Romi Satria Wahono’s Army 12 Aug2008

Romi Satria Wahono’s Army

Pergeseran masa kadang membawa implikasi ke pergeseran ritme, tema, arah dan semangat perdjoeangan suatu organisasi, komunitas atau gerakan massa. Lima tahun sudah saya berusaha komitmen berdjoeang untuk memberi satu solusi kecil ke masyarakat bernama IlmuKomputer.Com. Membuatnya, menjaganya dengan baik dan berusaha terus memberi pupuk dengan berbagai inovasi supaya pohon bernama IlmuKomputer.Com tetap hidup, tumbuh, kokoh dan kuat. Saya berharap batang pohonnya bisa mengharumkan lingkungan sekelilingnya, dahan dan rantingnya bisa memberi kesejukan bagi siapapun yang ingin berteduh dibawahnya, dan seluruh karakter dari pohon IlmuKomputer.Com bisa menjadi contoh bagi komunitas lain yang ingin berdjoeang di jalan ini. Menengok ke belakang, sudah banyak anak-anak muda yang saya didik, baik lewat jalan darat atau jalan maya, baik lewat cara halus maupun cara kasar ;). Ada yang sudah mulai menuai sukses, ada yang masih harus berdjoeang,  dan ada juga yang datang dan pergi begitu saja 😉 Seperti saya tulis di posting-posting yang lain, waktu saya tidak banyak, target umur saya terus mengejar, padahal masih banyak rencana perdjoeangan yang harus dilaksanakan. Bulan agustus 2008, bulan bersejarah bagi republik ini karena kita memutuskan untuk merdeka 63 tahun yang lalu. Jadi saya anggap bulan Agustus 2008 ini timing yang tepat untuk memasuki era baru perdjoeangan hidup saya. Saya putuskan melupakan segala mimpi dan ambisi saya untuk berkarir dan melakukan perbaikan dari dalam di institusi pemerintah. Sekali lagi, I have no time, sayang kalau saya buang waktu saya untuk melakukan kegiatan yang sia-sia dan tanpa harapan pasti. Saya juga takut mendapatkan adzab dan siksa dari yang Diatas karena tidak bisa mempertanggungjawabkan segala nikmat kehidupan dan nikmat ilmu yang saya peroleh selama ini. Saya ikuti langkah kata hati dan langkah hati saya, untuk bisa memberi manfaat kepada orang lain terutama generasi muda, yang saya yakin akan menjadi lokomotif-lokomotif terjadinya arus perbaikan di republik ini. Saya akan mencoba konsentrasi mendidik anak-anak muda yang ber-attitude baik, militan, pekerja...

Kreatifitas Kampus, Kesalehan Sosial dan Open Content: Oleh-Oleh Penjurian INAICTA 2008 31 Jul2008

Kreatifitas Kampus, Kesalehan Sosial dan Open Content: Oleh-Oleh Penjurian INAICTA 2008...

Saya kebetulan diminta ikut menjadi juri pada event Indonesia ICT Awards (INAICTA) 2008, khususnya untuk kategori Telkom Smart Campus (TESCA). Dari sekitar 80 universitas yang mengambil formulir pendaftaran untuk kategori TESCA, akhirnya juri memilih 15 universitas yang mendapatkan kesempatan mengikuti penjurian tahap akhir. Pada penjurian tahap akhir ini, juri berkunjung ke 15 universitas tersebut (site visit) dan menilai secara lebih detail implementasi yang ada di lapangan. Nah penjurian site visit inilah yang bikin schedule saya merah alias padat merayap 😉 pada bulan Juli 2008. Saya coba share pengalaman keliling kampus ini termasuk juga temuan menarik, kreatifitas kampus, dan tentu saja kritik dan diskusi yang saya sampaikan ke teman-teman di setiap kampus. Penjurian tahap final ini dilakukan oleh Tim Juri yang terdiri dari 3 orang, saya sendiri Romi Satria Wahono (IlmuKomputer.Com/LIPI), mas Donny BU (Detikinet/ICT Watch) dan pak Dadan Gumbira (PT Telkom), plus didampingi Komite Juri yang mengikuti kami bergantian, kadang mas Avinanta Tarigan, pak Richard atau pak Zein (IMOCA). Tentu sebenarnya yang membuat Tim Juri dan Komite Juri bisa fokus dan enjoy dalam melakukan penjurian, meskipun harus gempor kaki karena harus melintasi jalan udara dan darat dalam waktu singkat ;), adalah PJ acara dari Depkominfo yaitu mas Fauzi Putra. Pengalaman gan Fauzi yang sangat luas dalam dunia mafia underground services khususnya dunia maya, sangat membantu kita dalam pemesanan tiket pesawat mendadak, sewa mobil mendadak, masuk hotel dan makan mendadak, meskipun alhamdulillah ilmu hitam beliau berhubungan dengan “mendadak” yang lain tidak sempat ditularkan ke kami 🙂 Paling sempat sedikit meleleh ke mas Donny BU, itu juga langsung ditepisnya, karena ternyata pengetahuan sohib saya satu ini lebih sohih dan ilmiah. Beliau pernah mengangkatnya dalam bentuk tesis dan kajian akademis. Yang pasti pertempuran keduanya akhirnya happy ending khususnya ketika masuk ke episode the king of pattaya 😉 Saya mewakili Tim Juri juga mengucapkan terima kasih kepada...

