didownload dari: romi-industrisoftware-sttpln-12maret2007.pdf
Wuah, banyak kegiatan kalau menyenangkan seperti ini bagus dong mas. Sambil menyelam minum air :-P.
Ralat dikit, Denny-Klorofil itu Saltanera kan… bukan Sainatera. Apa saya yang salah ?
Bulan ini saya lihat ada 12 kegiatan mas Romi. Sepertinya sudah bisa fokus melanglang buana nih, seperti Mas Budi Putra yang fokus di blog :-D.
# Vavai: iya om, jadi bisa banyak belajar, baca-baca buku dan research ๐ Denny Salnatera, sudah aku benerin, thanks.
Semoga makin mendorong kemajuan software dalam negeri, terutama yang freeware ๐
Rom jangan keseringan seminar, ingat berat badan. Soalnya seminar makanannya wuenak-wuenak.
Soal LifeCycle bukannya gini : KOMISI –> Project dibikin –> Baru dicari solusi –> QA dilakukan komisi mana yg terbesar dari calon pemberi solusi
Jadi yg penting Komisi dulu.
Halo Pak Romi,
Saya hanya ingin kasih info. Sesuai dengan komentar dari Pak Vavai, yang benar adalah Saltanera bukan Salnatera ataupun Sainatera. ๐
Kebetulan saya juga di Saltanera.
# Maseko: sip mas, setuju
# IMW: Nggak ada makan bos, ini bukan KNRT or BPPT …heheheh. Itu “proyek lifecycle” bukan “project lifecycle” ๐
mas romi, hehe ralat juga dikit, yang adain acara kmrn bukan dari BEM-nya, tapi HIMAKA ( Himpunan Mahasiswa Informatika )-nya…
tlg diralat ya mas…
thanks..
# Iqbal: Sudah diperbaiki untuk Saltanera-nya
# Kahlil: Sudah saya perbaiki untuk HIMAKA-nya
Thanks dan mohon maaf atas ketidaknyamanan ini ๐
Tentunya di seminar ini bisa lebih banyak yang bisa disampaikan daripada waktu di e-Life Style MetroTV itu, Pak. Oh ya, soal komitmen pemerintah untuk meningkatkan jumlah pengembang sofware lokal itu hanya basa-basi atau ada wujudnya.
#MAW: Hmm gini, komitmen pemerintah itu diukurnya dari kegiatan yang diadakan. Kegiatan-kegiatan itu yang memanage (mengajukan anggaran) adalah departemen atau kementrian. Nah masalahnya mungkin perlu dicek lagi yang berkomentar itu departemen (or kementrian) mana. Jujur saja saya tidak melihat ada upaya dan kegiatan yang mengarah ke sana. Malah saya lihat upayanya dilakukan oleh vendor langsung (lewat community developmentnya). Masalahnya ini nanti akan bias, karena pengarahan ke satu produk ๐
Trus, menurut mbah Romi, kualitas pertumbuhan Software Indonesia sudah berapa persen peningkatannya di antara Se- ASPAS (asia Pasifik) ?? Mungkin Mbah Romi lebih paham??
Menarik sekali topik ini menurut saya, satu hal yang ingin saya sarankan lagi mas, bagaimana caranya supaya kita rame2 pakai Software Aseli bikinan Indonesia sendiri.
Itu aja mas, good luck.
# Tommy: Salah satu PR besar kita, tidak ada lembaga kajian lokal yang melakukan survey tentang itu ;). Jadi patokan kita masih data-data dari IDC or Gartner Group. Data-data juga masih berhubungan dengan kuantitas pengembang, belum ke kualitasnya. Kualitas kalau diukur dari proses (CMM Level 1-5), di Indonesia dari 250 software house yang ada (hanya 20 yang aktif di product software massal) hanya ada 1-2 perusahan yang sudah masuk CMM Level 3, yang lain masih di bawah itu.
Bedanya software house dan software developer apaan sih ?
Software house terdiri dari para software develper gitu ??
Mas Kahlil, Sertifikat kegiatan belum saya terima. Kapan ya bisa saya terima katanya setelah kegiatan langsung dikirimkan. Tolong kalau sudah ada kirimkan ke alamat STMIK Raharja, Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol Tangerang 15117.
untuk Mas Romi Thanks atas CD Ilmu Komputernya.
# Donna: Software house ya perusahaannya, didalamnya ada software developer ๐
Halo Pak Romi…
Saya sebenarnya sedang “mulai” menggeluti dunia industri software lokal dengan melirik ke bagian web-based. Karena namanya sedang mulai maka banyak kendala saya bersama tim yang kami temui karena kami semua bisa dikatakan “pemula”. Kebetulan kebanyakan tim saya orang akuntansi.
Oleh karena itu mungkin Pak Romi memiliki sistematika sistem informasi akuntansi yang praktis untuk diimplementasikan ke dalam sistem komputerisasi. Karena kendala kami terkadang sistem manual yang kami buat agak sulit saat programmer kami berusaha melakukan penyamaan modelnya.
Thanks.
# Iwan: Saya malah nggak banyak main di software akuntansi pak. Tapi mungkin kita bisa kolaborasi dan kerjasama ๐
Assalammualaikum Wr. Wb.
selamat sore pak…saya Shinta Mahasiswi STT Telkom Jurusan Teknik Industri..saya tertarik dengan materi kuliah yang bapak berikan di STT PLN tentang industri Software Lokal…
karena kebetulan Topik Tugas Akhir saya tentang CMMI….yang pastinya bapak lebih berpengalaman mengenai hal ini…
rencanaynya saya akan mengukur maturity level sebuah perusahaan software dibandung..bila tidak berkeberatan saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan
1. sebenarnya bagaimana mekanisme pengukurannya?
2. apa yang harus saya pilih, staged representation ataukah continuous representatio, saya kurang mengerti perbedaan keduanya?
3. dalam kuliah tersebut bapak menyebutkan data-data kondisi & peluang software house di Indonesia, bila bapak tidak berkeberatan…dimana saya bisa mendapatkan data-data seperti itu…karena data-data tersebut sangat saya butuhkan sebagai pendukung Tugas akhir saya
terima kasih atas kesediaan bapak membaca surat saya ini…dan saya sangat mengharapkan tanggapan bapak mengenai pertanyaan saya
Terima Kasih
Mas Romi, sya baca di pdf-nya ; “banyak yg menganggap pengembangan sofware (pesanan) seperti dengan pengadaan barang”.
Bisa tolong dijelaskan Mas, kenapa seharusnya dibedakan?
Mungkin termasuk jasa ‘kali ya?
Ikut nyumbang omongan.
Software mestinya masuk di jasa pak, justifikasi kategori barang agak susah, karena tidak ada bentuknya, tapi ada manfaatnya.
Thx
alo pak salam kenal
Salam kenal aja deh pak.
saya rasa kualitas softwarenya tak kalah dari para IT luar negeri.
Salam Kenal…
Semoga suksess selalu Pak…
semoga semua blog yang bapak keluarkan
bermanfaat untuk semuanya,..:)
lancar & sukses selalu..
kayanya salah masuk kamar niiih ,, lagi cari VB 2008 diman yaaa