UI dan UPI Melejit di Rangking Webometrics Juli 2008 26 Jul2008

UI dan UPI Melejit di Rangking Webometrics Juli 2008

Webometrics telah mengeluarkan rangking universitas dunia untuk versi Juli 2008 pada tanggal 24 Juli kemarin. Universitas di Indonesia yang berhasil masuk ke dalam best 5000 bertambah menjadi 23 universitas  (sebelumnya 17 pada Webometrics versi Januari 2008). Saya pikir suatu kemajuan dan pencapaian yang meskipun pelan, tapi harus kita apresiasi bersama 😉 Yang cukup menarik dari Webometrics Juli 2008 ini adalah rangking Universitas Indonesia (UI) naik tajam menjadi 1291 (sebelumnya 1998). Kemudian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang Juli 2008 ini boleh dikatakan debutan baru, melejit cukup tajam di urutan 2035, menggusur Universitas Petra dan IPB yang selama ini setia menemani UGM, ITB dan UI. Setelah bahasan tentang Branding University, kita coba analisa Webometrics Juli 2008 ini yuk! UPI melejit karena mendapatkan keuntungan dari bobot parameter Visibility yang mencapai 50% dari total nilai parameter Webometrics. Ini menutup kekurangan nilai parameter Rich Files dan Scholar yang masih agak rendah (rangking 5676 dan 4922), karena efek kebijakan menutup akses publik terhadap file-file dan publikasi ilmiah UPI. Saya yakin sahabat-sahabat saya di UPInet yang dipimpin dosen militan seperti pak Munir bisa memahami kegelisahan yang sempat saya ungkapkan pada saat penjurian INAICTA 2008 beberapa waktu lalu di UPI. Mohon maaf kalau diskusi masalah open content dan open publication kemarin jadi agak memanas pak 🙂 Saya ingin UPI yang menjadi lokomotif kampus pendidikan di Indonesia berdiri paling depan dan meng-inspirasi “Universitas tapi IKIP” di berbagai wilayah Indonesia lain untuk tampil di level internasional. Kita juga harus acungi jempol untuk kegigihan Universitas Kristen Petra, karena rangking Scholar-nya melejit di urutan 303 dunia (sebelumnya 582). Rangking 303 dunia adalah rangking tertinggi selama ini untuk Indonesia, karena belum pernah ada universitas di Indonesia yang mencapai itu. Dan otomatis, kedudukan 303 dunia ini mendongkel posisi ITB yang selama ini selalu menjadi terbaik untuk nilai Scholar dari universitas di Indonesia. Menurut...

Internet Business and Marketing Yourself (Versi Seminar) 23 Jul2008

Internet Business and Marketing Yourself (Versi Seminar)...

Saya punya hutang ke adik-adik mahasiswa untuk mengupload materi yang saya bawakan di Seminar Technopreneurship yang diadakan teman-teman Program Studi CCIT, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok,  10 Juli 2008 lalu. Bukan materi baru sebenarnya karena saya hanya menggabungkan beberapa tulisan saya tentang model bisnis di Internet dan beberapa teknik personal branding khususnya di dunia maya. Istilah marketing yourself saya ambil dari judul buku kecil tapi berisi hal besar 😉 karya pak Hermawan Kartajaya yang cukup menginspirasi saya selama ini. Tertarik? Ikuti terus tulisan ini dan download artikelnya …  Materi saya buka dengan ajakan untuk menggunakan Internet tidak hanya untuk browsing, chatting, email dan searching, tapi juga business, branding, marketing dan sharing. Supaya saya tidak dituduh penyebar teori tanpa bukti atau peneliti JARKONI alias wani ujar ora wani ngelakoni (berani ngomong tapi nggak berani melaksanakan) ;), studi kasus dan contoh riilnya saya ambil dari yang saya lakukan selama ini. Perkembangan layanan Web yang menuju ke Web 2.0, dengan fenomena user-generated content juga saya ceritakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah kreatifitas maya bisa muncul. Sharing tacit knowledge dengan kombinasi konsep dan implementasi seperti ini sepertinya lebih cepat ditangkap dan dipahami temen-temen mahasiswa. Meskipun efeknya materi banyak berupa screenshoot, yang mungkin sulit dipahami kalau nggak dengerin langsung penjelasan saya. Dan tentunya ukuran file jadi gede, plus tambah puyeng karena di berbagai slide isinya penuh dengan nuansa narsis. Narsis? Ya narsis lah, masak ya narsis dong 😉 Bagaimanapun juga, bagi anak IT narsis itu memang wajib hukumnya … hehehe Download presentasi lengkap: romi-entrepreneurshipinternet-ccit-ui-10juli2008.zip Sekarang giliran anda semua, adik-adikku mahasiswa di manapun berada. Bukan giliran untuk narsis tentunya, tapi giliran untuk mempraktekan materi yang sudah kita bahas di Seminar Technopreneurship di CCIT FTUI 🙂 Seperti yang saya sampaikan di akhir pertemuan 10 Juli 2008 kemarin, datang seminar adalah sebuah investasi, jangan sampai pulang dengan tangan hampa....

Branding University 09 Jul2008

Branding University

Menarik membaca buku terbitan Tempo berjudul Panduan Memilih Perguruan Tinggi 2008 [1], khususnya masalah jurusan dan universitas terbaik menurut pandangan masyarakat. Ceritanya Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT) membuat penelitian berbentuk survey yang mencoba melihat seberapa jauh branding sebuah universitas terbentuk di kepala masyarakat. Survey ini menjadi menarik karena hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik perangkingan universitas. Jujur saja, hasil perangkingan universitas memang tidak menggunakan pendekatan akademik seperti yang ditempuh oleh ARWU, THES maupun Webometrics. Tapi terpentalnya universitas-universitas besar seperti UI dan ITB menjadi menarik dikaji lebih dalam. Universitas adalah sebuah institusi, institusi yang mencari mahasiswa sebenarnya mirip dengan perusahaan yang mencari pelanggan. Universitas juga pasti memerlukan marketing dan brand (image building). Yang akhirnya institusi menjadi matang dan kuat setelah institution building-nya juga dikerjakan dengan baik. Apakah universitas di Indonesia menuju ke Branding University? Ikuti terus tulisan ini 🙂 Ada dua hal yang menarik dari survey yang dilakukan PDAT. Yang pertama adalah tentang tingkat awareness terhadap universitas pada suatu jurusan, sedangkan yang kedua adalah persepsi masyarakat dan dunia kerja tentang universitas terbaik pada suatu jurusan. Karena core competence saya hanya di bidang computing, tentu yang saya bahas dan ambil dari hasil survey Tempo adalah untuk bidang computing atau teknologi informasi saja. Untuk bidang yang lain, silakan baca baca sendiri yah 🙂 Pada survey tingkat awareness terhadap universitas digunakan model survey branding seperti umumnya, dimana tingkat awareness diukur dari tiga level: Top of Mind (ToM): Nama universitas yang disebut pertama kali, yang paling menancap di benak responden Spontan (Unaided Awareness): Nama universitas yang dapat diingat spontan dan tanpa bantuan Dibantu (Aided Awareness): Nama universitas yang berhasil disebut karena dibantu atau dipandu Kita bisa hasilnya dari gambar di bawah. ITB secara ToM tercatat paling tinggi (28%), meskipun ketika dihitung total terpental ke urutan ke-4. Tiga universitas yang menguasai brand untuk jurusan...

Software Engineer Sebagai Sebuah Profesi

Saya mendapat satu slot waktu untuk berbicara tentang profesi Software Engineer pada acara PHP Developers Day 2008 di PDII LIPI tanggal 19 Juni 2008 kemarin. Sebenarnya bingung juga mau ngomong apa :). Karena yang ke arah technical sudah cukup diwakili om Luri, om Rama, om Irving, om Riyogarta dan om Risman, akhirnya saya putuskan untuk menarik proyeksi ke titik lebih tinggi, “nggedabrus” masalah yang lebih strategis, relatif abstrak dan mungkin buram alias nggak jelas … hehehe. Acara PHP Developers Day 2008 yang dibikin LIPI, IlmuKomputer.Com, dan Zend ini memang unik. Moderatornya nggak jelas karena dipegang om Hendro yang kadang ijin untuk ngurus kambingnya di luar :), jadinya waktu bisa cepet or molor sesuai dengan mood pembicaranya … hehehe. Tapi yang pasti makanannya uenak, maknyus, jempol dua 🙂 Diskusi saya awali dengan data yang menarik, 10 orang terkaya di Indonesia dan 10 orang terkaya di Amerika. Di Indonesia, ada nama nama Aburizal Bakri, Sukanto Tanoto, dsb. Sedangkan di Amerika, Bill Gates tak tergoyahkan, diikuti Paul Allen, Larry Ellison (Oracle), dsb. Ada sesuatu fenoma unik apabila kita lakukan komparasi pada kedua data ini. Olala, orang terkaya di Indonesia sebagian besar karena bisnis yang berhubungan dengan sumber daya alam (minyak, batubara, emas, dsb), sebagian lagi adalah broker, dan boleh dikatakan sebagian besar kaya karena keturunan. Di lain sisi, sebagian besar orang Amerika yang masuk daftar sebagai orang terkaya, hampir tidak ada yang berbisnis sumber daya alam, semuanya bermain di knowledge capital alias berbasis pengetahuan. Bahkan data menunjukkan bahwa mereka memang orang besar yang memulai bisnis dari kecil, pekerja keras, berkubang lumpur, dan di waktu mudanya mereka sangat memahami masalah teknis berhubungan dengan bisnisnya. Bagaimanapun juga, sumber daya alam akan habis dalam waktu dekat, otomatis bisnis dengan cara seperti ini tidak akan bertahan lama. Indonesia dan SDMnya mau tak mau harus memikirkan untuk...

Konsentrasi Game Technology

Sebulan lebih saya bertapa dari dunia blog 🙂 Ada hobi pekerjaan lama yang bikin saya ketagihan lagi, develop Game! Terakhir ngoprek Game sewaktu part time di Activision di Tokyo 7 tahun lalu. Natsukashii desu ne … kata orang Jepang, cari di kamus yo artinya 😉 Saya sempat sekitar 3 tahun jadi han-sarariman (half-salaryman) di Activision, kerja bareng plus ngajar bule bule amrik yang gendeng hehehe. Intinya gini, awal tahun 2008 ini, saya diminta teman-teman dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) untuk menyusun kurikulum Konsentrasi Game Technology Program M.Kom. Konsentrasi Game Technology di Udinus adalah kelanjutan dari usaha sinergis membangun Jurusan Game Technology yang didahului oleh poros barat melalui ITB dan poros timur oleh ITS. Karena satu konsentrasi hanya mendapatkan jatah 5 mata kuliah tambahan, saya coba pilah, pilih dan peras, sampai akhirnya muncul 5 mata kuliah: Graphics Design and 3D Modeling, Game Design and Development, Game Programming I, Game Programming II, Scenario and Immersive Environment. Saya perlu bantuan teman-teman Desain Komunikasi Visual (DKV) untuk ikutan ngajar dan mengasah sense seni alias otak kanan mahasiswa M.Kom untuk mata kuliah Graphics Design and 3D Modeling dan mata kuliah Scenario and Immersive Environment. Meskipun tentu saja pendekatan computing khususnya teoritika Computer Graphics tetap harus diberikan pada kedua mata kuliah tersebut. Sedangkan mata kuliah Game Design and Development dan juga Game Programming, saya minta untuk bisa ngajar sendiri, karena ketiga mata kuliah itu saya gunakan sekaligus untuk bimbingan tugas akhir bagi mahasiswa yang mengikuti konsentrasi Game Technology. Saya menggunakan model laboratorium penelitian ala Universitas di Jepang supaya saya bisa memonitor progres belajar, penelitian dan pengembangan yang dilakukan teman teman mahasiswa secara teratur. Jujur saja, saya merasa exciting dan tertantang dengan kesempatan yang diberikan teman-teman dari Udinus ini. Saya ingin membuat lompatan, baik secara kualitas research maupun produk yang dihasilkan oleh 16 mahasiswa yang...

3 Kiat Jitu Mengatur Waktu 15 May2008

3 Kiat Jitu Mengatur Waktu

Kalo boleh tahu, mas Romi sehari tidur berapa jam ya? Meski jadwal padat koq masih bisa produktif nulis di blog, ngajar di sana sini gitu (Guntur) Pertanyaan yang sangat sering muncul ke saya. Yang pasti, sehari tidak akan bisa kita perpanjang supaya lebih dari 24 jam. Kuliah beserta tugas-tugasnya ataupun pekerjaan beserta lembur-lemburnya tentu juga sudah memakan waktu tersendiri 🙂 Benar ungkapan seorang pemikir besar Islam bernama Hasan Al Banna bahwa, “Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”. Supaya saya bisa tetap produktif diantara kesibukan pekerjaan, belajar dan urusan rumah tangga yang sudah menjadi kewajiban kita, saya memilki 3 kiat jitu untuk mengatur waktu. Alhamdulillah selama ini terbukti efektif dan manjur ketika saya terapkan. Nah apa sih 3 kiat jitu itu? 3 kiat jitu mengatur waktu itu adalah: Kurangi tidur Kurangi tidur Kurangi tidur Sejak masuk SMA Taruna Nusantara tahun 1990, saya membiasakan diri untuk hanya 3-4 jam tidur dalam sehari. Waduh pusing dong? Ya awalnya pusing dan sering tidur di kelas. Tapi setelah itu terbiasa, yang pasti terbiasa pusing dan tidur di kelas … hehehe becanda ;). Masuk kuliah di Jepang, kebiasaan itu masih saya bawa, dan alhamdulillah ini bisa mengejar banyak ketertinggalan masalah bahasa dan mengatasi berbagai masalah lain. Rasulullah juga tidak terlalu banyak tidur, tapi beliau masih bisa menjadi pedagang, pendakwah dan kepala pemerintahan yang sangat baik dan handal. Beliau bahkan tetap menjadi panglima perang, mengikuti dan memenangkan berbagai peperangan yang dilakukan bersama sahabat-sahabatnya. Malu kita dengan beliau, tidur sering lebih dari 8 jam, jangankan ikut perang, di kelaspun masih sering ketiduran, kena angin or hujan dikit langsung demam plus pilek, dan bahkan mbantu tetangga ngejar ayamnya yang lepas juga nggak bisa 🙂 Generasi muda, hayo jangan kayak gini! Nah setelah punya modal banyak waktu, sekarang tinggal atur jadwal supaya...

10 Kiat Menjadi Entrepreneur untuk Mahasiswa Lugu (Versi Seminar) 13 May2008

10 Kiat Menjadi Entrepreneur untuk Mahasiswa Lugu (Versi Seminar)...

Apakah bisa mahasiswa IT yang lugu, polos dan kemampuan terbatas menjadi seorang entrepreneur yang tangguh? Jawabannya adalah sangat bisa! Saya ulas masalah ini di seminar bertema entrepreneurship yang diadakan oleh BEM VEDC Malang tanggal 11 Mei 2008 kemarin. Isi materi saya sebenarnya sama dengan tulisan yang sebelumnya pernah saya buat dengan judul yang sama. Oh ya, pada seminar di VEDC Malang kali ini saya tandem dengan mas Lorentz, mantan mahasiswa saya di Binus yang sekarang sudah malang melintang alias menjadi kutu loncat di beberapa software house besar semacam Bali Camp dan Jatis. Setelah merasa penat terkena banyak deadline project ;), om Lorentz memutuskan untuk menjadi freelance dan sedang berdjoeang menyelesaikan S2-nya di UI. Saya ingin memberi applaus ke om Lorentz, meskipun seminar ini adalah penampilan perdananya di depan publik, tapi saya lihat cukup bisa menguasai panggung 😉 Nah, karena materi saya sudah sangat jelas bin gamblang di posting berjudul 10 Kiat Menjadi Entrepreneur untuk Mahasiswa Lugu, saya tidak akan mengulang lagi. Silakan klik dan baca lengkap di link tersebut. Diskusi bisa dilakukan di kolom komentar posting tersebut atau di posting ini. Saya menyediakan file presentasi dari tema yang saya angkat di Seminar Entrepreneurship di VEDC Malang ini, termasuk juga file presentasi mas Lorentz. Silakan diunduh kalau tertarik. Download materi lengkap: romi-entrepreneurship-10langkah-vedc-11mei2008.pdf lorentz-freelance.pdf Untuk adik-adikku, para mahasiswa yang sedang berdjoeang di jalan gelap dan mendaki bernama entrepreneurship, jangan pernah menyerah, dan ayo tetap dalam perdjoeangan!...

Knowledge Management dan Kiat Praktisnya 06 May2008

Knowledge Management dan Kiat Praktisnya

Knowledge management adalah konsep dan jargon besar yang susah diimplementasikan. Apa saking sulitnya dipahami sehingga susah diimplementasikan? Atau apa karena perlu tool yang mahal dan canggih sehingga tidak mudah diterapkan? Atau mungkin karena dosen dan pengajar knowledge management terlalu berteori setinggi langit sampai malah lupa untuk memanage pengetahuannya sendiri? Hehehe mungkin terakhir ini jadi faktor utama. Menurut saya, knowledge management itu mudah, murah dan wajib menjadi perilaku keseharian kita. Ini topik diskusi yang saya angkat ketika mengisi Workshop yang diselenggarakan oleh Divisi Komunikasi (Communication Team) Pertamina beberapa waktu yang lalu. BTW, Workshop ini dilakukan dalam rangka mensukseskan program Transformasi Pertamina menuju persaingan baru. Selain saya yang membawakan tema Knowledge Management dan Learning Organization, di jadwal tertulis nama Prof Roy Sembel yang menyajikan tema Investor Relation. APA ITU KNOWLEDGE MANAGEMENT Diskusi saya awali dengan ungkapan Peter Drucker yang sangat terkenal, yaitu: the basic economic resource is no longer capital, nor natural resources, not labor. It is and will be knowledge Ya perubahan dunia ini mengarah ke fenomena bahwa sumber ekonomi bukan lagi dalam bentuk money capital atau sumber daya alam, tapi ke arah knowledge capital. Justru karena knowledge alias pengetahuan ini kedepannya memegang peranan penting, karena itu harus kita kelola. Organisasi dan perusahaan di dunia ini sebenarnya sudah sejak lama menderita kerugian karena tidak mengelola pengetahuan pegawainya dengan baik. Konon kabarnya di suatu institusi pemerintah, hanya karena PNS yang sudah 30 tahun mengurusi listrik dan AC masuk masa pensiun, sehari setelah itu listrik dan AC masih belum menyala ketika para pegawai sudah masuk kantor. Ya, tidak ada yang menyalakan listrik dan AC, karena hanya si PNS itu yang tiap pagi selama 30 tahun menyalakan listrik dan AC. Bahasa ngoko alus-nya: when employees leave a company, their knowledge goes with them 😉 Organisasi dan perusahaan tidak mengelola pengetahuannya dengan baik, sehingga transfer pengetahuan tidak...

Kupas (Tidak) Tuntas UU ITE

Kadang bisa berubah jadi Kupas Tidak Tuntas … 🙁 Kemarin malam (1 Mei 2008), saya diminta mas Mahkota dan produser Kupas Tuntas Trans7 untuk ikutan meramaikan acara diskusi yang kali ini membahas masalah UU ITE. Dalam dua puluh menit durasi acara, boleh dikatakan saya nggak sempat ngomong apa-apa alias hanya kebagian bicara sekitar 1-2 menit saja 🙂 Tema UU ITE memang sebaiknya dibagi beberapa topik, misalnya topik pengaturan dunia cyber dan cybercrime (teknologi), topik kebebasan pers berhubungan dengan pasal 27 khususnya “pencemaran nama baik” (pers), kesiapan aparat dalam pelaksanaan UU ITE (implementasi), dsb. Saya lihat diskusi kemarin dominan ke arah kebebasan pers. Ada kemungkinan saya diundang karena naskah yang ada di moderator kebanyakan mengutip tulisan saya tentang Analisa UU ITE dan Kupas Tuntas Pornografi di Internet beberapa waktu lalu, meskipun sayangnya hanya ditulis referensinya (*) dari berbagai sumber … hehehe Jadi saya mohon maaf apabila komentar saya terpotong-potong, tidak tuntas dan kurang komprehensif. Pendapat saya tentang UU ITE sudah saya “kupas tuntas” di artikel tentang Analisa UU ITE, silakan dipelajari dari artikel ini saja. Bagaimanapun juga saya tetap ingin memberi apresiasi kepada teman-teman di Trans7 karena sudah mau mengangkat tema ini. Saya yakin ini teknik efektif untuk sosialisasi dan pencerahan kepada masyarakat berhubungan dengan isu-isu mutakhir di republik ini. Tentu lebih menarik lagi kalau tema yang diangkat tidak hanya berhubungan dengan isu politik dan sosial, tapi juga tentang teknologi yang berhubungan erat dengan kehidupan masyarakat. Beberapa foto lain saya upload di bawah (klik utuk memperbesar). Thanks untuk Acun, Egi, Irfan dan teman-temen di Brainmatics yang dengan semangat mengcapture acara ini 🙂  ...

Karikaturku … 25 Apr2008

Karikaturku …

Ehm … ada yang tertarik gimana cara buatnya? 🙂 Tentu, jangan tanya ke saya gimana cara buatnya. Saya sudah bukan lagi seorang karikaturis, meskipun dulu di masa SMP pernah menang lomba karikatur tingkat provinsi Jawa tengah (halah) 😉 Karikatur saya diatas dibuat oleh tetangga saya, pak Herdi, yang rumahnya sederet dan terpisah 10 rumah dari saya. Menarik membaca blog beliau yang baru launch dua minggu yang lalu. Kata-kata berikut cukup menggugah hati. hampir 10 tahun lebih aku hidup dari menghianati bakatku… sekarang aku ingin hidup dari bakatku… mudah2an aku masih bisa terus berkarya dan terus hidup dengan karya2ku… Saya sampai berteriak di depan laptop, “Akhirnya creative industry muncul juga di dusun vila besakih” … hehehe. Saya pingin mengucapkan selamat berdjoeang untuk pak Herdi yang telah membuat keputusan yang berani. Suatu kebangaan bisa bertetangga dengan orang-orang unik dan pedjoeang seperti beliau. Insya Allah saya akan dukung semampu saya, paling tidak lewat promosi di blog ini. Beberapa karya pak Herdi yang lain saya tampilkan di bawah. Pak Herdi menawarkan diri untuk membantu membuatkan karikatur dari level sederhana seperti di atas, sampai karikatur yang kompleks dan profesional, tentu dengan harga terjangkau. Bisa untuk keperluan pribadi, acara nikah, acara sunatan, lomba 17-an di kampung-kampung, sampai acara penting di level nasional dan internasional 🙂 Silakan kontak langsung ke beliau lewat blog atau email ke herdi_kalel at yahoo dot com. Untuk yang tinggal di daerah ndeso seputar Jati Asih, Jati Warna, Pondok Melati, Jati Murni, Kranggan, Kampung Sawah dan Ujung Aspal, bisa juga langsung ketemu lewat darat. Jangan lupa posisi rumah kita di perumahan Puri Gading, Vila Besakih. Keluar tol Jati Warna, tanya pak Ogah yang jagain pertigaan, pasti tahu kok. Jangan lupa kasih cepek or gopek yah...

Analisa UU ITE

UU ITE datang membuat situs porno bergoyang dan sebagian bahkan menghilang? Banyak situs porno alias situs lendir ketakutan dengan denda 1 miliar rupiah karena melanggar pasal 27 ayat 1 tentang muatan yang melanggar kesusilaan. Padahal sebenarnya UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) tidak hanya membahas situs porno atau masalah asusila. Total ada 13 Bab dan 54 Pasal yang mengupas secara mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan transaksi yang terjadi didalamnya. Apakah UU ITE sudah lengkap dan jelas? Ternyata ada beberapa masalah yang terlewat dan juga ada yang belum tersebut secara lugas didalamnya. Ini adalah materi yang saya angkat di Seminar dan Sosialisasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang diadakan oleh BEM Fasilkom Universitas Indonesia tanggal 24 April 2008. Saya berbicara dari sisi praktisi dan akademisi, sedangkan di sisi lain ada pak Edmon Makarim yang berbicara dari sudut pandang hukum. Tertarik? Klik lanjutan tulisan ini. Oh ya, jangan lupa materi lengkap plus UU ITE dalam bentuk PDF bisa didownload di akhir tulisan ini. CYBERCRIME DAN CYBERLAW UU ITE dipersepsikan sebagai cyberlaw di Indonesia, yang diharapkan bisa mengatur segala urusan dunia Internet (siber), termasuk didalamnya memberi punishment terhadap pelaku cybercrime. Nah kalau memang benar cyberlaw, perlu kita diskusikan apakah kupasan cybercrime sudah semua terlingkupi? Di berbagai literatur, cybercrime dideteksi dari dua sudut pandang: Kejahatan yang Menggunakan Teknologi Informasi Sebagai Fasilitas: Pembajakan, Pornografi, Pemalsuan/Pencurian Kartu Kredit, Penipuan Lewat Email (Fraud), Email Spam, Perjudian Online, Pencurian Account Internet, Terorisme, Isu Sara, Situs Yang Menyesatkan, dsb. Kejahatan yang Menjadikan Sistem Teknologi Informasi  Sebagai Sasaran: Pencurian Data Pribadi, Pembuatan/Penyebaran Virus Komputer, Pembobolan/Pembajakan Situs, Cyberwar, Denial of Service (DOS), Kejahatan Berhubungan Dengan Nama Domain, dsb. Cybercrime menjadi isu yang menarik dan kadang menyulitkan karena: Kegiatan dunia cyber tidak dibatasi oleh teritorial negara Kegiatan dunia cyber relatif tidak berwujud Sulitnya pembuktian karena...

Antara HaKI, Islam dan Teknologi Informasi

Hak cipta bukanlah lawan dari open source. Open source bukanlah software tanpa lisensi. Lho kok bisa gitu? Ya, ini diskusi yang coba saya angkat di acara seminar bertema “Haki dan Bagaimana Islam Mensikapinya” yang diadakan oleh Studi Islam Teknik Computer (SITC), Jurusan Teknik Informatika, ITS Surabaya tanggal 22 Maret 2008 lalu. Saya membawakan materi bareng mas Fahmi Amhar (Bakorsurtanal). Saya kebagian untuk HaKI dan teknologi informasinya, sedangkan mas Fahmi Amhar dari sudut pandang Islamnya. Materi saya berikan komprehensif, mulai dari mengenalkan apa itu HaKI, bagaimana pandangan Islam dan juga bagaimana HaKI masuk ke ranah teknologi informasi, khususnya masalah software. Tertarik diskusi tentang HaKI khususnya berhubungan dengan software dan dokumentasinya? Materi lengkap juga saya sediakan untuk bisa didownload. Silakan klik lanjutan posting ini 🙂 Diskusi saya mulai dengan memberikan gambaran bagaimana Hak atas Kekayaan Intelektual atau sering disebut orang dengan HAKI, HaKI, HKI atau IPR (Intellectual Property Rights) mengitari bisnis Amazon.Com. Ada yang di-patent-kan seperti 1-click patent, ada yang di-copyright-kan, ada yang trademerknya didaftarkan, dsb. Intinya ternyata ada banyak ragam HaKI itu. HaKI kalau kita kupas satu persatu bisa membawa arti sebagai berikut: Hak: kemilikan, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu menurut hukum Kekayaan: sesuatu yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual Kekayaan Intelektual: Kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, lagu, karya tulis, karikatur, dsb. Kesimpulannya HaKI adalah hak dan kewenangan untuk berbuat sesuatu atas kekayaan intelektual, yang diatur oleh norma-norma atau hukum-hukum yang berlaku. Dan HaKI bukanlah hak azasi, tapi merupakan hak amanat karena diberikan oleh masyarakat melalui peraturan perundangan. Sejarah HaKI dimulai di Venice, Italia tahun 1470 ketika mereka mengeluarkan UU HaKI pertama yang melindungi Paten. Peneliti semacam Caxton, Galileo dan Guttenberg menikmati perlindungan dan memperoleh hak monopoli atas penemuan mereka. Hukum Paten di Venice diadopsi oleh kerajaan Inggris di tahun 1623 (Statute...

Pengembangan Konten di Era Web 2.0

Pada seminar kecil yang diadakan Kementrian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK) tanggal 11 April 2008, saya mendapat kesempatan untuk menyampaikan bahasan tentang konten dan bagaimana pengelolaan konten di era dan paradigma baru yaitu Web 2.0. Materi diskusi seputar pengertian tentang konten, masalah publikasi konten di Internet, aplikasi untuk mengelola konten, strategi pengembangan konten dan yang terakhir tentang content monetizing. Diskusi menarik karena dihadiri oleh pak Idwan Suhardi (Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek), pak Engkos Koswara Natakusumah (Staf Ahli Menteri Negara Ristek Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi), pak Kemal Prihatman (Asdep Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi), dan pak Agus Sediadi. Tertarik? Ikuti tulisan ini … Saya mencoba mengkompilasi jenis atau ragam konten menjadi sebagai berikut: Berdasarkan Media Text-based Content: Konten berbasis text seperti yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb. Konten berbasis text lebih cepat dibuat dan dipublish melalui Internet karena relatif secara ukuran file juga lebih kecil. Multimedia-based Content: Konten berbasis multimedia, baik itu multimedia linier (seperti film dan video yang berjalan sekuensial dan garis lurus) maupun multimedia interaktif (seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya). Konten berbasis multimedia relatif lebih memerlukan waktu dan cost dalam pembuatan maupun publikasinya di Internet, dikarenakan ukuran filenya yang relatif besar. Berdasarkan Tingkat Kemanfaatan Data: Sesuatu yang tidak membawa arti, bersifat mentah dan merupakan kumpulan dari fakta-fakta tentang suatu kejadian. Bisa juga merupakan suatu catatan terstruktur dari suatu transaksi, dan boleh dikatakan materi penting dalam membentuk informasi. Informasi: Kompilasi dari data. Informasi memiliki arti, relevansi dan juga tujuan. Transformasi data menjadi informasi adalah dengan menambahkan “nilai. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sesuatu yang membawa arti Pengetahuan: Gabungan dari suatu pengalaman, nilai, informasi kontekstual dan juga pandangan pakar yang memberikan suatu framework untuk mengevaluasi dan menciptakan pengalaman baru. Bisa berupa solusi pemecahan suatu...

Guru dan Pengembangan Multimedia Pembelajaran 17 Apr2008

Guru dan Pengembangan Multimedia Pembelajaran

Sudah beberapa pekan ini saya mengisi seminar dan workshop bertema teknik pengembangan multimedia pembelajaran. Pesertanya rata-rata adalah guru, baik SD, SMP, SMA dan sederajat. Yang pertama, seminar yang diadakan oleh Komed (Komunitas Multimedia Edukasi) di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Ini lumayan heboh karena total peserta lebih dari 1000 orang. Kemudian tanggal 3 April 2008, saya diundang Direktorat Profesi Pendidik ke gedung baru Depdiknas  untuk menyampaikan teknik pengembangan multimedia pembelajaran untuk guru-guru SMP. Tema yang sama saya bawakan tanggal 5 April 2008 di Purwokerto dengan jumlah peserta lebih dari 500 guru dari wilayah Purwokerto, Banyumas, Cilacap dan sekitarnya. Kemudian 15 April 2008, saya ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Rawamangun. Saya di UNJ bareng dengan kang Onno memberi materi ke ratusan guru-guru SD, SMP dan SMA. Sehari kemudian, yaitu tanggal 16 April 2008, saya sudah ditunggu rekan-rekan guru di Pontianak yang mengikuti acara seminar eLearning dan multimedia pembelajaran di Politeknik Negeri Pontianak (Polnep). Ramainya guru ikut acara seminar ini ternyata karena sistem baru sertifikasi profesi guru di Depdiknas, dimana guru akan mendapatkan kredit (kum) nilai apabila mengikuti kegiatan ilmiah seperti seminar. Kredit penilaian ini nanti berimplikasi ke besar tunjangan yang akan diberikan oleh Depdiknas kepada guru. Tentu implementasi di lapangan dari sistem penilaian baru untuk guru ini bisa ke arah negatif dan positif. Negatifnya, banyak guru yang akhirnya hanya mengejar kertas sertifikat semata, seminarnya sendiri tidak diikuti dengan baik. Namun saya lihat efek positifnya cukup signifikan, karena guru banyak yang tercerahkan dan termotivasi untuk belajar kembali mengupdate ilmu yang dimiliki. Khususnya untuk tema pengembangan multimedia pembelajaran, saya lihat banyak guru yang kontak japri ke saya untuk bertanya-tanya lebih detail. Ada juga yang membentuk komunitas (seperti Komed di Jawa Tengah) dan membuat beberapa event belajar bersama dengan memanfaatkan infrastruktur di sekolah yang sudah lengkap. Tentu kenyataan ini...

Hasil Diskusi Blogger dan Komunitas Maya dengan pak Nuh 08 Apr2008

Hasil Diskusi Blogger dan Komunitas Maya dengan pak Nuh

Siaran pandangan mata diskusi blogger dan komunitas maya dengan pak Nuh (Menkominfo) saya tulis secara mendetail di posting ini. Cukup panjang, mudah-mudahan pada sabar baca sampai kesimpulan di paragraf paling akhir di posting ini. Yang merasa kecapekan baca secara keseluruhan, bisa langsung lari ke kesimpulan. Seperti dugaan saya sebelumnya bahwa kita tidak mungkin menyelesaikan seluruh masalah dalam satu pertemuan hari ini. Tapi paling tidak empat tema diskusi yang kita agendakan sudah terbahas dengan baik. Peserta membludak sampai lebih dari 70 orang, well ternyata efektif juga yah ngumpulin tokoh-tokoh besar blog pakai posting di blog … hihihi. Foto-foto akan pelan-pelan saya upload. Thanks to mas Chaeruddin yang bantu saya jepret-jepret selagi aku sibuk notulensi diskusi 😉 18:30 Peserta mulai berdatangan, duduk-duduk di sofa lantai 7 18:45 Wajah-wajah kumuh dan suram mulai berdatangan, ada kemungkinan ini blogger-blogger negatif 😀 18:50 Muncul priyadi, ndoro kakung, eko, pitra, dan beberapa blogger berpenampilan rapi yang kabarnya pemilik rangking technorati tinggi 🙂 19:00 Menunggu … pada ngobrol ke sana sini 19:27 Pak Nuh (Menkominfo) masuk ruangan, didampingi pak Cahyana (Dirjen Aptel), pak Edmon (Staf Ahli), pak Son (Sekretaris), pak Suhono (Staf Ahli) dan pak Basuki (Dirjen Postel) Format acara adalah yang pertama pak Nuh menyampaikan uraian secara umum tentang tema diskusi hari ini, setelah itu sesi tanya jawab antara peserta dan pak Nuh. URAIAN PAK NUH Terima kasih atas kehadiran saudara-saudara sekalian yang merupakan stakeholder dan komunitas IT di Indonesia (ICT Society). Urusan ICT adalah urusan kompleks, tidak mugkin depkominfo bisa mengurusi seluruh masalah ICT sendirian. Resource Depkominfo terbatas, oleh karena itu perlu dukungan dari swasta, masyarakat dan komunitas ICT di seluruh Indonesia. Diharapkan bahwa kita bisa saling share apabila ada masalah. UU tidak ada sempurna, pasti ada celah-celah permasalahan, ada kelebihan dan kekurangan. Karena UU adalah payung hukum untuk pegangan, dalam implementasi perlu...

Diskusi Blogger dan Komunitas Maya dengan pak Nuh 04 Apr2008

Diskusi Blogger dan Komunitas Maya dengan pak Nuh

Saya mendapat amanah dari pak Son Kuswadi, sohib saya yang juga guru saya, si “tukang robot” yang sekarang jadi “tukang birokrat” di Depkominfo, bahwa pak Nuh (Menkominfo) ingin ketemu dan berdiskusi dengan teman-teman blogger plus komunitas maya Indonesia dimanapun berada. Saya pikir ini kegiatan menarik untuk memberikan informasi dan penjelasan kepada pak Nuh, bahwa blogging itu kegiatan positif, dilakukan juga oleh orang-orang terkenal seperti Randy Baseler (Vice President Boeing) dan Jonathan (Sun Microsystem). Bahkan beberapa peneliti knowledge management mengatakan bahwa blog adalah generasi terbaru dari knowledge management system. Blog jugalah yang membuat teori knowledge spiral alias SECI-nya Ikujiro Nonaka jadi terlihat terang benderang dan mudah diimplementasikan. Blog jugalah yang membuat proses sharing knowledge di IlmuKomputer.Com jadi lancar. Bagi saya sendiri, blog adalah alat ngajar, karir dan kehidupan saya. Hehehe jadi lupa mau nulis apa. Jadi intinya, pak Nuh ngundang kita semua diskusi. Saya pikir diskusi bisa kita arahkan ke beberapa tema di bawah.Kalau ada usulan agenda lain silakan, saya tunggu di kolom komentar. Waktu: Senin, 7 April 2008, pukul 19:00 Tempat: Depkominfo Ruang Pertemuan Lantai 7 Peserta: Blogger, hacker (baik negatif dan positif ;)) dan komunitas dedemit maya lain yang tertarik Tujuan: 777 alias semangat keterbukaan Tema Diskusi: – Klarifikasi masalah isu negatif blogger (dan hacker ;)) – Penyamaan persepsi implementasi UU ITE – Masalah pencegahan pornografi – Masalah film Fitna dan blocking situs You Tube Contact: Kalau ada yang nyasar atau perlu kontak di hari H bisa menghubungi saya, Romi Satria Wahono melalui YM: romi_sw atau HP: 081586220090 Tentang tema diskusi pertama, menurut saya blogger itu hal positif, hacker juga hal positif. Nggak ada salahnya kok Blogger bercita-cita jadi hacker, karena hacker itu sebutan moral untuk orang-orang yang punya antusiasme dan militansi di suatu bidang. Harusnya selain ada hacker komputer, juga ada hacker robot (kayak pak Son itu), hacker teknologi IC,...

Kupas Tuntas Pornografi di Internet

Tahukah anda beberapa kenyataan ini? Setiap detik, 3075,64 USD dibelanjakan untuk pornografi Setiap detik, 28258 pengguna internet melihat situs pornografi Setiap detik, 372 pengguna internet mengetikkan kata kunci yang berhubungan dengan pornografi di mesin pencari Jumlah halaman situs pornografi di dunia saat ini mencapai 420 juta Mencengangkan? Ya, dan juga sangat memilukan. Mengambil timing maraknya diskusi tentang rencana pemerintah melakukan filtering situs porno, ditambah gulung tikarnya beberapa komunitas situs porno karena diundangkannya UU ITE (meskipun sebenarnya UU ITE tidak secara eksplisit menyebut tentang pornografi), saya mencoba membahas topik pornografi di blog ini. Tulisan pertama akan membahas tentang analisa data dan statistik tentang pornografi di Internet.  Sebenarnya masalah pornografi Internet sudah sering saya bahas pada saat keluyuran ilmiah di berbagai kampus. Baik pada saat ngisi tema spesifik tentang pornografi atau tema umum tentang bagaimana Internet dimanfaatkan. Pada tulisan ini, saya mencoba meng-kompilasi dan meng-analisa data dari  tiga sudut pandang: Perilaku Pengguna Internet, Situs Pornografi dan Industri Pornografi. PERILAKU PENGGUNA INTERNET Yang pertama, kita bahas masalah bagaimana sebenarnya perilaku pengguna Internet. Cukup menarik apa yang ditulis oleh Dr. Robert Weiss dari Sexual Recovery Institute di Washington Times tahun 2000. Weiss menyatakan bahwa: Sex adalah topik no #1 yang dicari di Internet Studi lain yang dilakukan oleh MSNBC/Standford/Duquesne menyatakan: 60% kunjungan internet adalah menuju ke situs sex (porno) Data ini disempurnakan oleh publikasi dari The Kaiser Family Foundation yang menyatakan bahwa: 70% kunjungan pengguna Internet belasan tahun adalah menuju ke situs pornografi BTW, saya jadi teringat penelitian yang dilakukan oleh teman-teman di  Kompetigi (Komunitas Penggiat Teknologi Informasi Kediri) Kediri. Perilaku pengguna Internet di Kediri juga tidak terlalu jauh berbeda dengan beberapa data diatas. Kompetigi menarik kesimpulan dari penelitian yang dibuat bahwa: 78 Persen Pelajar Kediri Datang Ke Warnet Untuk Buka Situs Porno Berita diatas cukup menghebohkan dunia persilatan maya di Indonesia, meskipun sebenarnya kalau kita ikuti terus...

eLearning sebagai Alat Bantu Pembelajaran 01 Apr2008

eLearning sebagai Alat Bantu Pembelajaran

Sabtu, 29 Maret 2008 kemarin saya mengisi satu sesi bertema eLearning A to Z di Seminar Pemanfaatan ELearning Sebagai Alat Bantu Pembelajaran yang diselenggarakan oleh LP3T-NF dan Universitas Al Azhar. Ini pertama kali ini saya mengisi di aula Universitas Al Azhar yang megah. Termasuk jenis ruangan yang saya sukai, ukuran besar, sound system bagus, jarak pembicara dengan audiense tidak terlalu jauh, dan yang paling penting adalah suara tidak menggema. Materi eLearning yang saya sampaikan bukan materi baru, sudah saya sampaikan juga di beberapa tempat lain. Hanya susunan materi, data, dan contoh saya rekompilasi supaya sesuai dengan objective acara dan audiense yang kebanyakan bapak-ibu guru. Isi materi saya terdiri dari lima bagian: Pengantar eLearning Komponen eLearning: System, Content, Infrastructure eLearning di Amerika dan Singapore Menganalisa Masalah di eLearning Teknik Membangun eLearning yang Sukses Materi saya gabungan dari beberapa artikel yang sudah saya tulis di sini dan di sana. Saya mengisi bareng mas Tosa dan pak Rusmanto sebenarnya. Hanya pak Rusmanto sepertinya ada acara mendadak di Surabaya. Mas Tosa memberikan materi tentang teknik membangun eLearning dengan opensource (Moodle). Diskusi dan pertanyaan kebanyakan di seputar masalah keengganan pengajar (guru, dosen) untuk sharing materi di eLearning system yang sudah dibangun, masalah eLearning yang belum ada peraturan dari pemerintah, atau sekitar bagaimana teknik meningkatkan motivasi pengguna supaya mau menggunakan eLearning. Konsep seminar yang diadakan LP3T-NF dan Universitas Al Azhar ini sebenarnya sangat menarik, karena disertai acara eksebisi dan pameran produk-produk eLearning dari berbagai perusahaan atau organisasi. Hanya mungkin promosinya terbatas sehingga gema-nya agak kurang terasa, implikasinya ke peserta eksebisi yang terbatas. IlmuKomputer.Com mendapatkan stand gratis di lantai 1 Universitas Al Azhar. Saya sudah seriusi untuk ikut meramaikan acara 3 hari eksebisi eLearning ini untuk sekaligus melatih teman-teman IlmuKomputer.Com dalam menawarkan produk ke publik. Terakhir, thanks untuk mas Unggul yang ngopeni saya selama...